PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH. SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGIEMPAT TRIPLE-BAND (2,3 GHz, 3,3 GHz dan 5,8GHz) Disusun Oleh : RAMLI QADAR NIM :

SIMULASI MODEL ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED UNTUK APLIKASI WIMAX 2,35 GHz

BAB I PENDAHULUAN. Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan salah satu aplikasi

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

SETRUM. Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular (2,45 GHz) Array dengan Teknik Pencatu Proximity Sebagai Penguat Sinyal Wi-Fi

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI. WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX(3,35 GHZ)

ANALISA PENENTUAN UKURAN SLOT PADA KARATERISTIK ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATU APERTURE COUPLED

LAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz

: Widi Pramudito NPM :

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY UNTUK APLIKASI WIRELESS-LAN

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DENGAN PERIPHERAL SLITS UNTUK APLIKASI TV DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

BAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP

BAB II ANTENA MIKROSTRIP

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz) Oleh APLI NARDO SINAGA

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENYESUAIAN IMPEDANSI PADA SALURAN MIKROSTRIP ANTARA METODE SINGLE STUB DAN DOUBLE STUB

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Antena mikrostrip..., Slamet Purwo Santosa, FT UI., 2008.

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

ANALISIS DAN FABRIKASI ANTENA LTE MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI FIXED 2,6 GHZ DAN MOBILE 2,3 GHZ

Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran port tunggal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

BAB II DASAR TEORI. (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,

BAB 3 PERANCANGAN, SIMULASI dan PABRIKASI ANTENA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ANTENA. kerja, menentukan krakteristik substrat dan ukuran patch untuk mendapatkan

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

BAB III PERHITUNGAN, SIMULASI DAN PERANCANGAN

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PLANAR ARRAY

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PERSEGI PANJANG 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIRELESS FIDELITY (WI-FI)

BAB II TINJAUAN TEORITIS

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MODEL BOWTIE DENGAN PROXIMITY COUPLING UNTUK MEMPERLEBAR BANDWIDTH

3 BAB III PERANCANGAN PABRIKASI DAN PENGUKURAN

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP YAGI-ARRAY TIGA ELEMEN DENGAN FREKUENSI 642 MHz UNTUK PENERIMA SIARAN TELEVISI

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Di masa yang akan datang diperkirakan komunikasi data akan lebih

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. Antena adalah komponen pada sistem telekomunikasi nirkabel yang

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP. bahan substrat yang digunakan. Kemudian, menentukan bentuk patch yang

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Rekayasa Elektrika. Jurnal APRIL 2017 VOLUME 13 NOMOR 1. TERAKREDITASI RISTEKDIKTI No. 36b/E/KPT/2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

BAB III PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH RECTANGULAR SLOT DUAL BAND 2,4 GHz - 5,8 GHz

Analisis Perancangan Antena Mikrostrip Patch Segitiga Array untuk Aplikasi WLAN 2,4 GHz

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, dirancang antena mikrostrip patch segi empat (AMPSE)

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP TRIPLE-BAND LINEAR ARRAY 4 ELEMEN UNTUK APLIKASI WIMAX TESIS

DUAL FREQUENCY ANTENA MIKROSTRIP

Transkripsi:

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUA- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SAURAN PENCATU Eden Herdani, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik versitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 2155 INDONESIA e-mail: edenherdani@gmail.com Abstrak Kebutuhan akan antena saat ini semakin berkembang pesat sehingga menyebabkan teknologi perancangan antena juga harus semakin meningkat. Tulisan ini membahas tentang perancangan antena mikrostrip array patch segitiga dual band dengan penambahan pada saluran pencatunya yang memiliki dua frekuensi kerja yaitu pada frekuensi 2,4 GHz untuk aplikasi WAN dan 3,3 GHz yang dapat diaplikasikan untuk teknologi WiMAX. Antena mikrostrip ini menggunakan sebuah Printed Circuit Board (PCB) dengan substrat berbahan FR-4. Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan diantaranya bentuk fisik yang kecil dan massa yang ringan. Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan antena ini adalah simulator AWR Microwave 24, software ini diperlukan dalam perancangan antena agar diperoleh nilai VSWR dan bandwidth yang diinginkan. Dari hasil simulasi, didapatkan nilai VSWR sebesar 1,43 untuk frekuensi 2,4 GHz dengan bandwidth sebesar 135 MHz (2.37 MHz 2.513 MHz) dan 1,4 untuk frekuensi 3,3 GHz dengan bandwidth sebesar 1 MHz (3.29 MHz 3.37 MHz). Nilai gain yang diperoleh untuk frekuensi 2,4 GHz adalah sebesar 5,5 db dan 5,5 db untuk frekuensi 3,3 GHz dengan pola radiasi yang didapat uni-. Kata Kunci: antena mikrostrip, dual-band, VSWR, bandwidth 1. Pendahuluan Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan dan atau menerima gelombang elektromagnetik. Antena sebagai alat pemancar (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis, yang digunakan untuk mengubah gelombang tertuntun di dalam saluran transmisi menjadi gelombang yang merambat di ruang bebas, dan sebagai alat penerima (receiving antenna) mengubah gelombang ruang bebas menjadi gelombang tertuntun. Antena mikrostrip merupakan jenis antena yang banyak digunakan dalam teknologi komunikasi wireless, khususnya pada perangkat mobile. Hal ini dikarenakan antena mikrostrip memiliki beberapa keunggulan diantaranya bentuk fisik yang relatif kecil, ringan, serta mudah dalam perancangan dan pabrikasinya. Namun demikian, antena mikrostrip juga memiliki kekurangan, yaitu gain yang rendah, dan bandwidth yang sempit. Saat ini banyak muncul standar teknologi baru yang semakin canggih, sehingga komunikasi saat ini tidak hanya menggunakan layanan suara saja tetapi juga melayani komunikasi data berkecepatan tinggi sehingga diperlukan bandwidth yang cukup lebar. Salah satu teknologi yang dapat memenuhi permintaan tersebut adalah WAN dan WiMAX. Di beberapa negara, frekuensi yang digunakan untuk aplikasi WAN adalah 2,4 GHz dan untuk WiMAX telah ditetapkan pada 2,3 GHz, 2,5 GHz, 3,3 GHz, dan 5, GHz [1]. Adapun parameter yang dapat diukur meliputi VSWR, bandwidth, gain, dan pola radiasi. 2. Antena Mikrostrip Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri dari dua kata, yaitu micro (sangat tipis/kecil) dan strip (bilah/potongan). Antena mikrostrip dapat didefenisikan sebagai antena yang berbentuk potongan atau bilah dengan ukuran yang sangat kecil. Antena mikrostrip merupakan sebuah antena yang tersusun atas 3 komponen yaitu: groundplane, substrate, dan patch peradiasi seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1 [2]. 2 copyright@ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VO.11 NO.3/MEI 215 jarak tertentu yang sesuai dengan panjang gelombang yang merambat pada bidang dielektrik [3]. Bentuk patch antena segitiga elemen tunggal dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1. Antena mikrostrip Dimensi antena mempresentasikan bentuk serta ukuran dari antena mikrostrip. Untuk dapat menentukan dimensi antena patch segitiga, terlebih dahulu harus diketahui parameter bahan yang akan digunakan seperti ketebalan dielektrik (h), konstanta dielektrik (ε r), frekuensi kerja yang diharapkan (f Hz). Pendekatan yang digunakan untuk mencari panjang sisi patch antena mikrostrip patch segitiga dapat menggunakan Persamaan 1 [3]: 2c a (1) 3 fr r Dimana: a : panjang sisi patch segitiga (m) ε r : konstanta dielektrik c: kecepatan cahaya diruang bebas (3 1 m/s 2 ) f r :frekuensi kerja antena (Hz) Perancangan suatu antena tidak terlepas dari penyesuaian impedansi (impedansi matching). Suatu saluran transmisi dikatakan matched apabila kharakter impedandi =, dimana adalah impedansi saluran transmisi dan impedansi beban. Untuk mencapai kondisi matching dibutuhkan suatu cara yaitu dengan cara transformator λ/4, pemberian single dan double [4]. 2.1 Antena Mikrostrip Segitiga Sama Sisi Salah satu bentuk patch antena mikrostrip adalah segitiga. Pada Tulisan ini, akan dibahas mengenai perancangan antena mikrostrip segitiga sama sisi. Bentuk segitiga memiliki keunggulan dibandingkan dengan bentuk segi empat : yaitu untuk menghasilkan karakteristik radiasi yang sama, luas yang dibutuhkan oleh bentuk segitiga lebih kecil dibandingkan dengan luas yang dibutuhkan oleh antena mikrostrip bentuk segi empat. Hal yang membedakan pada sistem array adalah peletakan masing-masing patch pada Gambar 2. Antena segitiga tunggal dengan 2.2 Metode Single Stub Stub adalah sebuah saluran transmisi yang disisipkan dilengan dari saluran transmisi tersebut. Untuk dapat melakukan penyesuaian impedansi dengan metode sigle ini dilakukan variasi parameter yaitu, jarak keimpedansi beban (D ) dan panjang ( ) [5]. Keuntungan dari teknik matching dengan tunggal ini mempunyai sifat bisa mematching impedansi beban dengan nilai apapun. Tetapi, jika beban diganti, maka posisi harus diubah untuk mendapatkan kembali kondisi matching yang baru. Rangkaian penyesuaian impedansi dengan single dapat dilihat pada Gambar 3 [5]. Gambar 3. Penyesuaian impedansi single 3. Metodologi Penelitian Pada perancangan antena mikrsotrip array patch segitiga dengan penambahan pada masing-masing saluran pencatunya, langkah langkah yang dilakukan dalam perancangan antena ini dapat dilihat pada Gambar 4. 3 copyright@ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VO.11 NO.3/MEI 215 1.3 Menentukan ebar Saluran Pencatu Pada perancangan antena mikrostrip ini dilakukan pengaturan lebar saluran pencatu dengan menggunakan bantuan software TXine 23. Dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Tampilan TXine 23 untuk mencari lebar saluran pencatu. Gambar 4. Diagram alir perancangan antena 1.1 Menentukan Frekuensi Kerja dan Jenis Substrat Antena yang akan dirancang pada tulisan ini adalah antena susun mikrostrip patch segitiga dual band (2,4 GHz dan 3,3 GHz) dengan penambahan pada masing-masing saluran pencatu. Pada perancangan ini digunakan substrat Epoxy-FR4 dengan konstanta dielektrik 4,4 dan ketebalan substrat 1,6. 1.2 Dimensi Patch Antena Antena yang dirancang adalah antena mikrostrip patch segitiga. Sebelum simulasi dilakukan, terlebih dahulu menentukan parameter antena, yaitu dimensi patch antena. Untuk memperoleh dimensi patch segitiga digunakan Persamaan 1. Untuk frekuensi kerja 2,4 GHz, panjang patch adalah: 2x3x1 a 3mm 3x2,4 4,4 Untuk frekuensi 3,3 GHz, panjang patch adalah: 2x3x1 a 2mm 3x3,3 4,4 1.4 Perancangan T-Junction Dalam perancangan antena dualband ini, T-Junction yang digunakan adalah yang memiliki impedansi 7 Ω, karena dapat mendukung untuk meminimalisir ukuran antena. Untuk mendapatkan panjang dan lebar saluran pencatu digunakan program TXine 23. Tampilan TXine 23 untuk mencari panjang dan lebar saluran pencatu dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Tampilan 23 untuk mencari dimensi T-Junction. 1.5 Jarak Antar Patch Antena Jarak antar elemen antena yang dirancang adalah sekitar seperempat panjang gelombang (d=1/4). Jarak antar elemen ini dapat diatur untuk memperoleh nilai yang optimal. Adapun jarak antar elemen dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : c 3x1 d 31mm 2xf 2x2,4x1 4 copyright@ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VO.11 NO.3/MEI 215 1.6 Perancangan Panjang dan etak Stub Rangkaian matching dapat dibuat dengan menyisipkan sebuah saluran transmisi yang lain (). Saluran transmisi adalah saluran transmisi dengan panjang tertentu yang ujungnya dihubung singkat (short) atau dibuka dan dipasang secara paralel (shunt) dengan saluran utama. Adapun perancangan panjang dan letak adalah sebagai berikut: a. Perancangan untuk frekuensi 2,4 GHz,57 j,5245 5,11576 j,149 arctan(1/,).143 24 mm Tabel 1. Dimensi antena mikrostrip dual band Karakteristik Nilai Panjang dimensi antena 2,4 GHz 33 mm Panjang dimensi antena 3,3 GHz 24 mm Panjang 2,4 GHz 24 mm Panjang 3,3 GHz 14 mm Panjang saluran pencatu 17 mm Jarak antar patch 31 mm ebar saluran pencatu 3 mm Dari Tabel 1, dibuat sketsa awal seperti pada Gambar 7 lalu disimulasikan dengan menggunakan bantuan software AWR 24. Sedangkan letak ( D ) terhadap beban adalah : 46 D x / 2,639 14mm 36 b. Perancangan untuk frekuensi 3,3 GHz,35756 j,275 5,7 j,4 arctan(1/1,1).117 14mm Sedangkan letak ( D ) terhadap beban adalah : 56 D x / 2,16 mm 36 Gambar 7. Desain antena mikrostrip dual band 2. Hasil dan Analisis 2.1 Hasil simulasi dengan bantuan software AWR Microwave Office 24 Sesuai dengan hasil perhitungan dan perancangan antena pada simulator AWR 24, adapun nilai VSWR yang diperoleh dari hasil simulasi perancangan antena sebelum dilakukan iterasi panjang adalah sebesar 2,37 untuk frekuensi 2,4 GHz dan VSWR untuk frekuensi 3,3 GHz bernilai 1,64 seperti yang diperlihatkan pada Gambar. Dimana : : Impedansi beban : Panjang D : etak terhadap beban 1.7 Perancangan Ukuran Antena Dual Band Berdasarkan Persamaan (1), diperoleh nilai karakteristik dimensi antena seperti diperlihatkan pada Tabel 1. Gambar. Grafik VSWR sebelum iterasi panjang 5 copyright@ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VO.11 NO.3/MEI 215 Sedangakan nilai gain yang diperoleh untuk frekuensi 2,4 GHz adalah sebesar 5,9 db dan 6,2 db untuk frekuensi 3,3 GHz seperti terlihat pada Gambar 9. (a) (b) Gambar 9. Nilai gain sebelum iterasi panjang Stub (a) Frekuensi 2,4 GHz (b) Frekuensi 3,3 GHz Hasil VSWR yang diperoleh seperti Gambar 5 belum sesuai dengan yang diinginkan, oleh karena itu dilakukan iterasi dengan mengubah panjang. Adapun hasil iterasi perubahan panjang pada kedua dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Iterasi Perubahan Panjang Stub PANJANG STUB (MM) WAN WiMAX Frekuensi VSWR Frekuensi 3,3 GHz 2,4 GHz 24 1 2,22 1,95 24 19 2,6 2,7 25 1 2,9 1,77 25 19 1,9 1,7 26 17 2,27 1,51 26 1 2,3 1,64 27 1 2,1 1,49 27 19 1,43 1,4 2 1 2,2 1,3 2 19 1,9 1,45 Dari hasil iterasi diperoleh bahwa nilai VSWR yang optimal adalah ketika memiliki panjang 27 mm untuk frekuensi 2,4 GHz dengan nilai VSWR adalah 1,43 dan panjang 19 mm untuk frekuensi 3,3 GHz dengan VSWR sebesar 1,4 untuk frekuensi 3,3 GHz nilai bandwidth yang diperoleh dari simulasi perancangan antena adalah sebesar 135 MHz (2.37 2.513 MHz) pada frekuensi 2,4 GHz, dan 1 MHz (3.29 3.37 MHz) pada frekuensi 3,3 GHz. Seperti diperlihatkan pada Gambar 1. Gambar 1. Grafik VSWR setelah iterasi panjang Berdasarkan hasil simulasi perancangan antena setelah melakukan iterasi panjang, diperoleh nilai gain untuk frekuensi 2,4 GHz adalah sebesar 5,5 db dan 5,5 db untuk frekuensi 3,3 GHz. Pola radiasi yang diperoleh adalah pola radiasi uni seperti diperlihatkan pada Gambar 11. (a) (b) Gambar 11. Gain dan Pola Radiasi Antena (a) Frekuensi 2,4 GHz (b) Frekuensi 3,3 GHz 2.2 Analisis Capaian Spesifikasi Antena Dari hasil analisa simulasi pada perangkat lunak AWR Microwave 24, diperoleh perbandingan antara antena mikrostrip yang dirancang secara tunggal dengan antena mikrostrip dual band dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisa Perbandingan Antara Antena Mikrostrip Tunggal dengan Dual Band Frekuensi 2,4 GHz Frekuensi 3,3 GHz Parameter Antena Single Dual Single Band Dual Band Band Band VSWR 1,37 1,43 1,32 1,4 Bandwidth (VSWR 2) 442 MHz 135 MHz 75 MHz 1 MHz Gain 5,9 db 5,5 db 6,29 db 5,5 db Pola Radiasi 6 copyright@ DTE FT USU

SINGUDA ENSIKOM VO.11 NO.3/MEI 215 3. Kesimpulan Berdasarkan simulasi yang dilakukan pada antena diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 2. Perancangan antena mikrostrip array patch mikrostrip dual band dengan metode single diperoleh dengan baik dengan cara mengatur panjang pada masing-masing saluran pencatunya. 3. Bandwidth yang diperoleh dari hasil simulasi perancangan adalah sebesar 135 MHz untuk frekuensi 2,4 GHz dan 1 MHz untuk frekuensi 3,3 GHz. 4. Nilai VSWR dari perancangan antena antena mikrostrip array patch mikrostrip dual band pada frekuensi 2,4 GHz diperoleh sebesar 1,43 GHz dan pada frekuensi 3,3 GHz sebesar 1,4. 5. Nilai gain yang diperoleh untuk frekuensi 2,4 GHz adalah sebesar 5,5 db dan 5,5 db untuk frekuensi 3,3 GHz. 6. Pola radiasi antena yang didapat adalah pola radiasi uni. 4. Daftar Pustaka [1] Dwi Cahyo, Rahmat. 212. Perancangan dan Analisis Antena Mikrostrip Array dengan Frekuensi 5 MHz untuk Aplikasi Praktikum Antena. Semarang: versitas Diponegoro. [2] Surjati, Indra. 21. Antena Mikrostrip: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : versitas Trisakti. Hal 15 27 [3] Sihombing,Nevia.214. Studi Perancangan Antena Mikrostrip Array Patch Segitiga Dual Band. Medan:versitas Sumatera Utara. [4] Alaydrus, Mudrik. 211. Antena: Prinsip dan Aplikasi, Jakarta: Graha Ilmu. Hal 17 [5] Syamsuddin, Muhammad. 21. Cara Cepat Belajar Infrastruktur Wireless, Yogyakarta: Gava Media. Hal 21-22. 7 copyright@ DTE FT USU