III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu, pada 12 Febuari--29 Maret 2012

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kapang Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

III. METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Tahap Persiapan Hewan Percobaan Aklimatisasi Domba

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

PENGARUH JENIS BAHAN LITTER TERHADAP GAMBARAN DARAH BROILER YANG DIPELIHARA DI CLOSED HOUSE THAT CULTIVATED AT CLOSED HOUSE

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

METODE PENELITIAN. Materi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

MATERI DAN METODE. Materi

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Lampung, Dusun Sidorejo, Desa Krawang Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Sampel darah penelitian dianalisis di Balai Veteriner Regional III Provinsi Lampung dengan alamat Jalan Untung Suropati No. 2 Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung. B. Alat dan Bahan Penelitian 1. Ternak Ternak yang digunakan pada penelitian ini adalah day old chicken (DOC) broiler strain CP 707 produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk sebanyak 270 ekor dengan bobot badan awal 44,10 ±3,58 g/ekor (koefisien keragaman 8,11%) dan bobot rata-rata umur 14 hari 404,03±39,01 g/ekor (koefisien keragaman 9,65%). 2. Kandang dan peralatan Kandang yang digunakan pada penelitian ini adalah closed house berukuran 107 x 12 m dengan alas litter milik PT. Rama Jaya Lampung yang di dalamnya dibagi menjadi 18 petak perlakuan yang diletakkan di bagian tengah kandang. Setiap

21 petak berukuran 1 x 1 x 0,4 m dan diisi 15 broiler dengan litter sesuai perlakuan, masing-masing petak diberi satu tempat air minum dan tempat pakan. Peralatan yang digunakan selama penelitian adalah (1) petak yang terbuat dari bambu berukuran 1 x 1 x 0,4 m, sebanyak 18 buah; (2) brooder sebagai pemanas ayam selama masa brooding 1--14 hari; (3) baby chick fedder tempat makan anak ayam umur 1--12 hari; (4) timbangan 10 kg dengan ketelitian 50 g sebanyak 1 buah untuk menimbang pakan dan bobot ayam; (5) timbangan 20 kg dengan ketelitian 100 g sebanyak 1 buah untuk menimbang pakan; (6) tempat pakan gantung 5 kg sebanyak 18 buah sebagai wadah pakan ayam umur 14 sampai panen; (7) tempat minum 2 liter sebanyak 18 buah sebagai wadah air minum; (8) ember sebanyak 3 buah; (9) kertas label; (10) thermohigrometer sebanyak 3 buah; (11) kantung plastik; (12) hand sprayer 1 buah; (13) palu, paku, dan gergaji untuk pembuatan petak kandang; (14) alat kebersihan; (15) alat tulis untuk pencatatan data; (16) tabung darah yang mengandung Ethylen-Diamine-Tetraacetic-Acid (EDTA); (17) bestasept;

22 (18) spuit 3 cc; (19) kapas; (20) cold box untuk menyimpan darah sementara; (21) cooling pad sebagai alat pemberi udara segar ke dalam kandang; (22) exhaust fan sebagai alat pengeluaran udara busuk dari dalam kandang; 3. Ransum Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum broiler BBR-1 (Bestfeed) produksi PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk untuk ayam umur 1--10 hari dan HI-PRO 611 produksi PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk untuk ayam umur 11--26 hari. Kedua jenis ransum tersebut berbentuk crumble. Kandungan nutrisi ransum BBR-1 (Bestfeed) dan HI-PRO 611 yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan nutrisi ransum BBR-1 (Bestfeed) dan HI-PRO 611 berdasarkan analisis proksimat Kandungan nutrisi BBR-1 (Bestfeed) HI-PRO 611 ------------------------(%)-------------------- Air 9,10 8,78 Protein 21,33 21,08 Lemak 10,58 9,69 Serat kasar 7,20 10,15 Abu 5,51 5,97 BETN 55,38 53,11 Energi Metabolis (kkal/kg) 2.775,76* 2.830,00** Sumber : Hasil analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2014). * Hasil analisis balai riset dan standarisasi industri Bandar Lampung (2012). ** Hasil analisis Laboratorium Peternakan Politeknik Negeri Lampung (2012).

23 4. Air minum Air minum yang diberikan selama penelitian ini berasal dari air sumur yang diberikan secara ad libitum. 5. Anti biotik, vaksin dan vitamin Antibiotik yang diberikan selama penelitian berlangsung adalah Enteritic-C + dan Bio-Genta. Vaksin yang diberikan ND-V4HR, Vaksimun AI, Ceva IBD-L, dan vaksin ND Clone Vaksimun Clone. Vitamin yang diberikan Vitacart, B-Comp, Amino Plus, dan Catalist. C. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diuji adalah tiga jenis bahan litter yang berasal dari limbah pertanian dan pengolahan kayu, yaitu : P1 = Litter Sekam Padi P2 = Litter Serutan Kayu P3 = Litter Jerami Padi Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan sehingga jumlah petak sebanyak 18 petak. Setiap petak berisi 15 ekor broiler, sehingga jumlah broiler yang digunakan sebanyak 270 ekor. Data yang diperoleh dianalisis ragam secara statistik pada taraf nyata 5% dan atau 1%. Apabila hasil analisis sidik ragam ada perlakuan yang nyata pada taraf 5%, maka analisis dilanjutkan dengan uji Duncan

24 (Steel and Torrie, 1993), kemudian diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan pada taraf 5% dan atau 1%. Tataletak perlakuan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. D. Pelaksanaan Penelitian Kandang dan semua peralatan yang akan digunakan disucihamakan terlebih dahulu dengan desinfektan dan dilakukan pengapuran pada kandang sebelum chick in. Lantai kandang diberikan litter sekam padi setebal 10 cm dan dilapisi kertas koran dibagian atasnya. Setelah semua peralatan siap DOC dipelihara di area brooding sampai umur 14 hari. Saat ayam berumur 14 hari ditimbang secara acak 270 broiler untuk mengetahui bobot awal sebelum perlakuan. Kemudian, ayam dimasukkan ke dalam petak berukuran 1 x 1 x 0,4 m yang telah diberi alas litter sekam padi, serutan kayu, dan jerami padi sesuai dengan perlakuan. Masing-masing petak perlakuan berisi 15 broiler. Pemberian ransum dan air minum dilakukan secara ad libitum. Pemberian dan sisa ransum ditimbang untuk mengetahui konsumsi ransum per hari. Pemberian ransum dilakukan setiap pukul 07.00 dan 17.00 WIB. Pemberian dan sisa air minum juga diukur untuk mengetahui konsumsi air minum per hari. Air minum diberikan setiap pukul 07.00 sebanyak 2 liter dan pukul 17.00 sebanyak 3 liter. Ayam ditimbang bobotnya setiap 6 hari sekali pada pukul 07.00 WIB. Pencatatan suhu dan kelembaban kandang dilakukan setiap pukul 06.00, 12.00, 18.00 dan, 24.00 WIB (Tabel 6). Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban kandang adalah termohigrometer yang dipasang pada petak kandang.

25 Program vaksinasi yang dilakukan selama penelitian adalah (1) umur 1 hari vaksin ND-V4HR secara spray ; (2) umur 7 hari dilakukan vaksinasi AI dengan Vaksimun AI dengan cara injeksi subcutan dosis 0,2 cc/ekor ; (3) melakukan vaksinasi gumboro pada umur 12 hari dengan vaksin gumboro CEVA IBD-L secara cekok dengan dosis 0,2 cc/ekor ; (4) umur 18 hari dilakukan vaksinasi ND Clone dengan vaksin Vaksimun Clone melalui air minum yang dicampur susu skim ; (5) re-vaksinasi gumboro CEVA IBD-L melalui air minum yang dicampur susu skim saat ayam berumur 24 hari. Pada jenis bahan litter yang berbeda untuk pengukuran jumlah sel darah merah, sel darah putih dan kadar hemoglobin diambil sampel sebanyak 2 ekor dari jumlah ayam per petak pada umur 26 hari. Pengambilan darah dilakukan melalui vena brachialis sekitar 1 cc. Darah dimasukkan ke dalam tabung darah yang mengandung Ethylen Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) dan dihomogenkan dengan gerakan angka 8, setelah itu tabung darah diletakkan dalam termos yang telah diisi es. Hasil sampel darah yang diambil langsung dibawa ke Balai Veteriner Provinsi Lampung untuk dianalisis jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih dan kadar hemoglobin. E. Peubah yang Diamati 1. Sel darah merah Sampel darah dihisap menggunakan pipet eritrosit hingga tetra 0,5 dengan aspirator. Ujung pipet dibersihkan dengan menggunakan tissue, lalu dihisap larutan Hayem s hingga tanda 101, kemudian memutar pipet dengan bentuk angka

26 8, setelah homogen cairan yang tidak terkocok pada ujung pipet dibuang dengan menempelkan ujung pipet ke kertas tissue. Setelah itu meneteskan satu tetes darah ke dalam hemositometer dan jangan sampai ada udara yang masuk. Diamkan beberapa saat hingga cairan mengendap, lalu perhitungan dapat dimulai menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100 kali. Perhitungan erisrosit dalam hemositometer, menggunakan kotak eritrosit yang berjumlah 25 buah dengan mengambil bagian sebagai berikut: satu kotak pojok kanan atas, satu kotak pojok kiri atas, satu kotak ditengah, satu kotak pojok kanan bawah dan satu kotak pojok kiri bawah. Untuk membedakan kotak eritrosit dengan kotak leukosit dapat berpatokan pada tiga baris pemisah pada kotak eritrosit serta luas kotak eritrosit yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kotak leukosit. Setelah jumlah eritrosit diperoleh maka jumlah darah dikalikan dengan 10 4 untuk mengetahui jumlah eritrosit dalam 1 mm 3 darah (Sastradipradja, et al., 1989). Sampel darah diambil secara duplo atau 2 ekor broiler per petak kandang. 2. Sel darah putih Sampel darah dihisap menggunakan pipet leukosit hinggal pada tetra 0,5 dengan aspirator. Ujung pipet dibersihkan dengan menggunakan tissue, lalu dihisap larutan Turk hingga tanda 11, kemudian memutar pipet dengan bentuk angka 8, setelah homogen cairan yang tidak terkocok pada ujung pipet dibuang dengan menempelkan ujung pipet ke kertas tissue. Setelah itu meneteskan satu tetes darah kedalam hemositometer dan jangan sampai ada udara yang masuk. Diamkan beberapa saat hingga cairan mengendap, lalu perhitungan dapat dimulai menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100 kali. Untuk menhitung leukosit dalam hemositometer, digunakan kotak leukosit. Jumlah leukosit yang didapat dari

27 hasil perhitungan dikalikan 50 untuk mengetahui jumlah leukosit setiap 1 mm 3 darah (Sastradipradja et al., 1989). Sampel darah diambil secara duplo atau 2 ekor broiler per petak kandang. 3. Hemoglobin Metode yang digunakan adalah metode sahli. Larutan HCl 0,1 N diteteskan pada tabung sahli sampai pada tetra 10 atau garis batas bawah kemudian sampel darah dihisap menggunakan pipet sahli hingga mencapai tanda tetra 20 cm (0,2 ml). Sampel darah segera dimasukkan ke dalam tabung dan ditunggu selama 3 menit atau hingga berubah warna menjadi coklat kehitaman akibat reaksi antara HCl dengan hemoglobin membentuk asam hematin. Setelah itu larutan ditambah aquades dan meneteskannya sedikit demi sedikit sambil diaduk. Larutan aquades ditambah hingga warna larutan sama dengan warna standar hemoglobinometer. Nilai hemoglobin dilihat dengan membaca tinggi permukaan cairan pada tabung sahli, dengan melihat skala jalur g%, yang berarti banyaknya hemoglobin dalam gram per 100 ml darah (Sastradipradja et al., 1989). Sampel darah diambil secara duplo atau 2 ekor broiler per petak kandang.