BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

Transkripsi:

99 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 5.1. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product (GDP), Inflasi, Financing Deposit Ratio (FDR), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI),Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Non Performing Financing (NPF) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2011-2014. Sampel di pilih mengunakan teknik purposive sampling, kemudian variabel variabel yang menjadi batasan dalam pembuatan penelitian ini adalah Non Performing Financing (NPF), Gross Domestik Product (GDP), Inflasi, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), Capital Adequacy Ratio (CAR) yang diambil pada periode 2011 sampai 2014. a. Non Performing Financing (NPF) Tabel 5.1. Non performing Financing (NPF)(dalam %) BANK TAHUN 2011 2012 2013 2014 Bank Syariah Mandiri 0,95 1,14 2,99 2,99 Bank Muamalat 2,6 1,81 0,78 0,78 Bank Syariah BNI 3,62 1,42 1,13 1,13 Bank Syariah BRI 2,77 1,84 3.26 3.26 Bank Syariah Mega 3,03 1,32 1,45 1,81 Bank Jabar Dan Banten 1,36 1,01 1,16 1,16 Bank Panin Syariah 0,88 0,19 0,77 0,77 Bank Syariah Bukopin 1,74 4,26 3,68 3,68 Bank Victoria Syariah 0,95 2,41 3,31 3,31 Bank BCA Syariah 0,2 0,1 0 0 Maybank Syariah Ind 0 1,25 0 0 TOTAL 18,1 16,75 15,41 15,77 RATA RATA 1,64 1,52 1,40 1,43 Sumber:Statistik Perbankan Syariah

100 Berdasarkan Tabel 5.1 dapat di ketahui bahwa tingkat Non Performing Financing mengalami penurunan selama periode penelitian. Data untuk variabel Non Performing Financing dapat diketahui bahwa NPF mengalami penurunan dari tahun 2011 yaitu 1,64% hingga tahun 2013 yaitu 1,40%, kemudian naik pada tahun 2014 yaitu 1,43 %. b. Gross Domestic Product (GDP) Berdasarkan Tabel 5.2 dapat di ketahui bahwa tingkat Gross Domestic Product (GDP) mengalami peningkatan selama periode penelitian. Data untuk variabel Gross Domestic Product ditunjukan oleh tabel berikut ini : Tabel 5.2. Gross Domestic Product (GDP)(dalam miliar rupiah) TRIWULAN 2011 2012 2013 2014 TAHUN 1 1.748.731,20 1.855.580,20 1.959.688,70 2.060.481,50 2 1.816.268,20 1.929.018,70 2.036.191,10 2.139.301,20 3 1.881.849,70 1.993.632,30 2.103.335,40 2.206.874,60 4 1.840.786,20 1.948.852,20 2.058.250,50 2.161.458,30 TOTAL 7.287.635,30 7.727.083,40 8.157.465,70 8.568.115,60 RATA-RATA 1.821.908,82 1.931.770,85 2.039.366,43 2.142.028,90 Sumber : Badan Pusat statistik indonesia triwulan 2011 2014 c. Inflasi Data untuk variabel Inflasi mengalami fluktuatif dan di akhir tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 6,41%, ditunjukan oleh Tabel 5.3 berikut ini :

101 Tabel 5.3.Laju Inflasi (dalam %) BULAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 JANUARI 7,02 3,65 4,57 8,36 FEBRUARI 6,84 3,56 5,31 6,23 MARET 6,65 3,97 5,9 4,83 APRIL 6,16 4,5 5,57 4,53 MEI 5,98 4,45 5,47 3,99 JUNI 5,54 4,53 5,9 4,53 JULI 4,61 4,56 8,61 6,7 AGUSTUS 4,79 4,58 8,79 7,32 SEPTEMBER 4,61 4,31 8,4 7,25 OKTOBER 4,42 4,61 8,32 7,32 NOVEMBER 4,15 4,32 8,37 7,75 DESEMBER 3,79 4,3 8,38 8,22 TOTAL 64,56 51,34 83,59 77,03 RATA RATA 5,38 4,28 6,97 6,41 Sumber:Bank Indonesia d. Financing Deposit Ratio (FDR) Tabel 5.4. Financing Deposit Ratio (FDR) (dalam %) BANK TAHUN 2011 2012 2013 2014 Bank Syariah Mandiri 89,37 94,4 89,37 32,08 Bank Muamalat 85,18 94,15 99,99 23,53 Bank Syariah BNI 78,6 84,99 97,86 36,07 Bank Syariah BRI 95.82 100,96 102,70 32,08 Bank Syariah Mega 83,08 88,88 93,7 93,61 Bank Jabar Dan Banten 79,61 87,99 97,4 45,82 Bank Panin Syariah 162,97 105,66 90,4 67,25 Bank Syariah Bukopin 83,54 91,98 100,29 13,23 Bank Victoria Syariah 46,08 46,08 84,68 35,03 Bank BCA Syariah 78,8 79,9 83,48 35,36 Maybank Syariah Indonesia 289,2 197,7 152,87 87,45 TOTAL 1076,43 1072,69 1092,74 501,51 RATA RATA 97,85 97,51 99,34 45,59 Sumber:Statistik Perbankan Syariah

102 Berdasarkan Tabel 5.4 dapat di ketahui bahwa tingkat Financing Deposit Ratio (FDR) mengalami penurunan selama periode penelitian dari 97,85% menjadi 45,59%. e. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) Tabel 5.5. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)(dalam jutaan) BANK TAHUN 2011 2012 2013 2014 Bank Syariah Mandiri 4.850 3.183 5.918 5.500.000 Bank Muamalat 150.000 200.000 0 2.850.000 Bank Syariah BNI 0 0 0 0 Bank Syariah BRI 200.000 1.676.000 1.947.500 1.947.500 Bank Syariah Mega 482.000 750.000 661.000 355.000 Bank Jabar Dan Banten 782.938 55.000 55.000 736.400 Bank Panin Syariah 150.000 357.900 1.138.100 1.138.100 Bank Syariah Bukopin 201.000 321.00 171.400 171.400 Bank Victoria Syariah 151.800 188.800 196.000 196.000 Bank BCA Syariah 237.8 258.0 0 0 Maybank Syariah Indonesia 132.100 131.500 134.000 338.000 TOTAL 2.254.698 3.362.407 4.308.918 13.232.400 RATA RATA 204.972,53 305.673,37 391.719,81 1.202.945,45 Sumber:Statistik Perbankan Syariah Berdasarkan Tabel 5.5 dapat di ketahui bahwa tingkat variabel Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) mengalami peningkatan berturut-turut selama periode penelitian. f. Capital Adequacy Ratio (CAR) Berdasarkan Tabel 5.6 dapat di ketahui bahwa tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR)mengalami penurunan selama periode penelitian. Data untuk variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) ditunjukan oleh tabel berikut ini :

103 Tabel 5.6. Capital Adequacy Ratio (CAR)(dalam %) BANK TAHUN 2011 2012 2013 2014 Bank Syariah Mandiri 14,57 13,82 14,1 14,1 Bank Muamalat 12,01 11,57 17,27 14,05 Bank Syariah BNI 20,67 14,1 16,23 16,23 Bank Syariah BRI 14,74 11,35 14,49 14,49 Bank Syariah Mega 12,03 13,51 13,51 18,81 Bank Jabar Dan Banten 30,29 21,09 17,99 17,99 Bank Panin Syariah 61,98 32,2 20,38 20,38 Bank Syariah Bukopin 15,29 12,78 11,1 11,1 Bank Victoria Syariah 45,2 28,08 18,4 18,4 Bank BCA Syariah 45,9 31,5 22,35 22,35 Maybank Syariah Indonesia 73,44 63,89 59,41 59,41 TOTAL 346,12 253,89 225,23 227,31 RATA RATA 31,46 23,08 20,47 20,66 Sumber:Statistik Perbankan Syariah Kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan alat analisis berupa regresi linier berganda. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh dari berbagai sumber yang relevan. Data tersebut berupa laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2014, data inflasi dan Gross domestic product dari Badan Pusat Statistik triwualan 2011-2014. Bank-bank yang menjadi sampel penelitian ini adalah Bank Umum Syariah Indonesia periode 2011-2014. Data ini selanjutnya diolah dengan bantuan SPSS versi 21. 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak.model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogrov Smirnov.

104 Dari tabel 5.7 hasil Uji Normalitas diatas terlihat bahwa variabel Non Performing Financing (NPF) bisa dikatakan berdistrubusi normal, karena signifikansi Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 0,049 yaitu diperoleh nilai Kolmogorov- Smirnov Z = 0,960 dengan Asymp Sig = 0,316. Dengan Asymp Sig = 0,316> alfa (0,05) sehingga uji Kolmogorov-Smirnov membuktikan bahwa residual berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Tabel 5.7. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 44 Normal Mean 0E-7 Parameters a,b Std. Deviation 1,02040667 Most Extreme Absolute,145 Differences Positive,145 Negative -,078 Kolmogorov-Smirnov Z,960 Asymp. Sig. (2-tailed),316 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen), model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Untuk menguji ada atau tidaknya multikolinieritas dalam suatu model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah memiliki nilai VIF berkisar angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance diatas 0,10 dan mendekati 1.

105 Tabel 5.8. Uji Multikolinieritas Variabel T VIF GDP,443 2,258 INFLASI,576 1,736 FDR,481 2,077 SWBI,847 1,180 CAR,583 1,715 Berdasarkan pengujian multikolinieritas pada Tabel 5.8 diatas diperoleh nilai tolerance diatas 0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai tolerance dan nilai VIF maka model regresi ini layak dipakai dalam pengujian. c. Uji heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan lainya.model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas.untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Gambar 5.1. Uji heteroskedastisitas

106 Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa sebaran data berada disekitar titik nol serta menyebar secara acak atau tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada pola regresi sehingga model regresi layak dipakai. d. Uji Autokolerasi Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada atau tidaknya autokolerasi.model regresi yang baik adalah yang bebas autokolerasi. UJi asumsi klasik autokolerasi ini dengan menggunakan Durbin- Watson (DW). Tabel 5.9. Uji Autokolerasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson Estimate 1,431 a,186,079,51716 1,242 a. Predictors: (Constant), CAR, INFLASI, SWBI, FDR, GDP b. Dependent Variable: res2 Berdasarkan tabel 5.9 diatas, diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) adalah sebesar 1,242Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 44, serta k = 5 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dl sebesar 1,2769 dan du sebesar 1,777 Karena nilai DW (1,242) berada pada daerah antara dl dan du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti (berada di daerah keragu-raguan) yang dibuat dalam penelitian ini. 1. Uji Hipotesis Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah ditetapkan diterima atau ditolak secara statistik.pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan uji statistik tdan R 2 (Adjusted R Square).

107 a. Uji t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu, GDP, inflasi, SWBI, FDR dan CAR terhadap Non Performing Financing (NPF). Tabel 5.10. Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,766 1,887 1,996,053 GDP -8,454E,000 -,178 -,870,390 INFLASI,113,210,096,537,594 FDR,001,005,038,196,846 SWBI 8,332E,000,068,458,649 CAR -,042,013 -,564-3,164,003 a. Dependent Variable: NPF Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap variabel GDP, Inflasi, FDR, SWBI, CAR dan NPF maka dapat dirumuskan persamaan regresi bergandanya sebagai berikut : Y = -0.178 X1 + 0.096 X2 + 0.038 X3 + 0.068 X4-0.564 X5 Dimana : Y = NPF X1 = GDP X2 = Inflasi X3 = FDR X4 = SWBI X5 = CAR Dengan menggunakan persamaan regresi pada model regresi berganda di atas maka dapat diuraikan sebagai berikut :

108 1) β1 =-0.178 β1 bertanda negatif yang berarti bahwa bila GDP meningkat maka tidak berpengaruh terhadap penurunan NPF. 2) β2 = 0.096 β2 bertanda positif yang berarti bahwa bila Inflasi naik, maka NPF akan turun. 3) β3 = 0.038 β3 bertanda positif yang berarti bahwa bila FDR mengalami kenaikan, maka NPF akan turun. 4) β3 = 0.068 β3 bertanda positif yang berarti bahwa bila SWBI mengalami kenaikan, maka NPF akan turun. 5) β3 = - 0.564 β3 bertanda negatif yang berarti bahwa bila CAR mengalami kenaikan, maka tidak berpengaruh terhadap penurunan NPF. b. Uji Signifikansi Stimultan (UJi Statistik F) Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen (GDP, Inflasi, FDR, SWBI dan CAR) secara stimultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen yaitu Non Performing Financing (NPF), Tabel 5.11. Uji f ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 18,748 5 3,750 3,182,017 b Residual 44,773 38 1,178 Total 63,521 43 a. Dependent Variable: NPF b. Predictors: (Constant), CAR, INFLASI, SWBI, FDR, GDP Dari tampilan tabel Hasil Uji F di atas didapat F hitung sebesar 3,182 dengan tingkat probabilitas 0.017 (signifikan). Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi bahwa:secara bersama-sama GDP, Inflasi, FDR, SWBI dan CAR berpengaruh terhadap NPF.

109 c. Uji Adj R 2 ( Adjusted R Square ) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 5.12. Uji Adj R 2 ( Adjusted R Square ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson Estimate 1,431 a,186,079,51716 1,242 a. Predictors: (Constant), CAR, INFLASI, SWBI, FDR, GDP b. Dependent Variable: res2 Koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0.79 atau sebesar 79 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (GDP, inflasi, FDR, SWBI dan CAR) mampu menjelaskan variasi yang terjadi pada Non Performing Financing sebesar 79 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. d. Uji Regresi Linear Berganda NPF = 3,766-8,454EGDP+ 0,113 Inflasi - 0,001 FDR + 8,332E SWBI - 0,042 CAR + e Koefisien- Koefisien pada persamaan regresi linear berganda diatas dapat diartikan sebagai berikut : 1) Jika segala sesuatu pada variabel independen dianggap konstan, maka nilai Non Performing Financing (NPF) adalah sebesar 3,766%.

110 2) Nilai koefisien regresi GDP sebesar -8,454E% yang berarti setiap peningkatan GDP 1 % akan menurunkan Non Performing Financing (NPF) sebesar -8,454E%, dengan catatan variabel lain dianggap tetap ( cateris paribus ). 3) Nilai koefisien regresi inflasi sebesar 0,113% yang berarti setiap peningkatan inflasi 1 % akan meningkatkan Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,113%, dengan catatan variabel lain dianggap tetap ( cateris paribus ). 4) Nilai koefisien regresi FDR sebesar 0.001% yang berarti setiap peningkatan inflasi 1 % akan menurunkan Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,001%, dengan catatan variabel lain dianggap tetap ( cateris paribus ). 5) Nilai koefisien regresi SWBI sebesar 8,332E% yang berarti setiap peningkatan inflasi 1 % akan meningkatkan Non Performing Financing (NPF) sebesar 8,332E%, dengan catatan variabel lain dianggap tetap ( cateris paribus ) 6) Nilai koefisien regresi CAR sebesar -0,042% yang berarti setiap peningkatan inflasi 1 % akan menurunkan Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,042%, dengan catatan variabel lain dianggap tetap ( cateris paribus ). e. Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji t dan uji F regresi berganda menunjukkan bahwa hipotesis dapat diterima ataupun ditolak dan dibuktikan secara statistik seperti tabel dibawah ini.

111 Tabel 5.13. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Hipotesis Kesimpulan Uji Hipotesis Terdapat pengaruh negatif antara Ditolak Uji t GDP terhadap NPF Terdapat pengaruh positif antara Ditolak Uji t Inflasi terhadap NPF Terdapat pengaruh positif antara Ditolak Uji t FDR terhadap NPF Terdapat pengaruh positif antara Ditolak Uji t SWBI terhadap NPF Terdapat pengaruh negatif antara Diterima Uji t CAR terhadap NPF Secara simultan terdapat pengaruh positif antara GDP, Inflasi, FDR, SWBI dan CAR terhadap NPF Diterima Uji F B. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari seluruh variabel utama yang dimasukkan ke dalam model. Hal ini menunjukan Non Performing Financing (NPF) pada Bank Umum Syariah di Indonesia hanya dipengaruhi oleh sebagian dari variabel bebas yang diuji.selanjutnya hasil interprestasi dari hasil regresi tersebut terhadap signifikansi masing-masing variabel yang diteliti, dijelaskan sebagai berikut: 1. Gross Domestic Product (GDP) menunjukan hubungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF).menunjukan hasil hubungan Gross Domestic Product (GDP) terhadap Non Performing Financing (NPF) signifikan positif, dimana semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat yang dicerminkan GDP/PDB. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sholihah menunjukan bahwa GDP tidak

112 berpengaruh terhadap Non Performing Financing (NPF) Karena para pelaku ekonomi mampu menyesuaikan atau kembali pada tingkat keseimbangan akibat perubahan pertumbuhan GDP. 2. Inflasi menunjukan hubungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF). Hal ini bertentangan dengan penelitian Mardiani (2013), yang menunjukan hasil hubungan inflasi terhadap Non Performing Financing (NPF) signifikan positif, dimana semakin tinggi tingkat inflasiumumnya kesulitan yang dihadapi perbankan adalah menetukan secara tepat bagaimana resiko kredit berubah bersamaan dengan perubahan situasi makroekonomi serta berapa lama perubahan ekonomi makro tersebut 3. FDR menunjukan hubungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF). Dan semakin tinggi penyaluran dana yang disalurkan melalui pembiayaan, maka kemungkinan resiko pembiayaan masalah akan meningkat sehingga NPF pun akan meningkat dan bisa dikarenakan faktor nilai FDR yang tinggi pada bank Syariah Hal ini dikarenakan meskipun kesempatan bagi Bank Syariah untuk memperoleh laba (profit) semakin besar dengan tingginya nilai FDR, namun jika banyak dari pembiayaan tersebut yang bermasalah seperti kredit macet atau gagal bayar, yang mengakibatkan besarnya nilai piutang pada asset, maka kesempatan untuk memperoleh laba menjadi kecil. 4. SWBI menunjukan hubungantidak berpengaruh signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF). Hal ini berbeda dengan penelitianmardiani (2013), Kondisi semacam ini terjadi karena lemahnya regulasi dan pengawasan dari Bank sentral atas perilaku perbankan yang masih menerapkan spread margin yang cukup tinggi. Kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan acuan tingkat suku bunga SBI tidak menjadikan para bankir menurunkan tingkat kredit pinjaman mereka..

113 5. CAR menunjukan hubungan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF). Hal ini mendukung teori yang ada bahwa semakin besar jumlah modal yang dimiliki suatu bank maka akan semakin kecil peluang terjadinya piutang NonPerforming Financing. Semakin tinggi rasio kecukupan modal maka akan dapat berfungsi untuk menampung risiko kerugian yang dihadapi oleh bank karena peningkatan kredit bermasalah.inilah yang mengakibatkan hasil analisa CAR menjadi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah di Indonesia.