I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang memiliki sumber

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan dan pakan ternak yang sangat

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

PEMBAHASAN UMUM Hubungan Karakter Morfologi dan Fisiologi dengan Hasil Padi Varietas Unggul

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

I. PENDAHULUAN. setelah beras. Selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

II. TINJAUAN PUSTAKA. satuan waktu rata-rata selama periode tertentu. Pengukuran laju pengisian biji

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sungai Niger di Afrika. Di Indonesia sorgum telah lama dikenal oleh petani

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia komoditas tanaman pangan yang menjadi unggulan adalah padi,

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAB I PENDAHULUAN. yang menduduki urutan kedua setelah kedelai (Marzuki, 2007), Kebutuhan kacang tanah di Indonesia mencapai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan komoditas yang menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan tanaman yang banyak

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di dunia. Hal itu dikarenakan jagung memiliki nilai gizi yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2014

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan substansi pokok dalam kehidupan manusia sehingga

LAJU PERTUMBUHAN DAN LAJU ASIMILASI BERSIH RUMPUT GAJAH DARI LETAK TUNAS STEK YANG BERBEDA DENGAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NITROGEN SKRIPSI.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Sorgum. Berdasarkan klasifikasi botaninya, Sorghum bicolor (L.) Moench termasuk

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas pangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman pangan yang penting di dunia, selain padi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua sesudah padi yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi, jagung juga merupakan bahan dasar atau bahan olahan untuk minyak goreng, tepung maizena, ethanol, asam organik, makanan kecil, dan industri pakan ternak. Oleh sebab itu jagung dapat dikatakan komoditas komersial pada saat ini maupun dimasa mendatang. Akan tetapi petani belum bisa memenuhi kebutuhan pangan, pakan maupun industri, sehingga pemerintah harus mengimpor jagung untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (2012), produksi jagung tahun 2011 menurun dibandingkan dengan tahun 2010. Produksi jagung nasional pada tahun 2011 sebesar 17,23 juta ton sedangkan pada tahun 2010 sebesar 18, 32 juta ton yang berarti terjadi penurunan sebesar 1,10 juta ton atau sebesar 5,99 %. Perkiraan penurunan produksi jagung tahun 2011 yang relatif besar terdapat di Provinsi Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya lahan pertanaman jagung di berbagai daerah tersebut.

2 Pada tahun 2012, impor jagung diperkirakan mencapai 1,5 juta ton, turun lebih dari 50% dari impor jagung tahun lalu sebesar 3,144 juta ton. Sekitar 50% digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pakan ternak nasional. Sementara Kebutuhan jagung untuk industri pakan ternak meningkat menjadi 6,75 juta ton dari tahun lalu 6 juta ton. Angka ini diperoleh dari perkiraan total konsumsi pakan ternak sebesar 13,5 juta ton, terdiri dari 12,3 juta ton pakan ternak dan pakan ikan sebesar 1,2 juta ton (Anonim, 2012). Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu ditingkatkan produktivitas tanaman jagung tersebut dengan teknik budidaya yang baik dan sesuai untuk menutupi kekurangan jagung sehingga pemerintah tidak perlu mengimpor jagung dari luar negeri. Salah satu faktor penentu produksi tanaman jagung adalah teknik budidaya dan pemupukan. Selain itu dalam peningkatan produksi jagung, penggunaan varietas unggul mampu memberikan hasil yang tinggidibanding dengan tanpa menggunakan varietas unggul. Penggunaan varietas unggul juga harus diiringi dengan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan varietas tersebut. Hara nitrogen (N) merupakan unsur makro yang sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi tanaman, akan tetapi ketersediaannya di dalam tanah selalu rendah sehingga perlu upaya untuk menambah agar tanaman dapat tumbuh dan menghasikan secara memuaskan. Pemupukan N merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil jagung, kemampuan tanaman menyerap N untuk menghasilkan batang dan biji bervariasi sesuai stadia pada saat

3 N diserap sehingga dosis akan sangat menentukan optimalnya suplai hara ke dalam jaringan tanaman (Askari dan Hamzah, 2008). Menurut Nasaruddin (2004), jagung juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti daun, yang mempunyai peranan penting dalam penyerapan cahaya matahari sebagai sumber utama energi dalam proses fotosintesis. Asimilat yang diproduksi oleh daun akan didistribusikan pada fase vegetatif aktif, akan merata keseluruh jaringan tanaman. Sedangkan pada saat fase generatif berlangsung maka sebagian besar hasil asimilasi akan ditranslokasikan ke bagian jaringan penyimpanan sehingga dapat menyebabkan terjadinya persaingan antara bagian vegetatif maupun bagian organ generatif tanaman, terutama dalam memanfaatkan hasilhasil asimilasi dari sumber ke bagian sink atau pengguna. Daun-daun yang tua ataupun daun-daun yang tertutupi akan berpengaruh pada penyerapan cahaya matahari yang berfungsi untuk fotosintesis. Daun daun ini juga menggunakan asimilat yang seharusnya disalurkan ke bagian tongkol jagung. Untuk itu agar asimilat yang dihasilkan oleh daun-daun produktif bisa dimanfaatkan untuk pembentukan tongkol dan biji maka dilakukan teknik defoliasi atau biasa disebut perompesan. Teknik defoliasi dilakukan dengan membuang bagian vegetatif yang tidak produktif terutama daun-daun di bawah tongkol, sehingga energi atau bahan makanan yang dihasilkan akan mengalir pada pembungaan dan pembuahan, dengan demikian perkembangan tongkol akan lebih cepat.

4 Bedasarkan latar belakang dan masalah tersebut, maka dilakukan suatu penelitian untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Berapa dosis pupuk urea yang optimal untuk meningkatkan produksi tanaman jagung? 2. Bagaimanakah perbedaan produksi antara tanaman jagung yang di defoliasi dengan tanpa defoliasi? 3. Adakah interaksi antara dosis pupuk Urea dengan perlakuan defoliasi? 1.2 Tujuan Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dosis pupuk urea yang optimum terhadap produksi tanaman jagung. 2. Untuk mengetahui produksi tanaman jagung dengan perlakuan defoliasi atau tanpa defoliasi. 3. Untuk mengetahui interaksi antara dosis pupuk Urea dan perlakuan defoliasi. 1.3 Landasan teori Tanaman jagung merupakan tanaman yang banyak membutuhkan unsur nitrogen untuk kelangsungan hidupnya. Secara umum pupuk N dapat meningkatkan produksi jagung. Nitrogen diperlukan oleh tanaman jagung sepanjang pertumbuhannya. Defisiensi N pada tanaman jagung akan memperlihatkan gejala

5 pertumbuhan yang kerdil dan daun tanaman berwarna hijau kekuning-kuningan yang berbentuk huruf V dari ujung daun menuju tulang daun dan dimulai dari daun bagian bawah. Selain itu tongkol jagung menjadi kecil dan kandungan protein dalam biji rendah (Awaludin, 2001). Menurut Sutoro et al. (1988), nitrogen diperlukan oleh tanaman jagung sepanjang pertumbuhannya. Pada awal pertumbuhannya akumulasi N dalam tanaman relatif lambat dan setelah tanaman berumur 4 minggu akumulasi N berlangsung sangat cepat. Pada saat pembungaan (bunga jantan muncul) tanaman jagung telah mengabsorbsi N sebanyak 50% dari seluruh kebutuhannya PT. Petrokimia (2013) menyatakan dosis pemupukan urea untuk tanaman jagung hibrida adalah sebesar 400 kg/ha Urea, hal ini tentu sesuai dengan produksi yang dihasilkan. Akan tetapi harga pupuk urea yang semakin mahal dan sangat susah didapatkan, sehingga menjadi kendala ditingkat petani. Untuk itu perlu dilakukannya praktek budidaya yang dapat menghemat pemakaian pupuk urea dan mengurangi dosis yang telah dianjurkan tanpa menurunkan produksi tanaman jagung demi kesejeahteraan petani. Daun sebagai organ penghasil fotosintat merupakan bagian tanaman yang terpenting. Jika dihubungkan ke dalam sink-source (pengguna-penghasil) daun yang masih aktif melakukan fotosintesis berfungsi sebagai penghasil. Sebaliknya daun yang tidak aktif berfotosintesis berfungsi sebagai pengguna. Daun jagung yang bersifat pengguna akan mengurangi bahan kering ke biji sehingga produksi

6 yang dihasilkan rendah. Fotosintat yang ditampung pada daun tersebut lebih baik ditampung kedalam biji sehingga hasil biji akan lebih baik. Menurut William dan Joseph (1997) dalam Askari dan Hamzah (2008), defoliasi dilakukan untuk memacu pembungaan dilakukan dengan membuang bagian vegetatif yang tidak produktif terutama daun-daun di bawah tongkol, sehingga energi atau bahan makanan yang dihasilkan akan mengalir pada pembungaan dan pembuahan, dengan demikian perkembangan tongkol akan lebih cepat. Waktu defoliasi pada daun sangat menetukan efektivitas dalam penimbunan fotosintat sehingga dapat menekan masa vegetatif agar buah yang dihasilkan akan lebih baik. Waktu penimbunan asimilat untuk perkembangan tongkol terjadi pada saat sebelum dan sesudah pembungaan. Disamping itu defoliasi dilakukan untuk mengurangi adanya persaingan antara organ-organ reproduktif dalam memanfaatkan asimilat yang ada untuk memaksimalkan produksi 1.4 Kerangka pemikiran Bedasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, berikut ini disusun kerangka pemikiran untuk memberi penjelasan teoritis terhadap perumusan masalah. Tanaman jagung adalah tanaman yang sangat membutuhkan unsur unsur makro yang dalam proses hidupnya. Salah satunya adalah Nitrogen (N) yang digunakan untuk pertumbuhan dan untuk menghasilkan produksi yang baik, kebutuhan akan unsur N tersebut mutlak harus terpenuhi, akan tetapi kebutuhan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan varietas yang digunakan dan ketersediaan unsur N dalam tanah. Apabila tanaman jagung yang digunakan adalah varietas unggul

7 maka akan membutuhkan banyak asupan pupuk selama pertumbuhannya untuk menghasilkan produksi yang tinggi. Kekurangan unsur N maka dapat dipastikan pertumbuhan tanaman jagung tersebut akan terhambat dan produksi yang dihasilkan juga rendah. Tujuan pemupukan dengan menggunakan urea agar kebutuhan akan unsur N untuk tanaman jagung terpenuhi dan mampu menghasilkan produksi yang maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan teknik budidaya yang dapat menghemat penggunaan pupuk sehingga petani juga tidak disusahkan dengan mahalnya harga pupuk tetapi produksi juga tetap tinggi. Selain pemupukan urea untuk menghasilkan produksi jagung yang baik maka perlu adanya teknik budidaya yang baik. Salah satu teknik budidaya yang baik adalah dengan menerapakan teknik defoliasi. Defoliasi daun jagung mengupayakan menurunkan persaingan tingkat kebutuhan cahaya matahari dan fotosintat. Defoliasi dilakukan dengan membuang bagian vegetatif yang tidak produktif terutama daun-daun di bawah tongkol yang tertutupi daun-daun di atasnya, sehingga energi atau bahan makanan yang dihasilkan akan maksimal mengalir pada pembungaan dan pembuahan, dengan demikian perkembangan tongkol akan lebih cepat dan pengisian biji menjadi maksimal. Daun-daun yang tidak produktif mampu menyerap asimilat untuk pembentukan tongkol sehingga dapat mengganggu produksi jagung, dengan dilakukannya defoliasi pada daun daun yang tidak produktif diharapkan akan memusatkan asimilat yang dihasilkan untuk pembentukan tongkol jagung dan pengisian biji jagung sehingga produksi yang dihasilkan tinggi.

8 Dosis pupuk urea anjuran untuk tanaman jagung hibrida adalah 400 kg/ha (PT. Petrokimia, 2013). Hal ini tentu membuat petani kesulitan untuk membeli pupuk urea yang semakin mahal dan langka. Untuk itu dengan dilakukannya teknik defoliasi diharapkan pupuk yang diberikan ke tanaman terserap sempurna dan dapat digunakan secara maksimum untuk meningkatkan produksi tanaman serta dapat menghemat dalam penggunaan pupuk urea. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan pemupukan urea dengan dosis di bawah dosis anjuran yaitu 100, 200, 300, dan 400 kg/ha dan teknik defoliasi pada tanaman jagung dengan harapan teknik defoliasi mampu memberikan produksi yang tinggi dengan dosis di bawah dosis anjuran. 1.5 Hipotesis Dari kerangka pemikiran yang yang dikemukakan dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat dosis urea yang optimal untuk mendapatkan produksi paling tinggi. 2. Teknik defoliasi akan meningkatkan produksi jagung daripada tanpa defoliasi. 3. Terdapat interaksi antara dosis pupuk urea dengan perlakuan defoliasi.