PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

Oleh : EKA PUTRA RAHMANSYAH A

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

SETIYORINI K Pendidikan Sosiologi Antropologi

Key word : Classroom Action Research, Problem Based Learning, Learning Outcomes of Student.

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Kimia FKIP,UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK IN THE DRAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATF TIPE THINK, PAIR AND SHARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

Mahasiswa ** Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARAKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament untuk Meningkatkan Respon dan Hasil Belajar PKn Siswa

IMPROVING THE COGNITIVE LEARNING ACHIEVEMENT OF CIVIC EDUCATION THOURGH TGT OF THE COOPERATIVE LEARNING MODEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Keywords: ball throwing basic movement, game.

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Suhartini & Sukanti 1-11

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Novela Nariska Putri Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013.

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939, ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Team Games Tournament, Prestasi Belajar.

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT


Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TIRON 02

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL Oleh : ARIS INDRA KURNIAWAN PUTRA K8411012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Aris Indra Kurniawan Putra K8411012 ABSTRAK Aris Indra Kurniawan Putra. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas XI IPS 3 SMA N 2 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT). Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA N 2 Surakarta. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik utama dalam pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, sementara teknik pendukung dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas XI IPS 3 mulai dari hasil tes pra tindakan, siklus I dan Siklus II, yaitu 74, 87 pada tahap pra tindakan meningkat menjadi 89,59 pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 94,06 pada siklus II. Sementara aspek afektif sebesar 86, 23 % pada siklus I menjadi 95, 83 % pada siklus II. Kata Kunci : Team Game Tournament (TGT), prestasi belajar ii

ABSTRACT Aris Indra Kurniawan Putra. THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAM GAME TOURNAMENT TO IMPROVE LEARNING ACHIEVEMENT SOCIOLOGY SUBJECTS STUDENT IN XI SOCIAL SCIENCE 3 CLASS SENIOR HIGHSCHOOL 2 SURAKARTA YEAR OF 2014/2015. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education Science University of Sebelas Maret Surakarta. January 2015. This research conducted with the goal to increase learning achievement Sociology subject student in XI Social Science 3 Class Senior High School 2 Surakarta year of 2014/2015 through the implementation of cooperative learning model type Team Game Tournament (TGT).The subject of this research is student in XI Social Science 3 class Senior High School 2 Surakarta. Data source came from teacher and students. The main technique in data collecting used oservation and test, mean while the proponent technique used interview and documentation. To analysing data used descriptive kualitatif analize technique. The result of this research showed that the implementation of cooperative learning model type Team Game Tournament can improve learning achievement Sociology subjects student in XI Social Science 3 class start from the result of pre-actions test cycle I, and cycle II is 74,87 in pre-action stage increase to be 89,59 in cycle I and back to increase to be 94,06 in cycle II. Key words : Team Game Tournament (TGT), students achievement. iii

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental dalam kemajuan suatu bangsa karena melalui pendidikan akan tercipta manusiamanusia yang terampil dan berakhlak mulia. Pendidikan sendiri merupakan suatu usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi yang ada di dalam diri manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajarnya. pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan setiap potensi yang ada dalam diri individu. Hal tersebut dapat dilakukan melalui suatu proses belajar yang menyenangkan. Penciptaan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik tentunya akan sangat berdampak positif bagi keberhasilan proses belajar. Dalam hal ini pendidik memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran. Pendidik dapat menerapkan berbagai model pembelajaran inovatif yang relevan dengan materi yang diajarkan sehingga peserta didik mampu secara aktif mengembangkan secara optimal setiap potensi yang ada di dalam dirinya. Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas di atas dijelaskan bahwa pendidikan memerlukan suasana balajar dan proses pembelajaran. Belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku akibat dari diperolehnya pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan. Lingkungan belajar individu meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dimana ketiganya saling berhubungan. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik yang didukung sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran menekankan pada proses belajar individu. Pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu pendidik (perorangan/kelompok), serta peserta didik (perorangan, kelompok atau komunitas) yang saling melakukan interaksi edukatif. Keberhasilan peserta didik menangkap materi belajar tergantung pada proses pembelajaran yang diberikan oleh 1

guru kepada peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal maka guru harus bisa menggunakan metode belajar yang tepat bagi siswa. Pembelajaran inovatif yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sangat penting untuk dilakukan karena akan membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan menghindarkan siswa dari kejenenuhan. Namun, banyak guru yang masih menggunkaan metode belajar lama yaitu dengan menggunakan metode ceramah (teacher center). Hal ini mengakibatkan potensi yang ada dalam diri siswa tidak tergali secara maksimal karena proses pembelajaran hanya berjalan satu arah yakni dari guru menuju siswa. Pengetahuan yang didapatkan siswa hanya sebatas pada hal-hal yang disampaikan guru dan hanya berpusat pada pengembangan ranah kognitif siswa. Selain itu, Siswa akan menjadi bosan karena tidak ada variasi model pembelajaran. Berawal dari proses pembelajaran yang tidak optimal maka keterserapan ilmu menjadi tidak optimal dan hal ini akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, antara lain : 1. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran ceramah dalam setiap proses pembelajaran. Suara guru dalam menjelaskan materi pelajaran melalui metode ceramah pun pelan mengakibatkan antusias belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran menjadi berkurang. Siswa cenderung tidak mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. 2. Siswa terlihat pasif dalam mengikuti proses pembelajaran terlebih untuk siswa yang duduk di bagian belakang. 3. Terdapat beberapa siswa yang bermain handphone dan berbicara dengan teman sebangku. 4. Presstasi belajar siswa kurang maksimal, sejumlah 16 siswa memenuhi KKM dengan nilai antara 75 sampai dengan 90. Sementara 16 siswa yang lain masih berada di bawah KKM yakni dengan nilai antara 62 sampai dengan 74. 2

Berdasarkan identifikasi di atas peneliti bersama guru melakukan refleksi mengenai permasalahan yang dianggap paling penting dan harus segera diatasi. Peneliti dan guru sepakat bahwa permasalahan utama yaitu model pembelajaran yang kurang inovatif karena selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah. Oleh sebab itu, peneliti bersama guru berencana menggunakan model pembelajaran cooperatif (cooperative learning). Dalam pembelajaran kooperatif mereka akan belajar dalam sebuah tim kecil dengan demikian komunikasi yang terjalin dapat lebih efektif dan efisien. Siswa akan menjadi lebih aktif. Mereka akan belajar menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, akan lebih berani bertanya, mengungkapkan ide atau gagasan dan meraka juga akan belajar untuk saling menghargai satu sama lain. Peneliti berencana menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran karena metode ini dirancang untuk menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan melalui adanya games dan tournament. Terlebih ketika guru menyediakan reward bagi kelompok yang memenangkan games dan tournament. Hal ini akan menambah semangat belajar siswa. Dalam TGT siswa akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dengan tingkat nilai yang heterogen (tinggi, sedang, rendah). Mereka harus bekerjasama untuk mencapai keberhasilan dalam kelompok. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT juga akan disajikan permainanpermainan dengan anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Secara singkat tahapan TGT meliputi presentasi kelas, kerja tim, game dan turnamen. Metode Team Games Tournament siswa akan saling mendukung sukses antar individu karena sukses tim sangat ditentukan oleh sukses individu. Mereka akan saling memotivasi teman sekelompoknya untuk sukses bersama karena tanpa kerja sama semua anggota kelompok kemenangan dalam games dan tournamen tidak akan diperoleh. 3

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Prosedur yang digunakan dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTanggart yakni berupa model spiral yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (relfecting). Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 3 SMA N 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Pada penelitian ini jenis data yang dikumpulkan meliputi informasi mengenai keadaan peserta didik yang dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif diambil dari hasil observasi, dan wawancara yang menggambarkan proses pembelajaran di kelas. Aspek kuantitatif diambil dari hasil penilaian belajar yang diperoleh peserta didik dari penilaian kemampuan berupa tes kognitif dan tes afektif peserta didik terhadap pembelajaran baik dalam siklus I maupun siklus II. Instrumen dalam penilaian ini meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen penilaian. Instrumen pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Instrumen penilaian berupa penilaian aspek kognitif dan aspek afektif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/ merangsang seseorang untuk dapat belajar dengan baik agar mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut baru akan terjadi apabila guru mengetahui dengan baik objek yang akan diajarkannya. Sehingga guru dapat memberikan materi dengan baik dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang efektif dapat menunjang keberhasilan belajar peserta didik secara optimal. Proses pembelajaran efektif dilengkapi dengan model pembelajaran yang memadai sehingga dapat menunjang keberhasilan penguasaan materi pada diri peserta didik secara optimal. Demi tercapaianya tujuan pembelajaran tersebut, maka guru perlu merencanakan kegiatan pembelajaran 4

secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu untuk kepentingan proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament pada sub materi pokok struktur sosial dan diferensiasi sosial. Berdasarkan hasil observasi, tes kognitif, wawancara dan dokumentasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik meliputi aspek kognitif dan aspek afektif. SIKLUS I Pada pembelajaran siklus I, peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok berdasarkan hasil tes pra tindakan dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta didik. Pada proses pembelajaran siklus I guru menekankan agar peserta didik aktif mencari informasi dan pengetahuan, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dalam proses pembelajaran, kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik dituntut untuk berpartisipasi aktif berdiskusi dan berkerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi. Pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan tes kognitif. Kemudian dilakukan observasi langsung yaitu observasi terhadap aspek afektif peserta didik pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Dari hasil tes diperoleh ketercapaian aspek kognitif sebesar 100% dengan nilai rata-rata kelas 89,59. Sedangkan aspek afektif 86,23%. Ketercapaian masing-masing aspek pada siklus I disajikan dalam Tabel 1. Aspek yang Dinilai 1. Aspek Kognitif 2. Aspek Afektif SIKLUS II Target Siklus I(%) Krite Keberh asilan Keterca paian ria 80 100 Berh asil 70 86,23 Berh asil Tindakan pada siklus II lebih difokuskan untuk penyempurnaan dan perbaikan terhadap kendala-kendala yang terdapat pada siklus I. pada 5

siklus II pembagian kelompok dilakukan berdasarkan capaian siswa selama siswa. Pada siklus II guru memberikan kesempatan peserta didik untuk memecahkan masalah secara berkelompok dalam diskusi. Pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan tes kognitif. Kemudian dilakukan observasi langsung yaitu observasi terhadap aspek afektif peserta didik pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Dari hasil tes diperoleh ketercapaian aspek kognitif sebesar 100% dengan nilai rata-rata kelas 94,06. Sedangkan aspek afektif 95,83%. Ketercapaian masing-masing aspek pada siklus II disajikan dalam Tabel 2. Aspek yang Dinilai 1. Aspek Kognitif 2. Aspek Afektif Target Siklus II(%) Keberhas ilan PERBANDINGAN SIKLUS Krite ria Ketercap aian 90 100 Berh asil 80 95,83 Berh asil ANTAR Terjadi peningkatan hasil dari siklus I ke siklus II melalui penerapan pembelajaran Team Game Tournament (TGT). Berdasarkan hasil observasi, dan tes diperoleh perbandingan hasil aspek antar siklus yang disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Perbandingan Hasil Antar Siklus Sub Materi Pokok Struktur Sosial dan Diferensiasi Sosial Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta Aspe Keterca Keterca k paian paian Ketera yang Siklus I Siklus II ngan Dinil (%) (%) ai Kogn 100 100 Menin itif gkat Afekt 86,23 95,83 Menin if gkat Berdasarkan perbandingan hasil antara siklus I dengan siklus II dapat disimpulkan bahwa penelitian berhasil karena aspek afektif dan aspek kognitif yang diukur telah mencapai target yang telah ditentukan. PENUTUP Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran Team Game 6

Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada materi pokok perbedaan, kesataraan dan harmonisasi sosial, sub materi pokok struktur sosial dan diferensiasi sosial kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dikemukakan beberapa saran yaitu guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat, dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya. Kemudian sekolah hendaknya mendorong guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung dengan berkesinambungan. Mulyasa, E.(2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Slavin, R.S. (2005). Cooperative Laerning : Teori, Riset dan Praktik. Terj. N.Yusron Bandung : Nusa Media. Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. DAFTAR PUSTAKA Basrowi & Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. 7