Studi Potensi Sumberdaya Andesit Menggunakan Metode Geolistrik Di Daerah Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
PEMODELAN 3D RESISTIVITAS BATUAN ANDESIT DAERAH SANGON, KAB. KULONPROGO, PROVINSI DIY

Pembuatan Model Geologi Bawah Permukaan dengan Metode Geolistrik Dan Studi Stratigrafi pada Rembesan Gas Di Jatilawang, Banyumas

SURVEI RESISTIVITAS UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI TAHANAN JENIS BATUAN BAWAH PERMUKAAN CEKUNGAN DAERAH SEDIMENTASI KUWU

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

APLIKASI GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE DIPOLE UNTUK PENDUGAAN ASBUTON

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

Andyono B Santoso 1, Hidayatullah Sidiq 2. ITSB Bandung,

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

FOTON, Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP SEBARAN ENDAPAN KIPAS BAWAH LAUT DI DAERAH GOMBONG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

PEMETAAN POTENSI AIRTANAH DALAM MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI KABUPATEN PONOROGO SEBAGAI ANTISPASI BENCANA KEKERINGAN

Geologi Daerah Tajur dan Sekitarnya, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat Tantowi Eko Prayogi #1, Bombom R.

PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP MUNCULNYA REMBESAN MINYAK DAN GAS DI DAERAH BOTO, KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

EKSPLORASI BIJIH BESI DENGAN METODE DIPOLE-DIPOLE DAN GEOMAGNET DI WILAYAH GANTUNG, KABUPATEN BLITUNG TIMUR, PROVINSI BLITUNG

3. HASIL PENYELIDIKAN

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

Maulana Malik*, Irzal Nur*, Asran Ilyas* *Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Identifikasi Situs Candi Bukit Carang, Karanganyar Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipol-Dipol

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

Identifikasi Situs Candi Bukit Carang, Karanganyar Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipol-Dipol

BAB 2 METODOLOGI DAN KAJIAN PUSTAKA...

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

POTENSI AIRTANAH BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS BATUAN DI KELURAHAN CANGKORAH, KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATEN BANDUNG BARAT

ANALISIS KEBERADAAN BIJIH BESI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D DI LOKASI X KABUPATEN LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

POTENSI KETERSEDIAAN AIR TANAH DI DESA LIMO KECAMATAN SALIMPAUNG KABUPATEN TANAH DATAR - SUMATERA BARAT

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

PENYEBARAN AKUIFER DI FORMASI NANGGULAN PADA SISI TIMUR DOME KULON PROGO BERDASARKAN DATA SOUNDING RESISTIVITY

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

Identifikasi Pola Persebaran Sumber Lumpur Bawah Tanah Pada Mud Volcano Gunung Anyar Rungkut Surabaya Menggunakan Metode Geolistrik

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Perumusan Masalah

BAB II GEOLOGI REGIONAL

ANALISIS DATA INVERSI 2-DIMENSI DAN 3-DIMENSI UNTUK KARAKTERISASI NILAI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR SUMBER AIR PANAS KAMPALA

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

BAB II GEOLOGI REGIONAL

PENDUGAAN KETERDAPATAN AKIFER AIRTANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK DI KECAMATAN SUKATANI - KABUPATEN PURWAKARTA

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

Indonesian Journal of Applied Physics (2017) Vol.7 No.2 halaman107

POTENSI DAN SEBARAN SUMBERDAYA PASIR DESA PEGIRINGAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BANTARBOLANG, KABUPATEN PEMALANG, PROVINSI JAWA TENGAH

IDENTIFIKASI ZONA SESAR OPAK DI DAERAH BANTUL YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

SKRIPSI FITRIKAYANTI HASIBUAN NIM : DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

Interpretasi Kondisi Geologi Bawah Permukaan Dengan Metode Geolistrik

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

PENENTUAN PALEOGEOGRAFI BERDASARKAN STRUKTUR SLUMP STUDI KASUS FORMASI HALANG DAERAH WONOSARI, KEBUMEN, JAWA TENGAH

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

Pemodelan Gravity Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Provinsi D.I. Yogyakarta. Dian Novita Sari, M.Sc. Abstrak

BAB II GEOLOGI REGIONAL

PENGGAMBARAN PSEUDOSECTION BAWAH PERMUKAAN DARI SUATU PROSES EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN PROGRAM RES2DINV

BAB III METODE PENELITIAN

Cross Diagonal Survey Geolistrik Tahanan Jenis 3D untuk Menentukan Pola Penyebaran Batuan Basal di Daerah Pakuan Aji Lampung Timur

SURVEI GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELURIK (AMT) DAERAH PANAS BUMI PERMIS, KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

SURVEY GEOLISTRIK DI DAERAH PANAS BUMI KAMPALA KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN

APLIKASI METODA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI SESAR BAWAH PERMUKAAN DI WILAYAH DAS JENEBERANG SULAWESI SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DI DESA PANCUMA KECAMATAN TOJO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

PENDUGAAN ZONA MINERALISASI GALENA (PbS) DI DAERAH MEKAR JAYA, SUKABUMI MENGGUNAKAN METODE INDUKSI POLARISASI (IP)

Interpretasi Data Geofisika untuk Penentuan Titik Pemboran Air Tanah di Daerah Mertoyudan, Kab. Magelang, Provinsi Jawa Tengah

Identifikasi Jalur Patahan Dengan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Wilayah Palu Barat

ESTIMASI CADANGAN BATU GAMPING DI DESA MELIRANG, KECAMATAN BUNGAH, KABUPATEN GRESIK DENGAN METODE RESISTIVITAS 2-DIMENSI

PEMROSESAN AWAL DATA GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

Disusun Oleh: Alva. Kurniawann

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Eksplorium ISSN Volume 34 No. 1, Mei 2013: 11-22

BAB V SEJARAH GEOLOGI

PENDUGAAN KEDALAMAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DESA BOJONGSARI KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

Transkripsi:

Studi Potensi Sumberdaya Andesit Menggunakan Metode Geolistrik Di Daerah Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta The Study of Andesite Resources Using Geoelectrical Method in Kokap Area, Kulonprogo Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Bayu Purwasatriya bayusatriya@yahoo.com Prodi Teknik Geologi, Jurusan Teknik, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Abstrak Studi potensi sumberdaya andesit dilakukan di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan data geolistrik konfigurasi Schlumberger sebanyak 14 titik yang menyebar pada lahan seluas 8 hektar. Berdasarkan data dari peta geologi regional lembar Yogyakarta, daerah penelitian merupakan satuan batuan terobosan atau intrusive rock yang berkomposisi andesit hipersten sampai andesit augit-hornblende dan trakiandesit. Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan sifat kelistrikan batuannya. Andesit merupakan batuan beku yang mempunyai sifat kelistrikan batuan yang kontras dengan batuan disekitarnya yang umumnya berupa batuan sedimen, sehingga metode geolistrik cocok digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan andesit di bawah permukaan sekaligus memperkirakan ketebalannya untuk menghitung potensi sumberdayanya. Konfigurasi survai geolistrik yang digunakan yaitu konfigurasi Schlumberger 1D dimana konfigurasi ini mempunyai keunggulan yaitu lebih akurat dalam menghitung ketebalan lapisan dangkal. Hasil survai geolistrik ini menunjukkan bahwa andesit di bawah permukaan terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan dangkal dan dalam. Hal ini menunjukkan bahwa di daerah penelitian jenis batuan bekunya bukan hanya tipe intrusi tetapi juga ada tipe aliran lava. Potensi sumberdaya andesit total dangkal dan dalam daerah penelitian adalah sebesar 5.072.354 ton, sedangkan potensi sumberdaya andesit dangkal saja yaitu sebesar 3.162.566 ton. Kata kunci Sumberdaya, Andesit, Geolistrik, Kokap, Yogyakarta Abstract The study of andesite resources was carried out in Hargowilis village, Kokap sub-district, Kulonprogo regency, Daerah Istimewa Yogyakarta province using geoelectrical data with Schlumberger configuration, as much as 14 point which is spreading on 8 hectares area. Based on regional geological map of Yogyakarta area, study area include on intrusive rock lithology s unit compose of hipersten andesite to augite-hornblende andesite and trachiandesite. Geoelectrical method is one of geophysical method that used to observed geological condition in subsurface based on rock s electrical properties. Andesite is one type of igneous rock which have contrast electrical properties with its surrounding rock, generally sedimentary rocks, makes it suitable for geoelectrical method to identify the presence of andesite in subsurface and also estimate its thickness to calculate the resources. Geoelectrical configuration used is 1D Schlumberger configuration where this method have advantage more accurate to calculate the thickness of rock layer especially in shallow area. The result of geoelectrical survey showing that it consist 2 layer of andesite, there are shallow layer and deep layer. This result indicate that the igneous rock in study area not only intrusion type, but also lava flow type. Resources potential of andesite both shallow and deep layer are 5,072,354 tons and resources potential of shallow andesite only is 3,162,566 tons. Keyword Resources, Andesite, Geoelectrical, Kokap, Yogyakarta. PENDAHULUAN Andesit merupakan salah satu komoditi pertambangan bahan galian yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat, seperti untuk pondasi bangunan, pengaspalan jalan, pembuatan jembatan, pembuatan bronjong sungai dan lain sebagainya. Andesit dengan jumlah yang berlimpah dan dekat dengan lokasi proyek pembangunan akan bernilai ekonomis untuk ditambang. Namun demikian, dalam eksplorasinya andesit ini tidak semuanya tersingkap di permukaan sehingga perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut dengan menggunakan metode geofisika untuk mengetahui keberadaan andesit di bawah permukaan untuk mengurangi resiko kegagalan dalam penambangan serta dapat memperkirakan potensi sumberdaya andesit di daerah penelitian. Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat mengetahui kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan sifat kelistrikan batuannya (Purwasatriya dan Waluyo, 2011). Metode geolistrik membedakan jenis-jenis batuan di bawah permukaan berdasarkan kontras nilai resistivitasnya. Metode ini dapat pula dimanfaatkan untuk survei daerah potensi 54

longsor, khususnya dalam menentukan ketebalan lapisan yang berpotensi longsor, kedalaman batuan basement, serta lithologi perlapisan batuan bawah permukaan (Rasimeng, dkk., 2006). Andesit di daerah penelitian secara geologi termasuk dalam satuan batuan intrusif andesit yang terdiri atas andesit hipersten sampai andesit augit-hornblende dan trakiandesit (Rahardjo, dkk., 1995). Namun demikian yang perlu diperhatikan oleh penambang adalah bahwa dalam satuan batuan intrusif tersebut, tidak semuanya merupakan batuan intrusif (terobosan) karena biasanya batuan intrusif berasosiasi dengan jenis batuan beku aliran lava. Hal ini menjadi penting bagi calon penambang karena jenis batuan intrusif bersifat sangat tebal tapi penyebarannya umumnya tidak luas, sedangkan lava penyebarannya luas tetapi tipis. Perbedaan karakter ini menyebabkan perbedaan dalam perhitungan potensi sumberdayanya sehingga survai geolistrik ini sangat penting dalam eksplorasi awal pencarian sumberdaya andesit untuk mengurangi resiko kegagalan yang lebih besar jika daerah tersebut akan ditambang. Tema penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi sumberdaya andesit dengan menggunakan metode geolistrik di daerah Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, dimana data primer diambil langsung dari survai lapangan yang kemudian akan dianalisis dan diinterpretasi dengan data-data sekunder lainnya. A. Studi pendahuluan peta geologi dan citra landsat Studi pendahuluan dengan peta geologi bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi awal daerah penelitian berdasarkan peneliti terdahulu. Lokasi penelitian di plot di peta geologi dan dilihat satuan batuannya untuk mengetahui jenis-jenis batuan yang akan ditemui di lapangan. Citra landsat digunakan untuk mengetahui kondisi morfologi dan struktur geologi yang mungkin ada pada daerah penelitian. Data-data sekunder ini digunakan untuk persiapan dan bekal awal penelitian sebelum berangkat ke lapangan langsung. B. Penelitian lapangan Penelitian lapangan dilakukan dengan survai geolistrik langsung di lapangan sebanyak 14 titik geolistrik Schlumberger 1D pada lahan seluas sekitar 8 hektar. Selain survai geolistrik, juga dilakukan pengamatan singkapan batuan langsung di lapangan terutama batuan beku andesit dan batuan sedimen lain yang ada di daerah penelitian. Survai geolistrik dilakukan dengan cara menancapkan 2 elektroda arus (I) dan 2 elektroda potensial (V). Elektroda arus ini mengalirkan arus listrik ke bawah permukaan sehingga timbul arus eddy yang kemudian diukur beda potensialnya oleh elektroda potensial. Dari data arus (I) dan beda potensial (V) ini maka dapat dihitung resisitivitas semu-nya (rho apparent) dari batuan di bawah permukaan. Resistivitas semu ini harus diinversi dengan menggunakan software untuk mendapatkan resistivitas sebenarnya (true resistivity). Data-data ini yang nantinya akan diolah pada tahapan selanjutnya yaitu analisis dan interpretasi data untuk mengindentifikasi andesit di bawah permukaan dan memperkirakan ketebalannya untuk menghitung sumberdaya andesitnnya. C. Analisis dan interpretasi data Dari data-data hasil analisis peta geologi, penelitian lapangan dan dikombinasikan dengan data-data sekunder dari hasil penelitan-penelitian sebelumnya baik dari pustaka-pustaka maupun publikasi-publikasi ilmiah lainya, dilakukan interpretasi mengenai ketebalan andesit dari kolom litologi dan melakukan korelasi untuk membuat penampang dari andesit di bawah permukaan. Kemudian dihitung sumberdaya andesitnya dengan menggunakan metode luas rata-rata (mean area) untuk mendapatkan informasi potensi andesit di daerah penelitian tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Geologi Daerah Penelitian Pulau Jawa secara geologi terbagi atas 3 zona besar, yaitu zona utara dimana banyak sedimen shallow marine dan non marine yang terangkat karena tektonik. Yang kedua yaitu zona tengah, dimana daerah ini merupakan daerah intra arc vulcanic dimana daerah ini dulunya merupakan daerah rendahan tapi kemudian juga terangkat karena tektonik, pada zona kedua ini banyak terdapat sedimen vulkaniklastik yang dihasilkan dari aktifitas vulkanisme pada Kala Miosen. Zona ketiga yaitu zona selatan, dimana banyak endapan karbonat dan vulkanik yang juga terangkat karena tektonik. Gambar 1 menunjukkan fisiografis pulau Jawa dan Madura (Bemmelen, 1949). Daerah penelitian merupakan zona pegunungan selatan di daerah Jawa Tengah, yang banyak menghilang dan tenggelam akibat adanya dua buah sesar geser berpasangan yaitu sesar geser dextral Pamanukan Cilacap dan sesar geser sinistral Muria Kebumen (Satyana, 2007). Morfologi daerah penelitian termasuk dalam bentukan perbukitan vulkanik purba yang terletak di sebelah selatan dari Gunung Sumbing atau di sebelah barat daya Gunung Merapi (Gambar 2) B. Survei Geolistrik Survei geolistrik dilakukan pada lahan seluas 8 hektar di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dalam peta geologi termasuk dalam satuan batuan intrusif andesit (warna merah pada peta). Pada daerah penelitian tersebut dilakukan survai geolistrik sebanyak 14 titik yang diberi nama AG-1 sampai dengan AG-14

(Gambar 3). Survai geolistrik di lapangan mendapatkan nilai kuat arus (I) dan beda potensial (V) yang kemudian dihitung rumusnya dengan metode schlumberger (Loke, 1999) pada persamaan (1) : V a G I G MN Dimana : a : resistivitas semu/rho apparent (ohm-m), G : Faktor Geometri (tanpa satuan), V : Beda Potensial di lapangan (mv), I : Kuat arus di lapangan (ma), : phi = 3,14, AB : Jarak elektroda arus, MN : Jarak elektroda potensial. Data resistivitas semu ini kemudian diinversi dengan software untuk mendapatkan nilai resistivitas batuan yang mendekati sebenarnya, sehingga dapat diinterpretasi jenis batuannya. C. Analisis Data Geolistrik 2 Data resisitivitas batuan kemudian dianalisis berdasarkan nilai resistivitasnya dan kontras nilai resistivitasnya dengan memperhatikan jenis-jenis batuan apa saja yang ditemukan di lapangan saat survai dilakukan. Kemudian dibuat data log litologi (Gambar 4) untuk memudahkan dalam menganalisis dan digunakan untuk perhitungan sumberdaya andesitnya. Berdasar data log litologi tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai resistivitas andesit sangat tinggi >100 ohm-m yang kontras dengan batuan sedimen di atas dan di bawahnya seperti batupasir dan batulempung. Log litologi tersebut juga dapat memperkirakan ketebalan andesit yang ada di bawah permukaan sehingga data tersebut dapat digunakan dalam perhitungan sumberdaya andesit. Log litologi di gambar4 menunjukkan bahwa ada 2 lapis batuan beku andesit, yaitu di bagian dangkal dengan tebal sekitar 5,31 meter dan di bagian dalam dengan tebal >28,73 meter karena batas bawahnya tidak diketahui. Dari sisi geologi dapat diindikasikan bahwa bagian dangkal merupakan lava andesit karena bentuknya yang tipis merupakan akibat dari sifat alirannya, sedangkan bagian dalam merupakan intrusi andesit yang tebal. Penampang korelasi juga dibuat untuk mengetahui hubungan antar titik-titik geolistrik dan mengetahui kondisi geologi bawah permukaannya dengan lebih jelas. Dua buah penampang korelasi yaitu penampang Utara Selatan (Gambar 5) dan penampang Barat-Timur (Gambar 6) dibuat untuk memberikan gambaran mengenai sebaran andesit di bawah permukaan. 2 AB / 2 MN / 2 (1) Berdasarkan gambar penampang korelasi tersebut menguatkan bahwa di daerah penelitian ini, andesitnya tidak hanya tipe intrusi saja, akan tetapi juga tipe aliran lava yang tipis dan tersebar luas dengan ketebalan yang bervariasi. Tabel 1. Perhitungan sumberdaya andesit total (dangkal dan dalam) No Nama Tebal Batu Vol (m3) Berat (Ton) Titik (m) 1 AG1 5,31 30.343 69.789 28,73 164.171 377.594 2 AG2 3,82 21.829 50.206 15,12 86.400 198.720 3 AG3 5,93 33.886 77.937 17,73 101.314 233.023 4 AG4 9,47 54.114 124.463 5 AG5 7,93 45.314 104.223 23,92 136.686 314.377 6 AG6 54,43 311.029 715.366 7 AG7 2,44 13.943 32.069 23,41 133.771 307.674 8 AG8 45,09 257.657 592.611 9 AG9 8,63 49.314 113.423 10 AG10 9,69 55.371 127.354 24,47 139.829 321.606 11 AG11 16,21 92.629 213.046 12 AG12 5,13 29.314 67.423 11,93 68.171 156.794 13 AG13 31,69 181.086 416.497 14 AG14 34,86 199.200 458.160 Jumlah : 2.205.371 5.072.354 D. Perhitungan sumberdaya andesit Data-data ketebalan andesit dari masing-masing titik geolistrik beserta ketebalan batuan dan tanah penutupnya, dirangkum dalam Tabel 1 yang menghitung sumberdaya andesit total, sedangkan Tabel 2 menghitung sumberdaya andesit dangkal saja. Sumberdayanya dihitung berdasarkan metode luasan rata-rata/mean area. Asumsi luasan yang digunakan pada perhitungan ini yaitu bahwa dalam lahan 8 hektar atau 80.000 m 2 terdapat 14 titik geolistrik, sehingga setiap titik geolistrik mewakili luasan sebesar 80.000/14 = 5.714 m 2. Volume dihitung berdasarkan ketebalan batuan dikalikan dengan luasan tersebut sehingga menghasilkan volume dalam satuan meter kubik (m 3 ). DDD

Untuk mendapatkan tonase batuannya maka volume tersebut dikalikan dengan massa jenis batuannya, yaitu 2,3 gr/cm 3 atau 2,3 ton/m 3 sehingga didapatkan tonase batuannya untuk perkiraan sumberdayanya. Perubahan dari meter kubik ke tonase dikarenakan harga yang berlaku di pasaran menggunakan satuan tonase. Tabel 2. Perhitungan sumberdaya andesit dangkal saja No Nama Tebal Batu Vol (m3) Berat Titik (m) (Ton) 1 AG1 5,31 30.343 69.789 2 AG2 3,82 21.829 50.206 3 AG3 5,93 33.886 77.937 4 AG4 9,47 54.114 124.463 5 AG5 7,93 45.314 104.223 6 AG6 54,43 311.029 715.366 7 AG7 2,44 13.943 32.069 8 AG8 45,09 257.657 592.611 9 AG9 8,63 49.314 113.423 10 AG10 9,69 55.371 127.354 11 AG11 16,21 92.629 213.046 12 AG12 5,13 29.314 67.423 13 AG13 31,69 181.086 416.497 14 AG14 34,86 199.200 458.160 Jumlah : 1.375.029 3.162.566 KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil dan pembahasan adalah sebagai berikut : 1. Survai geolistrik dapat membantu interpretasi geologi bawah permukaan dengan menggunakan analisis nilai dan kontras resistivitas batuan. 2. Batuan beku pada daerah penelitian ternyata tidak hanya berupa batuan beku intrusif saja, akan tetapi juga terdapat batuan beku tipe aliran berupa lava. 3. Potensi sumberdaya andesit total dangkal dan dalam daerah penelitian adalah sebesar 5.072.354 ton. 4. Potensi sumberdaya andesit dangkal sebesar 3.162.566 ton. DAFTAR PUSTAKA Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol. IA, General Geology of Indonesia and adjacent archipelagos, Martinus Nijhoff, The Hague. Loke, M.H., 1999, Electrical Imaging Surveys For Environmental And Engineering Studies 2D And 3D Electrical Imaging Surveys, Penang, Malaysia. Purwasatriya, E.B. dan Waluyo, G., 2011, Pembuatan Model Geologi Bawah Permukaan Dengan Metode Geolistrik Dan Studi Stratigrafi Pada Rembesan Gas Di Jatilawang Banyumas, Jurnal Dinamika Rekayasa Vol. 7 No.2 Agustus 2011, ISSN 1858-3075. Rahardjo W., Sukandarrumidi dan Rosidi, H.M.D., 1995, Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa, Skala 1:100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Rasimeng, S, Dasaputra, A dan Alimuddin, 2006, Penentuan Lithologi Lapisan Bawah Permukaan Berdasarkan Metode Resistivitas Sounding Studi Kasus: Daerah Longsoran Fajar Bulan Lampung Barat, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 November 2008, Lampung Satyana, A.H., 2007, Central Java, Indonesia a terra incognita in petroleum exploration : new considerations on the tectonic evolution and petroleum implications : Proceedings Indonesian Petroleum Association, 31 st annual convention, Jakarta 14-16 May 2007, p.105-126.

LAMPIRAN : Gambar 1. Fisiografi Pulau Jawa dan Madura (Bemmelen, 1949; daerah penelitian termasuk dalam pegunungan selatan Jawa (simbol kotak) Gambar 2. Morfologi daerah penelitian berupa perbukitan vulkanik purba di sebelah selatan Gunung Sumbing atau di sebeleh barat daya Gunung Merapi. Gambar 3. Lokasi Daerah penelitian pada peta geologi termasuk satuan batuan intrusi andesit dan terdiri atas 14 titik survai geolistrik (simbol segitiga). 58

Dinamika Rekayasa Vol. 9 No. 1 Februari 2013 Gambar 4. Contoh log litologi hasil analisis dan interpretasi data survai geolistrik. 59

Gambar 5. Penampang korelasi titik-titik geolistrik berarah Utara-Selatan. Gambar 6. Penampang korelasi titik-titik geolistrik berarah Barat-Timur. 60