BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan produktivitas. Di antara hal penting di zaman modern ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. mekanisme dan perhitungan return dihitung dengan sistem bunga. berbunga yang telah ditetapkan oleh bank atau perusahaan.

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan oleh pemegang kartu untuk melunasi penagihan yang terjadi atas. pembayaran tertentu pada saat jatuh tempo.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

NAMA : KAMMILAH KELAS : 3EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam transaksi bisnis modern tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai cara dalam menarik nasabah. Setelah terjadi kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai

Setelah penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui wawancara. dan dokumentasi di lapangan, yaitu di Bank BNI Syariah Kantor Cabang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia selama ini, tentu

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah : a. Apa itu Syariah Charge Card? b. Apa dasar hukumnya?

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer

BAB I PENDAHULUAN. perubahan Undang-Undang perbankan melalui Undang-Undang Nomor 10. produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis

Kartu Kredit Dalam Fikih Islam

BAB I PENDAHULUAN. adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Selain itu pasca fatwa MUI tentang

BAB I PENDAHULUAN. Zaman telah berkembang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang. dalam perbankan syariah disebut syariah card.

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

ALAT PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI. Solikhah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Mereka membicarakan tentang pasar kebutuhan, pasar produk, pasar

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PEMBIAYAAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

A. JENIS KARTU PLASTIK BERDASARKAN FUNGSINYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

I. PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia itu sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan perkembangan-perkembangan yang terjadi di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga-lembaga ekonomi harus melaksanakan pola tersebut agar

Kartu Kredit Syariah dalam Tinjauan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Hal ini ditandai dengan semakin terintegrasinya pasar keuangan dunia yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mana sistem operasionalnya sesuai dengan syariat Islam. Bank

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2001, hlm. 22

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kemudian disalurkan kembali. kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi pembayaran saat ini menjadi sebuah keniscayaan untuk dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Di antara hal penting di zaman modern ini dalam bidang ekonomi semenjak 50 tahun yang lewat adalah sistem financial transaction cards, yang untuk pertama kali muncul di Amerika, lalu di negaranegara Eropa, kemudian mulai berkembang secara luas di negara-negara Islam dan Non Islam. Sistem ini dalam praktek ekonomi dan perdagangan memiliki efektivitas dan keuntungan yang cukup tinggi. Lembaga keuangan sendiri telah mempraktekan pengalamannya begitu lama dan telah mengetahui karakteristik masyarakat sehingga bisa menarik disemua tingkat masyarakat, terutama kalangan orang kaya dan menengah untuk ikut serta dalam sistem ini. Hal-hal positif dari kartu ini berupa ambisi kematerian. Namun terdapat aspek negatif terhadap masyarakat baik secara agama, sosial, maupun ekonomi, seperti hutang dan bunga yang tidak disadari oleh orang awam. Sistem banking card ini tumbuh dan berkembang di negara-negara barat sesuai dengan kerangka pemikiran dan filosofi ekonomi kapitalis. Sistem ini 1

2 sangat kokoh dan teliti sehingga semuanya masih dapat berjalan. Semua sistem dipakai untuk mendapatkan keuntungan dari card holder. 1 Dalam konteks perbankan, saat ini telah banyak nasabah khusunya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam traksaksi pembayarannya, akan tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern yang lebih dikenal dengan istilah kartu kredit. Untuk menunjang keberhasilan bank, sudah pasti diperlukan suatu transaksi pembiayaan yang handal yang dapat digunakan dengan mudah oleh nasabahnya. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam melakukan transaksi untuk memberikan jasajasa kepada pelanggan mereka. Nasabah kini menginginkan agar dapat dengan mudah membayar berbagai pembayaran tagihan rutin maupun melakukan berbagai transaksi yang tersedia setiap saat. Mendapatkan kartu kredit begitu mudah sekarang ini. Hampir semua bank sangat gemar mempromosikan dan menawarkan kartu kredit dengan iming-iming hadiah menarik: bebas iuran tahunan, utang pada kartu kredit lama dari bank lain bisa ditutup dengan cicilan. Perkembangan teknologi dalam transaksi pembayaran tersebut juga sangat berpengaruh pada kinerja perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional. Meskipun perbankan syariah terbilang baru eksis dan berkembang kurang lebih 14 tahunan dipentas bisnis perbankan Indonesia. 1 Abdul Wahab Ibrahim Abu Sulaiman, Banking Cards Syariah Kartu Kredit dan Debit dalam Perspektif Fiqih, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006),hlm. XII.

3 Namun ketahanan terhadap terpaan krisis moneter cukup teruji. Hal ini terbukti perbankan syariah mampu memperlihatkan ketahanannya terhadap krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1998. Perbankan syariah menunjukkan eksistensinya lewat berbagai pelayanan yang terus meningkat yang berorientasi pada nasabah. Ditengah persaingan yang ketat, perbankan syariah dituntut untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Untuk ini teknologi terhadap transaksi pembayaran juga berpengaruh dalam segala bidang kegiatan perbankan. Salah satu bank yang memberikan pelayanan terhadap financial transaction cards adalah BNI Syariah dengan meluncurkan ib Hasanah Card yang berorientasi pada nasabah. Walau masih tetap harus diakui bahwa bank ini mendapat pengaruh dari bank induknya yaitu PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. Namun perlu diingat bahwa bank syariah tidak memperbolehkan adanya bunga dalam setiap transaksi, yang diperbolehkan hanya biaya dan denda. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji bagaimana bank syariah menerapkan biaya dan denda kepada nasabah yang mengalami keterlambatan pembayaran. Berdasarkan uraian di atas, menjadi alasan bagi penulis untuk membahas lebih lanjut. Dalam penelitian yang juga merupakan tugas akhir penulis untuk memperoleh gelar Ahli Madya Perbankan Syariah ini berjudul Analisis Perbandingan Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu

4 Kredit Konvensional dan Syariah (Studi Kasus Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional? 2. Bagaimana Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di ib Hasanah Card? 3. Bagaimana Perbedaan Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card? C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang hendak dicapai sehubungan dengan penyusunan Tugas Akhir adalah: a. Untuk Mengetahui Bagaimana Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional?

5 b.untuk Mengetahui Bagaimana Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit ib Hasanah Card? c. Untuk Mengetahui Bagaimana Perbedaan Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card? 2. Kegunaan Penelitian a. Secara praktis 1. Pribadi Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Perbankan Syariah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Dan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. 2. Pihak BNI Syariah Cabang Pekalongan Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak BNI Syariah khususnya Cabang Pekalongan agar lebih memperhatikan pendapatan yang diperoleh, agar sesuai dengan syariah yang bebas riba. b. Secara teoritis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, serta sebagai bahan referensi dan bahan masukan pihak bank yang dapat digunakan bagi

6 yang berkepentingan agar lebih memperhatikan faktor-faktor di masa akan datang yang mungkin akan mempengaruhi perkembangan produk Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card. D. PENEGASAN ISTILAH Supaya penelitian yang dilakukan dapat lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, serta dalam rangka membatasi pengertian dan menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap judul Tugas Akhir, maka penulis memandang perlu memberikan uraian singkat tentang beberapa istilah yang digunakan dalam Tugas Akhir ini, antara lain: 1 Mekanisme Adalah hubungan, keteraturan, atau keselarasan sempurna di antara bagian-bagian suatu unit, pekerjaan yang dilakukannya; kerja sama, dan praktek yang seimbang dalam melakukan tugasnya. 2 Return Adalah Tingkat pengembalian, istilah keuangan untuk laba atau rugi yang berasal dari investasi. 2 3 Denda Adalah hukuman yang berupa keharusan membayar dalam bentuk (karena melanggar aturan, undang-undang,dan sebagainya) uang. 3 2 http://en.wikipedia.org/wiki/return diakses 16 Januari 2012.

7 Denda Keterlambatan (Late Charge) adalah denda akibat keterlambatan pembayaran yang akan diakui sebagai dana sosial. 4 4 ib Hasanah Card Adalah kartu pembiayaan berbasis syariah yang berfungsi sebagai Kartu Kredit yang hubungan hukum antara para pihak berdasarkan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam fatwa dan bertujuan untuk memudahkan sistem pembayaran serta sebagai jaminan atas setiap transaksi pembelian barang dan jasa. 5 E. TELAAH PUSTAKA Dalam penelitian ini penulis banyak mengumpulkan referensi guna menghasilkan sebuah karya ilmiah. Kemudian penulis menganalisa dari berbagai sumber untuk menghasilkan sebuah penelitian yang benar-benar ilmiah. Diantara sumber-sumber tersebut antara lain: Penelitian yang dilakukan oleh Ermila Octhari membahas tentang tinjauan hukum terhadap kartu kredit tambahan dalam perbankan di Indonesia, di mana lebih khusus membahas tentang kartu kredit tambahan disamping dikeluarkan kartu kredit utama dalam suatu bank seperti bank 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bagai Pustaka, 1998), Hlm. 196. 4 Muhammad Sholahuddin, Kamus Istilah Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Syariah A-Z, (Jakarta: PT. GRAMEDIA Pustaka Utama, 2011), Hlm. 35. 5 www.bni.co.id/syariah/bnihasanahcard/bnihasanahcard/tabid/376/default.aspx. diakses 15 Januari 2012.

8 BCA, yang telah mengeluarkan kartu kredit tambahan tersebut yang diperuntukan bagi pengguna BCA. Dikeluar kartu kredit tambahan menjadi persoalan bagi pemegang kartu kredit tersebut karena biaya yang dikenakan sama besarnya dengan kartu kredit utama. 6 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang tinjauan hukum terhadap kartu kredit tambahan sedangkan penulis membahas tentang perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit baik kartu kredit konvensional maupun syariah (Studi Kasus Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). Arif Rahman Hakim dalam Tugas Akhirnya yang berjudul Implementasi Akad Kafalah Pada Produk Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan memaparkan bahwa salah satu akad dalam Hasanah Card adalah Kafalah dimana dalam akad kafalah pihak bank bertindak sebagai penanggung terhadap nasabah atas semua transaksi nasabah kepada merchant. 7 6 Ermila Octhari, Tinjauan Hukum Terhadap Kartu Kredit Tambahan Dalam Perbankan Di IndonesiaI, http://library.usu.ac.id/index.php/component/junals/index.php?option=jurnals&sf=keyword&key word=kartukredittambahan&task. Di akses tanggal 31 Oktober 2012 pukul 13.56. 7 Arif Rahman Hakim, Implementasi Akad Kafalah Pada Produk Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan, Tugas Akhir DIII Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2010), Tidak Diterbitkan.

9 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang Implementasi Akad Kafalah Pada Produk Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan sedangkan penulis membahas perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan syariah (Studi Kasus Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). 2. Walaupun tempat dan objek sama tetapi dalam penelitian penulis dikhususkan membahas tentang mekanisme perhitungan return dan denda. Tugas Akhir yang berjudul Strategi Pemasaran Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan, oleh Fathatus Sania membahas tentang strategi pemasaran Hasanah Card yang dilakukan oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan dan efektifitasnya, serta pengaruhnya terhadap nasabah. 8 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang Strategi Pemasaran Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan sedangkan penulis membahas perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan syariah (Studi kasus kartu kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). 8 Fathatus Sania, Strategi Pemasaran Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan, Tugas Akhir DIII Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2007), Tidak Diterbitkan

10 2. Walaupun tempat dan objek sama tetapi dalam penelitian penulis dikhususkan membahas tentang mekanisme perhitungan return dan denda. Dalam Tesis Ita Sitasari, dengan judul Preferensi Atribut dan Perilaku Konsumen Kartu Kredit Syariah (Studi Kasus Bank Danamon Syariah) membahas dimana setiap nasabah pengguna kartu mempunyai perilaku dan sifat yang berbeda. 9 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang Preferensi Atribut dan Perilaku Konsumen Kartu Kredit Syariah (Studi Kasus Bank Danamon Syariah) sedangkan penulis membahas perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan syariah (Studi Kasus kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). 2. Penelitian tersebut dilakukan di Bank Danamon Syariah sedangkan penulis menggunakan studi pustaka mengenai kartu kredit konvensional dan BNI Syariah Cabang Pekalongan. 9 Ita Sitasari, Preferensi Atribut dan Perilaku Konsumen Kartu Kredit Syariah (Studi Kasus Bank Danamon Syariah), (Perpustakaan Universitas Indonesia), http://pskttiui.com/abstrak.php?action=seacrh. Diakses 27 Januari 2012.

11 Dalam Skripsi Irmayanti, dengan judul Perjanjian Pemberian Kartu Kredit dalam Perspektif Islam dan Undang-Undang membahas mengenai bentuk hukum dan perjanjian kartu kredit berdasarkan sudut pandang hukum islam dan hukum positif. Dimana dalam hukum positif mengacu pada undang-undang, sedangkan hukum islam mengacu pada syariah islam dan undang-undang. 10 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang Perjanjian Pemberian Kartu Kredit dalam Perspektif Islam dan Undang-Undang sedangkan penulis membahas perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan syariah (Studi Kasus Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). Dari beberapa penelitian diatas terdapat hal yang membedakan dengan penelitian yang penulis lakukan, dimana dalam penelitian ini dikhususkan pada perbandingan mekanisme dan perhitungan return dan denda di kartu kredit konvensional dan syariah. Dengan demikian menurut hemat penulis, belum ada skripsi atau karya tulis lain yang sama pembahasan dengan penelitian tugas akhir penulis. 10 Irmayanti, Perjanjian Pemberian Kartu Kredit dalamperspektif Islam dan Undang- Undang, http://blog.unil.ac.id/irmayanti/penelitian.5, diakses 27 Januari 2012

12 F. KERANGKA TEORI Terminologi biasanya dipakai oleh para ekonom dan praktisi perbankan mengenai kartu perbankan adalah bithaqah al-i timaniyah. Istilah ini sering dipakai, baik dalam bahasa ilmiyah maupun dalam iklan perbankan. Menurut mereka kata tersebut merupakan terjemahan dari bahasa arab dari bahasa inggris credit cards. Bila kita merujuk kepada kamus bahasa inggris, kartu kredit memiliki beberapa makna: biasanya dipakai untuk kemuliaan, kepercayaan seseorang, pengakuan terhadap intergritas seseorang, reputasinya yang baik, terpercaya dan mulia. 11 Bahasa Latin credo, yang berarti saya percaya, yang merupakan kombinasi dari bahasa sansekerta cred (yang artinya kepercayaan ) dan bahasa Latin do (yang artinya saya tempatnya ). Maka dikatakan memperoleh kredit berarti memperoleh kepercayaan. Dalam Undang- Undang Perbankan No. 14/1967 pasal 1 ayat c, yang dimaksud dengan kredit ialah: Penyediakan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana, pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan. 12 11 Abdul Wahab Ibrahim Abu Sulaiman, Banking Cards Syariah Kartu Kredit dan Debit dalam Perspektif Fiqih, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm.2. 12 Prathama Rahardja, Uang dan Perbankan, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1987),hlm.104.

13 Kedua, dalam buku Perbankan Elektronik karya Allen H. Lipis, dkk (1985) menjelaskan tentang Kartu Kredit Bank yang didalamnya berisi Jasa-jasa kartu kredit,fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk program kartu kredit, pemasaran, sampai tahap-tahap pemberian kredit. 13 Ketiga, dalam buku Banking Card Syariah: : kartu kredit dan debet dalam prespektif fiqh karya Abdul wahab ibrahim abu sulaiman dijelaskan maksud pinjaman dalam akad kartu kredit: al-qard. Al-qardu dana yang diberikan kepada card holder dengan jumlah nilai sesuai dengan yang dibutuhkan. Keuntungan yang diperoleh dari kesepakatan tersebut terhadap kedua belah pihak ialah pinjaman dalam jumlah tertentu bagi pemegang kartu. Hal ini telah ditetapkan dalam mazhab Imam Maliki, peminjam memiliki kuasa terhadap pinjaman meskipun ia belum menerima pinjaman tersebut. Ini karena si peminjam tidak tergantung pada kepemilikan. 14 Keempat, dalam buku Bank Islam dan Bunga karya Abdullah Saeed dijelaskan dengan menginterpretasikan bunga sebagai riba, para teoritisi perbankan Islam mengikuti pemahaman klasik yang mengatakan bahwa setiap keuntungan yang diperoleh para pemberi pinjaman atas pinjamannya adalah riba. Dengan mengikuti interpretasi ini, bank-bank 13 Allen H. Lipis, et. al., Perbankan Elektronik, (Jakarta: PT. RINEKA, 1992),hlm. 41. 14 Abdul Wahab Ibrahim Abu Sulaiman, Banking Cards Syariah Kartu Kredit dan Debit dalam Perspektif Fiqih, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm.22.

14 islam tidak boleh menerima setiap modal yang hasilnya telah ditentukan terlebih dahulu dalam bentuk pinjaman transaksi. 15 Pihak-pihak yang terkait dalam kartu kredit antara lain: a) Penerbit atau issuer merupakan pihak atau lembaga yang mengeluarkan dan mengelola suatu kartu. Penerbit dapat berupa bank, lembaga keuangan dan perusahaan non lembaga keuangan yang mendapatkan izin dari Departemen Keuangan. b) Acquirer adalah lembaga yang mengelola penggunaan kartu plastik terutama dalam hal penagihan dan pembayaran antara pihak penerbit atau issuer dengan pihak penjual atau merchant. c) Card holder atau pemegang kartu terdiri atas perorangan yang telah memenuhi prosedur atau persyaratan yang ditetapkan oleh penerbit untuk dapat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu sesuai dengan kegunaannya. Pemegang kartu bertanggung jawab atas resikoresiko atau kewajiban yang ditimbulkan dari pemegang kartu. d) Merchant adalah pihak yang menerima pembayaran kartu atas transaksi jual beli barang atau jasa. Merchant dapat berupa pedagang, hotel, restoran, travel biro dan lain-lain. Sebelumnya telah melakukan perjanjian 2004),hlm.2. 15 Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR,

15 dengan penerbit kartu atau lembaga yang mengelola penggunaan kartu plastik. 16 G. KERANGKA PIKIR Bank Konvensional Bank Syariah Rumus perhitungan bunga kartu kredit dari Rumus perhitungan biaya ib Hasanah Card : salah satu Bank nasional: 1. Monthly Membership Fee = 2,95% x limit = Selisih hari x suku bunga (%) x jumlah transaksi x 12 bulan 365 hari Rumus Selisih Hari: = (Tanggal cetak tagihan Tanggal transaksi) + 1 hari 17 Rumus perhitungan bunga kartu kredit dari Bank asing kartu 2. Cash Rebate = 2,95% x (sisa pinjaman - net monthly membership bulan sebelumnya - limit kartu) 3. Net Monthly Membership Fee = Monthly Membership Fee + Cash Rebate, atau 4. Net Monthly Membership Fee = 2,95% x (sisa = Selisih hari x suku bunga (%) x jumlah transaksi x 12 bulan 360 hari pinjaman - net monthly membership fee bulan sebelumnya) 16 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 281. 17 Eko Endarto, Jangan Mau Diperbudak Kartu Kredit, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2011), hlm. 84.

16 H. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian Tugas Akhir ini adalah penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu metode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada suatu saat dalam masyarakat. 18 Jadi data-data yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh melalui studi lapangan dengan cara mencatat dan mengumpulkan berbagai data dan informasi yang ditemukan di lapangan dari ib Hasanah Card. 2. Pendekatan Penelitian Dalam penelitan ini penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif yang merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari seseorang. 3. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis membagi sumber data menjadi dua bagian, yaitu: 18 http://www.images.nunukmulandari.multiply.multiplycontent.com/.../metodologi%20p enelitian.ppt?.., diambil 23 Juni 2012.

17 a. Sumber Data Primer Sumber Data Primer adalah sumber data yang dikumpulkan dan diolah penulis secara langsung dari sumbernya yaitu melalui interview yang berupa keterangan dari pihak BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Sumber Data Sekunder Sumber Data Sekunder adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan melalui dokumentasi, studi pustaka dan catatan mengenai perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan ib Hasanah Card dari perusahaan dan sumbersumber lainnya. Data tersebut adalah buku literature, buku ilmiah, dan buku bacaan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah suatu produk bank khusunya Kartu Kredit. 4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan secara lisan melalui kegiatan bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada pihak si peneliti. 19 19 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1989), hlm. 28.

18 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah dikeluarkannya kartu kredit ib Hasanah Card. b. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran peristiwa tersebut dan ditulis sengaja untuk mengumpulkan dan meneruskan keterangan tersebut. 20 Metode ini digunakan untuk memperoleh dokumen yang berkaitan dengan mekanisme perhitungan return dan denda di kartu kredit Konvensional dan ib Hasanah Card. 5. Metode Analisis Data Dari semua data yang sudah terkumpul, maka untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya dalam pengambilan kesimpulan menggunakan analisis data sebagai berikut: Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode dimana data yang dikumpulkan hanya sebagai gambaran atau pandangan. Kemudian dari gambaran tersebut dibuat narasi atau kalimat sendiri untuk menjawab rumusan masalah. 20 Saifudin Azmar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1989), hlm. 149.

19 Setelah data-data tentang mekanisme perhitungan return dan denda di kartu kredit Konvensional dan ib hasanah Card disusun dan dikelompokkan, selanjutnya menginterpretasikannya sehingga diperoleh gambaran mengenai mekanisme perhitungan return dan denda di kartu kredit Konvensional dan ib Hasanah Card. I. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memberikan gambaran secara global, maka Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan, berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah, telaah pustaka, kerangka teori dan metode penelitian. BAB II: Landasan Teori, berisi tentang: Definisi Kartu Kredit Konvensional dan Kartu Kredit Syariah, Teknologi Kartu Kredit, Mekanisme Perhitungan Return dan Denda pada Kartu Kredit Konvensional dan Syariah. BAB III: Gambaran Umum BNI Syariah Cabang Pekalongan, berisi penulis menerangkan tentang: Sejarah Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Oragnisasi, Urain Tugas dan Wewenang, Produk kartu kredit Konvensional dan ib Hasanah Card. BAB IV: Analisis Perbandingan Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card, berisi

20 mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit Konvensional, mekanisme perhitungan return dan denda pada ib Hasanah Card. BAB V: Penutup merupakan bagian akhir dari penulisan tugas akhir yang berisi kesimpulan dan saran-saran.