PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SD 1) Oleh: Siti Qodriyatun 1), Suhartono 2), Ngatman 3)

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SINGOYUDAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENGGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENGGUNAAN MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

Keyword: Whole Language, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

Kata Kunci: Metode, sing a song, pembelajaran, bahasa Inggris.

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW)

PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN KELAS II SD

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE UNIT TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach Applied to Improve Poetry Writting and Reading Skills Fifth Grade Students. The purpose of this research to improve poetry writing and reading skills fifth grade students. This research is classroom action research with two cycles in implementation design. The subjects were fifth grade students of Beteng Elementary School with total 24 students. Data sources in this research is students and peers. Data collection techniques used observation, documentation and testing. The validity of data used triangulation techniques and the sources. The qualitative and quantitative analysis were used to analyst the data. The results showed that the contextual approach applied can improve poetry writing and reading skills fifth grade students. Keywords : Contextual approach, writing and reading skills Abstrak: Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis dan Membaca Puisi Siswa Kelas V SD. Penelitian ini bertujuan: meningkatkan keterampilan menulis dan membaca puisi siswa kelas V SD. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan desain dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Beteng yang berjumlah 24 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan teman sejawat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode dan sumber. Analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis dan membaca puisi siswa kelas V. Kata Kunci: Pendekatan Kontekstual, keterampilan menulis, membaca puisi ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pendahuluan Manusia adalah makhluk sosial. Mereka selalu hidup berkelompok mulai dari kelompok kecil sampai kelompok besar. Interaksi antarwarga kelompok ditopang dan didukung oleh alat komunikasi yang vital yang mereka miliki bersama yakni bahasa. Kenyataan ini berlaku bagi masyarakat tradisional maupun masyarakat modern (Tarigan, 1990:47). Hampir semua aktivitas manusia tidak dapat berlangsung tanpa bahasa. Peranan bahasa sebagai alat komunikasi makin penting dirasakan seiring dengan peradaban manusia yang terus berkembang. Peningkatan kualitas bahasa sangat dipengaruhi oleh hasil belajar berbahasa di sekolah. Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan pengajaran Bahasa Indonesia adalah siswa terampil berbahasa. Dalam kegiatan sehari-hari, kegiatan berbahasa, tercermin dalam empat aspek keterampilan berbahasa, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis. Pemerolehan keempat keterampilan berbahasa tersebut bersifat hierarkis, artinya pemerolehan keterampilan

berbahasa yang satu akan mendasari keterampilan berbahasa yang lainnya. Dua keterampilan berbahasa yang pertama, yakni menyimak dan berbicara diperoleh seseorang untuk pertama kalinya di lingkungan rumah. Dua keterampilan berikutnya yakni membaca dan menulis diperoleh seseorang ketika mereka memasuki usia sekolah. Menurut Suparno menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (2007).Menulis bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Di era sekarang menulis sangat penting bagi banyak kalangan, antara lain untuk menulis pada bidang pendidikan, bisnis, penelitian dan pemerintahan. Salah satu bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah puisi dengan standar kompetensi siswa memiliki kemampuan menulis dan membaca yang melibatkan aspek lafal, intonasi, makna, ekspresi dan gagasan. Pembelajaran puisi sangat penting dalam membangun karakter siswa karena mengandung unsur seni. Di dalamnya ada aspek keindahan, baik penulisan maupun dalam penyajiannya, sehingga dengan pembelajaran puisi kecerdasan emosional maupun intelektual siswa dapat tumbuh dan berkembang. Namun demikian, pembelajaran puisi sebagai bagian tak terpisahkan dari pelajaran bahasa Indonesia, sampai sekarang ini dirasakan kurang mendapat perhatian dari siswa. Siswa kelas V di SD Negeri Beteng seakan tidak merasa antusias, kurang berani dan mengalami kesulitan jika belajar menulis. Kurang antusias, kurang berani dan merasa kesulitan pada diri siswa dipengaruhi guru dalam mengajar. Cara mengajar guru yang kurang bervariasi dan masih mengandalkan ceramah tentang teori puisi membuat pembelajaran berlangsung membosankan dan tidak menarik. Rasa kurang berani untuk membacakan puisi di depan kelas merupakan factor psikologis yang selanjutnya muncul dalam pembelajaran. Hal ini akan mempersulit siswa untuk menghasilkan karya puisi. Padahal, menurut teori belajar mutakhir Bobbi De Porter, Mark Reardon dan Sarah singer-nourie mengemukakan bahwa belajar yang paling bermakna hingga mencapai 90% adalah dengan cara meakukan mengalami dan mengkomunikasikan (2005). Agar pembelajaran sesuai dengan prinsip tersebut, materi pelajaran haruslah disesuaikan dan diangkat dari konteks actual yang dialami siswa dalam kehidupannnya. Disinilah guru dituntut untuk membelajarkan siswa dengan memandang siswa sebagai subjek belajar, yaitu dengan cara guru memulai pembelajaran yang dikaitkan dengan dunia nyata yaitu diawali dengan bercerita atau tanya jawab lisan tentang kondisi actual dalam kehidupan siswa, kemudian diarahkan melalui modeling agar siswa termotivasi, questioning agar siswa berfikir, contractivism agar siswa membangun pengertian, questioning agar siswa bisa terbagi pengetahuan dan pengalaman serta terbiasa berkolaborasi, reflection agar siswa bisa mereviu kembali pengalaman belajarnya serta authentic assessment agar penilaian yang diberikan menjadi sangat objektif. Pembelajaran dengan cara-cara seperti ini disebut dengan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis dan membaca siswa kelas V SDN Beteng tahun ajaran 2011/2012? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar menulis dan membaca puisi siswa kelas V SDN

Beteng tahun ajaran 2011/2012 dengan pendekatan kontekstual. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksana-kan di 1 Sekolah Dasar pada semester II tahun ajaran 2011/2012, yakni bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012. Subjek dalam penelitian ini yaitu: siswa kelas V SDN Beteng yang berjumlah 24 siswa. Sumber data penelitian ini adalah siswa dan teman sejawat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, catatan di lapangan, wawancara dan tes. Sedangkan alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, dokumentasi dan lembar evaluasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik meliputi observasi dan tes untuk sumber data yang sama. Sedangkan triangulasi sumber meliputi siswa dan teman sejawat atau observer. Triangulasi sumber dilakukan dengan pengecekan kembali data yang telah diperoleh melalui ketiga sumber tersebut untuk menarik suatu kesimpulan tentang hasil tindakan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis interaksi untuk menganalisis data hasil penelitiannya. Data yang diperoleh dari lapangan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang bisa dianalisis secara diskriptif. Data ini dapat diperoleh dengan melihat hasil evaluasi siswa. Sedangkan data kualitatif yaitu data tentang hasil, observasi, dan dokumentasi siswa terhadap proses pembelajaran. Data tersebut diolah dengan model interaksi dengan langkahlangkahnya yaitu: reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini meliputi langkahlangkah pembelajaran dengan pendektan kontekstual sebanyak 80%, dan hasil belajar siswa sebanyak 80%. Prosedur penelitian tindakan kelas berupa perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dua pertemuan. Pada siklus pertama materi yang dipelajari adalah tentang langkahlangkah menulis puisi dan menulis puisi dengan mengamati benda konkret yang dibawa oleh guru dan mengambil benda di lingkungan sekolah. Pada siklus kedua materi yang dipelajari adalah langkahlangkah menulis puisi dan menulis puisi di lingkungan sekolah di alam terbuka setelah itu membuat kelompok kecil untuk membacakan puisi di depan kelompoknya. Hasil dan Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan dua siklus dan masingmasing siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, guru menentukan materi dan mempersiapkan media pembelajaran. Guru juga memberikan cara langkahlangkah menulis puisi yang benar. Siswa dibimbing menuju ke luar kelas untuk mengamati apapun yang bisa mereka amati di lingkungan sekolah dan nantinya sebagai sebagai bahan mereka untuk menulis puisi. Selanjutnya mereka menulis puisi sambil mengamati benda apa yang mereka jadikan bahan untuk menulis puisi. Setelah selesai siswa dibimbing guru untuk masuk ke kelas lagi dan dengan bimbingan guru, siswa membentuk kelompok kecil untuk memberikan tanda jeda dan intonasi

bersama kelompok mereka. Kemudian satu persatu siswa membacakan puisi hasil karya mereka di hadapan kelompok masing-masing. Selama proses pembelajaran guru memberikan penilaian kepada siswa. Pada kegiatan akhir, guru member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Semakin baiknya langkah pembelajaran yang diterapkan, maka siswa aktif dalam pembelajaran yang berpengaruh terhadap evaluasi atau hasil belajar siswa. Pada siklus I, pelaksanaan pembelajaran masih kurang baik, terbukti dengan masih rendahnya persentase keaktifan dan kerjasama siswa dalam pembelajaran. Siswa masih cenderung malu-malu membacakan hasil menulis puisisnya di hadapan teman-temannya. Ini diakibatkan karena teman lainnya menertawakan apabila ada yang maju untuk membaca puisi. Suasana kelas menjadi kurang kondusif. Namun, untuk hasil evaluasi atau ketuntasan pada penilaian hasil yang dicapai siswa cukup baik. Karena keaktifan siswa masih kurang, suasana kelas yang belum kondusif dan masih banyak siswa yang malu-malu saat membacakan puisi karyanya, maka masih perlu diperbaiki pada siklus II. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada siklus II terjadi peningkatan. Keaktifan dan kerjasama mengalami peningkatan, hasil belajar atau evaluasi juga meningkat. Suasana kleas lebih kondusif. Siswa sudah tidak menertawakan teman lain yang membacakan hasil karyany Setelah dkarena siswa telah terbagi dalam kelompok-kelompok kecil. Hasil siklus II memuaskan dan sudah mencapai target penelitian sehingga peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini. Keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dan mencapai target penelitian. Berikut tabel 1 persentase pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual siklus I-II: Tabel 1. Persentase Ketuntasan Penilaian Proses Membaca Puisi dari Pretest Siklus II Persentase Ketuntasan Pretes Siklus I Siklus II Keterangan 20,8% 58,3% 87,5% Meningkat Penilaian atau observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan tabel 1, persentase pelaksanaan pembelajaran selalu mengalami kenaikan setiap siklusnya dan dapat mencapai indikator capaian 80%. Adapun tabel 2 berisi tentang hasil menulis puisi dari pre test Siklus II Tabel 2. Persentase Ketuntasan Hasil Menulis Puisi dari Pretes Siklus II Persentase Ketuntasan Pretest Siklus I Siklus II 16,7% 62,5% 87,5% Meningkat Meningkat Meningkat Ketuntasan hasil evaluasi atau hasil belajar siswa tiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada pretest menulis puisi hanya 16,7% siswa yang tuntas hasilnya. Ini dikarenakan siswa menulis puisi bebas dengan imajinasinya tanpa melihat sesuatu yang nyata. Pada siklus I mengalami kenaikan menjadi 62,5% yang tuntas karena sudah menggunakan benda konkret yang dibawa oleh guru. Siklus II

mengalami peningkatan kembali menjadi 87,5% siswa yang tuntas belajarnya ini. Ini dikarenakan siswa belajar di alam terbuka di lingkungan dimana mereka bias mengamati segala sesuatu yang ada untuk dijadikan sebagai bahan mereka menulis puisi. Dalam membacakan puisi pada pretest hanya 20,8% siswa yang tuntas. Kebanyakan siswa masih malu karena teman-temannya menertawakan. Dengan dibentuk kelompok kecil, pada siklus II siswa yang tuntas dalam membacakan puisi sebesar 87,5% karena suasana kelas yang sudah kondusif dengan dibentuk kelompok kecil dalam pembacaan puisi. Penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran puisi di kelas V SD melalui 2 siklus dalam 4 kali pertemuan. Pada setiap pertemuan pembelajaran disesuaikan dengan skenario pembelajaran yang sudah ditentukan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan langkah penggunaan pendekatan kontekstual dalam setiap pertemuan dan antar siklus berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan dan penilaian observer. Dengan menggunakan pendekatan kontekstual, guru sudah mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta siswa belajar di dunia nyata mereka, hal ini sesuai dengan pendapat Masnur bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa (2007). Guru mampu membangkitkan antusias siswa yang memicu semangat belajar siswa sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Selain itu, hasil membaca puisi dalam kelompok mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan terbentuklah masyarakat belajar yang dapat membangkitkan aktivitas siswa dalam berbicara dengan orang lain, hal ini sesuai dengan pendapat Masnur bahwa pada masyarakat belajar difokuskan pada aktivitas berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain (2007). Dari hasil pengamatan yang diperoleh beberapa sumber data, pembelajaran siklus II dapat disimpulkan sudah berjalan dengan sangat baik, efektif, dan maksimal. Dengan melihat keadaan tersebut, peneliti merasa bahwa pendekatan kontekstual pada siklus II pertemuan II sudah tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I sampai siklus II bahwa penggunaan pendekatan kontekstual sangat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis dan membaca puisi siswa. Simpulan dan Saran Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis dan Membaca Puisi Siswa Kelas V SD Negeri Beteng Tahun Ajaran 2011/2012, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis dan membaca puisi siswa kelas V SD. Hal ini dapat diketahui dari perolehan nilai siswa mengalami kenaikan setiap siklusnya, sehingga ketuntasan belajar siswa pada siklus II mencapai 80% atau mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan simpulan dan implikasi tersebut, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti, yaitu: (1) Guru dalam melaksanakan KBM sebaiknya mempersiapkan materi dan memilih pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga siswa dapat aktif, kreatif dan inovatif; (2) Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya dapat digunakan sebagai alternatif untuk

meningkatkan keterampilan menulis dan membaca puisi siswa kelas V; (3) Penelitian Tindakan Kelas ini perlu ditindaklanjuti dengan dilakukan pada subjek dan tempat penelitian yang berbeda untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan pendekatan kontekstual. Hal ini diperlukan agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan akurat. Daftar Pustaka De Porter Bobbi, Mark Reardon dan Sarah singer Nourie. (2005). Quantum Teaching. Bandung: PT. MizanPustaka. Masnur, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi, A. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.