BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Terapi ISHAS (Istighfar, Sholawat,

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA. mendapatkan analisis yang baik. Adapun data yang akan dianalisa sesuai dengan

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB IV ANALISA DATA. Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. klien, ditemukan bahwa klien di usia yang ke- 60 sudah mengalami

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

BAB IV ANALISIS DATA. broken home di SMP Al Amanah Bilingual, maka analisis tersebut adalah

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

LAYANAN KONSELING INDIVIDU DALAM MENGATASI EMOSI NEGATIF SISWA TUNANETRA DI MAN MAGUWOHARJO. Utik Mukaromah A Said Hasan Basri.

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB III METODE PENELITIAN PELATIHAN KOMUNIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM UNTUK MENGEMBANGKAN INTERPERSONAL SKILL

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Faktor pendidikan dan sekolah

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan Belajar Siswa, (Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011), 2

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB I PENDAHULUAN. pembeda. Berguna untuk mengatur, mengurus dan memakmurkan bumi. sebagai pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti, maka peneliti menganalisis dengan analisis deskriptif komparatif.

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

JURNAL EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENANGANI PESERTA DIDIK YANG TERISOLASI DI SMK NEGERI 2 KEDIRI

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Masyarakat semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan merupakan anugerah Allah Subhanahuwatallah yang tidak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia, sama tuanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

PERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Face Reading Untuk Meningkatkan Regulasi Emosi Seorang Siswi Kelas VIII Di SMP Islam Insan Kamil Sidoarjo. 1. berdasarkan penyajian data pada proses bimbingan dan konseling islam dengan face reading untuk meningkatkan regulasi emosi seorang siswi, koonselor menentukan waktu dan tempat karena waktu menentukan keefektifitasan proses konseling, sama halnya dengan tempat, karena kenyamanan tempat bagi konseli sangat dibutuhkan agar konseli dapat leluasa mengungkapkan semua permasalahan yang dialami. Proses analisa data dalam proses konseling ini menggunakan analisis deskriptif komparatif, sehingga peneliti membandingkan data teori dan data yang terjadi dilapangan. Langkah pertama konselor melakukan identifikasi kasus melalui observasi dan wawancara dengan konseli dan beberapa informan untuk mendapatkan informasi yang melatarbelakangi permasalahan yang dialami oleh konseli. Langkah kedua diagnosis yakni menyimpulkan data dari hasil observasi dan wawancara bahwa konseli dipengaruhi emosi-emosi negatif salah satunya adalah marah, merasa bersalah, iri hati, egois, cemburu dan faktor fisikpun juga mempengaruhi atau memicu kemarahan konseli.langkah selanjutnya prognosis dimana konselor menentukan jenis bantuan yang akan diberikan pada konseli yang sesuai dengan permasalahan konseli. Dalam kasus ini konselor 101

102 menggunakan hasil analisis face reading untuk meningkatkan regulasi emosi konseli dan bimbingan konseling islam pada konseli dengan mengarahkan, memberi motivasi, nasihat, dan inspirasi agar konseli dapat meregulasi diri serta dapat mengendalikan emosi negatif untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Setelah langkah prognosis konselor melanjutkan langkah follow up untuk menindaklanjuti proses konseling dengan melihat perubahan yang ada pada diri konseli setelah proses konseling berlangsung. Selanjutnya maka dapat dilihat pelaksanaan terapi dilapangan dengan teori BKI sebagai berikut: Table 4.1 Proses Pelaksanaan di Lapangan dengan Teori BKI No Data Teori Data Empiris 1 Konselor: Syarat-syarat minimal yang harus dimiliki: memiliki kemampuan dan keahlian memiliki sifat dan kepribadian yang baik (akhlakul karimah) memiliki sifat shidiq, amanah, tabligh, dan mukhlis memiliki sifat sabar dan tidak putus asa memiliki sifat rendah diri, tidak sombong, dan tidak merasa paling tinggi kedudukan dan keilmuannya mampu mendudukkan Konselor: Arina Rifqiyani seorang mahasiswi Bimbingan dan Konseling Islam, Yang menempuh S1, konselor pernah menangani beberapa kasus di pesantren Sabilul Ulum Al-Hidayah, konselor juga pernah menangani kasus di tempat PPL di SMAT Nurul Huda Surabaya.

103 permasalahan konseli sesuai dengan situasi dan kondisi secara proporsional konselor harus mempunyai kemampuan kuat untuk mengendalikan diri, menjaga kehormatan diri, dan kehormatan konseli. 2 3 Konseli: Konseli adalah individu yang mempunyai masalah tertentu yang dating pada seorang konselor untuk meminta bantuan guna menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Masalah: Masalah adalah sesuatu yang menghambat, merintangi, mempersulit, dalam usaha mencapai sesuatu. Permasalahan yang akan diselesaikan dalam proses konseling adalah tindak kematangan emosional tidak mampu mengontrol diri dll yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Identifikasi masalah Konseli: Seorang remaja berusia 15 tahun yang ingin meningkatkan regulasi emosinya, untuk menjadi pribadi yang lebih baik Masalah: Mudah emosi, egois, perasaan bersalah, dll adalah emosi-emosi negatif yang ada pada diri konseli konselor berusaha mendapatkan data dari keluarga maupun informan, 4 Langkah yang baik observasi maupun wawancara dipergunakan untuk mengenai permasalahan konseli. mengumpulkan data untuk mengenal kasus beserta gejala-gejala yang Nampak pada konseli 5 Diagnosis Bahwa masalah yang dihadapi oleh

104 6 7 Menetapkan masalah yang dihadapi konseli beserta latar belakang timbulnya masalah Prognosis Menentukan jenis bantuan atau terai yang sesuai dengan permasalahan konseli. Langkah ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan dari diagnosis Terapi/Treatment Proses pemberian bantuan konseli adalah dipengaruhi beberapa emosi-emosi negatif salah satunya yaitu mudah sekali marah apabila tersinggung oleh perkataan dan perilaku temannya. Egois, merasa bersalah atas perpisahan kedua orang tuanya. Merasa iri hati terhadap temannya dll disertai tindakan-tindakan yang bersifat agresif. Pada tahap ini konselor menentukan jenis banyuan yang diberikan kepada konseli yaitu yang pertama menganalisis foto konseli atau face reading, kemudian menjelaskan satu persatu kepada konseli tentang hasil analisis face reading dengan disertai konseling dimana konselor mengarahkan, memberikan solusi berupa pengertian, nasihat, dan inspirasi atau motivasi kepada konseli guna lebih bisa berpikir positif, bersabar, dan memaafkan hal-hal yang menyebabkan emosi negatifnya. Kemudian konselor juga menggunakan hasil face reading itu untuk memberitahukan bahwa konseli mempunyai potensi-potensi yang perlu untuk dikembangkan, dan juga konseli memiliki banyak sifat baik yang harus diaktualisasikan untuk meningkatkan regulasi emosinya. Disini konselor juga memberikan tips-tips serta dalil yang menunjang agar konseli lebih yakin terhadap kemampuan yang dimiliki. Pendekatan bimbingan dan konseling islam dengan eksplorasi nilai-nilai Al-qur an dan hadits akan

105 8 terhadap konseli berdasarkan prognosis. Terapi/treatment yang digunakan konselor memakai pendekatan bimbingan dan Konseling Islam dengan eksplorasi nilai-nilai Al-Qur an dan hadits yang bertujuan untuk meningkatkan regulasi emosi siswi atau usia remaja Evaluasi atau fillow up Konselor melakukan beberapa kali pertemuan dan mengumpulkan data dari konseli dan beberapa dikolaborasikan dengan hasil interpretasi kepribadian face reading. Adapun tahapannya sebagai berikut: a. konselor membantu konseli dalam mengidentifikasi permasalahannya dengan memancing permasalahan dan penyelesaian dari konseli tersbeut. b. Konselor menguatkan dan memperbaiki hubungan konseli dengan lingkungannya dengan eksplorasi ayat-ayat Al-Qur an dan Hadits. Sehingga konseli mendapatkan pandangan kehidupan yang baru. c. Membacakan hasil analisis face reading d. Konseli didorong untuk mengaplikasikan nilai dalam permasalahan yang dihadapi sehingga menemukan kehidupan seerti yang konseli harapkan. e. Konselor memberi nasihat, motivasi, serta pengertian bahwa konseli mempunyai banyak potensi yang perlu dikembangkan. Konseli dianjurkan untuk senantiasa bersikap tenang menghadapi segala tekanan yang menimpanya. Melihat perubahan pada konseli dengan wawancara dan observasi serta memberikan skala penilaian. Sesudah dan sebelum proses konseling dengan face reading untuk meningkatkan regulasi emosinya.

106 informan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi. Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa analisa proses bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh konselor dengan langkahlangkah konseling yang meliputi tahap identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, treatment, dan evaluasi. Dalam paparan teori pada tahap identifikasi masalah yakni langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berfungsi untuk mengenal kasus-kasus besera gejala-gejala yang nampak pada konseli.melihat gejala-gejala yang Nampak di lapangan, maka konselor menetapkan bahwa masalah yang dihadapi oleh konseli adalah tentang bagaimana konseli bisa mengontrol emosinya ketika bersama dengan teman-temannya serta menekan emosi negatif agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan teman-temannya. Pemberian treatment disini digunakan untuk meluaskan kesadaran konseli agar mampu bertindak, berkomunikasi dengan baik dan bertanggungjawab atas segala yang dilakukannya. Sehingga akan memunculkan kesadaran untuk bersifat terbuka dan semakin bisa menekan emosi negatif dan sadar bahwa komunikasi yang baik dengan temantemannya sangat mempengaruhi prestasi dan kehidupan lebih terasa bewarna. Maka berdasarkan perbandingan antara data dari teori dan lapangan pada saat proses bimbingan dan konseling ini, diperoleh kesesuaian dan persamaan yang mengarahh pada proses bimbingan dan konseling islam.

107 B. Analisa Hasil Proses Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Face Reading Untuk Meningkatkan Regulasi Emosi Seorang Siswi Kelas VIII Di SMP Islam Insan Kamil Sidarjo. Untuk lebih jelas analisis data tenttang hasil akhir proses pelaksanaan bimbingan dan konseling islam yang dilakukan dari awal konseling hingga tahap-tahap akhir proses konseling, apakah ada perubahan pada diri konseli antara sebelum dan sesudah dilaksanakan Bimbingan dan Konseling Islam dapat digambarkan pada tabel dibawah ini: Tabel: 4.2 Analisis Keberhasilan Proses Bimbingan dan konseling Islam No Aspek yang Nampa k 1 marah 2 Bersalah 3 Iri hati 4 cemburu 5 sedih 6 Egois Sebelum proses bimbingan dan konseling islam K e t e r a n Perubahan sesudah proses bimbingan dan konseling islam 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 Keterangan: 1 = Sangat marah sekali 2 = Sangat marah 3 = Marah 4 = Biasa (agak marah) 5 = Tidak marah 6 = Sangat tidak marah

108 7 = Sangat tidak marah sama sekali Adapun dari segi rohaniah, konseli sudah 70% dapat menjadi aaaaaapribadi yang lebih tawakkal kepada Allah. Konseli juga lebih bisa mengatur emosinya dengan berusaha sabar yang ditunjukkan dalam tingkah lakunya ketika ada temannya yang berbuat secara sengaja maupun tidak sengaja, hal ini dapat dilihat dalam lampiran observasi. Adapun dari segi akademis, konseli adalah termasuk anak yang aktif dalam kegiatan di luar kelas, seperti pramuka dan kegiatan olah raga. Dalam hal ini konseli mengaku dirinya lebih giat lagi mengasah kemampuannya dalam 2 bidang yang disukainya tersebut. Konseli juga mengaku lebih bersemangat dalam mengampu mata pelajaran saat di kelas dan sudah berusaha mengurangi untuk tidak tidur di dalam kelas pada saat guru menjelaskan mata pelajaran. Pembuktian dari perubahan sikap konseli dijelaskan pada tabel dan penjelaan di atas yang dapat dilihat setelah dilaksanakannya Bimbingan dan Konseling Islam dengan menggunakan face Reading untuk meningkatkan regulasi emosi seorang siswi pada kondisi awal.