BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

I. TINJAUAN PUSTAKA. hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh disebut ayam ras pedaging,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat, Populasi ayam lokal pada tahun 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ayam Kampung Super dan Produktivitasnya. Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2014), populasi ayam kampung di

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

TINJAUAN PUSTAKA Probiotik

II. TINJAUAN PUSTAKA. strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocks yang merupakan

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu tipe pedaging, tipe petelur dan tipe dwiguna. Ayam lokal yang tidak

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler tidak dibedakan jenis kelamin jantan atau betina, umumnya dipanen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia berasal dari Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto Propinsi Jawa

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Permintaan pasar akan ayam kampung yang tinggi ini tidak diimbangi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendek, yaitu pada umur 4-5 minggu berat badannya dapat mencapai 1,2-1,9 kg

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Bagian Edible Ayam Sentul. Tabel 4. Bobot Edible Ayam Sentul pada Masing-Masing Perlakuan

I PENDAHULUAN. satu jenis ayam lokal di antaranya adalah ayam sentul yang merupakan ayam asli

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

PENDAHULUAN. telurnya karena produksi telur burung puyuh dapat mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan tempat asal dari itik ini. Itik Tegal memiliki kelebihan dibanding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk diambil

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan jenis ayam kampung yang banyak dikembangkan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masih menjadi primadona karena memiliki daging yang enak serta rendah lemak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan di wilayah Indonesia. Ayam kampung super termasuk dalam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan populasi ternak unggas di Indonesia semakin hari semakin

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umur 5-6 minggu dengan tujuan sebagi penghasil daging dengan bobot badan 1,9 kg

III. KEBUTUHAN ZAT-ZAT GIZI AYAM KUB. A. Zat-zat gizi dalam bahan pakan dan ransum

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

I. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

Tabel 8. Pengaruh Tepung Kulit Pisang Uli terhadap Serat Kasar, Lemak Kasar, dan Beta-Karoten Ransum Perlakuan

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berat tertentu dalam waktu relatif singkat (Rasyaf, 1994). Broiler umumnya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telurnya. Jenis puyuh yang biasa diternakkan di Indonesia yaitu jenis Coturnix

I. PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha peternakan pakan selalu menjadi permasalahan

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

TINJAUAN PUSTAKA Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) sebagai Tanaman Herbal. Tanaman Kemangi ( Ocimum basilicumlinn.) merupakan

I. PENDAHULUAN. ayam broiler. Ayam broiler merupakan jenis unggas yang berkarakteristik diantara

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. banyak diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pedaging yang sering disebut sebagai ayam broiler merupakan jenis

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performa Itik Alabio Jantan Rataan performa itik Alabio jantan selama pemeliharaan (umur 1-10 minggu) disajikan pada Tabel 4.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik bali merupakan itik lokal Indonesia yang juga sering disebut itik penguin, karena

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kandungan Nutrien Daging pada Beberapa Ternak (per 100 gram daging) Protein (g) 21 19, ,5

PAKAN AYAM BURAS INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN DKI JAKARTA 1996

PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena

Transkripsi:

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Kampung Super Ayam kampung memiliki potensi tersendiri dibanding dengan ayam ras broiler atau ayam ras-ras lain. Dari segi potensi pasar, banyak konsumen yang lebih memilih untuk mengkonsumsi ayam kampung karena rasanya yang lebih gurih.daging ayam kampung disukai karena dagingnya kenyal, tidak hancur ketika dimasak, tidak lembek, dan tidak berlemak seperti ayam ras pedaging (broiler).oleh karena itu, daging ayam kampung ketika dipanen dapat cepat diserap oleh pasar. Jika dilihat dari segi harga, harga ayam kampung pun lebih tinggi dan relatif lebih stabil di pasaran. Apresiasi harga yang diberikan oleh konsumen pada daging ayam lokal jauh lebih tinggi dibanding dengan ayam ras (Iskandar, 2010),berkisar 40 80 % (Kaleka, 2015). Disisi lain, ayam kampung memiliki ketahanan tubuh yang prima sehingga tingkat kematiannya pun relatif lebih rendah sekitar 5 %. Ayam kampung super memiliki performa dan tekstur daging yang mirip dengan ayam kampung. Hanya bulunya saja yang agak lebih tebal. Perbedaan yang paling signifikan antara ayam kampung umumnya dengan ayam kampung super terlihat pada kemampuan menghasilkan daging, terutama pada organ tubuh bagian dada dan bagian paha, seperti ayam pedaging unggul lainnya, perkembangan kedua jenis tipe otot tersebut menunjukan bahwa ayam kampung super memiliki sifat sama dengan jenis ayam pedaging lainnya (Yaman, 2010).

5 Ayam kampung juga merupakan ayam dengan tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan juga sebagai penghasil telur (Setyanto et al., 2012). Laju pertumbuhan ayam kampung super dapat dikatakan bagus yaitu bisa mencapai berat 0,6 0,8 kg pada umur pemeliharaan 45 hari, akan tetapi tingkat konsumsi pakan masih tergolong tinggi (Sofjan, 2012). Untuk masa panen 55-60 hari, sudah dapat dipanen dengan bobot 0,8 1 kg (Kaleka, 2015).Hasil penelitian terhadap bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas ayam kampung super berturutturut yaitu 544,5 ± 47,25 g, 368,6 ± 37,13 g, 67,5 ± 1,09 % (Djunu dan Saleh, 2015). Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh ayam kampung antara lain adalah memiliki daya tahan tubuh yang baik, lebih tahan terhadap berbagai jenis penyakit jika dibandingkan dengan unggas lain serta tahan terhadap cekaman panas (Sumarni, 2008). Dengan demikian, ayam kampung super tentu saja menjanjikan keuntungan seperti waktu pemeliharaan yang singkat, lebih hemat biaya pakan, sedangkan permintaan konsumen dan harga jual tetap tinggi. 2.2. Ransum Ayam Kampung Super Ayam kampung super merupakan terobosan genetik ayam silangan (F1)dari ayam jantan lokal (ayam Kampung, ayam Kedu, ayam Pelung, dan ayam Bangkok) dengan ayam ras petelur. Balai Pengembangan Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah dan para peternak mengembangkan dan memperkenalkan ayam kampung super di Temanggung tahun 2003 dan kemudian dikembangkan pula di Klaten dan Batang, Jawa Tengah (Sriyanto, 2013).Tampilan ayam

6 kampung super ini hampir sama dengan ayam kampung pada umumnya. Ayam kampung jantan memiliki ukuran yang lebih besar dibanding ayam betina. Selain itu, ayam jantan juga memiliki jengger yang besar dengan pial besar dan tegap, memiliki jalu, warna bulu bervariasi antara hitam, coklat,putih, dan lainlain. Ayam kampung betina pun bentuknya sama seperti ayam kampung pada umumnya, perbedaanya hanyalah pada warna telur. Warna telur ayam kampung super memiliki kerabang yang lebih coklat dibandingkan telur ayam kampung biasa yang agak putih. Perilaku ayam kampung super juga hampir mirip dengan ayam kampung biasa yaitu tahan penyakit, lincah, berkokok, suka bertengger (Kaleka, 2015). Pemeliharaan ayam kampung super dapat dilakukan seperti ayam kampung asli yaitu secara ekstensif, semi intensif maupun intensif. Peternakan ayam kampung secara ekstensif dicirikan oleh produktivitas yang rendah, mortalitas tinggi dan pertumbuhan tidak maksimal. Populasi ayam kampung dengan pemeliharaan secara ekstensif mencapai 75% dari populasi ayam kampung nasional pada tahun 2014. Sedangkan produksi daging ayam kampung hanya mencapai 14% dari produksi daging nasional. Dalam upaya untuk meningkatkan populasi ayam kampung maka perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif sehingga produktivitas meningkat, mortalitas menurun dan pertumbuhan maksimal. Guna menghasilkan ayam potong yang mampu diproduksi dalam jumlah banyak dengan umur yang seragam, ayam kampung super mampu tumbuh lebih cepat berkisar 0,85 kg pada umur 60 hari, sedangkan ayam kampung asli hanya 0,50 kg (Muryanto, 2005). Pertumbuhan dan proses poduksi daging yang

7 lebih cepat diharapkan mampu memenuhi akan tingginya permintaan daging ayam kampung. Pakan merupakan unsur terpenting untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan dan suplai energi sehingga proses metabolisme dapat berjalan dengan baik serta tumbuh dan berkembang dengan baik (Suprijatna et al.,2008). Ransum yaitu campuran dari berbagai bahan pakan yang diberikan selama 24 jam. Bahan pakan yang biasa digunakan untuk ransum ayam jawa super yaitu jagung kuning, dedak halus, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, minyak kelapa, kulit kerang dan tepung tulang (Kartasudjana dan Suprijatna, 2010). Ternak mengkonsumsi ransum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta zat-zat pakan dalam tubuh. Ransum merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha pemeliharaan ayam kampung, karena ransum berpengaruh langsung terhadap produktivitas ternak (Sinurat, 2000). Penyediaan nutrisi merupakan hal yang paling penting dalam usaha peternakan, karena sangat menentukan kualitas hasil yang diharapkan. Menurut Rasyaf (2005), ayam membutuhkan makanan untuk hidup pokok, pertumbuhan badan, bertelur. Zat- zat makanan yang dibutuhkan ayam terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air. Kebutuhan tersebut harus proporsional pada pakan yang diberikan. Ayam kampung atau buras umur 0-8 minggu membutuhkan protein sekitar 18%, energi 2.900 kkal/kg, Ca 0,9% dan P 0,7% (Kaleka, 2015). Kebutuhan zat nutrisi ayam kampung umur 0-4 minggu membutuhkan pakan dengan kandungan energi 2.800 kkal/kg, protein 20%,

8 methionine 0,30%, lisin 0,85%, Ca 0,80%, P0,40% (Hardjosworo dan Rukmiasih, 2000). Konsumsi ransum unggas dapat dipengaruhi oleh keseimbangan antara kandungan energi metabolis dan protein yang terkandung dalam ransum, selain itu suhu lingkungan baik lingkungan makro maupun lingkungan mikro, bentuk fisik pakan yang diberikan, kesehatan ayam kampung serta umur ayam kampung juga dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dari ransum yang diberikan (Rokhmana et al., 2013). 2.3. Tepung Daun Mengkudu 2.3.1. Tanaman Mengkudu Ilustrasi 1. Gambar Tanaman Mengkudu (Dalimartha, 2006). Tanaman Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) adalah salah satu tanaman yang dapat dijadikan obat obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit manusia, namun pada penelitian ini akan dicobakan kepada ternak ayam untuk menghasilkan performans yang lebih baik karena daun Mengkudu mengandung banyak zat-zat aktif diantaranya mengandung protein, zat kapur, zatbesi, xeronin,

9 karoten dan askorbin. Senyawa xeronin pada daun Mengkudu dapat membantu dalam proses penyerapan protein (Bangun dan Sarwono, 2002).Daunmengkudumemiliki kandungansaponin,flavonoid,polifenol,tanin,dantriterpen (Diassanti,2011).Zataktiftersbut bersifat bakterisidal danmemiliki metode tersendiri dalammenghambat pertumbuhan bakteristaphylococcus aureus.selain itu, dauntanamanmengkudumengandung zatkapur,protein,zatbesi,karoten, arginin,asamglutamat,tirosin,asamaskorbat,asamursolat,thiamin, dan antrakuinon (Rukmana, 2002). Kandungan flavanoidtotal dalam daun Mengkudu adalah254mg/100g.daunmengkudujugamengandung spektrumluasantrakuinonsepertiiridoid, glikosidaflavonol,dantriterpen. Senyawa iniberfungsisebagaiantibakteriseperti:staphylococcusaureusyang menyebabkanperadangandaninfeksi,shigelayang menyebabkandisentri, Pseudomonasaeruginosa,Proteusmorgaii,Baciillissubtilis,Salmonella, dan Escherichia coli(sitepu dan Josua, 2012). 2.3.2. Daun Mengkudu Daun Mengkudu merupakan daun tunggal berwarna hijau kekuningan, bersilang hadapan, ujung meruncing dan bertepi rata dengan ukuran panjang 10-40 cm dan lebar 15-17 cm serta bertangkai pendek. Bentuk daun lonjong menyempit kearah pangkal (Ribka, 2010).Nutrien yang terkandung dalam daun Mengkudu yaitu protein kasar 22,11%, Ca 10,30%, Fe 437 ppm, Ze 35,80 ppm,

10 β-karoten 161 ppm (Wardiny dan Sinar, 2008).Nutrien daun mengkudu yang sudah dijadikan tepung dan melalui proses pengeringan yaitu potein kasar 14,81%, serat kasar 37,87%, lemak kasar 4,21%, abu 12,53%, kadar air 5,81%, Ca 0,79%, dan P 0,04% (Lampiran 12 dan 13). 2.3.3. Fermentasi Tepung Daun Mengkudu Fermentasi adalah hasil perubahan kimia pada suatu media akibat aktivitas mikroorganisme bakteri, ragi dan jamur yang dikembangkan pada media tersebut (Pederson, 1971). Fermentasi dapat memperbaiki sifat-sifat tertentu dari bahan menjadi lebih mudah dicerna, lebih tahan disimpan dan dapat menghilangkan sel racun (Suriyadi, 2007). Kandungan nutrisi dari daun Mengkudu dapat ditingkatkan dengan melakukan fermentasi secara biologis dengan menggunakan mikroba proteolitik dan mikroba selulolitik untuk menurunkan kadar serat yang tinggi. Mikroba proteolitik dapat menghasilkan enzim protease yang mampu mengubah protein menjadi asam amino (Agustono et al., 2010). Nutrien tepung daun Mengkudu yang sudah difermentasi yaitu potein kasar 19,45%, serat kasar 27,25%, lemak kasar 2,15%, abu 14,38%, kadar air 22,18%, Ca 0,54%, dan P 0,25% (Lampiran 12 dan 14). 2.4. Bobot Hidup Bobot hidup merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai keberhasilan suatu usaha peternakan. Bobot hidup sejalan dengan bobot karkas, semakin tinggi bobot bidup maka bobot karkas akan semakin tinggi(nahashon et al., 2005).

11 Bobot badan akhir merupakan bobot badan ayam yang dicapai pada masa akhir pemeliharaan yang akan menentukan harga jual ternak, sehingga mempengaruhi besar kecilnya pendapatan (Ihsan, 2006). Pertambahan bobot badan merupakan perubahan bentuk ukuran volume, hal ini terjadi karena ayam mengkonsumsi nutrien yang baik untuk tubuhnya. Pertambahan bobot badan yang signifikan dalam tiap minggunya akan mempengaruhi bobot akhir pemeliharaan, sehingga bobot daging yang dihasilkan juga akan tinggi (Aryanti et al. 2013). Pertambahan bobot badan mencerminkan tingkat kemampuan unggas dalam mencerna pakan untuk diubah menjadi daging yang akhirnya menambah bobot badan.pertumbuhan meliputi peningkatan ukuran sel-sel tubuh yaitu ukuran skeleton, total lemak tubuh dalam jaringan adiposa dan ukuran bulu, kulit dan organ dalam (Rose, 1997). Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsumsi pakan, suhu lingkungan dan strain (Wahju, 1997). Pertambahan bobot badan dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu genetik unggas, kualitas nutrisi, kuantitas konsumsi, dan manajemen pemeliharaan (Surahmad et al., 2012). Bobot hidup yang optimal didukung oleh pemberian nutrisi yang baik sehingga penyerapan protein dalam saluran pencernaan dapat dikonversi menjadi jaringan tubuh secara optimal. Kandungan daun Mengkudu berupa xeronin dan proxeronin diharapkan dapat mengaktifkan protein pakan yang belum aktif dalam usus halus sehingga dapat terserap secara optimal. Senyawa xeronin pada daun mengkudu dapat membantu dalam proses penyerapan protein (Bangun dan Sarwono, 2002). Selain itu, pemeliharaan organ saluran pencernaan dan proses metabolisme tubuh dapat didukung oleh kandungan antibakteri dan antioksidan

12 pada daun Mengkudu sehingga terhindar dari masalah pencernaan. Senyawa antibakteri dalam daun Mengkudu dapat mengatasi dan menghindarkan dari masalah pencernaan yang disebabkan oleh bakteri patogen (Rukmana, 2002). 2.5. Bobot Karkas Karkas merupakan hasil utama dari suatu pemotongan ternak, sedangkan non karkas merupakan hasil sampingan. Bobot karkas merupakan bobot yang dihasilkan dari pemotongan ayam yang telah dikurangi dengan darah, bulu, kepala, kaki dan isi dari organ dalam. Bobot karkas yang dihasilkan berkaitan dengan bobot hidup ayam (Asmara et al., 2007). Bagian non karkas yang dihasilkan dari pemotongan antara lain darah, bulu, kepala, kaki dan organ dalam (Septiarani, 2004). Bobot karkas yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, bobot potong, besar dan komformasi tubuh, perlemakan, kualitas dan kuantitas ransum serta strain yang dipelihara (Hayse dan Merion, 1973). Kandungan protein dalam ransum yang akan diberikan kepada ayam kampung juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya produksi karkas (Singarimbun et al., 2013). Banyaknya protein dalam ransum sangat berpengaruh terhadap pencapaian bobot badan ternak, salah satu zat makanan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan jaringan pembentuk karkas adalah protein (Soeparno, 1998). Protein pakan yang dapat diserap saluran pencernakan untuk dikonversi menjadi jaringan pembentuk karkas adalah protein aktif. Protein yang tidak aktif akan dibawa keluar tubuh bersama feses. Pengaktifan protein dapat

13 dilakukan dengan pemberian zat pakan berupa xeronin dan proxeronin yang terdapat di dalam daun Mengkudu.Precursorxeronin akan diubah menjadi xeronin didalam usus oleh enzim proxeronase. Selanjutnya, xeronin akan diserap oleh selsel tubuh guna mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang tidak aktif sehingga proses penyerapan protein didalam tubuh berlangsung baik (Nurhayati et al., 2005). 2.6. Persentase Karkas Persentase karkas merupakan jumlah perbandingan bobot karkas bobot hidup dikalikan 100%. Faktor-faktor yang mempengaruhi persentase karkas yaitu bobot hidup, kegemukan dan deposisi daging. Persentase bobot karkas ayam kampung super umur 8 minggu yang diperoleh dari penelitian Djunu dan Saleh(2015) berkisar antara 66,39 68,57 % dari bobot hidup. Tinggi rendahnya bobot hidup selaras dengan bobot karkas yang diperoleh,semakin tinggi bobot hidup maka bobot karkas yang dihasilkan akan semakin tinggi begitu juga sebaliknya (Nahashon et al., 2005). Selain itu, hasil persentase karkas berbanding terbalik dengan total persentase non karkas yaitu kepala, ceker, darah, bulu dan viscera. Persentase karkas biasanya meningkat seiring dengan meningkatnya bobot hidup, tetapi bagian nonkarkas seperti darah, saluran pencernaan, lemak abdominal, dan organ vital menurun (Soeparno, 1998). Kandungan zat aktif dan zat antibakteri daun Mengkudu diharapkan dapat merangsang kegemukan ayam kampung super dengan memperbaiki proses penyerapan zat pakan sehingga dapat optimal dan kerja organ saluran

14 pencernakan tidak bermasalah.penyerapan dan transportasi zat-zat nutrisi pada usus halus yang baik akan menghasilkan perkembangan organ dalam yang seimbang dengan laju pertumbuhan. Rata-rata persentase bobot darah berkisar 4%, bobot bulu 4,5 7,5 %, bobot kepala 3,9 3,1%, bobot cakar 3,9 4,9%(Anavani, 1994). Sedangkan, proporsi viscera ayam pada umur 8 minggu yaitu 14,3 15,9% (Rahman, 2012).