Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

Energi Rumah tangga (ERT): ERT Listrik = 391,381-11,994 HListrik RT per KWh + 0,009 PDB + 1,072 ERT Listrik...(1-2).

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN ALAT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. dibuat. Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian listrik yang dilengkapi dengan pendeteksi pencurian listrik. Penelitian eksperimen ini dilakukan pada perancangan sistem, baik pada perancangan perangkat keras (hardware) maupun perancangan perangkat lunak (software) dari alat ini. A. Diagram Blok Alat Alat ini terdiri dari satu buah komputer, minimum sistem hardware, relay, sensor arus ACS 712 dan sepasang KYL 1020L wireless module. Sensor arus ACS 712 berfungsi sebagai pengukur arus yang mengalir pada beban serta pendeteksi pencurian listrik. Komputer berfungsi sebagai pengatur mengalir atau tidaknya aliran listrik pada beban melalui GUI (Graphic User Interface). Apabila terjadi pencurian listrik yang telah dideteksi oleh sensor arus, pengguna alat dapat memutuskan aliran listrik pada beban melalui komputer. Komputer mengatur aliran listrik pada beban melalui perintah yang akan diberikan pada mikrokontroler dengan menggunakan komunikasi serial. Komunikasi serial antara komputer dengan mikrokontroler dapat terhubung menggunakan sepasang KYL 1020L wireless module. KYL 1020L wireless module berfungsi sebagai pengganti kabel receiver dan transmitter. Relay berfungsi sebagai interface antara mikrokontroler dengan aliran listrik AC (Alternating Current). Aliran listrik AC Komputer Transmitter / Receiver Mikrokontroler Relay Beban listrik Sensor arus ACS 712 Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

30 B. Diagram Alir (flowchart) Perancangan Sistem Pembuatan alat ini diawali dengan perancangan rangkaian. Perancangan rangkaian yang dimaksud adalah merancang sistem hardware dari alat ini. Setelah perancangan selesai, langkah selanjutya adalah pembelian komponenkomponen yang diperlukan untuk membuat sistem hardware. Setelah semua komponen ditentukan, kemudian rangkaikan komponen komponen tersebut sesuai dengan rangkaian yang telah dirancang. Apabila rangkaian tersebut telah berjalan baik dan sesuai dengan keinginan, tahap selanjutnya yang harus dikerjakan adalah pembuatan layout PCB. Layout PCB dibuat menggunakan bantuan software Orcad 9.2.3. Setelah PCB selesai dibuat, dilakukan pengetesan jalur agar tidak terjadinya hubung singkat ataupun tidak terhubungnya antar jalur pada PCB yang seharusnya terhubung. Setelah dipastikan bahwa jalur telah sesuai dengan yang diinginkan, kemudian pasanglah komponen-komponen yang telah dirancang pada PCB. Langkah selanjutnya adalah pembuatan program mikrokontroler dengan menggunakan software CVAVR dengan bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya. Pengisian program mikro pada mikrokontroler menggunakan downloader ISP MKII yang dihubungkan ke PC. Setelah mikrokontroler terisi program dan sesuai dengan yang diinginkan, kemudian proses pembuatan tampilan interface PC dilakukan. Pembuatan tampilan ini menggunakan bahasa Pascal dengan software Borland Delphi 7. Setelah selesai dan terjadi sinkonisasi antara perangkat lunak dengan perangkat keras dari alat ini, maka tahap selanjutnya adalah analisis. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui spesifikasi dan kekurangan dari alat ini.

31 Mulai Perancangan Rangkaian Penentuan Komponen Pengecekan Rangkaian Apakah sudah berfungsi? Pembuatan Layout PCB Pengecekan jalur PCB Apakah sudah sesuai? Pemasangan dan penyolderan Komponen Pembuatan Program untuk Mikrokontroler Apakah sudah sesuai? Pembuatan tampilan GUI Pengujian seluruh sistem Analisis keseluruhan alat dan sistem Selesai Gambar 3.2 Diagram alir perancangan Alat C. Deskripsi Kerja Alat ini bekerja berdasarkan prinsip Hukum 1 Kirchoff dengan cara membandingkan nilai arus yang terukur oleh 3 buah sensor arus. Tiga buah sensor arus digunakan untuk mendeteksi pencurian listrik dan menghitung nilai arus yang mengalir pada beban untuk mendapatkan nilai kwh yang terpakai. Nilai kwh didapatkan dengan cara mengalikan data nilai arus yang diterima oleh mikrokontroler melalui ADC dengan nilai tegangan yang diinisialisasikan pada mikrokontroler. Pada alat ini 3 buah sensor arus disusun secara paralel dan seri dengan ketentuan 2 buah sensor arus dipasang paralel

32 kemudian keduanya dihubungkan secara seri dengan 1 buah sensor arus (lihat gambar 3.3.2). Data hasil pengukuran nilai arus oleh sensor arus 2 dan 3 akan ditambahkan kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran nilai arus oleh sensor arus 1 oleh mikrokontroler. Pembandingan data hasil pengukuran oleh masing-masing sensor tersebut digunakan sebagai pendeteksi pencurian listrik. Apabila total arus yang terukur oleh sensor arus 2 dan 3 berbeda dengan hasil pengukuran nilai arus oleh sensor arus 1, telah terjadi indikasi pencurian listrik. Prinsip kerja alat ini juga secara matematis dapat dirumuskan ke dalam gambar sebagai berikut : Z2 Z1 A I1 B I2 C I3 Z3 F E Gambar 3.3.1 Rangkaian pengganti alat D Berdasarkan Hukum II Kirchoff nilai arus yang berada pada titik B adalah nol. Dikarenakan setiap arus yang mengalir melalui titik B bernilai nol dengan demikian nilai I1 + I2 + I3 juga bernilai nol (lihat persamaan 3-1). Arus yang masuk pada sebuah titik bernilai positif sedangkan arus yang keluar dari sebuah titik bernilai negatif. Apabila nilai arus pada I1 tidak sama dengan penjumlahan I2 dengan I3 ataupun hasil pertambahan dari I1 + I2 + I3 tidak sama dengan nol maka hal tersebut dapat terindikasi pencurian listrik (lihat persamaan 3-4). I1 + I2 + I3 = 0......................................... (3-1) I 1 = V A V B Z 1 ; I 2 = V B V C Z 2 ; I 3 = V B V E Z 3.................. (3-2) V A V B Z 1 V B V C Z 2 V B V E Z 3 = 0...........................(3-3)

33 Jika terdapat pencurian listrik maka nilai arus pada I1 akan bertambah atau berkurang sehingga nilai I1 + I2 + I3 bukan sama dengan nol. Hal tersebut dikarenakan pencurian listrik akan menambah jumlah percabangan dan akan merubah penjumlahan nilai arus menjadi I1 + I2 + I3 + Ipencurian = 0. V A V B Z 1 + V B V C Z 2 + V B V E Z 3 0........................ (3-4) (Sumber : Modul Rangkaian listrik, Tanpa Nama, 2010) Sensor Arus 2 Sumber Listrik Sensor Arus 1 Kamar 1 Sensor Arus 3 Kamar 2 Mikrokontroler Gambar 3.3.2 Konfigurasi sensor arus pada alat yang dibuat. Garis merah menandakan aliran data ADC sedangkan garis hitam menandakan aliran arus listrik Setelah terindikasi pencurian listrik, mikrokontroler akan menyalakan buzzer sebagai peringatan awal serta mengirimkan data berupa karakter P pada PC melalui wireless. Setelah data diterima oleh PC, GUI akan menampilkan pemberitahuan pencurian kemudian kita dapat memutus aliran listrik dengan cara mengklik tombol OFF. Apabila tombol OFF diklik maka PC akan mengirim karakter O melalui wireless pada mikrokontroler. Setelah menerima karakter O maka mikrokontroler akan memerintahkan relay untuk membuka/trip sehingga aliran arus listrik pada beban terputus. Apabila ingin mengalirkan kembali arus listrik, pengguna harus mengklik tombol ON pada GUI. Ketika tombol ON diklik maka PC akan mengirim

34 karakter R pada mikrokontroler. Setelah karakter R diterima, mikrokontroler akan mengatur relay untuk mengontak kembali. Mulai Membaca nilai arus dari sensor Apakah terjadi pencurian Mengirim data pencurian pada Komputer Apakah ingin memutus aliran arus listrik Menampilkan jumlah rupiah pemakaian Kwh Aliran arus listrik terputus Selesai Gambar 3.3.3 Diagram alir deskripsi kerja alat D. Pembuatan Perangkat Keras (Hardware) Pembuatan layout perangkat keras pada alat ini menggunakan bantuan software Orcad 9.2.3. Hardware terbagi menjadi minimum system, modul common-ground USART, serta modul LCD dan tombol. 1. Rangkaian minimum system Rangkaian minimum system ini terdiri dari dua rangkaian. Rangkaian rangkaian tersebut adalah rangkaian mikrokontroler dan rangkaian USART RS-232. (a) Gambar 3.4.1 (a) Hasil layout PCB minimum system dan (b) Rangkaian minimum system alat (b)

35 1.1 Rangkaian mikrokontroler Rangkaian ini menggunakan menggunakan mikrokontroler ATMega 128 yang memiliki 7 Port. Port A digunakan apabila komunikasi paralel dibutuhkan antara alat ini dengan mikrokontroler lain. Port B digunakan sebagai I/O (Input/output) dari mikrokontroler. I/O yang dimaksud adalah tombol (PINB.2 PINB.6) dan indikator LED (PORTB.0). Port C digunakan untuk LCD sedangkan Port D digunakan untuk komunikasi I2C (PIND.0 dan PIND.1 ) apabila dibutuhkan serta Buzzer (PORTD.7). Port E digunakan untuk Relay (PORTE.3 PORTE.5). Port F digunakan sebagai PIN ADC yang terhubung ke setiap sensor arus sedangkan Port G tidak digunakan. Pada rangkaian ini terdapat dua jenis suplai tegangan. Pertama adalah suplai 5 V untuk mencatu sensor, mikrokontroler, Buzzer, LED dan sistem komunikasi antarmuka. Kedua adalah suplai 12 V untuk mencatu antarmuka relay. Gambar 3.4.1.1 Rangkaian mikrokontroler

36 1.2 Rangkaian USART RS-232 Rangkaian USART RS-232 ini menggunakan IC MAX 232 sebagai antarmuka antara mikrokontroler yang bekerja dengan level tegangan 0-5 volt dengan PC yang memiliki level tegangan -15-15 volt. Rangkaian ini disiapkan untuk mengantisipasi kegagalan komunikasi data serial menggunakan wireless. Gambar 3.4.1.2 Rangkaian USART RS-232 2. Rangkaian modul wireless common-ground USART Rangkaian modul wireless common-ground USART adalah salah satu cara untuk menyamakan level tegangan antara modul wireless dengan komputer (PC). Rangkaian ini digunakan sebagai interface data antara wireless dengan PC sekaligus digunakan sebagai suplai tegangan agar wireless dapat bekerja. (a) (b) Gambar 3.4.2 (a ) Rangkaian modul wireless common-ground USART dan (b) layout PCB rangkaian

37 3. Rangkaian modul LCD dan tombol Rangkaian LCD dan tombol ini berfungsi sebagai interface antara pengguna dengan alat ini. Tombol digunakan sebagai pemberi perintah pada mikrokontroler untuk memilih menu yang akan digunakan. Menu yang dapat dipilih menggunakan tombol adalah menu untuk mengaktifkan GUI (Graphic User Interface) atau pengaktifan manual. Apabila memilih GUI maka secara otomatis mikrokontroler akan terhubung dengan komputer melalui GUI. Apabila memilih pengaktifan manual maka LCD akan menampilkan nilai kwh kamar 1 dan kamar 2 serta mengkalibrasi harga per-kwh. LCD berfungsi untuk menampilkan pilihan menu dan prosedur yang sedang atau akan diproses oleh mikrokontroler. (a) (b) Gambar 3.4.3 (a) Rangkaian modul LCD dan tombol serta (b) layout PCB rangkaian E. Pembuatan Perangkat Lunak (Software) Proses pembuatan perangkat lunak ini terdiri dari dua jenis, yaitu pembuatan perangkat lunak untuk memprogram mikrokontroler ATmega 128 dan pembuatan perangkat lunak untuk interface PC. 1. Pembuatan Perangkat Lunak Mikrokontroler Pembuatan perangkat lunak ini bertujuan untuk mengatur cara kerja port port dari mikrokontroler yang telah terhubung dengan

38 beberapa rangkaian sehingga terjadi sinkronisasi sistem. Pada pembuatan perangkat lunak untuk mikrokontroler digunakan software CVAVR dengan menggunakan bahasa C. Interface yang digunakan adalah LCD karakter yang diperuntukan memilih menu dan menampilkan nilai kwh serta biaya yang harus dibayarkan. Pada pemrograman tombol digunakan port B.2 sampai B.6, dimana pemrogramanya diberi logic 0 maka tombol akan memberikan input pada mikrokontroler. Pemrograman tombol digunakan untuk memilih menu yang tampil pada LCD. Port D.2 diaktifkan sebagai Receiver (Rx) sedangkan D.3 diaktifkan sebagai Tranceiver (Tx) yang digunakan untuk berlangsungya komunikasi serial mikrokontroler wireless module PC. Nilai Arus = Untuk mendapatkan nilai pengukuran oleh sensor arus ACS 712, diaktifkanlah fitur ADC yang berada pada port F. Tiga buah sensor arus dihubungkan pada port F.0 sampai F.2. Dengan bantuan rumus daya dan rekayasa matematika, nilai inputan ADC dapat diubah menjadi nilai arus yang mengalir melewati sensor arus menuju beban listrik. Perhitungan nilai arus didahului dengan membaca rata rata tegangan keluaran dari sensor ACS 712 kemudian disimpan dalam sebuah variabel. Variabel tersebut kemudian dikalikan dengan nilai maksimum dari input ADC yang mampu dibaca oleh mikrokontroler dibagi dengan prescale. Sedangkan untuk mendapatkan nilai kwh yang terpakai, implementasikan rumus daya listrik AC 1 fasa ke dalam listing program mikrokontroler.

39 Gambar 3.5.1.1 Pemrograman pada mikrokontroler menggunakan Start CVAVR 2.05.3 Input tombol Terhubung ke GUI Masuk pada GUI Tampilan nilai Kwh? Menampilkan Kwh Kamar 1? Baca nilai ADC sensor Terjadi pencurian listrik? Menampilkan biaya penggunaan Kwh kamar 2 pada LCD dan PC Baca nilai ADC sensor Terjadi pencurian listrik? Buzzer akan berbunyi dan mikrokontrol akan mengirim data indikasi pencurian pada PC Input harga per- Kwh Kalibrasi harga per Kwh Menampilkan biaya penggunaan Kwh kamar 1 pada LCD dan PC Selesai Gambar 3.5.1.2 Diagram alir pemrograman pada mikrokontroler 2. Pembuatan Perangkat Lunak untuk Interface PC Pembuatan perangkat lunak untuk GUI (Graphic user interface) PC ini menggunakan software Borland Delphi 7 dengan bahasa Pascal sebagai bahasa pemrogramannya. Pembuatan perangkat lunak ini bertujuan untuk membuat sebuah interface antara PC dengan

40 mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengirimkan data biaya pemakaian listrik pada mikrokontroler. Kiriman data tersebut akan ditampilkan dalam bentuk angka dan grafik pada GUI. Selain menampilkan biaya pemakaian listrik, GUI juga dapat mengontrol aliran arus listrik yang mengalir pada beban. Gambar 3.5.2 Tampilan Graphic User Interface alat PC akan menerima data pencurian listrik berupa karakter P dari mikrokontroler, apabila telah terjadi pencurian listrik. Setelah karakter P diterima, kemudian akan tampil tanda berupa lingkaran merah yang semula berwarna hijau pada tampilan GUI. Apabila tanda lingkaran merah muncul pada GUI, pengguna alat dapat memutus aliran listrik pada beban dengan cara mengklik tombol OFF. Ketika tombol OFF pada GUI diklik, PC akan mengirimkan karakter O pada mikrokontroler. Apabila pengguna alat ingin mengalirkan kembali arus listrik pada beban, klik tombol ON pada GUI dengan demikian secara otomatis PC akan mengirimkan karakter R pada mikrokontroler dan tanda lingkaran merah pada GUI akan menjadi hijau kembali. Mikrokontroler akan mengontakan relay apabila menerima karakter R dan akan mentripkan relay apabila menerima karakter O. Pada gambar 3.5.2.2 menunjukan diagram alir pemrograman GUI sedangkan gambar 3.5.2.3 dan gambar 3.5.2.4 menunjukan diagram alir program secara keseluruhan.

41 Mulai Input data serial dari mikrokontroler Apakah terjadi pencurian data = P Input data biaya pemakaian listrik Menampilkan biaya pemakaian listrik pada GUI Tanda lingkaran merah muncul pada GUI Apakah ingin memutus aliran listrik? Kirim data serial = O pada mikrokontroler Kirim data serial = R pada mikrokontroler Tanda lingkaran merah berganti menjadi hijau kembali pada GUI Selesai Gambar 3.5.2.2 Diagram alir tampilan GUI (Graphic User Interface)

42 Mulai Baca nilai ADC sensor arus Apakah terjadi pencurian listrik? A Input Tombol memilih menu Menampilkan biaya pemakaian listrik? Setting harga per Kwh Biaya pemakaian listrik Kamar 1 Biaya pemakaian listrik Kamar 2 Input harga per Kwh Baca nilai ADC sensor arus Baca nilai ADC sensor arus Menampilkan biaya pemakaian listrik kamar 1 Menampilkan biaya pemakaian listrik kamar 2 Kirim data pemakaian listrik kamar 1 pada PC Kirim data pemakaian listrik kamar 2 pada PC Mulai Gambar 3.5.2.3 Diagram alir program utama bagian pertama

43 Input data serial dari mikrokontroler A Apakah terjadi pencurian data = P Input data biaya pemakaian listrik Menampilkan biaya pemakaian listrik pada GUI Tanda lingkaran merah muncul pada GUI dan buzzer pada mikrokontroler berbunyi Apakah ingin memutus aliran listrik? Kirim data serial = O pada mikrokontroler Kirim data serial = R pada mikrokontroler Tanda lingkaran merah berganti menjadi hijau kembali pada GUI dan buzzer pada mikrokontroler berhenti berbunyi Selesai Gambar 3.5.2.4 Diagram alir program utama bagian kedua