BAB 1 PENDAHULUAN. Raya Antapani, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yanti Wulan Sari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan latihan berkelanjutan. Sependapat dengan yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuma Yudhayana, 2015 Efektivitas Teknik Examples Non-Examples Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

BAB I PENDAHULUAN. Yulia, 2014 EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aep Rohimat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuasi eksperimen atau

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 dalam pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori,

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ema Rosalita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

BAB 1 PENDAHULUAN. kenyataan hal tersebut seringkali tidak terjadi. Pembelajaran menulis cerpen masih dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pelaksanaan, dan hasil penelitian. Untuk memahami hal tersebut, akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR

percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Liestia Lestari, 2013

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berdasarkan hasil observasi atau studi pendahuluan yang penulis lakukan pada siswa kelas X-6, SMA Negeri 23 Bandung yang terletak di Jalan Malangbong Raya Antapani, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasif belum mumpuni. Siswa cenderung sulit untuk menuangkan ide dan gagasannya ke dalam tulisan, terlebih jika siswa diminta untuk menuliskan sebuah tulisan yang sifatnya membujuk pembaca atau persuasi. Sebagian besar siswa melakukan kesalahan akibat keterbatasan referensi. Saat diminta untuk menulis sebuah paragraf persuasif, pada umumnya siswa meniru contoh yang diberikan tanpa adanya perluasan ide. Penulis memberikan sebuah contoh paragraf persuasif berjudul Perilaku Menyampah. Dari hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide-idenya ke dalam tulisan persuasi. Keterbatasan ide, serta strategi pembelajaran yang kurang menarik menjadi faktor faktor utama yang menyebabkan kemampuan menulis paragraf persuasif siswa kurang. Selain itu, saat pembelajaran menulis paragraf persuasif, guru masih menggunakan starategi pembelajaran konservatif. Guru hanya menjelaskan definisi paragraf persuasif, memberikan contoh, kemudian meminta siswa untuk menulis sebuah paragraf persuasif berdasarkan tema yang telah

2 ditentukan. Hal ini membuat siswa merasa jenuh, bahkan sebelum diminta untuk menulis. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas X semester 2 terdapat standar kompetensi menulis, yaitu mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato. Salah satu kompetensi dasar yang terkandung di dalamnya yakni menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif. Pembelajaran menulis paragraf persuasif merupakan salah satu dari ragam keterampilan menulis siswa yang harus dilaksanakan. Pemetaan konsep yang kurang, menjadi salah satu kendala dalam proses pembuatan paragraf persuasif. Selain itu, strategi pembelajaran, dan teknik yang digunakan ketika proses pembelajaran masih monoton. Tidak dapat dipungkiri, strategi pembelajaran yang masih konservatif menjadi salah satu faktor pemicu kejenuhan dalam pembelajaran menulis. Siswa tidak dapat mengembangkan ide dan imajinasinya secara maksimal tanpa ada sesuatu yang dapat merangsang inderanya. Artinya, strategi dan teknik yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan menulis paragraf persuasif siswa belum banyak pembaharuan. Lebih spesifik lagi, keterampilan menulis paragraf persuasif di sekolah, masih kurang dipahami dan diminati betul oleh siswa. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, pemetaan konsep yang kurang tentang penulisan paragraf persuasif menjadi salah satu indikator kepasifan siswa dalam menulis. Pola pikir yang kurang

3 tepat mengenai definisi tulisan persuasif itu sendiri, telah membelenggu kreativitas siswa. Berikut beberapa penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan permasalahan menulis paragraf persuasif dan penggunaan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan menulis siswa di sekolah masih sangat kurang. Hal tersebut disebabkan oleh pola pikir siswa tentang konsepsi menuangkan ide dalam bentuk tulisan yang kurang tepat. Siswa cenderung merasa kesulitan saat menuangkan idenya karena disertai dengan perasaan takut salah saat menulis. Selain itu, pembelajaran tentang menulis yang monoton juga berpengaruh besar. Pada tahun 2010, Eka Merdekawati melakukan penelitian yang relevan dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Strategi Writing in the Here and Now (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siwa Kelas VII-E SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa strategi Writing in the Here and Now mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis di SD dan SMA. Bahkan penulis dalam penelitian tersebut, menyarankan agar penulis lain menerapkan strategi serupa dalam pembelajaran menulis lainnya. Selain itu, penelitian yang relevan pun dilakukan oleh Dian Lesmana Sambas pada tahun 2010, dengan judul Upaya Meningkatakan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Siswa Kelas X dengan Media Iklan Audiovisual (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Bandung). Hasil penelitian

4 tersebut menyatakan bahwa kemampuan menulis karangan persuasi siswa mengalami peningkatan di setiap siklusnya dengan rangsanagn media iklan audiovisual. Penelitian sejenis juga dilakukan pada tahun yang sama oleh Rina Fitriani dengan judul Keefektifan Media Tayangan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 2 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2009/2010). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa media iklan layanan masyarakat efektif digunakan sebagai media dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi. Sebagai calon pendidik, penulis tergerak untuk melakukan suatu pembaharuan dalam proses belajar mengajar paragraf persuasif. Terkait dengan hal tersebut, penerapan srategi pembelajaran yang tepat dapat menjadi alternatif yang mumpuni untuk mengukur dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Pendidik dapat memberi tahu para siswa tentang apa yang perlu mereka ketahui dengan cepat. Tetapi mereka bahkan akan lebih cepat melupakan apa yang pendidik beritahukan kepada mereka. (Silbermen, 2009: XX1). Dalam konteks ini, strategi dan teknik yang digunakan adalah strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif merupakan langkah yang efektif dan menyenangkan dalam proses belajar, untuk meningkatkan motivasi dan gairah siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan. Beragam metode dan teknik dapat digunakan dalam proses pembelajaran aktif, namun hanya beberapa metode dan teknik yang dapat diterapakan dalam pembelajaran menulis. Dalam penelitian ini, penulis mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif

5 dengan mengaplikasikan sebuah strategi pembelajaran aktif, yakni strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual (writing in the here and now). Strategi pembelajaran ini dirasa mumpuni untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menuangkan pikiran, ide, serta gagasannya dalam bentuk tulisan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa hal yang bisa diidentifikasi untuk diteliti. Beberapa hal tersebut di antaranya sebagai berikut. a. Siswa masih mendapat kesulitan dalam menulis paragraf persuasif terutama dalam hal perluasan ide atau gagasan. Siswa cenderung kesulitan mendapatkan ide karena keterbatasan referensi, sehingga inmajinasi mereka tidak terejawantahkan secara maksimal. b. Strategi pembelajaran menulis paragraf persuasif yang dilakukan guru di sekolah belum memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membuat paragraf persuasif yang baik. Guru masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran menulis, hal ini membuat siswa merasa jenuh dan kurang termotivasi. 1.3 Pembatasan Masalah Agar tahapan pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan jelas maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini terbatas pada penggunaan strategi menulis pengalaman nyata dan

6 teraktual sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasif pada siswa kelas X SMA Negeri 23 Bandung. Dalam konteks ini, tulisan persuasif yang digunakan adalah persuasif propoganda. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajaka. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual? b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual? 1) Bagaimanakah proses persiapan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual? 2) Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf persuasif sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)? c. Bagaimanakah hasil kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual?

7 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarakan permasalahan yang telah dirumuskan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan teknik ini adalah sebagai berikut. 1.5.1. Tujuan Umum a. Meningkatkan keterampilan menulis paragraf persuasif siswa dengan menggunakan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual. b. Memberikan referensi bagi para pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia dalam penggunaan strategi pembelajaran. 1.5.2. Tujuan Khusus a. Memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual. b. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual. c. Memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi menulis pengalaman pengalaman nyata dan teraktual.

8 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. a. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan diharapkan menjadi rujukan dan inspirasi dalam menggunakan berbagai strategi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, khususnya keterampilan menulis paragraf persuasif. b. Manfaat Praktis Secara langsung penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru. Siswa dapat lebih mudah menulis paragraf persuasif dengan arahan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual. Begitu pula dengan guru yang akan memiliki referensi strategi pengajaran dalam menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia akan menjadi lebih kaya dengan berbagai strategi karena melewati proses dan hasil yang teruji melalui sebuah penelitian. 1.7 Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul dan untuk memperjelas masalah dalam penelitian ini maka variabel-variabel dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut. a. Pembelajaran menulis adalah kemampuan untuk menuangkan gagasan dan pikiran yang bertujuan untuk membujuk atau memengaruhi pembaca dalam

9 bentuk paragraf persuasif. Paragraf Persuasif adalah salah satu jenis karangan atau tulisan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar mau mengikuti ajakan, imbauan, bujukan, atau saran yang ditulis penulis. b. Strategi menulis pengalaman nyata dan teraktual adalah salah satu strategi pembelajaran aktif untuk membantu siswa merefleksikan pengalamanpengalaman yang telah mereka alami yang kemudian dituliskan. Dalam penelitian ini, pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman yang diciptakan sebelum memulai kegiatan menulis melalui media yang disiapkan oleh guru. c. Perencanaan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perencanaan yang disusun berdasarkan hasil studi pendahuluan serta hasil refleksi pada siklus sebelumnya.