berubah tidak pasti dan kompetitif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dilakukan untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Allah berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mujadilah ayat 11

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dalam berbagai bidang. Hal ini dikarenakan matematika

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM BELAJAR GEOMETRI BERDASARKAN TEORI BELAJAR VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya. Pendidikan diarahkan agar peserta didik memiliki spiritual

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak dahulu. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai. maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi juga semangkin pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil akhir pembelajaran yang merupakan tolak ukur dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan manusia unggul, karena salah satu kriteria manusia unggul

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, terprogram

I PENDAHULUAN. datang. Pada undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diperhatikan guru dan siswa. Pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan menciptakan sumber daya manusia

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

meggunakan metode penemuan. Secara umum, manfaat metode penemuan dalam proses pembelajaran matematika konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengetahuan manusia tentang matematika memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompentensi. sesuai bidang keahlian yang dipilih atau yang dimilikinya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran utama pendidikan di SD adalah memberikan bekal secara maksimal tiga kemampuan dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara masalah pendidikan sudah barang tentu tidak bisa lepas dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah. mempunyai peran yang sangat penting, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DWI NUR JANAH

UPAYA PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di. Sekolah Dasar yang dianggap sebagian siswa terasa sulit

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk menggali dan menimba pengetahuan lebih lanjut. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan yang dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global. Dengan pendidikan akan lahir generasi-generasi penerus yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam menunjang. kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Setiap orang berhak

BAB I PENDAHULUAN. Matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Tuntas Belum Tuntas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi segala jenis tantangan di era modern dewasa ini. Lebih lanjut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratna Purwati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Matematika dalam implementasinya tidak hanya berkaitan dengan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan sangat menentukan perilaku diri seorang individu, karena melalui

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya merupakan suatu upaya ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu seharusnya guru mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar. Pembelajaran matematika bertujuan melatih berfikir logis, analis dan sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah tidak pasti dan kompetitif. Agar pembelajaran matematika dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan utuh serta mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka harus dapat memilih media yang sesuai dengan materi, karakteristik, dan kemampuan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Permasalahan yang umum terjadi di MI adalah rendahnya hasil belajar metematika siswa. Hal ini terbukti bila diadakan ulangan harian pada setiap kompetensi dasar hasil belajar matematika selalu dibawah rata-rata dari semua mata pelajaran lain. Hasil belajar matematika siswa lebih rendah lagi pada kompetensi dasar luas permukaan bangun ruang. Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas seluruh sisi-sisi bangun ruang. Materi ini merupakan materi yang sulit bagi siswa. Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam materi luas permukaan bangun ruang adalah sebagai berikut : a. Materi luas permukaan bangun ruang iii bersifat abstrak, siswa sukar membedakan antara sisi pada bangun datar dengan sisi pada bangun ruang. b. Kurang mantapnya konsep tentang luas bangun datar. c. Penggunaan media yang kurang tepat atau tidak menggunakan media sama sekali, padahal media sangat penting dalam pembelajran matematika. Higgis dalam Ruseffendi mengatakan bahwa keberhasilan 60% lawan 10% bila menggunakan media dibandingkan dengan tidak menggunakan media. 1 Untuk mengatasi permasalahan diatas langkah yang perlu dilaksanakan adalah dengan menggunakan media. Media tersebut bernama media bangun ruang yang dapat membelajarkan siwa secara optimal. 1 Ruseffendi, Pendidikan matematika 3 (Jakarta : Depdikbud 1996 ) Halaman, 144

Penggunaan media dapat dimanipulasikan, media merupakan lingkungan belajar yang sangat menunjang untuk tercapainya optimalisasi dalam pembelajaran. Karena media merupakan jembatan belajar yang awalnya terdapat benda-benda konkret seperti pengalaman anak, pada jembatan selanjutnya terdapat semi konkret seperti benda-benda tiruan. Berikutnya lagi terdapat semi abstrak berupa gambargambar, dan selanjutnya terdapat abstrak berupa kata-kata. Melalui media bangun ruang materi yang bersifat abstrak dapat menjadi konkret. Siswa akan mengetahui dan melihat komponen-komponen bangun ruang. Dengan perantara media ini siwa dapat membedakan antara sisi pada bangun datar dan sisi pada bangun ruang. Selain itu dengan media siswa dapat melihat secara langsung bentuk-bentuk sisi dan sekaligus mengingat kembali tentang luas bangun datar. Selanjutnya Rahmanelli menyatakan apabila anak terlibat dan mengalami sendiri ikut serta dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa akan lebih baik, disamping itu pelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan siswa. 2 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1) Hasil belajar matematika yang cenderung rendah karena masih menggunakan metode dan media pembelajaran yang konvensional. 2 Rakhmanelli, Skala Jurnal Kependidikan. Vol. 6 nomor 2 (Padang, UNP 2005 ) Halaman : 237

2) Matematika yang selama ini dipelajari bersifat abstrak sehingga pemahaman konsep siswa sangat lemah. 3) Proses pembelajaran selama ini terutama pada mata pelajaran matematika dengan materi luas permukaan bangun ruang guru tidak menggunakan media bangun ruang, metode yang digunakan guru kurang bervariasi, guru kurang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, selain itu guru juga tidak memberikan latihan soal-soal, maka menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah. 2. Pembatasan Masalah Agar penelit ian ini lebih efekt if, efisien dan terarah maka perlu pembatasan masalah. Dalam penelit ian ini difokuskan pada hal-hal berikut : 1) Pendekatan pembelajaran yang ditetapkan adalah melalui media bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi luas permukaan bangun ruang pada siswa kelas VB MI Al Masyhur Kota Pasuruan 2) Pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matemat ika dibatasi pada kemampuan siswa dalam mengikut i skenario pembelajaran yang dilaksanakan guru, terampil dalam menggunakan media pembelajaran, mengingat konsep yang telah dipelajari, keakt ifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru serta kemampuan siswa dalam

mengemukakan ide atau gagasannya untuk menemukan sendiri konsep dari materi yang akan dipelajari. 3) Penelitian dilakukan pada siswa kelas VB MI Al Masyhur Kelurahan Bakalan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan 4) Materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran dengan pembelajaran Matematika adalah luas permukaan bangun ruang B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya 1. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas maka perumusan masalah yang akan dikemukakan sebagai berikut : Apakah media bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi luas permukaan bangun ruang siswa kelas Vb di MI Al Masyhur Kota Pasuruan? 2. Pemecahan Masalah Untuk untuk mengatasi masalah di atas peneliti memilih media bangun ruang untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi luas permukaan bangun ruang di MI Al Masyhur Kota Pasuruan dengan alasan media bangun ruang tepat digunakan untuk pemehaman konsep luas permukaan bangun ruang. Siswa lebih aktif dan mengalami sendiri bagaimana menemukan rumus luas permukaan bangun ruang sehingga pembelajaran lebih bermakna.

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka dapat ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut : Agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi luas permukaan bangun ruang pada siswa kelas Vb MI Al Masyhur Kota Pasuruan tahun 2014. D. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari hasil penelitian tersebut adalah : 1. Bagi Siswa Meningkatnya pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnya juga meningkat. 2. Bagi Guru 1) Dapat menambah wawasan dan pemahaman guru tentang media pembelajaran yang bervariasi. 2) Membantu guru untuk memperbaiki proses pembelajaran matematika sehingga pembelajaran lebih bermakna. 3. Bagi Sekolah 1) Meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru secara umum. 2) Membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, baik secara mikro maupun secara makro.

E. Hipotesis Tindakan Jika media bangun ruang diterapkan pada pembelajaran matematika tentang materi luas permukaan bangun ruang maka diharapkan hasil belajar siswa meningkat.