PENGARUH PERBEDAAN I(AD.I\R SERAT MASAR RANSUM TERHADAP SALURAN PENCERMAAN, PAM:(REAS DAM HATI KELINCI PERSILANGAN KARYA llmlah ZANI Y U L I A FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN 50088 1984
PEITGARUH PERBEDAAN KADAR SERAT KASAR RANSUM TEmADAP SALURAN PENCERNAN, PANICREAS DAN HAT1 KELINCI PERSILANGAN 01 eh ZANI YULTA Karya Ilmiah Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor FAKUL'EAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1984
PENGARUH PERBEDAAN KADAR SERAT KASAR RANSUM TERHADAP SALURAN PENCERI\TAAN, PANKREAS DAN HATI KELINCI PERSILAWGAN Oleh ZANI YULIA D. 16 0433 Karya Ilmiah ini telah disetu jui dan disidangkan dihadapan - Komisi Ujian pada tanggal 16 Oktober 1984 drh. Rachmat Kerman, MVSc Pembimbing Utama Ir. ~ a h Duld.iaman n Pembimbing Anggota Ketua Jurusan Ilmu Produksi Ternak Fakultas Peternakan Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.. Dr. R. Eddie Gurnadi
ZANI YULIA, 1984. Penqaruh Perbedaan Kadar Serat Kasar Ransum terhadap Saluran Pencernaan. Pankreas dan Hati Kelinci Persilangan. Karya Ilmiah Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pembimbing Utama Pembimbing Anggota : drh. Rachmat Herman, MVSc : Ir. Maman Duldjaman Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Kambing dan Domba, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Penelitian dilakukan selama tiga bulan, mulai dari tanggd 5 Maret sampai dengan 6 Juni 1984. Ternak kelinci yang digunakan berjumlah 36 ekor, dan semuanya berkelamin jantan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbedaan kadar serat kasar ransum terhadap saluran pencernaan, pankreas dan hati kelinci persilangan. Dalam penelitian ini ada lima perlakuan, dengan kadar serat kasar yang berbeda dalam ransum, yaitu ransurn A (7.64 ~ersen), ransum B (1 1.43 ~ersen), ransum G (14.37 persen), ransum D (18.90 persen), dan ransum E (23.56 persen). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Untuk mempelajari pengaruh perlakuan terhadap saluran pencernaan, pankreas dan hati digunakan Sidik Peragam (Analysis of Covariance), dengan model Y = Ti a~b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perbedaan kadar serat kasar ransum terhadap bobot tubuh kosong dan bobot total saluran pencernaan pada bobot tubuh yang sama tidak nyata, begitu juga terhadap bobot total saluran pencernaan dan bobot total isi saluran pencernaan pada bobot tubuh kosong yang sama. Pengaruh perbedaan kadar serat kasar ransum terhadap bobot bagian-bagian saluran pencernaan tidak nyata, kecuali terhadap bobot lambung pada bobot tubuh kosong dan bobot total saluran pencernaan yang sama. Dengan semakin tinggi kadar serat kasar ransum (sampai 23.56 persen) sangat nyata (P40.01) berpengaruh terhadap peningkatan bobot lambung, bobot lambung pada RE sangat nyata lebih besar dari pada RA, RB, RG, dan RD pada bobot tubuh kosong dan bobot total saluran pencernaan yang sama. Pengaruh perbedaan kadar serat kasar ransum terhadap bobot pankreas dan hati tidak nyata, tetapi bobot pankreas dan hati cenderung menurun dengan semakin tingginya kadar serat kasar ransum.
~engaruh perbedaan kadar serat kasar ransum tidak nyata terhadap panjang bagian-bagian saluran pencernaan pada bobot tubuh kosong dan bobot total saluran pencernaan yang sama, kecuali terhadap panjang usus halus pada bobot total saluran pencernaan yang sama nyata (P40.05) menurun dengan semakin tingginya kadar serat kasar ransum. Pengaruh perbedaan kadar serat kasar ransum tidak nyata terhadap bobot isi bagian-bagian saluran pencernaan pada bobot total isi saluran, pencernaan yang sama, tetapi bobot isi pada lambung, caecum dan appendiks, dan rektum cenderung meningkat dengan semakin tingginya kadar serat kasar ransum, sedangkan bobot isi pada usus halus dan colon cenderung menurun. Selama penelitian jumlah ternak kelinci yang mati lima ekor, yaitu tiga ekor pada perlakuan RA (kadar serat kasar 7.64 persen) satu ekor pada perlakuan RC (kadar serat kasar 14.37 persen!, dan satu ekor pada perlakuan RD (kadar serat kasar 18.90 persen).
RI WAYAT HI DUP Penulis dilahirkan di Jakarta, tanggal 1 Juli. 1959. Penulis adalah puteri kedua dari Bapak Akhmad Zarkani dan Ibu Mursyida. Tahun 1972 penulis lulus dari SD Santa Agnes Padang. Pada tahun 1973 penulis masuk SMP Xaverius Bukit Tinggi dan lulus tahun 1975. Tahun 1976 penulis masuk SMA Negeri I1 Bukit Tinggi dan lulus tahun 1979. Pada tahun 1979 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama di Institut Pertanian Bogor melalui Proyek Perintis 11. Tahun 1981 penulis masuk Fakultas Peternalcan, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah ini. Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian dan telaah pustaka, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternak- an, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada drh. Rachmat Herman, MVSc sebagai dosen pembimbing utama dan Ir. Maman Duldjaman sebagai dosen pembimbing anggota yang telah memberi pengarahan, bimbingan dan saransaran selama penulis melakukan penelitian dan penuli san Karya Ilmiah ini. Penulis juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh staf pengajar yang telah memberikan bekal selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ucapan senada penulis sampaikan kepada bapak dan ibu Akhmad Zarkani, kakak, adik-adik serta Mas Agus Wahyudi yang telah banyak memberi dorongan moril dan materiel kepa- da penulis. Tak lupa kepada rekan-relran Khalil, Rafik Djunaedi, Hasanuddin Syah, dan rekan yang lain penulis mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik selama penelitian dan bantuannya. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada pimpinan Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor, serta pimpinan Sekolah Pertanian Menengah Atas, Bogor, yang telah menglzin-
kan untuk menggunakan mesin dalam pembuat'an pellet ransum. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan Karya Ilmiah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri. Amien. Bogor, Oktober. 1984 Penulis
DAF'TAR IS1 Halaman KATA PENG~NTAR... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GM4BAR... &ii PENDAHULUAN... 1 TINJAULW PUSTAKA... 3 Potensi Ternak Kelinci... 3 Serat Kasar... 4 Kebutuhan... 5 Pertumbuhan... 7 Anatomi Saluran Pencernaan... 8 Fungsi Bagian-bagian Saluran Pencernaan Kelinci dan Organ Penunjang... 13 Pengaruh Serat Kasar terhadap. Saluran Pencernaan... 17 MATE21 DAR MFTODE PENELITIAH... 19 Materi... 19 Metode... 21 HASIL D-4N PENBAHASAN... 28 Bobot Total Saluran Pencernaan dan Bobot Total Isi Saluran Pencernaan... 28 Bobot Bagian-bagian Saluran Pencernaan... 32 Bobot Pankreas dan Hati... 37 Panjang Bagian-bagian Saluran Pencernaan... 38 Bobot Isi Bagian-bagian Saluran Pencernaan... 42 Kematian Ternak... 44 KESIMPULAN... 47
SAR.... 49 DAFT-U? PUSTAKA... 50 LAMPIRAN... 54