KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENAGA PENDUKUNG ADMINISTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN PERTANAHAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Kerangka Acuan Kerja. Tenaga Pendukung Teknis Analis Hukum Bidang Penataan Ruang

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

KODE: PERUMAHAN-D6-16 PERUMAHAN-D6-17 PERUMAHAN-D6-18 PERUMAHAN-D6-20

Kerangka Acuan Kerja

BEST PRACTICES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU PETA DALAM PENYEDIAAN DATA SPASIAL INVENTARISASI GRK

Kerangka Acuan Kerja

TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI-06-1S

Percepatan Kebijakan Satu Peta pada Skala 1:50.000

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-TENAGA PENDUKUNG SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

KOOE: TELEMATIKA-D6-28 TELEMATI KA-D6-29 TELEMATIKA-D6-30 TELEMATIKA TELEMATIKA-06-32

HASIL PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA 2016 DAN RENCANA AKSI KEBIJAKAN SATU PETA 2017

Press Release Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian: Paket Deregulasi VIII

KEBIJAKAN SATU PETA. Program Implementasi Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM) SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-RESEPSIONIS SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kemen

Rakornas IG, Jakarta, 27 April 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

Pointers Sambutan. Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) (Perpres No. 9 Tahun 2016)

RINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG PENYELESAIAN PENGUASAAN TANAH DALAM KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGEL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN KINERJA 2018

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

Analisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

2 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG KOORDINASI STRATEGIS LINTAS SEKTOR PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

NOMOR TENTANG. Pemerintah. Provinsi, P dan 3839); Negara. 4. Peraturan. Negara. Lembarann Negara Nomor. 6. Peraturan

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA

2017, No Pariwisata Danau Toba tentang Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Kawasan Pari

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan: KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANI-SASI, DAN TATA KERJA MENTERI MUDA.

n. Memiliki BPJS Kesehatan aktif (tidak terhutang iuran) atau bersedia menjadi anggota dan membayar iuran BPJS Kesehatan jika diterima.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi :

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG TEKNIS BIDANG MANAJEMEN PERCEPATAN KEBIJAKAN SATU PETA Sekretariat Percepatan Kebijakan Satu Peta Kegiatan 2520 TAHUN ANGGARAN 2017 1

KERANGKA ACUAN KERJA TENAGA PENDUKUNG TEKNIS BIDANG MANAJEMEN PKSP 1. Pendahuluan Konflik ruang merupakan salah satu penyebab terhambatnya pembangunan di Indonesia. Salah satu akar permasalahan dari adanya konflik ruang diantaranya adalah peta-peta tematik yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maupun penerbitan perizinan pemanfaatan ruang menggunakan standar dan referensi yang berbeda-beda sehingga rentan terjadi tumpang tindih kawasan satu dengan lainnya. Pengurangan potensi konflik ruang ini telah dirancang Pemerintah salah satunya melalui Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 yang tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi VIII. Melalui pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta ini diharapkan mampu mengintegrasikan perencanaan pemanfaatan ruang skala luas, mempermudah dan mempercepat konflik tumpang tindih pemanfaatan lahan, penyelesaian batas daerah seluruh Indonesia, mempercepat pelaksanaan program-program pembangunan kawasan maupun infrastruktur, serta membantu proses percepatan penerbitan perizinan terkait dengan pemanfaatan lahan. Percepatan Kebijakan satu peta (PKSP) adalah arahan strategis dalam terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000. PKSP dilaksanakan untuk menjalankan amanah UU No. 4/2011 tentang Informasi Geospasial yang kemudian dipertajam melalui Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 yang telah diundangkan pada tanggal 4 Februari 2016. Perpres ini memuat amanat-amanat pokok percepatan pelaksanaan KSP yang telah diturunkan dalam detail rencana aksi sebagai landasan pelaksanaan kegiatan KSP. Perpres disusun bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan Informasi Geospasial yang berdaya guna dan berhasil guna melalui kerja sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi serta untuk mendorong penggunaan Informasi Geospasial dalam penyelenggaraan pemerintah dan dalam aspek kehidupan masyarakat. Percepatan Kebijakan Satu Peta terdiri dari 3 kegiatan utama, yaitu kompilasi, integrasi, dan sinkronisasi. Kegiatan kompilasi merupakan kegiatan pengumpulan IGT (Informasi Geospasial Tematik) yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah untuk seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan selanjutnya adalah integrasi, yang bertujuan untuk mendorong perbaikan dan penyempurnaan data geospasial yang telah terkompilasi melalui penyelarasan kesesuaian kondisi IGT yang mengacu pada IGD (Informasi Geospasial Dasar). Setelah kegiatan kompilasi dan integrasi, selanjutnya adalah kegiatan sinkronisasi yang berarti penyelarasan antar IGT yang terintegrasi guna menyelesaikan isu tumpang tindih yang terindikasi antar IGT. Pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta dilakukan melalui langkah koordinasi terhadap setiap kegiatan yang melibatkan 18 Kementerian/Lembaga. Setiap Kementerian/Lembaga terkait harus melaksanakan penyiapan peta tematik (IGT) sesuai rencana aksi yang ditetapkan lewat Perpres Nomor 9 Tahun 2016. Implementasi PKSP dikoordinasikan oleh Tim Percepatan KSP yang didukung oleh Sekretariat Tim Percepatan KSP yang secara khusus akan memberikan dukungan dan pelayanan teknis operasional dan administratif. 2

Terkait dengan pelaksanaan kegiatan Percepatan Kebijakan Satu Peta, keberadaan Tenaga Pendukung Teknis Bidang Manajemen untuk kegiatan PKSP diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugas sesuai dengan petunjuk dan tata cara dukungan administrasi yang telah disusun, antara lain merencanakan, mengelola dokumen untuk penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan Percepatan Kebijakan Satu Peta. 2. Tujuan dan Sasaran Melakukan kegiatan perencanaan, pengelolaan terkait pelaksanaan kegiatan dan kesekretariatan Percepatan Kebijakan Satu Peta (PKSP), sesuai dengan prosedur yang berlaku agar menunjang pelaksanaan tugas Tim PKSP Secara umum, Tenaga Pendukung Teknis Bidang Manajemen untuk kegiatan PKSP memberikan dukungan teknis terkait Pelaksanaan perencanaan, pengelolaan dan pengendalian Sekretariat Percepatan Kebijakan Satu Peta. a. Tujuan Tujuan penunjukan Tenaga Pendukung Teknis Bidang Manajemen untuk kegiatan PKSP adalah menjalankan Tata Kelola Kegiatan terkait Pelaksanaan Kebijakan satu Peta sesuai amanat Perpres No. 9 Tahun 2016. b. Sasaran 1) Tersusunnya dokumen perencanaan dan pengelolaan kegiatan Percepatan Kebijakan Satu Peta; 2) Terlaksananya kegiatan Percepatan Kebijakan Satu Peta; 3) Tersusunnya Kegiatan Percepatan Kebijakan Satu Peta; c. Keluaran Keluaran yang diharapkan dari Tenaga Pendukung Teknis Bidang Manajemen untuk kegiatan PKSP adalah terlaksananya tugas dan fungsi Tenaga Pendukung Teknis sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga dapat memperlancar kegiatan Pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta. 3. Ruang Lingkup Pekerjaan 1. Menerima, mencatat dan menyortir surat masuk, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pencarian. 2. Menyiapkan lembar verbal pada kegiatan korespondensi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memudahkan pengendalian. 3. Menginventarisir dan memelihara bahan/data/ informasi/dokumen kerja terkait kegiatan Percepatan Kebijakan Satu Peta sesuai dengan instruksi/disposisi dari atasan untuk mempermudah pencarian dan pendistribusian; 4. Melakukan tugas pengadministrasian umum di lingkup Sekretariat Percepatan Kebijakan Satu Peta sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menunjang kegiatan Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah. 5. Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan tugas dan pemanfaatannya kepada Pimpinan 6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. 7. Uraian Tugas 3

a) Mengumpulkan bahan-bahan kerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku untuk keperluan penyelesaian tugas, dengan tahapan sebagai berikut: 1) Mencari bahan-bahan kerja terkait pelaksanaan tugas; 2) Mempelajari bahan-bahan kerja terkait pelaksanaan tugas; 3) Merencanakan kegiatan yang diperlukan untuk penyelesaian tugas. b) Melakukan pengelolaan dan administrasi kegiatan PKSP sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk meningkatkan kualitas proses pengelolaan data dan informasi, dengan tahapan sebagai berikut: 1) Menerima arahan dari Pimpinan; 2) Mempelajari prosedur yang berlaku dalam pengelolaan kegiatan pemantauan dan evaluasi; 3) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi sesuai dengan arahan dari pimpinan; 4) Mengelola pelaksanaan kegiatan PKSP; 5) Membuat laporan pengelolaan kegiatan PKSP. c) Melakukan pengelolaan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan tahapan sebagai berikut: 1) Mempelajari ketentuan yang berlaku dalam pengelolaan kegiatan PKSP; 2) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan PKSP; 3) Membuat laporan pengelolaan kegiatan PKSP. d) Melakukan pengelolaan administrasi kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan tahapan sebagai berikut: 1) Melakukan pengelolaan kegiatan pemantauan terkait Kegiatan PKSP dan penyediaan anggaran; 2) Melakukan pengarsipan kegiatan PKSP; 3) Melakukan pemutakhiran data sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. 4) Membantu atasan dalam administrasi kegiatan PKSP; 5) Menyusun draft pedoman pengelolaan kegiatan PKSP; 6) Memfasilitasi pengelolaan administrasi kegiatan PKSP; 7) Mengkoordinasikan dengan atasan setiap pengelolaan administrasi kegiatan PKSP; 8) Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan PKSP. e) Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada pimpinan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar hasil telaahan dapat bermanfaat, dengan tahapan sebagai berikut: 1) Menyiapkan bahan laporan sesuai dengan hasil kerja; 2) Membuat konsep laporan hasil pelaksanaan tugas; 3) Mengkonsultasikan konsep laporan kepada atasan; 4) Memfinalisasi laporan pelaksanaan tugas. 4

f) Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada pimpinan langsung, dengan tahapan sebagai berikut: 1) Mempelajari laporan pelaksanaan tugas atau hasil kerja 2) Menelaah permasalahan yang ada dalam laporan pelaksanaan tugas 3) Memberikan masukan/saran yang dapat memberikan kemajuan pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan unit organisasi berdasarkan ketentuan/peraturan yang berlaku baik lisan maupun tertulis untuk kelancaran pelaksanaan tugas, dengan tahapan sebagai berikut: 1) Menerima dan memahami penugasan lisan ataupun tertulis; 2) Mempelajari tugas yang diberikan; 3) Menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan kapasitasnya; 4) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kedinasan lain. 8. Kebutuhan Jasa Individual dan Kualifikasi Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Tenaga Pendukung Teknis Bidang Manajemen untuk kegiatan PKSP yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hasil kerja. Kualifikasinya terdiri dari: a. Kualifikasi Teknis 1. Pendidikan S1 jurusan Manajemen; 2. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dengan IPK minimal 2,75 (skala 4.00); 3. Mampu mengoperasikan komputer (MS Office); 4. Wanita, usia minimal 20 tahun dan maksimal 35 tahun per 1 Januari 2017; 5. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan baik; 6. Mampu bekerja independen dan efektif bekerja dalam tim; b. Kualifikasi Administrasi Tenaga Pendukung Teknis Bidang Manajemen untuk kegiatan PKSP harus memiliki NPWP sesuai dengan Perpres 70 tahun 2012. c. Durasi/Pelaksanaan Pekerjaan Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah selama 10 bulan, terhitung 1 Maret s.d 31 Desember 2017. d. Pembebanan Biaya Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Teknis Bidang Manajemen Percepatan Kebijakan Satu Peta dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Negara Koordinator Bidang 5

Perekonomian Tahun Anggaran 2017 dengan ketentuan nilai HPS sebesar Rp 4.000.000,-/bulan. Jakarta, Februari 2017 Penanggung Jawab Kegiatan 2520 Plt. Asisten Deputi Bidang Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi, selaku Wakil Ketua Satuan Tugas 1 PKSP Dodi Slamet Riyadi 6