Daftar Pustaka. 1. Pendahuluan Cikal Bakal Mesin Fotokopi Xerox Sejarah Xerox Masalah Xerox... 3

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

Entrepreneurship and Inovation Management

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Sumber : Penelitian di Amerika Serikat

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses

Uraian Materi Pembelajaran

Soal Jawab tentang Kewirausahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN KUISIONER. akan kami gunakan untuk penelitian tentang IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ENTREPRENEURIAL BERDASARKAN TEORI 10 D BYGRAVE PADA

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

BAB II LANDASAN TEORI. yang artinya gagah berani, perkasa dan kata usaha, sehingga secara harfiah

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan

BENGKEL WIRAUSAHA SEBAGAI WADAH PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BAGI WIRAUSAHA PENYANDANG TUNA DAKSA

BERPIKIR KREATIF DAN INOVATIF MODAL UTAMA MENJADI WIRAUSAHA 1. Oleh: Sunarta

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

KIAT- KIAT MENJADI WIRAUSAHA DAN TANTANGANNYA *

Kewirausahaan. Persiapan Pribadi Pengusaha Muda. Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari- hari. Lesunya pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil, telah

Modul ke: Kewirausahaan I

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

SILABUS MATAKULIAH ENTERPRENEURSHIP

IDENTIFIKASI SIFAT ENTREPRENEUR PADA PENGUSAHA SAKURA DEKORASI MENURUT TEORI 10 D (WILLIAM BYGRAVE)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat modern saat ini memperoleh pendidikan merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Pembahasan ini menjadi panduan dalam memahami dan memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

FUNGSI DAN MODEL PERAN KEWIRAUSAHAAN SERTA IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN Kelompok 2: Kelas D

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA. Ahmad Ifham. Avin F. Helmi. Universitas Gadjah Mada ABSTRACTS

BAB V PENUTUP. kewirausahaan pada pemilik percetakan Sinar Pandawa. kebebasan, nilai-nilai pribadi, pengalaman.

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

BABI PENDAHULUAN. beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kebutuhan, yaitu salah satunya need for achievement (kebutuhan berprestasi). Mc

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

Steven V. DelGrosso, PMP IBM Business Consulting Services. Disiapkan oleh: Suharyadi, Arissetyanto N, Purwanto, & Maman F.

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

Ciri dan Watak Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Perencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

ENTREPRENEURSHIP. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan dapat menjadi sukses dalam waktu jangka

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Menerapkan Bisnis Orang Cina

John Naisbitt, Megatrends, 1983

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Kewirausahaan. Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan. Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

MAKALAH MENGELOLA DALAM LINGKUNGAN BISNIS DINAMIS : MENGAMBIL RESIKO DAN MENGHASILKAN LABA. DOSEN PEMBIMBING : Dr. Silvya Sari Rosalina,Ssos,MSi

1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

02 MOTIVASI WIRAUSAHA

PENDEKATAN TERPADU DALAM MENGELOLA INOVASI

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB III SIKAP DAN PROFIL WIRASWASTA/PENGUSAHA

2016 PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MATA KULIAH KEAHLIAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DI BIDANG AGROINDUSTRI

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

PENGANTAR BISNIS MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU. Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

2.2. Karakteristik Kewirausahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

BAB II LANDASAN TEORI. Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

Transkripsi:

Daftar Pustaka 1. Pendahuluan... 1 2. Cikal Bakal Mesin Fotokopi Xerox... 1 3. Sejarah Xerox... 2 4. Masalah Xerox... 3 5. Strategi Joseph C Wilson... 3 6. Kunci Keberhasilan Joseph C Wilson... 3 7. Kesimpulan dan Saran... 7

1. Pendahuluan Xerox adalah perusahaan multinasional yang melayani pemrosesan dokumen secara global dan pasar jasa keuangan. Mereka mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan mesin fotokopi dan penduplikat, produk-produk faksimili, pemindai (scanner), workstations, perangkat lunak komputer, pasokan, dan perangkat pendukung lainnya di lebih dari 130 negara. Operasi-operasi jasa keuangan mereka mencakup asuransi, pendanaan peralatan, investasi, dan bank investasi. Makalah ini akan memfokuskan pada kisah Xerox di era Joseph Wilson (1945 1968). Kisah Xerox pada era Joseph Wilson merupakan salah satu kisah bisnis yang terkenal di dunia. Yang menarik dari kisah ini adalah adanya pertaruhan uang berjuta-juta dolar yang dilakukan oleh Xerox dan bertahun-tahun hidup untuk masa depan yang tidak pasti sampai menghasilkan perubahan. Dari tahun 1945 hingga tahun 1968, banyak perubahan terjadi yang mana menyebabkan Xerox bertumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang sangat luar biasa. Puncaknya terjadi pada tahun 1960 1970 dimana pendapatan per sahan Xerox bertumbuh sekitar 47% per tahun dan nilai sahamnya naik hingga 66 kali lipat. 2. Cikal Bakal Mesin Fotokopi Xerox Pada tahun 1935, ada seorang ahli fisika bernama Chester Carlson yang mempunyai impian untuk membuat fotokopi dokumen menjadi lebih cepat. Dalam mengejar impiannya itu, Carlson mencoba terjun dalam teknologi fotografi. Saat berada di perpustakaan umum New York, ia mengetahui tentang seorang ilmuwan Hongaria yang menggunakan bubukan dan listrik statis untuk membuat duplikat foto. Carlson kemudian berkeyakinan kalau ia dapat menggunakan penemuan ini sebagai landasan bagi proses kopi kertas yang efisien. Setelah bersusah payah melakukan penelitian selama 3 tahun, pada tanggal 22 Oktober 1938, Carlson berhasil menguji teori barunya (elektrofotografi) dengan membuat gambar sehelai kertas yang berisi kata-kata 10-22-38 Astoria. Carlson berusaha menjual penemuannya kepada banyak raksasa teknologi Amerika namun mereka semua menolak. Akhirnya ada sebuah perusahaan penelitian yang bernama Battele yang mau membeli 60% kepentingan dalam penemuan Carlson. 1

3. Sejarah Xerox (Pertaruhan Yang Membuahkan Kesuksesan) Sejak perang dunia II berakhir, tingkat penggunaan kertas foto semakin berkurang. Hal ini menyebabkan tingkat penjualan Haloid Corporation (sebelum berubah nama menjadi Xerox) merosot. Pada tahun 1945, Joseph C Wilson, cucu dari salah seorang pendiri Haloid naik jabatan menjadi presiden direktur Haloid. Wilson menyadari bahwa perusahaannya harus melakukan diversifikasi untuk mempertahankan kelestarian hidup. John Dessauer yang bekerja sebagai kepala Divisi Pengembangan dan Rekayasa Haloid mencoba mencari-cari kemungkinan adanya penemuan baru dari berbagai artikel dan jurnal. Pada akhirnya ia menemukan artikel karya Battele tentang elektrofotografi. Wilson yang seketika langsung tertarik mengatakan bahwa penemuan ini mempunyai potensi. Haloid kemudian mengadakan kontrak dengan Battele untuk pengembangan teknologi Carlson ini. Untuk terus menjaga kelestarian hidup perusahaannya, Pada tahun 1950, Wilson merundingkan kembali kontrak dengan untuk menjadi pemegang lisensi tunggal atas hasilhasil penemuan Carlson. Tidak hanya itu, Wilson yang menyadari akan habisnya masa berlaku paten dasar Carlson pada tahun 1957 terus berusaha meningkatkan penelitian dan pengembangan guna mendapatkan paten baru. Antara tahun 1947 dan 1960, Haloid membelanjakan uang dua kali lipat pemasukan operasionalnya untuk penelitiannya. Dana diperoleh dari hasil penjualan saham dan pinjaman. Dessauer bahkan sempat menggadaikan juga rumahnya untuk penambahan dana. Pada pertengahan tahun 1950-an, pertaruhan dan kerja keras pun membuahkan hasil, yaitu dengan terciptanya mesin fotokopi yang diberi nama 914. Produk ini dinyatakan dalam Financial World sebagai Cadillacnya mesin fotokopi. Singkat cerita, mesin fotokopi 914 berhasil mengalahkan produk-produk saingannya yang pada saat itu masih menggunakan kertas karbon. Penjualan Haloid yang namanya telah berubah menjadi Xerox Corporation pada akhirnya berhasil meraup kesuksesan dengan tingkat penjualan yang bertumbuh drastis setiap tahunnnya sampai digantikannya Wilson dengan Peter McColough. 2

Peter McColough yang naik tahta menggantikan Wilson lebih berfokus kepada pengembangan komputer. Hal ini menyebabkan Xerox mengalami kerugian dan menempuh masa-masa sulit. Pada tahun 1977, David Kearns mengambil alih pengendalian Xerox dan terus mengusahakan kembalinya perusahaan ke keberhasilannya. Kearns kembali membuat Xerox berfokus pada bisnis inti pembuatan mesin kopi dan mundur dari komputer. Hingga saat ini, Xerox masih tetap merupakan kekuatan utama dalam industri mesin fotokopi. 4. Masalah Yang Dihadapi Xerox Di Masa Kepemimpinan Joseph C Wilson Pada tahun 1944, Xerox yang dulunya bernama Haloid mengalami krisis. Krisis ini terjadi karena Haloid yang biasanya memperoleh keuntungan besar dari hasil penjualan kertas foto selama masa Perang Dunia II tidak lagi dapat mengenyam keuntungan besar setelah perang berakhir. 5. Strategi Joseph C Wilson Untuk Mengatasi Masalah Yang Dihadapinya Joseph Wilson memilih untuk melakukan diversifikasi untuk dapat mempertahankan kesejahteraan hidup perusahaannya. Strategi diversifikasi yang dipilihnya adalah pengembangan penemuan Chester Carlson yang kemudian dilanjutkan dengan inovasi terus menerus. Dari strategi diversifikasi, Wilson kemudian lebih fokus untuk spesialisasi mengembangkan satu jenis produk saja, yaitu mesin fotokopi. Adapun, Joseph Wilson dalam menjalankan usahanya lebih berperan sebagai fungsi innovator dimana ia selalu terlihat memiliki ide-ide baru dan terus berfokus pada pengembangan penemuan Carlson untuk menciptakan mesin-mesin fotokopi baru. 6. Kunci Keberhasilan Joseph C Wilson Dalam Membangun Xerox 3

Kelebihan-kelebihan yang dimikiki Joseph Wilson: - Guidance Telah mendapatkan bimbingan dari ayahnya sewaktu masih menjabat sebagai wakil presiden direktur. - Skill and Knowledge Memperoleh gelar MBA dari Harvard pada tahun 1933. Dikatakan juga bahwa Wilson memahami keuangan dan teknologi. - Experience Sebelum menjabat sebagai presiden direktur pada tahun 1945, Wilson telah berkecimpung menekuni usaha keluarganya ini sejak tahun 1936 yang dimulainya dengan menjadi sekretaris perusahaan. - Sources Wilson memimpin perusahaan Haloid yang sempat berjaya. Dapat disimpulkan bahwa Haloid merupakan perusahaan yang sudah mempunyai nama baik dan dana yang cukup besar. Jadi, pada dasarnya, Wilson mempunyai sumber usaha, yaitu perusahaan yang kuat. Sumber lain yang dimiliki Wilson adalah karyawan yang kompeten yang mau dan mampu berjuang bersama-sama dengan dia. Teori Karakteristik Wirausahawan sukses Bygrave (10 D) vs Karakteristik Wilson: - Dream (Mimpi) HIGH Karakteristik ini dimiliki oleh Wilson. Hal ini terbukti dari impiannya yang besar dalam mengembangkan teknologi fotokopi Carlson yang pada saat itu masih primitif dan ditolak oleh banyak perusahaan besar di Amerika. Saat itu Wilson sendiripun tidak dapat meramalkan bahwa teknologi yang dikembangkannya ini akan dapat sukses. - Decisiveness (Ketegasan) HIGH Ketegasan dari Wilson dapat terbukti dari keputusan-keputusan yang dibuatnya yang hampir semuanya cepat dan tepat. Hal ini membuat para karyawannya selalu percaya dan menjalani semua keputusan-keputusan yang dibuatnya. - Doers (Bertindak Cepat) HIGH Wilson adalah seorang yang selalu bertindak cepat. Hal ini dapat dilihat dari langkahlangkah cepatnya dalam melakukan perubahan haluan bisnisnya. Wilson seketika itu juga langsung memerintahkan Dessauer untuk mencari penemuan baru yang 4

berpotensi. Setelah ditemukan, ia dan Dessauer langsung bergegas mencari penemuan tersebut dengan mengunjungi Battele. Wilson juga selalu bertindak cepat dalam mematenkan hasil-hasil penelitiannya. Dalam hal memasarkan produk, Wilson juga selalu bertindak cepat yang mana dapat dilihat dari dipamerkannya mesin fotokopi 914 tak lama setelah mesin tersebut diciptakan. - Determination (Ketetapan Hati) HIGH Wilson sangat memiliki ketetapan hati yang terbukti dari tidak pernah menyerahnya dia untuk terus mengembangkan penemuan Carlson yang telah ditolak di banyak perusahaan besar US. Meskipun harus meminjam uang banyak, Wilson tetap teguh dan bertanggung jawab untuk terus mengembangkan teori Carlson yang ia yakini dapat mewujudkan mimpinya. - Dedication (Dedikasi) HIGH Wilson terlihat sangat bertanggung jawab memperhatikan bisnisnya dan tak mengenal lelah. Sampai pada saat 914 telah berhasil terjual dengan baik di pasaran, Wilson masih tetap ingin terus meningkatkan perusahaannya yang mana dapat dilihat saat ia mengatakan bahwa bisnis nya mempunyai kemungkinan yang tidak terbatas. Ia juga sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya serta kondisi sosial masyarakat sekitar. - Devotion (Kesetiaan) HIGH Wilson sangat mencintai pekerjaan bisnis dan produk yang dihasilkannya. Dapat terlihat dari bisnis pengembangan teori Carlson yang dilakukannya hingga menghasilkan mesin fotokopi 914 dan mesin-mesin fotokopi lainnya. Kesetiaan dari Wilson dapat juga terlihat dari bekerjanya ia di Xerox dari semenjak lulus kuliah MBA sampai akhir hidupnya. - Details (Terperinci) MEDIUM Wilson terlihat cukup memperhatikan faktor-faktor kritis. Perhatian terhadap faktorfaktor tersebut dapat dilihat seperti saat ia memperhatikan kepemilikan hak paten, cara dan waktu pemasaran, perlunya berinovasi lagi, dan saat ia memperhatikan bagaimana produk-produknya dijual (apakah lebih baik dijual langsung atau 5

disewakan). Meskipun demikian, tidak semua faktor diperhatikan dengan terperinci oleh Wilson. Pada tahun 1969, ia sempat berusaha untuk mengalahkan IBM dalam dunia manufaktur komputer yang mana pada akhirnya gagal total. - Destiny (Nasib) - HIGH Wilson adalah seorang yang mandiri. Ia tidak pernah menggantungkan nasibnya kepada orang lain. Ia tetap bekerja sesuai dengan impiannya dan bahkan yang terjadi adalah perusahaan dan karyawan-karyawannya menggantungkan nasib mereka kepada dia. - Dollars (Uang) MEDIUM Walaupun memang benar bahwa uang menjadi salah satu hal yang dikejar oleh Wilson, namun di samping itu Wilson juga memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan dengan menjadikan inovasi berkelanjutan sebagai kunci keberhasilan perusahaannya. - Distribute (Distribusi) MEDIUM Wilson selalu menjalankan bisnisnya sendiri dengan tidak mempercayakan sepenuhnya kepada karyawan kunci manapun. Meskipun demikian, tidak jarang juga ia mempercayakan beberapa hal penting kepada karyawan-karyawan kuncinya seperti John Dessauer yang dipercayakan untuk melakukan pengembangan inovasi bisnis, Sol Linowitz yang dijadikannya wakil direktur untuk mengurusi paten, dan Peter McColough yang dipercayakannya untuk mengatur pemasaran. Di samping itu, Wilson sendiri masih juga ikut berkecimpung dalam mengatur hal-hal tersebut. Adapun, pada tahun 1969, akhirnya Wilson menyerahkan pekerjaannya sepenuhnya kepada Peter McColough karena faktor usia. Dengan kelebihan dan karakteristik wirausaha sukses yang dimiliki Wilson, Xerox mampu berkembang sangat luar biasa pada jaman Joseph C Wilson. Nilai-nilai hakiki penting dari kewirausahaan (Suryana 2001, 15) yang dimiliki oleh Joseph Wilson: - Percaya diri Wilson adalah orang yang sangat percaya diri dan selalu yakin bahwa apa yang dilakukannya bersama perusahaannya akan membuahkan kesuksesan. 6

- Berorientasi tugas dan hasil Wilson adalah seorang pekerja tak kenal lelah dan tabah menekuni pekerjaan pengembangannya bersama para karyawannya dan Carlson. - Keberanian mengambil risiko Dilihat dari sejarahnya, Wilson adalah seorang yang berani mengambil risiko - Kepemimpinan Wilson adalah seorang yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik dimana terbukti dari terus berkembangnya perusahaan semasa ia menjabat menjadi presiden direktur Xerox sampai 2 tahun sebelum wafat dimana ia kemudian digantikan dengan Peter McColough. Semasa kepemimpinan Wilson, para karyawan sangat patuh kepadanya dan bahkan para karyawannya pun rela untuk bertaruh bersama-sama dengan dia. - Berorientasi ke masa depan Wilson adalah seorang yang selalu melihat ke masa depan. Hal ini dapat dilihat dari karakternya yang tidak cepat puas dan selalu mencari peluang-peluang baru seperti: mencoba mencari cara untuk mematenkan hasil-hasil penemuan Carlson karena ia tahu akan berbahaya untuk masa yang akan datang dan mengemukakan gagasan untuk terus berinovasi agar dapat mendapatkan paten-paten baru apabila masa berlaku paten yang lama sudah habis. - Keorisinilan (kreatifitas dan inovasi) Wilson adalah seorang yang kreatif dan inovatif. Ia selalu berpikir untuk bagaimana dapat menciptakan sesuatu yang baru. Tidak hanya itu, Ide-ide Wilson juga tergolong kreatif dimana ia dapat berpikir untuk menyewakan mesin fotokopi 914 daripada menjualnya. 7. Kesimpulan dan Saran Dengan segala kelebihan dan karakteristik kewirausahaan yang baik yang dimiliki oleh Joseph C Wilson, ia berhasil memecahkan masalah perusahaannya dan membuat perusahaannya terus berkembang hingga meraih kesuksesan. Melalui kisah Joseph C Wilson, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan yang baik adalah proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapi. Saran untuk Joseph C Wilson adalah akan lebih baik apabila ia dapat lebih memperhatikan faktor-faktor kritis, terutama yang berasal dari para pesaing, dan lebih berspesialisasi pada satu jenis bisnis saja. Dengan demikian, ide untuk mengembangkan 7

bisnis manufaktur komputer untuk mengalahkan IBM pada tahun 1969 tidak akan dikeluarkan. Adapun, ide ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya Peter McColough yang kemudian pada akhirnya menyebabkan perusahaan mengalami kerugian besar. Daftar Pustaka Bygrave, W. D. (2004). The portable MBA in entrepreneurship. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons Gross, Daniel (1996). Kisah-kisah Bisnis Terbesar Forbes Sepanjang Masa. Professional Books: Jakarta Suryana. 2001. Kewirausahaan. Salemba Empat: Jakarta 8