sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbicara, menurut Arsjad dan Mukti (1988: 36) dapat berlangsung. tertentu dan menggunakan metode tertentu pula.

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hu-bungan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca, dan menulis/mengarang.

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa

I. PENDAHULUAN. timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadikan kalimat ketiga, dan seterusnya. Kalimatkalimat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suatu gejala manusiawi umum, tidak ada manusia tanpa bahasa, dan tidak ada

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang berakal. Dengan adanya akal manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari asumsi bahwa bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I. PENDAHULUAN. berlaku, baik secara lisan maupun tulis. (Depdiknas, 2008 : 16) Standar Isi Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan SMP menyatakan bahwa materi pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi yaitu bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

I. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kemampuan dasar berbahasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elis Nur Vita Sari, 2013

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

I. PENDAHULUAN. mendapatakan ilmu itu manusia harus belajar. Selain itu, belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

I. PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, setidaknya ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bernalar, berpikir, berkomunikasi dan berwawasan siswa. Kemahiran berbahasa sangat diperlukan bagi siswa. Seorang siswa yang tidak mahir dalam berbahasa, tidak akan mampu menyampaikan tujuan pembicaraan kepada lawan bicaranya. Keterampilan menulis merupakan jenis keterampilan pada urutan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan menulis bukanlah hal yang mudah. Sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Kompetensi Lulusan, dijelaskan bahwa kompetensi lulusan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada kemampuan membaca dan menulis sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1). Tarigan (1994:4) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Salah satu bentuk keterampilan menulis adalah menulis naskah atau teks pidato. Menulis teks pidato adalah kegiatan

2 berkomunikasi melalui kegiatan menulis yang berupa teks atau naskah yang ditujukan kepada orang banyak. Kegiatan menulis teks pidato harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan penguasaan kosakata. Kualitas keterampilan berbahasa dan berkomunikasi, antara lain bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimiliki oleh seseorang (Tarigan, 1985:2). Jika kuantitas dan kualitas kosakata kurang, maka akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Kosakata adalah keseluruhan kata yang berada dalam ingatan seseorang, yang akan segera menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca (Keraf, 1985:80). Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memiliki kosakata secara efektif yaitu pengalaman dan bacaan (Tarigan, 1985:122). Ruang lingkup kosakata meliputi kosakata umum, kosakata khusus, ungkapan (idiom), majas dan pilihan kata (kata yang berhomonim, bersinonim, berantonim, makna halus atau kasar, bermakna denotasi atau konotasi, kosakata baku dan tidak baku) (Sanusi 1996:97). Kosakata memiliki peranan penting dalam keterampilan berbahasa karena dengan penguasaan kosakata yang baik dan banyak serta didasari oleh pemahaman dalam menggunakannya akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan keterampilan berbahasa. Dalam proses pembelajaran, materi kosakata tidak diberikan secara langsung oleh guru tetapi dimasukkan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan hasil prapenelitian, keterampilan menulis tidak diperoleh secara cepat, melainkan perlu waktu yang cukup lama untuk belajar dan berlatih. Latihan-latihannya pun harus bertahap, salah satunya yaitu tahap latihan menulis

3 teks pidato. Menulis teks pidato sangatlah penting karena menulis teks pidato tidak hanya berguna di lingkungan sekolah saja, melainkan dapat berguna saat siswa berada di lingkungan masyarakat. Pada saat di sekolah tugas siswa hanya menuntut ilmu, tetapi diluar itu siswa merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dari kehidupan bermasyarakat. Semua yang diperoleh siswa di sekolah, diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti siswa di sekolah diberikan latihan menulis teks pidato yang diharapkan saat siswa berada di lingkungan masyarakat siswa dapat menulis teks pidato, seperti upacara kemerdekaan, sambutan syukuran dan lain-lain. Dalam pembelajaran menulis teks pidato kosakata sangat penting peranannya dalam menyakinkan, mengajak, dan memengaruhi pendengar sehingga harus diungkapkan dengan kalimat yang jelas, logis, sistematis dan diperkaya penguasaan kosakata yang benar dan tepat sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Hasil di atas sependapat dengan Tarigan (1985:2), yang mengungkapkan bahwa kualitas keterampilan berbahasa dan berkomunikasi, antara lain bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimiliki oleh seseorang. Kemampuan menulis teks pidato dalam Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA tahun 2006 terdapat pada kelas X semester 2, yaitu pada kompetensi menulis yang berbunyi siswa dapat mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato dengan kompetensi dasarnya adalah menyusun teks pidato.

4 Penelitian mengenai kemampuan kosakata pernah dilakukan sebelumnya oleh Devi Sariana dengan judul Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dan Kemampuan Berpidato Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Kotabumi Lampung Utara Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yakni terletak pada aspek keterampilan menulis bukan berbicara dan subjek penelitian yakni di SMA kelas X bukan di kelas XII. Subjek penelitian adalah SMA Negeri 9 Bandarlampung. Penulis memilih SMA Negeri 9 Bandarlampung sebagai subjek penelitian karena SMA Negeri 9 Bandarlampung merupakan salah satu SMA favorit di Kota Bandar Lampung, sehingga penulis ingin mengetahui sejauh mana kemampuan penguasaan kosakata dan kemampuan menulis teks pidato siswa SMA Negeri 9 Bandarlampung. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Bagaimanakah penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2011/2012?

5 3. Manfaat apa sajakah dari keterampilan menulis teks pidato? 4. Bagaimanakah hubungan penguasaan kosakata dan kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2011/2012? 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, penulis membatasi masalah pada butir keempat yakni hubungan penguasaan kosakata dan kemampuan menulis teks pidato. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, yakni adakah hubungan penguasaan kosakata dan kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Dalam sebuah penelitian harus memiliki tujuan dan manfaat penelitian. Tujuan penelitian adalah hal yang ingin dicapai dalam suatu penelitian, sedangkan manfaat penelitian adalah bertolok dari hasil penelitian yang diharapkan dapat berguna baik bagi peneliti ataupun orang lain. 1. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang erat penguasaan kosakata dan kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian memiliki manfaat secara teoretis dan praktis sebagai berikut;

6 a. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian penelitian Bahasa Indonesia tentang penguasaan kosakata dan keterkaitannya dengan aspek lain yakni menulis teks pidato. b. Manfaat praktis Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi penulis, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan pembaca. 1. Bagi penulis yang merupakan calon guru Bahasa Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan bekal untuk memberikan materi tentang pokok bahasan kosakata dan menulis teks pidato. 2. Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2011/2012, penelitian ini berguna sebagai informasi atau gambaran tentang penguasaan kosakata siswa kelas X disertai besaran kontribusi yang diberikan terhadap kemampuan menulis teks pidato siswa. 3. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis teks pidato. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diuraikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 9 Bandarlampung dengan subjek kelas X tahun pelajaran 2011/2012. Hal-hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis teks pidato dan penguasaan kosakata. Kemampuan

7 menulis teks pidato adalah kegiatan penyampaian gagasan atau pikiran secara tertulis dengan menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa yang baku agar dapat dipahami dan dimengerti oleh pemabaca. Sedangkan, penguasaan kosakata adalah suatu kemampuan siswa dalam memperkaya perbendaharaan katanya. 2. Lokasi penelitian : SMA Negeri 9 Bandarlampung 3. Subjek penelitian : Siswa Kelas X 4. Waktu Penelitian : Semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012