Karena Kita Adalah Hujan

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Yasser A. Amiruddin

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Aldy Istanzia Wiguna

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

SAMPLE NOVEL SILENT MELODY (HOPE FAITH LIFE LOVE)

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Oleh: Windra Yuniarsih

Percakapan Kasih. Oleh: M. Febriyadi dan Gusmarni

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

Cinta itu datang tanpa pernah dapat ditebak. Dia seperti angin yang masuk kedalam pintu hati tanpa pernah menyapa pemiliknya.

Testimoni. Ucapan Terima Kasih. Kata Penjemput. Daftar Isi. Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan. Bahagia Begitu Menggoda

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Syurga, Rumah Allah Yang Indah

1. Aku Ingin ke Bandung

Berlari. Nurlaeli Umar

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Syurga, Rumah Allah Yang Indah

PERGI UNTUK KEMBALI KUAKAN PERGI MENINGGALKAN DIRIMU MENYUSURI LIKU HIDUPKU JANGANLAH KAU BIMBANG DAN JANGAN KAU RAGU BERIKANLAH SENYUMAN PADAKU

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Zaman sekarang susah ya cari yang serius Semua cowok itu sama aja, suka nyakitin

BLUSUKAN SANG KHALIFAH ADIL UMAR BIN KHATTAB

Syurga, Rumah Allah Yang Indah

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

DISIAPKAN MENJADI SAKSI

KELUARGAKU. Etty S. Kawilarang

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Larantuka. Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara


Beberapa cara untuk memiliki Cinta Sejati

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA

MASYA ALLAH. Sempurna Tuhan menciptakan Dirimu yang tiada cela Kurasa engkaulah orangnya Yang tercantik di jagat raya

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Tentang Mencintaimu. Lelah kita terjerat pada noktah di malam buta. Di mana aku hanya menemukan siluet aromamu

HW Prakoso. Yang Terabaikan. ~ Kumpulan Naskah Gatot!! ~ Publishing

AKU SUKA MEMBACA. Karya Puput Happy. Setiap hari aku membaca Agar kelak menjadi orang berilmu Berbudi pekerti luhur dan mulia Hingga masuk surga

KU INGIN GAPAI CINTAKU

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Puisi PUISI. wie0689 Puisi Copyright Darwisyah Nasution

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari

hidup yang sebenarnya tidak hidup. Namun, selalu terlihat sangat nyata. Kadang aku bertanya, apa mungkin yang ku lihat di langit itu adalah apa yang

Hanya Ingin Kau Tahu

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

DIAN TRIA YUNITA TULISAN HATI. Penerbit Nulisbuku

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

12/19/2013. Setiap orang dewasa mengalaminya ribuan kali dalam hidupnya. Hypnosis adalah alami

6 Pesan Untuk Gereja

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Dar Almady. Almady s List: Puisi Senandung Jangkrik. Bagian 2

cs maulana Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi.

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Muslimah Keren _MUSLIMAH KEREN_RM pdf 1 5/17/2017 5:29:17 PM

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Cerita Senja Oleh: Dela Septariani

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0

Ade Novitania. What IS Love? Book Making. Penerbit


KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

20 Jam Terpenting. Timothy Athanasios

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

BAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

TATA IBADAH KELUARGA GABUNGAN GPIB Jemaat IMMANUEL di DEPOK Rabu, 2 Desember 2015 MENGHADAP TUHAN

2 Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Rima Perjalanan Cinta

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

LITURGI BULAN LINGKUNGAN GMIT JEMAAT BET EL OESAPA TENGAH

Biarlah Kau Menjadi Puisiku. (Kumpulan Cerpen) Edisi Revisi. Oleh : Hardi Alunaza SD

TATA IBADAH TAHUN BARU - GKI KEBAYORAN BARU

YAYAN FIRMANSYAH DIARY ADAM ( ) Penerbit: Diary Sang ADAM

Transkripsi:

Perempuanku, dengarkanlah rintik hujan hari ini masih mengenang nama kita yang lalu. Memberi kita banyak cerita tentang harum mawar kesukaan kita. Seringkali kita lupa bagaimana cara mencandai hujan kesukaan kita. Tak perlu ragu apalagi resah ketika hujan-hujan kesukaan kita datang menghampiri dan melabuhkan rasanya pada pucuk-pucuk harapan kita suatu hari nanti. Perempuanku, dengarlah deru suara hati ini. Izinkan ia mengetuk sebagian pintu di hatimu yang gerimis oleh banyak air mata tentang cinta kita yang terus mengakar. Jangan pernah merasakan beda dengan segala cinta yang kuluapkan di hari-harimu yang berwarna. Kita akan saling mengikat banyak cerita pada setiap catatan kata tentang pemetik air mata yang hadir setiap kita menangis bersama. Perempuanku, aku hanyalah lelakimu yang biasa. Lahir diantara denyut waktu yang berdenyar lalu membiarkan segalanya berubah. Aku tak bisa membuat semacam prosa sederhana untuk menjelaskan betapa hidup penuh karunia. Tentang sunah yang harus kita genapkan bersama di Juni nanti, aku masih berharap kau dan aku tetap saling mencinta. Menjadi seperti Muhammad dan Khadijah, Rhumaisha dan Abu Thalhah, atau Ibrahim dan Hajar.

Aldy Istanzia Wiguna Aku ingin kelak kita bisa seperti mereka pada hari yang telah dijanjikan-nya. Perempuanku, dengarlah suara hatiku yang mengangkasa diantara deru catatan waktuku. Kita seperti hujan yang selalu ramai oleh suara anak-anak yang bermain bola di padang kebahagiaan punya kita. Tak ada kata sesal atau apapun itu yang membuatmu ragu. Rumput padang kebahagiaan kelak akan menyemai banyak rasa pada titik-titik hujan yang mengguratkan aksaranya hari ini. Mendung di langit sana seumpama hijab yang membuat kita semakin sadar dan paham bahwa semua ini harus kita lalui. Perempuanku, aku ingin menjadi imam dalam setiap perjalanan shalatmu. Aku ingin menghapus air matamu meski engkau selalu mengatakan kau lelaki pemetik air mataku. Kau, kelak akan menjadi titik-titik penghias hidupku. Kau akan menjadi ratuku di surga nanti. Kau yang akan menghiasi istana kehidupanku dengan sakinah, mawaddah dan warrahmah sebagai bangunan cintanya. Kau, adalah perempuanku. Perempuanku, hujan kali ini telah memberikan kita banyak cerita. Cerita tentang gemericik air kesukaan kita yang pelan-pelan pulang mengguratkan aksara terindahnya untuk kita. Berlari mengeja banyak tawa pada titik-titik harapan yang begitu lembut menayangkan kisah indah kita. Karena seperti katamu, ini bukan 2

masalah menang atau kalah. Namun, ini masalah kita yang akan berikrar cinta pada sisa-sisa hujan di Juni mendatang. Perempuanku, dengarlah aku yang masih mencari penawar dahaga di cawan-cawan hujan kesukaan kita bersama. Ada yang perlu kau kisahkan pada titik-titiknya yang menyepi dalam kelembutan harihari kita. Jangan ada ragu, karena seperti katamu kita adalah hujan. Menyemai banyak kata pada titik-titik risalah kebenaran tentang sunnah sang Nabi yang akan kita genapkan suatu hari nanti. Perempuanku, aku ingin engkau tetap menjadi hujan sama sepertiku. Memberikan kesuburan pada setiap panggilan kehidupan yang membuat kita saling menawan makna. Dan kita akan saling bersulang dengan air hujan kesukaan kita di bawah guyuran cinta para malaikat yang bersaksi pada segala kehidupan kita bersama nanti. Kita akan tetap mengarungi banyak samudera kehidupan. Melewati berbagai macam cobaan dan ujian yang akan menetap pada rangkaian waktu tentang kita yang bahagia di ujung danau bersama hujan yang mengiringi sepetak perjalanan kita. Perempuanku, kelak kita akan menetap pada musim hujan kesukaan kita. Saling berbincang tentang kita di masa dulu. Saat kita bertaaruf ria, berebut novel Ayat-Ayat Cinta kesukaan kita bersama. Atau, kita akan saling berbincang dan bercanda lalu membiarkan kisah kita ditulis sejarah dan diguratkan titik-titik 3

Aldy Istanzia Wiguna hujan kegemaran kita. Tak ada yang perlu kau takutkan ketika bayang demi bayang ini kembali mengaksarakan hujan bulan Juni kesukaan kita. Perempuanku, setiap jejak cinta kita selalu terlukis dengan ujian dan cobaan yang merekatkan segala jalan bahagia kita. Ada sinar di matamu yang menjadi pelangi setiap hujan usai mengguratkan aksara-aksara terbaiknya hari ini. Perempuanku, ada saatnya segala rangkaian aksara ini bermuara pada sungai-sungai yang menampung hujan kesukaan kita bersama. Juni, memang masih jauh di mata. Namun, hujan dan baunya sudah mengundang banyak rasa untuk kembali mengulang segala bahasa tentang cinta kita yang makin rekat bahkan rekah di sepanjang perjalanannya. Perempuanku, aku ingin kelak semua yang kutuliskan ini bisa dirangkai pada batangan hujan kesukaan kita. Rintiknya tentu akan memberikan kita banyak rencana diantara sederet kata bahagia yang memberikan kita bahasa terbaiknya. Cinta tidak mungkin salah menunjuk. Ia akan bekerja dengan caranya yang begitu indah tanpa kita tahu bagaimana cara kerjanya. Takkan ada yang tahu siapa saja yang ditunjuk cinta untuk dipersatukan dalam rangkaian kisah paling menakjubkan. 4

Perempuanku, aku ingin engkau menjadi Zulaikhaku yang menemani hari-hariku kala rangkaian fitnah dan badai kehidupanku membuatku lemah dan tidak berdaya menghadapinya. Aku ingin engkau menjadi Khadijahku yang setia mendampingi jejak-jejak kegelisahanku lalu dengan tenang kau berujar tenang sayang, Ia takkan mengecewakanmu. Perempuanku, hujan hari ini kembali mengingatkan aku pada rembulan di matamu. Membayang pada setiap haruku tentang tangis demi tangis yang dipetik para pemetik air mata. Perempuanku, seperti katamu pada hujan-hujan di hari kemarin. Aku akan tetap menjadi hujan di langitmu, karena sampai kapanpun juga kita adalah hujan yang akan mengaksarakan banyak suara pada titik-titik langit di setiap aksara tepat di pekarangan paragraf kesukaan kita bersama di buku kehidupan kita nantinya. 5