ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

dokumen-dokumen yang mirip
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

GAMBARAN FAKTOR RESIKO SUMBER AIR, PENGELOLAAN AIR, DAN MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA BUAHAN

ABSTRAK GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA TANGKUP KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM BALI 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

Profil Infeksi Luka Operasi di Bagian Bedah RSUP H. Adam Malik Periode Januari Juni Oleh : LANDONG SIHOMBING

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. trakea bahkan paru-paru. ISPA sering di derita oleh anak anak, baik di negara

: DESI SETIYANI J

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

Keywords: Diarrhea, Defecate, Kuningan Village

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA FACTORS INFLUENCES WITH DIARHEA IN THE CHILDREN UNDER FIVE

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Silvia Rane 1, Yusri Dianne Jurnalis 2, Djusmaini Ismail 3

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan anak. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare % dari semua penyebab kematian (Zubir, 2006).

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAHANAN HIDUP BAYI NEONATAL DI INDONESIA

ABSTRAK. Kata kunci : ISPA, angka kejadian.

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

ABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

ABSTRAK untuk seperti namun tampaknya untuk akan pada ukur umum dan cara beberapa tahun 61,54% 54,37% 62,5% anak dan 1,87% ini maka pada tahun di

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia vii ABSTRAK

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

ABSTRAK. Ika Dewi Wiyanti, 2016; Pembimbing I : dr. Dani, M.kes Pembimbing II : dr.frecillia Regina,Sp.A

PROFIL PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : AHMAD SYAFIQ AKMAL BIN ISHAK

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

KONDISI LINGKUNGAN, PERILAKU HIDUP SEHAT, DAN STATUS KESEHATAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH DI PTPN VIII PENGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

PENGARUH REAKSI IMUNISASI DPT/HB TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI DPT/HB DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2011

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

GAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013

Wati Sitohang 1, Wirsal Hasan 2, Devi Nuraini Santi 2. Departemen Kesehatan Lingkungan

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Gambaran Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Insidensi Diare pada Balita Di RSU Saraswati Cikampek Periode Bulan Juli 2008

UNIVERSI MEDAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organitation tahun 2014, kasus penularan

PREVALENSI PENYAKIT HIPERTENSI PENDUDUK DIINDONESIA DAN FAKTOR YANG BERISIKO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BALITA DI POSYANDU DAHLIA RT 01, RW 03 DESA NGARIBOYO, KECAMATAN MAGETAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan Case Fatility Rate (CFR) yang

Transkripsi:

ABSTRAK GAMBARAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADAPENDERITA DIARE DI DESA KINTAMANI KABUPATEN BANGLI BALI TAHUN 2015 Steven Awyono Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Diare masih merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan balita. Dilihat dari kelompok umur, diare tersebar di semua kelompok umur dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7%. Berdasarkan data puskesmas Kintamani I pada tahun 2014 dilaporkan mengalami peningkatan sebesar 216 kasus dibandingkan dengan kunjungan tahun 2013. Desa kintamani memiliki angka kejadian diare tertinggi. Prevalensi diare di desa Kintamani meningkat dari 10,5% (2013) menjadi 14,5% (2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku mencuci tangan penderita diare dan non diare desa Kintamani tahun 2015, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah rancangan penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah semua orang tua yang memiliki balita di Desa Kintamani. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik multi-stage sampling, dimana sampel merupakan 54 orang tua balita yang tinggal di Desa Kintamani. Analisis penelitian dilakukan secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan perilaku mencuci tangan yang baik memiliki kejadian diare paling sedikit (14,89%), diikuti oleh perilaku mencuci tangan kurang baik (53,8%), dan paling banyak mengalami kejadian diare adalah perilaku mencuci tangan yang buruk (64,3%). Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

ABSTRACT DESCRIPTION OF HAND WASHING IN DIARRHEA PATIENTS IN THE VILLAGE OF KINTAMANI DISTRICT BANGLI BALI ON 2015 Steven Awyono Medical Faculty of Udayana University Diarrhea is still the leading cause of death in infants and toddlers. Judging from the age group, diarrhea spread across all age groups with the highest prevalence detected in toddlers (1-4 years) is 16.7%. Based on data from the first Kintamani health centers in 2014 reported an increase of 216 cases compared with visits in 2013. Village of Kintamani has the highest incidence of diarrhea. The prevalence of diarrhea in the village of Kintamani increased from 10.5% (2013) to 14.5% (2014). The purpose of this study is to describe hand washing behavior of toddlers caregiver on diarrhea and non diarrhea toddlers in village of Kintamani 2015, Kintamani, Bangli. The method used in conducting the study is cross-sectional study design. The study population was all parents who have toddlers in the village of Kintamani. Sample selection is done using multi-stage sampling method, where the sample is 54 children of parents who live in the village of Kintamani. The analysis was done descriptively. The results of the study showed good habbit for hand cleaning has the lowest incidence of having diarrhea (14,89%) followed by less good habbit (53,8%) and bad habbit of hand cleaning has the highest incidence for having diarrhea (64,3). Keywords: General Characteristics respondend, Hand Washing, diarrhea, Toddler

Latar Belakang Diare atau gastroenteritis merupakan salah satu penyakit menular yang angka kesakitan dan kematian-nya tergolong tinggi. Menurut data WHO tahun 2013, diperkirakan ada 1,7 miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya (WHO, 2013). Di Indonesia penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang tinggipada tahun 2000 Incidence Rate (IR) penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk (Riskesdas, 2007). Berdasarkan data Puskesmas Kintamani kejadian diare masuk dalam 10 besar penyakit dengan angka terbanyak 928 dalam kurun waktu 2014. Kunjungan Puskesmas Kintamani I pada tahun 2014 dilaporkan mengalami peningkatan sebesar 216 kasus dibandingkan dengan kunjungan tahun 2013. Dari 8 Desa yang terdapat di wilayah kerja Kintamani I, terdapat salah satu desa yang kejadian diarenya dalam kurun waktu 2013 hingga 2014 mengalami peningkatan dan melebihi estimasi kejadian tahun yaitu Desa Kintamani. Angka kejadian bulan Januari hingga Desember tahun 2014 pada desa Kintamani mencapai 226 kasus. Tingginya angka diare berdasarkan konsep Blum disebabkan oleh 4 faktor besar yaitu perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetik. Dalam permasalaan diare ini, faktor yang merupakan determinan adalah faktor perilaku dan faktor lingkungan yang saling tumpang tindih. Faktor perilaku yang dimaksud disini adalah perilaku hidup bersih dan sehat yang dilakukan atas kesadaran dari setiap anggota keluarga agar dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan (Depkes RI, 2009). Salah satu indikator mengambil peran besar dalam kasus diare adalah perilaku mencuci tangan (Hung, 2006). Tingginya angka kejadian diare di Desa Kintamani dan keterkaitan program PHBS dengan pencegahan diare seharusnya dapat menjelaskan adanya kesenjangan diantara angka kejadian dengan keberhasilan program PHBS, salah satunya adalah tentang mencuci tangan dengan menggunakan air dan

sabun. Pada suatu studi yang telah dilakukan juga didapatkan hubungan yang signifikan antara perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare pada Balita. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini akan meneliti gambaran perilaku mencuci tangan dan kaitannya dengan kejadian diare di Desa Kintamani. (Kusumawati, 2010). Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Kintamani, wilayah kerja Puskesmas Kintamani Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali pada tahun 2015. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan desain cross sectional yaitu rancangan studi epidemiologi dimana pengukuran atau observasi terhadap variabel independen (faktor resiko) dan variabel dependen (efek) dilaksanakan pada satu waktu secara bersamaan. Penelitian ini melihat gambaran kejadian diare sebagai variabel dependen terhadap faktor resiko sumber air minum, perilaku mengolah air dan perilaku mencuci tangan sebagai variabel independen. Sampel dalam penelitian adalah warga di Desa Kintamani Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli-Bali dengan kriteria inklusi yaitu mereka yang berdomisili di Desa Kintamani Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli-Bali, tidak cacat fisik dan atau mental serta bersedia menjadi untuk dijadikan sampel penelitian. Untuk memperoleh data yang diinginkan, sampel dipilih dengan menggunakan teknik Multistage Sampling yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu dengan penentuan beberapa banjar yang berada di desa kintamani dan beberapa kemudian penentuan kepala keluarga yang nantinya akan dijadikan sampel. Hasil Penelitian Pada penelitian ini, didapatkan 54 responden yang dilakukan survei dan observasi pada 5 banjar di desa Kintamani. Karakteristik umum subyek penelitian dapat dilihat di tabel 5.1. Penelitian ini mendapatkan 54 sampel dari 54 sampel yang ditentukan. Dari 54 sampel tersebut didapatkan profil berupa pendidikan terakhir, umur responden, dan cara mencuci tangan. Data mengenai perilaku mencuci tangan didapat melalui kuisioner Likert dan observasi di rumah responden. Indikator

yang dinilai ada 4, yaitu kebiasaan mencuci tangan, mencuci tangan di air mengalir, mencuci tangan menggunakan sabun, dan langkah-langkah mencuci tangan yang dilakukan oleh responden. Tabel 1. Kareteristik Umum Responden Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah SD SMP SMA Sarjana Frekuensi 9 8 14 20 3 Persentase 16,7 % 14,8 % 25,9 % 37 % 5,6 % Umur 20 25 tahun 26 30 tahun 31 35 tahun 36 40 tahun > 40 tahun 11 14 11 6 12 20,4% 25,9 % 20,4 % 11,1 % 22,2 % Apabila semua maksimal 2 indikator tidak terpenuhi maka dikategorikan baik, apabila ada 3 yang tidak terpenuhi maka dikategorikan kurang baik. Kategori buruk didapatkan apabila responden tidak memenuhi minimal 4 indikator. Karaktersitik mengenai perilaku mencuci tangan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Perilaku Mencuci Tangan Perilaku Mencuci Tangan Frekuensi Persentase

Baik Kurang Baik Buruk 27 13 14 50 % 24,1 % 25,9 % Total 54 100 % Sampel pada penelitian ini mayoritas memiliki perilaku mencuci tangan yang baik, yaitu sebesar 50 %, diikuti oleh kebiasaan mencuci tangan yang buruk sebanyak 25,9 % dan perilaku mencuci tangan yang kukup baik memiliki nilai sebesar 24,1 %. Pada tabel 3 dapat dilihat tabulasi silang antara perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare. Disini juga dapat dilihat bahwa pada perilaku mencuci tangan yang baik cenderung tidak mengalami diare (85,2 %), dibandingkan dengan perilaku cuci tangan kurang baik (46,2%) dan perilaku cuci tangan yang buruk (35,7%). Tabel 3. Perilaku Mencuci Tangan Berdasarkan Kejadian Diare Perilaku Mencuci Diare Total Tangan Ya Tidak Baik Kurang Baik Buruk 4 (14,8%) 7 (53,8 %) 9 (64,3 %) 23 (85,2%) 6 (46,2%) 5 (35,7%) 27 13 14 Total 20 34 54 Pembahasan

Kejadian diare cenderung terjadi pada perilaku mencuci tangan yang buruk (64,3%) dibandingkan dengan perilaku cuci tangan yang baik (14,8%) dan perilaku cuci tangan yang kurang baik (53,8%). dan paling banyak mengalami kejadian diare adalah perilaku mencuci tangan yang buruk (64,3%). Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wohangara dkk tahun 2012 yang melaporkan bahwa persentase balita yang diare lebih banyak pada ibu yang tidak menerapkan perilaku mencuci tangan yang baik dan benar (78,1%). baik memiliki kejadian diare paling sedikit (14,89%), diikuti oleh perilaku mencuci tangan kurang baik (53,8%), dan paling banyak mengalami kejadian diare adalah perilaku mencuci tangan yang buruk (64,3%). Mengingat adanya tren kejadian diare yang meningkat apabila keluarga perilaku mencuci tangan yang buruk, maka perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat desa Kintamani mengenai pentingnya mengolah air dengan baik dan mencuci tangan dengan baik dan benar. Kesimpulan Umur responden yang terbanyak adalah 26-30 tahun yaitu sebanyak 25,9 % dan yang tersedikit adalah kelompok umur 36-40 tahun yaitu sebanyak 11,1 %. Umur responden termuda adalah 20 tahun sedangkan yang tertua adalah 65 tahun. Mayoritas pendidikan terakhir responden adalah SMA dengan nilai 37%, sedangkan yang minoritas adalah Sarjana dengan nilai 5,6%. Mayoritas responden yang berperilaku mencuci tangan dengan baik memiliki persentase 50 %. Perilaku mencuci tangan yang DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan R I. 2009, Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Hung, B.V. 2006. The Most Common Causes and Risk Factors for Diarrhea Among children less than five years of age admitted to Dong Anh Hospital Hanoi, Northern Vietnam. Diakses pada tanggal 20 Februari 2015 Kusumawati, dkk. 2011. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang. Diakses tanggal 20 Februari 2015

Laporan Riskesdas 2007 Provinsi Bali. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI Supiyan, Zulfitri, Wolferst. 2013. Hubungan Penerapan Peilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare pada Balita. Diakses pada tanggal 19 Februari 2015 World Health Organization 2013. Diarrhoeal Disease. Diakses tanggal 19 Februari 2015