BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESENIAN TRADISIONAL JATHILAN TRI TUNGGAL MUDA BUDAYA DUSUN GEJIWAN DESA KRINJING KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

PERSEPSI MASYARAKAT DAN PERKEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL JARAN KEPANG MUDO LANGEN BUDOYO DI DESA KEDUNG PUCANG KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS BENTUK DAN NILAI KESENIAN NDOLALAK PUTRI DWI LESTARI DESA PLIPIR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KUDA LUMPING TURONGGO TRI BUDOYO DI DESA KALIGONO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan untuk mendapatkan

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Arifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

Pola Perilaku Kesurupan Endhang Mayit dalam Kesenian Kuda Kepang Turangga Mudha di Desa Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

PENYAJIAN MUSIK IRINGAN TARI LIKOK PULO DI PULAU ACEH KABUPATEN ACEH BESAR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

Persepsi Masyarakat terhadap Kirab Budaya dalam Nawu Sendhang Seliran di Mataram Islam Sayangan Jagalan Banguntapan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hilda Maulany, 2013

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

Pelestarian Bentuk dan Makna Kesenian Kuda Lumping Turonggo Mudo Desa Prigelan Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian mengenai perubahan fungsi seni beluk pada masyarakat

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

SENI TRADISI UJUNGAN PADA MASYARAKAT DESA GUMELEM WETAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan. Menurut kodratnya

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nurul Kristiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI KESENIAN TUMBUAK BANYAK DI DESA UJUNG PADANG KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK KESENIAN KUBRO DI DESA BANGSRI KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

FUNGSI DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK KRUMPYUNG DI DESA HARGOWILIS KULON PROGO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

ANALISIS BENTUK DAN NILAI PERTUNJUKAN JARAN KEPANG TURANGGA SATRIA BUDAYA DI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB V PENUTUP. Pengkajian uraian dari berbagai aspek historis tentang tarian Deo Tua dalam upacara minta

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

2015 PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN LONGSER DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

Analisis Resepsi Sastra Cerita Sambung Ngonceki Impen Karya Sri Sugiyanto

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ketoprak. Ketoprak berasal dari kata tok dan prak yaitu bunyi dari kentongan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Prastyca Ries Navy Triesnawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Ari Rahmawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rahmawatiarie21@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Bentuk kesenian Ojrot-ojrot di Desa Karangduwur, (2) Mendeskripsikan fungsi kesenian Ojrot-ojrot dalam konteks kehidupan seniman di Desa Karangduwur dan (3) Mendeskripsikan fungsi kesenian Ojrot-ojrot dalam konteks kehidupan sosial masyarakat di Desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah kelompok pemain musik Ojrot-ojrot, adapun objek yang dikaji adalah bentuk dan fungsi kesenian Ojrot-ojrot. Tempat penelitian dilakukan di desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai September.Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis sendiri yang bertindak sebagai participant observer. Proses pemeriksaan keabsahan data adalah dengan triangulasi. Terkait dengan penelitian ini, proses analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui proses 1. Reduksi data, 2. Sajian data, dan 3. Menarik kesimpulan. Hasil penelitian diketahui bahwa (1) Bentuk penyajian kesenian dari pra pementasan, pementasan, dan pasca pementasa. (2) Fungsi kesenian Ojrot-ojrot dalam konteks kehidupan seniman digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup, sebagai sarana untuk meningkatkan prestis, sebagai sarana untuk memenuhi kepuasan batin. (3) Fungsi kesenian Ojrot-ojrot dalam konteks kehidupan sosial masyarakat di Desa Karangduwur sebagai sarana untuk hiburan, sebagai pengikat solidaritas kelompok masyarakat, dan sebagai media komunikasi masa. Kata kunci: bentuk, fungsi, Ojrot-ojrot Kesenian adalah bagian dari kebudayaan dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan diri dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai kegunaan lain. Misalnya, untuk menentukan norma perilaku yang teratur, serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat. Kesenian merupakan salah satu kreativitas dari kebudayaan yang dasar penciptaannya memiliki ciri-ciri khusus yang menjadi identitas suatu daerah. Ciri khusus tersebut diangkat dari nilai-nilai yang dianut dan gagasan yang Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 58

melatarbelakanginya. Hal tersebut menandakan bahwa kesenian tradisional merupakan suatu bentuk seni yang sudah mengakar dan dapat dirasakan sebagai milik sendiri oleh masyarakat pendukungnya. Kesenian tradisional merupakan salah satu aset budaya bangsa Indonesia yang memerlukan perhatian di dalam pelestarian dan pengembangannya. Kesenian merupakan salah satu kreativitas dari kebudayaan yang dasar penciptaannya memiliki ciri-ciri khusus yang menjadi identitas suatu daerah Sedyawati(2008: 52) berpendapat bahwa kesenian tradisional berawal dari suatu keadaan yang tumbuh dalam lingkungan-lingkungan etnik yang berbeda satu dengan yang lain dan di dalamnya mencangkup adat atau kesepakatan bersama yang dilakukan secara turun-temurun. Peristiwa keadatan merupakan landasan esistensi yang utama dalam pagelaran seni pertunjukan. Pada hakikatnya kesenian adalah buah budi manusia dalam menyatakan nilai-nilai keindahan dan keluhuran lewat berbagai media. Nilai yang ada merupakan unsur penting sebagai kerangka acuan untuk menentukan sistem sosial dalam masyarakat setempat. Masyarakat memiliki karakteristik dalam mempertahankan nilai-nilai kehidupannya. Seni pertunjukan merupakan bagian dari kehidupan individu atau kelompok yang kehadirannya didukung oleh individu atau kelompok bersangkutan, dan fungsinya dapat digunakan untuk bermacam-macam keperluan pada masyarakat pendukungnya. Seni musik yang ada di Indonesia sangat beragam, salah satunya adalah musik tradisional yang merupakan salah satu bagian dari sekian banyak seni yang ada di Indonesia. Salah satu bentuk musik tradisional yaitu musik Ojrotojrot atau lebih dikenal sebagai musik Tanjidor. Umumnya masyarakat Indonesia mengenal Tanjidor sebagai musik tradisi daerah Betawi, namun Tanjidor juga terdapat di Desa Karangduwur, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen yang lebih dikenal oleh masyarakat di desa tersebut dengan sebutan Ojrot-ojrot. Kesenian Ojrot-ojrot berdiri di Daerah Karangduwur Kecamatan Petanahan pada tahun 1925 pada masa pendudukan Belanda. Salah satu grup yang memainkan Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 59

Ojrot-ojrot di Daerah Karangduwur adalah grup Irama Nada. Grup tersebut adalah salah satu grup yang masih eksis di daerah itu. Musik Ojrot-ojrot sering ditampilkan dalam acara-acara hajatan, khitanan, dan pertandingan sepak bola, selain itu juga ditampilkan pada hari besar kemerdekaan. Musik Ojrot-ojrot merupakan kesenian yang sangat unik dari segi bentuk, cara memainkan dan cara penyajiannya serta menarik untuk disaksikan. Sebagai salah satu kebudayaaan yang ada di masyarakat desa Karangduwur, musik Ojrot-ojrot perlu dikembangkan dan dilestarikan sesuai dengan tingkat perkembangan musik modern saat ini agar dapat diterima dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti (Arikunto, 2010: 188), subjek pada penelitian ini adalah kelompok pemain musik Ojrot-ojrot., adapun objek yang dikaji adalah bentuk dan fungsi kesenian Ojrot-ojrot. Tempat penelitian dilakukan di desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai dengan September. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis sendiri yang bertindak sebagai participant observer. Proses pemeriksaan keabsahan data adalah dengan triangulasi (Moleong, 2005: 330) berpendapat bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Terkait dengan penelitian, proses analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui proses 1. Reduksi data, 2. Sajian data, dan 3. Menarik kesimpulan. 1. Prosesi Pertunjukan Kesenian musik Ojrot-ojrot Pertunjukan kesenian musik Ojrot-ojrot Desa Karangduwur yang penulis teliti ini dilaksanakan pada saat acara-acara mantenan, khitanan, peringatan hari besar kemerdekaan dan khataman. Adapun rangkaian acara Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 60

mantenan pada pertunjukan kesenian musik Ojrot-ojrot di Desa Karangduwur adalah sebagai berikut: a. Pra Pertunjukan Kesenian Musik Ojrot-ojrot Sebelum melaksanakan pentas, biasanya para anggota kesenian musik Ojrot-ojrot sudah menyiapkan persiapan-persiapan yang harus dilakukan. Persiapan-persiapan tersebut tentunya sudah ditentukan jauhjauh hari sebelum pentas. Bagi orang yang akan mempunyai hajat harus menyiapkan arena yang akan digunakan untuk pementasan. Tempat yang biasa dipakai untuk pementasan kesenian musik Ojrot-ojrot yaitu panggung berbentuk persegi panjang dan tingginya kurang lebih satu meter dari permukaan tanah. Persiapan lain yang tidak boleh dilupakan yaitu menyiapkan penerangan, pengeras suara atau sound system, dan menata alat musik. Hal lain yang tidak boleh terlewatkan yaitu menyiapkan Mc dan penyanyi wanita dua sampai tiga penyanyi, yang sering tampil sebagai Mc sekaligus sebagai penyanyi yaitu Bapak Waluyo (55thn), Bapak Ikhlas(70thn) dan Ibu Sonia(39thn). b. Pertunjukan Kesenian musik Ojrot-ojrot Desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Setelah semua persiapan yang dilakukan oleh anggota kesenian musik Ojrot-ojrot dan yang mempunyai hajat selesai, pertanda bahwa pertunjukan kesenian musik Ojrot-ojrot segera dimulai. Sebelum acara pementasan dimulai didahului dengan acara pembukaan oleh salah seorang Mc yang sudah disewa oleh anggota kesenian musik Ojrot-ojrot, kemudian para anggota kesenian masuk ke arena panggung dengan baris satu persatu kemudian duduk di panggung dengan posisi berderet ke samping. Kemudian dilanjutkan dengan membunyikan iringan lagu pembuka yaitu Mars. Pada garis besarnya, bentuk atau urut-urutan penyajian pertunjukan kesenian musik Ojrot-ojrot Desa Karangduwur adalah sebagai berikut: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 61

1) Periode I a) lagu Pembuka Mars 2) Periode II b) lagu Populer c. Pasca Pertunjukan Pada tahapan akhir pementasan kesenian Ojrot-ojrot para pengiring memainkan lagu perpisahan sebagai pertanda bahwa pementasan telah selesai, sementara salah seorang anggota kesenian atau Mc mengumumkan bahwa pementasan kesenian musik Ojrot-ojrot sudah selesai dan para penonton bubar meninggalkan tempat pementasan 2. Pendukung Kesenian Kajian tentang bentuk penyajian musik Ojrot-ojrot terdiri dari beberapa unsur, antara lain: jumlah pemain, pembawa acara(mc), kostum pemain, tempat dan waktu pementasan, penyanyi, tata suara(sound sistem), instrument kesenian. 3. Fungsi Kesenian Musik Ojrot-ojrot dalam Konteks Kehidupan Seniman Fungsi kesenian Ojrot-ojrot dalam kehidupan seniman Ojrot-ojrot ialah suatu kepuasan batin yang dirasakan oleh para seniman itu sendiri seperti yang telah dikemukakan oleh H. Suhadi selaku ketua grup musik Irama Nada bahwa kesenian mempunyai fungsi antara lain 1). Sebagai suatu kepuasan batin, 2). Sebagai sarana untuk mencari nafkah, 3). Sebagai suatu promosi dan untuk menghibur masyarakat. 4. Fungsi Kesenian Ojrot-ojrot dalam Konteks Sosial Masyarakat Desa Karangduwur Fungsi kesenian Ojrot-ojrot dalam konteks kehidupan sosial masyarakat di Desa Karangduwur sebagai sarana untuk hiburan, sebagai pengikat solidaritas kelompok masyarakat, dan sebagai media komunikasi masa. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 62

Bentuk penyajian musik Ojrot-ojrot ini meliputi pra pementasan, pementasan, dan pasca pementasa. Fungsi kesenian Ojrot-ojrot dalam konteks kehidupan seniman digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup, sebagai sarana untuk meningkatkan prestis, sebagai sarana untuk memenuhi kepuasan batin. Fungsi kesenian Ojrot-ojrot dalam konteks kehidupan sosial masyarakat Desa Karangduwur sebagai ungkapan pribadi yang pada umumnya berupa hiburan pribadi, sebagai presentasi estetis atau suatu kebahagiaan tersendiri antara hubungan individu dengan lingkungan demi tercapainya kepuasan tanpa memperhitungkan efek yang muncul. Saranya adalah kepada para pemain Ojrot-ojrot grup musik Irama Nada, diusahakan untuk mengadakan pelatihan minimal satu minggu sekali, supaya terjaga kekompakan dalam pemetasannya, dan Kepada para pemain Ojrot-ojrot, agar menjaga dan melestarikan keberadaan musik Ojrot-ojrot supaya tidak punah, terlebih dengan cara merekrut para anak muda supaya mau belajar instrumen musik tersebut khususnya yang menjadi kendala dalam susahnya mencari bibitbibit penerus pemain yang bisa memainkan instrumen tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 63