PERILAKU STRUKTUR RANGKAA DINDING PENGISI DENGAN BUKAAN PADAA GEDUNG EMPAT LANTAI

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU STRUKTUR RANGKA DINDING PENGISI DENGAN BUKAAN PADA GEDUNG EMPAT LANTAI

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

ANALISIS KONSTRUKSI BERTAHAP STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN DINDING PENGISI BERLUBANG COVER TUGAS AKHIR

Gambar 2.1 Rangka dengan Dinding Pengisi

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

PERILAKU STRUKTUR RANGKA DINDING PENGISI DENGAN BUKAAN PADA GEDUNG EMPAT LANTAI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

ABSTRAK. Kata Kunci: perkuatan seismik, rangka beton bertulang, bresing baja, dinding pengisi berlubang sentris, perilaku, kinerja, pushover.

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

T I N J A U A N P U S T A K A

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada daerah pertemuan 4 (empat)

PEMODELAN STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN DINDING PENGISI BERLUBANG DAN BALOK-KOLOM PRAKTIS TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. syarat bangunan nyaman, maka deformasi bangunan tidak boleh besar. Untuk. memperoleh deformasi yang kecil, gedung harus kaku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

BAB III METODE PENELITIAN

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIS KHUSUS PADA GEDUNG APARTEMEN METROPOLIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN 5 ( LIMA ) LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS TINGKAT DUA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

PENGARUH PASANGAN DINDING BATA PADA RESPON DINAMIK STRUKTUR GEDUNG AKIBAT BEBAN GEMPA

ANALISIS LEBAR STRAT DIAGONAL PADA STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN DINDING PENGISI BERLUBANG SENTRIS TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

HAHII TINJAUAN PUSTAKA. Untuk bangunan bertingkat banyak, pada dasamya mempunyai kesamaan

PERILAKU STRUKTUR RANGKAA DINDING PENGISI DENGAN BUKAAN PADAA GEDUNG EMPAT LANTAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. - Ukuran kolom dan balok yang dipergunakan tidak memadai. - Penggunaan tulangan polos untuk tulangan utama dan sengkang balok maupun kolom.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ingin menempatkan jendela, pintu, lift, koridor, saluran-saluran mekanikal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Umum Beban Gempa Menurut SNI 1726: Perkuatan Struktur Bresing...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. itu sendiri adalah beban-beban baik secara langsung maupun tidak langsung yang. yang tak terpisahkan dari gedung.

Gambar 2.1 Rangka dengan Dinding Pengisi

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tingkat kerawanan yang tinggi terhadap gempa. Hal ini dapat dilihat pada berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan bahan konstruksi dan sistem strukturnya. Pada perencanaan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkantoran, sekolah, atau rumah sakit. Dalam hal ini saya akan mencoba. beberapa hal yang harus diperhatikan.

METODOLOGI DESAIN DAN PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gempa merupakan fenomena alam yang harus diterima sebagai fact of life.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman. Pengertian beban di sini adalah beban-beban baik secara langsung

STUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI GAYA GESER PADA STRUKTUR DINDING GESER AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN BERBAGAI METODE ANALISIS ABSTRAK

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

UCAPAN TERIMA KASIH. Jimbaran, September Penulis

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

PERBANDINGAN ANALISIS STRUKTUR GEDUNG FAKULTAS PSIKOLOGI USM (EMPAT LANTAI GEDUNG T) MENGGUNAKAN SNI GEMPA DENGAN SNI GEMPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Pustaka. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data. Pengembangan Alternatif Lokasi

PERENCANAAN PENULANGAN DINDING GESER (SHEAR WALL) BERDASARKAN TATA CARA SNI

IDENTIFIKASI KEGAGALAN, ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PERKUATAN PADA STRUKTUR GEDUNG POLTEKES SITEBA PADANG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA NUMERIK PADA PORTAL BETON BERTULANG AKIBAT BEBAN CYCLIC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB III METODOLOGI. Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Gambar 3.1. Flowchart Metodologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aman secara konstruksi maka struktur tersebut haruslah memenuhi persyaratan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA

Latar Belakang 1) Struktur baja untuk gedung membutuhkan truss dengan bentang 6-8 m, sedangkan untuk bentang lebih besar dari 10 m, struktur baja menj

BAB II LANDASAN TEORI. kestabilan struktur dalam menahan segala pembebanan yang dikenakan padanya,

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG KEJAKSAAN TINGGI D.I.Y DENGAN STRUKTUR 5 LANTAI DAN 1 BASEMEN

EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES)

ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

Transkripsi:

PERILAKU STRUKTUR RANGKAA DINDING PENGISI DENGAN BUKAAN PADAA GEDUNG EMPAT LANTAI TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinding Pengisi sering digunakan sebagai penyekat atau pemisah antara satu ruangan dengan ruangan yang lain yang biasanya terbuat dari pasangan bata, batako, atau beton ringan yang dihubungkan dengan sambungan mortar. Dinding pengisi dipasang setelah struktur utama telah selesai dikerjakan atau bersamaan dengan pekerjaan finishing, sehingga seringkali dalam perencanaan struktur gedung dinding pengisi hanya dianggap sebagai komponen non structural dan dianggap tidak memberikan pengaruh pada struktur yang ditempatinya. Namun dalam kenyataan sebenarnya adalah berbeda, dinding pengisi memberikan pengaruh pada perilaku dan kekakuan struktur. Dinding pengisi dapat berinteraksi dengan portal yang ditempatinya terutama pada saat terjadi gempa yang cukup besar, tentunya perilaku dan kekakuan struktur portal akan sedikit berbeda jika terdapat dinding pengisi. Maka dari itu struktur yang dimodel dengan dinding pengisi akan mampu memikul beban yang lebih besar daripada struktur yang dimodel tanpa dinding pengisi karena kekakuan dan kekuatan struktur lebih besar. Jika dinding diasumsikan sebagai komponen structural, maka struktur rangka yang terdapat dinding pengisi disebut rangka dinding pengisi (infill frame). Karena kekakuan rangka dengan dinding pengisi jauh lebih besar dibandingkan dengan rangka tanpa dinding pengisi dan juga beban yang mampu diterima oleh struktur yang terdapat dinding pengisi jauh lebih besar, maka dalam analisis struktur sebaiknya dinding ikut dimodelkan, sehingga hasil analisis dan perhitungannya akan mendekati kondisi yang sebenarnya. Pada saat struktur rangka dinding pengisi mengalami taraf pembebanan yang relative kecil, dinding pengisi dapat berkontribusi trerhadap kekakuan dan kekuatan struktur secara penuh. Pada taraf pembebanan ini kekuatan dinding pengisi masih 1

belum terlampaui sehingga masih belum terjadi kegagalan yang dapat menurunkan kekakuan struktur secara penuh. Namun apabila tingkat pembebanan yang terjadi melampaui kekuatan dinding pengisi akan timbul kerusakan sebagai tanda-tanda kegagalan dari dinding pengisi. Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya kekakuan struktur secara signifikan (Wijaya, 2013) Disamping itu adanya bukaan pada dinding pengisi seperti pintu dan jendela juga akan berpengaruh terhadap kemampuan dinding tersebut dalam menahan beban lateral akibat gempa. Adanya bukaan akan menyebabkan perubahan perilaku pada dinding tersebut kekuatan dan kekakuan dinding akan berubah, sehingga hasilnya akan sedikit berbeda jika dimodelkan tanpa memperhitungkan bukaan, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat pemodelan dinding pengisi sebaiknya dengan memperhitungkan adanya bukaan seperti pintu dan jendela. Salah satu metode yang dapat memodelkan dinding pengisi dengan memperhitungkan bukaan adalah metode elemen hingga. Penelitian tentang dinding pengisi telah banyak dilakukan, salah satu penelitian dinding pengisi dengan bukaan adalah penelitian Kakaletsis and Karayannis (2009). Pada penelitian ini dibuat specimens dinding pengisi adanya konfigurasi bukaan pintu dan jendela pada struktur rangka beton bertulang satu tingkat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kekakuan struktur RDP dengan bukaan adalah 1,57 hingga 1,99 kali dari bare frame sedangkan struktur RDP dengan dinding solid meningkatkan kekakuan 2,48 kali dari bare frame. Struktur RDP bukaan jendela dan pintu dengan lebar antara 25% sampai 50% dari panjang dinding pengisi menyebabkan pengurangan rata-rata 26,3% dan 30,3% terhadap kekakuan awal. Untuk mengetahui pengaruh bukaan (pintu dan jendela) pada dinding pengisi dalam struktur, maka disusunlah tugas akhir yang berjudul Perilaku Struktur Rangka Dinding Pengisi dengan Bukaan Pada Gedung Empat Lantai. Dalam Tugas Akhir ini pemodelan dinding pengisi menggunakan Shell Elemen agar dapat memodelkan adanya bukaan seperti pintu dan jendela pada dinding. Dimana dalam tugas akhir ini akan dibuat Model Awal yang akan digunakan sebagai acuan untuk 2

pemodelan struktur gedung nantinya. Setelah hasil yang didapat dari Model Awal sama dengan hasil penelitian maka akan dilanjutkan dengan membuat tiga buah model struktur. Model yang pertama adalah rangka terbuka (Open Frame) yaitu struktur rangka yang dimodel tanpa dinding pengisi (dinding sebagai beban). Model yang kedua yaitu adalah struktur rangka dengan dinding pengisi yang dimodelkan tanpa memperhitungkan bukaan (pintu dan jendela). Model yang ketiga adalah rangka dinding pengisi yang dimodelkan dengan memperhitungkan bukaan (pintu dan jendela). Dari ketiga Model tersebut selanjutnya akan dibandingkan perilaku struktur dari masing masing model tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang ditinjau dalam studi ini adalah bagaimana perbedaan perilaku struktur berupa momen, gaya geser dan aksial dari struktur yang dimodelkan tanpa dinding pengisi, dengan dinding pengisi penuh dan dinding pengisi dengan bukaan. Serta meninjau tegangan yang terjadi pada dinding pengisi. 1.3 Tujuan dan Manaat Penelitian Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku struktur berupa momen, gaya geser dan aksial dari struktur yang dimodel tanpa dinding pengisi, dengan dinding pengisi penuh dan dinding pengisi dengan bukaan. Serta meninjau tegangan yang terjadi pada dinding pengisi. Manfaat yang didapat dalam tugas akhir ini adalah kita bisa mengetahui seberapa besar perbedaan hasil yang didapat dari pemodelan struktur tanpa dinding pengisi, dengan dinding pengisi penuh dan dinding pengisi dengan bukaan. 3

1.4 Batasan Masalah 1. Struktur yang ditinjau adala struktur beton bertulang dengan atap adalah pelat beton 2. Perhitungan struktur bawah (pondasi) tidak dilakukan. 3. Dinding pengisi dimodelkan sebagai elemen shell pada program SAP 2000 v 15. 4. Tidak meninjau analisis konstruksi bertahap pada pemodelan dinding 4