PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK

dokumen-dokumen yang mirip
Kelompok 8: Desi Muji Hartanti ( ) Nurul Hasanah ( ) Novi Trisna Anggrayni ( ) Okta Rina Dwi Surya Saputri

BAHAN TAYANG MODUL 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

UU 8/1990, AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA. Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 8 TAHUN 1990 (8/1990) Tanggal : 13 OKTOBER 1990 (JAKARTA)

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Apakah pancasila sebagai pembangunan sudah diterapkan di Indonesia atau belum?

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

KEADILAN SOSIAL BAGI SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

Terobosan Pedagogis Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur Melalui Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

PERUBAHAN KEEMPAT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negaranya tanpa terkecuali, Negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Undangundang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA

Sistem pendidikan nasional adalah sekaligus alat dan tujuan yang amat penting dalam perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

ANALISIS KASUS OKNUM DEWAN MALAK DI TPR. Disusun oleh SRI SISKA WIRDANIYATI

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG POLITIK, HUKUM, SOSIAL BUDAYA, DAN PERTAHANAN KEAMANAN. Nurohma, S.IP, M.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 1 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN, PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT BANGGAI

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBAGANGAN ILMU

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

14TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi semakin menyuguhkan dinamika perubahan yang

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

(Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia)

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

Transkripsi:

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu oleh Ibu Selly Rahmawati, M.Pd Kelompok 8: 1. Desi Muji Hartanti (14144600178) 2. Nurul Hasanah (14144600202) 3. Novi Trisna Anggrayni (14144600199) 4. Okta Rina Dwi Surya Saputri (14144600205) 5. Riana Asti Fitriani (14144600213) 6. Rizma Alifatin (14144600176) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2014

TEORI A. Pengertian Paradigma Paradigma adalah kerangka berpikir atau cara pandang seseorang terhadap suatu pokok persoalan maupun cabang ilmu pengetahuan yang ada dalam kehidupan. Paradigma juga berarti suatu tolok ukur, konsep dasar, kerangka acuan dalam menghadapi masalah dan intelektualitas dalam kehidupan. Kata paradigma sendiri berasal dari bahasa Latin paradigma yang berarti suatu model atau pola, dan dari bahasa Yunani paradeigma yang terdiri dari kata para dan deikyang berarti membandingkan, bersebelahan (para) dan memperlihatkan (deik). B. Pengertian Pembangunan Pembangunan adalah gerak yang penuh semangat dalam melaksanakan proses perubahan dan terencana yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk memajukan negerinya. C. Rumusan Masalah Apakah Pancasila sebagai paradigma pembangunan pendidikan dan pengembangan IPTEK sudah terimplementasi dalam kehidupan bangsa Indonesia dengan baik atau belum? Belum, karena pada kenyataannya Pancasila hanya sebagai simbolisasi negara.rakyat Indonesia masih belum memahami makna dan peran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

PEMBAHASAN A. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pendidikan Bila paradigma adalah kerangka berpikir atau konsep dasar yang dibutuhkan sebagai landasan dasar, maka pancasila sebagai paradigma adalah sebagai landasan dasar negara Indonesia yang digali dari nilai-nilai luhur dan adat istiadat bangsa Indonesia untuk dijadikan pedoman dalam memajukan dan mengembangkan Indonesia, baik dalam hal politik, ketatanegaraan, hak asasi manusia, pendidikan, pengetahuan, teknologi, dan lain-lain. Oleh karena itu, Pancasila tidak boleh hanya dijadikan simbolisasi landasan negara, tetapi juga implementasinya dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segala aspek. Salah satu aspek tersebut adalah peran pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan pendidikan. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik. Setiap wilayah di Indonesia dicanangkan pendidikan berjenjang mulai dari TK, SD, SMP, SMA/K, hingga perguruan tinggi.pendidikan yang berkelanjutan tersebut ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik, keluasan bahan pengajaran, dan tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam kurikulum. Agar acuan-acuan dalam segala aspek pembelajaran seragam, maka pendidikan di Indonesia mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa yang terangkum dalam Pancasila. Oleh karena itu, dihimpunlah pendidikan di Indonesia menjadi pendidikan nasional yang dipersatukan atas dasar Pancasila. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia (manusia yang beriman dan bertakwa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dan sebagainya). Pancasila sebagai paradigma pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting untuk membangun pendidikan di Indonesia. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha dasar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan atau keahlian dalam kesatuan organisasi harmonis dinamis, di dalam dan diluar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan sebagai bagian dari ilmu humaniora memperlihatkan proses yang terus menerus mengarah pada kesempurnaan, yang semakin manusiawi. Salah satu agenda penting dalam upaya mengatasi krisis dalam kehidupan bangsa kita adalah melalui pendidikan karakter, pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti. Agar pancasila dapat berperan dengan baik sebagai paradigma pembangunan pendidikan, perlu adanya pewarisan nilai-nilai pancasila yang diwariskan melalui pendidikan.hal ini bertujuan membentuk generasi bangsa yang terpelajar berasaskan nilai luhur bangsanya. Hal itu terkandung dalam pancasila sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Bahwa manusia pada hakikatnya memiliki harkat dan martabat yang patut bagi kita saling bertoleransi.juga keadilan dan kesamaan hak untuk mengembangkan dirinya, salah satunya dibidang pendidikan dalam rangka memajukan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea empat juga telah ditegaskan, dalam rangka mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan, mencerdaskan kehidupan bangsa Selain itu, ditegaskan pula dalam UUD 1945 BAB XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaanyang berisi: Pasal 31 (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undangundang.

(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Pasal 32 (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. (2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Dari pasal 32, dijelaskan tentang kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budidaya rakyat Indonesia seluruhnya.kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan didaerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa.usaha kebudayan harus menuju kearah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Dua pasal diatas menegaskan pentingnya pendidikan dan upaya-upaya yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan bangsa melalui pendidikan. Namun pada kenyataannya, implementasi pendidikan tersebut belumlah merata dilaksanakan di seluruh penjuru nusantara. Masih banyak daerah-daerah yang terkendala untuk berkembang dalam dunia pendidikan karena faktor ekonomi, jarak, keadaan wilayah, dan minimnya tenaga pendidik. Selain itu juga minimnya pemahaman rakyat Indonesia tentang arti pentingnya suatu pendidikan yang dapat membentuk kaum intelek yang bermoral dan beretika sesuai dengan pancasila.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Iptek Pancasila berperan penting dalam kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan IPTEK dewasa ini dan di masa yang akan datang sangat cepat, makin menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak, serta memasuki dan mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan dan institusi budaya. Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun lebih bersifat dinamis dan antisipatik. Dengan demikian, pancasila mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini tidak berarti bahwa pancasila dapat mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekankan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitasnya dalam pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih). Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada dasarnya merupakan hasil kreativitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreativitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan dari IPTEK adalah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabat manusia, nilai-nilai pancasila telah memberikan dasar nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Iptek tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. IPTEK sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari dikarenakan dengan penggunaan IPTEK masyarakat dapat berkomuniasi dengan masyarakat luar negeri dengan mudah, dengan begitu dapat mempengaruhi nilai, gaya hidup, sikap hidup, maupun pikiran suatu kelompok masyarakat. IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia (unsur jiwa) yang meliputi aspek asal, rasa dan kehendak. Setiap nilai pancasila merupakan kesatuan yang sistematis yang dapat mengatur sistem etika dalam pengembangan IPTEK.

IPTEK tidak hanya memikirkan yang ditemukan, yang diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya.iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat manusia, bukan kesombongan, dan keserakahan manusia, tetapi diabdikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. IPTEK juga harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, dalam hubungannya dengan sesama, Tuhan,masyarakat, dan bangsa. Dalam butir-butir pancasila yaitu: 1. Sila pertama mengenai hakikat ketuhanan. Artinya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak melampaui atau menyisihkan hakikat Tuhan sebagai pencipta semesta. Kita hanya bertugas memelihara dan mengembangkan apa yang telah disediakan oleh Tuhan. Contohnya, pemakaian robot-robot di pabrik-pabrik besar sebagai pengganti tenaga manusia untuk mengerjakan tugas dalam kegiatan produksi. Cara kerja robot tersebut sama seperti kerja manusia atau bahkan bisa lebih canggih. Kebenarannya, tugas-tugas kerja manusia semakin dimudahkan dengan adanya bantuan dari robot-robot tersebut, sehingga kita merasa sangat diuntungkan. Namun pada kenyataannya, manusia justru seperti menuhankan alat-alat ini karena bisa memenuhi apa yang kita inginkan. 2. Sila kedua mengenai kemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus sesuai dengan kemanusiaan, layak tidaknya untuk diterapkan dalam kehidupan. Contohnya tentang pelegalan aborsi. Memang hal ini memberi jalan bagi wanita yang memiliki masalah pada rahimnya yang tidak cukup kuat untuk mengandung. Sehingga aborsi menjadi satu-satunya cara untuk mempertahankan kesehatannya. Calon ibu yang memilki pilihan antara mempertahankan kandungannya atau tidak. Namun, dilegalkannya aborsi seringkali disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Keadaan semacam ini dirasa kurang berperikemanusiaan karena tidak memberi hak untuk calon generasi hidup.

3. Sila ketiga mengenai persatuan Indonesia. Masuknya era globalisasi baik ilmu pengetahuan maupun teknologi jangan sampai membuat kesenjangan kita untuk hidup bermasyarakat, bersatu, dan berpadu dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Contohnya, masuknya teknologi canggih seperti HP, laptop, internet yang digunakan sebagai media komunikasi jarak jauh tanpa harus bertatap muka. Efek globalisasi memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, kita diberi kemudahan untuk mengakses informasi secara cepat. Hal ini sedikit banyak memberi ruang bagi kita untuk berkembang dan lebih maju. Namun negatifnya, hal ini juga dapat membuat kesenjangan sosial dalam masyarakat semakin jauh karena kemajuan teknologi selalu dapat dirasakan lebih oleh pihak-pihak yang lebih kaya. 4. Sila Keempat mengenai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, meminta kita membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat mengembangkan IPTEK dan mengenyam hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing masing. 5. Sila terakhir yaitu mengenai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, IPTEK didasarkan pada keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan. Contoh dari sila keempat dan kelima dapat dilihat dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang mempermudah meluasnya berbagai informasi. Serta bertambahnya pengetahuan dan wawasan karena dulu komputer, internet dan handphone merupakan peralatan yang sangat canggih dimana hanya orang orang tertentu yang mampu membelinya dan menggunakannya, namun karena perkembangan IPTEK yang merata dan adil, peralatan elektronik tersebut menjadi benda yang menjamur dimana tidak

hanya orang orang tertentu yang mampu menggunakannya. Sehingga tidak ada lagi monopoli IPTEK Dalam UUD 1945 BAB XA tentang hak asasi manusia Pasal 28C yang berbunyi: (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh mnfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Dalam pasal tersebut menjelaskan dan menegaskan kembali pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dalam kemajuan dan perkembangannya, IPTEK sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

KESIMPULAN Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran pancasila sebagai paradigma pendidikan dan pengembangan IPTEK belum sepenuhnya terimplementasikan dengan baik. Hal ini terbukti dengan adanya nilai-nilai pancasila yang belum diterapkan sesuai harapan. Adanya banyak faktor yang mempengaruhi seperti ekonomi, kesenjangan sosial, serta wilayah yang sulit untuk dicapai menjadi masalah penting yang harus dievaluasi. SOLUSI Pemerintah perlu mengevaluasi kembali dalam pembuatan kebijakankebijakan terkait pendidikan dan pengembangan IPTEK dan harus disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila agar penerapan sesuai dengan yang dicita-citakan tanpa menghilangkan unsur-unsur nilai luhur bangsa kita. Sebagai rakyat pun kita juga perlu sadar paradigma pancasila, bagaimana menerapkan nilai-nilai pancasila dengan baik serta mengerti pentingnya hidup sebagai warga negara Indonesia yang berpedoman dengan pancasila.