JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL) DI KOTA DEPOK

dokumen-dokumen yang mirip
m 2 Luas lantai <10.000

DIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR

1. Budidaya burung puyuh Ekor < Populasi <

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB DILENGKAPI UKL-UPL

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU A. KEGIATAN YANG MENIMBULKAN GANGGUAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI UKL-UPL

BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-12. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2009

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008

PENGUKUHAN PKP PER JENIS USAHA JENIS USAHA :... NAMA/MEREK USAHA/ALAMAT : N.P.W.P NO. P.K.P KETERANGAN (1) (2) (3) (4) (5)

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Januari Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 4 TAHUN 2015

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi : Potensi Industri di Kabupaten Garut Tahun 2012

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri Tahun 2009

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2018

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Kata Pengantar KATA PENGANTAR

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 8 TAHUN 2003 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2003

TARIF RETRIBUSI IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN. TARIP RETRIBUSI (Rp) NO JENIS DAN FUNGSI BANGUNAN UKURAN BANGUNAN SEDERHANA

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BIDANG USAHA TERTENTU DAN DAERAH TERTENTU

NO SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 TAHUN 2001 RETRIBUSI PELAYANAN IZIN GANGGUAN DAN IZIN TEMPAT USAHA

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 130 /HK/2013 TENTANG

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov

BAB V SUMBER DAYA ALAM

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

PENGUMUMAN NOMOR : PDAM.82/AM/2/2014

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

PENGUMUMAN NOMOR : PDAM.65/AM/2/2013

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG INSENTIF BAGI INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

BAB I PENDAHULUAN jiwa (Central Intelligence Agency (CIA),2017). Indonesia merupakan

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

LAPORAN REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN ANGGARAN 2014 PER SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (dalam rupiah)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam

DAFTAR NAMA KOMPETENSI KEAHLIAN (PROGRAM KEAHLIAN) UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KOMPETENSI KEAHLIAN

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA

V. ANALISA SISTEM. 5.1 Agroindustri Nasional Saat Ini

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 02 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 01 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

DAFTAR PENYESUAIAN/KONVERSI BIDANG STUDI SERTIFIKASI SEBELUM DAN SETELAH 2009

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khususnya makanan, minuman, peralatan dan perlengkapan rumah

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2002 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN (HASIL PENATAAN )

Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

benda di sekitar pelajaran 5

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 09 PERTURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 107 TAHUN 2011 TENTANG

\\

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI WILAYAH KOTA SUKABUMI

Lampiran III Peraturan Walikota Batu Nomor : 13 Tahun 2017 Tanggal : 16 Januari 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN APRIL 2017 INFLASI SEBESAR 0,19 PERSEN

A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum Upah Harian (Rp) 1 Pekerja/Knek ,00. 2 Tukang Gali ,00. 3 Kepala Tukang Batu 110.

39. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA SMP/MTs

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

FORM II JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL) 1. Pendahuluan DI KOTA DEPOK Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) ditetapkan berdasarkan: a. Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL, yang wajib membuat Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL); b. Ketentuan lebih lanjut mengenai SPPL diatur dalam Keputusan Walikota yang mengatur mengenai rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib SPPL. c. Ketersediaan teknologi untuk menanggulangi dampak negatif yang timbul akibat dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. 2. Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL). A. BIDANG PERTANIAN I. Tanaman Pangan dan Hortikultura 1. Percetakan sawah di luar Kawasan Hutan Lindung 2. Budaya Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Semusim dengan atau tanpa unit pengolahannya. b. Tahunan dengan atau tanpa unit pengolahannya. Ha < 5 Terletak pada lokasi Ha < 5 Terletak pada lokasi Ha < 5 (terletak pada lokasi) 3. Penggilingan padi dan penyosohan beras ton beras/ jam Kapasitas < 0,3 II. Perkebunan 1. Budidaya tanaman perkebunan a. Semusim dengan tanpa unit pengolahannya: - Dalam kawasan budidaya non kehutanan. b. Tahunan dengan atau tanpa unit pengolahannya: - Dalam kawasan budidaya non kehutanan. B. BIDANG PERIKANAN I. Penanganan/Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) 1. Usaha penanganan/pengolahan. a. Usaha pengolahan tradisional (perebusan, penggaraman, pengeringan, pengasapan dan/ atau Ha <100 Ha <100 ton/hari/unit Kapasitas <5

fermentasi). b. Usaha penanganan / pengolahan tradisional (perebusan, penggaraman, pengeringan, pengasapan, dan atau fermentasi) II. Perikanan Budidaya 1. Usaha budidaya tambak udang/ikan tingkat teknologi maju dan madya dengan atau tanpa unit pengolahannya. 2. Budidaya perikanan air tawar a. Budidaya perikanan air tawar (danau) dengan menggunakan jaring apung atau per sistem. - Luas, atau - Jumlah b. Budidaya ikan air tawar menggunakan teknologi intensif - Luas, atau - Kapasitas produksi Ha < 5 ha unit ha ton/hari < 1 20<jumlah<100 C. BIDANG PETERNAKAN 1. Budidaya sapi potong ekor campuran Populasi < 25 (terletak pada lokasi 2. Sapi Perah ekor campuran Populasi << 20 (terletak pada lokasi 3. Ayam Ras petelur ekor induk 4. Ayam ras pedaging ekor produksi /siklus atau 5. Itik/angsa/entog ekor campuran atau 6. Kalkun ekor campuran atau 7. Burung puyuh ekor campuran atau 8. Burung dara ekor campuran atau < 5 < 50 Populasi < 5.000 < 5.000 m 2 Populasi < 5.000 < 5.000 m 2 Populasi < 5.000 < 5000 m 2 Populasi < 5000 < 5000 m 2 Populasi < 5000 < 5000 m 2 Populasi < 2000 < 5000 m 2 9. Kerbau ekor campuran Populasi < 50 10. Kuda ekor campuran Populasi < 25 11. Kelinci ekor campuran Populasi <1.000 12. Rusa ekor campuran Populasi < 100 13. Kambing dan Domba ekor campuran Populasi < 100 14. Lainnya ekor campuran Populasi < 100 D. BIDANG KEHUTANAN 3. Pengusahaan Pariwisata Alam (PPA) di Ha < 0,5 blok pemanfaatan taman hutan raya dengan luas bagian zona/blok pemanfaatan yang menjadi objek pembangunan sarana dan prasarana 5. Pembangunan tempat penampungan satwa liar yang diperdagangkan m 2 <1000 E. BIDANG TELEKOMUNIKASI 1. Pemasangan kabel telekomunikasi bawah Km <0,5 tanah 2. Pemancar radio atau televise Ha < 0,5 Ketinggian dari

M < 50 permukaan tanah 3. Antene Telepon Seluler atau Based Trancerver Station (BTS) dengan ketinggian 4. Antene Telepon Seluler atau Based Trancerver Station (BTS) dengan ketinggian 5. Papan reklame / iklan dengan total luas PxL M < 30 Ketinggian dari permukaan tanah M Semua besaran Ketinggian dari atap gedung m 2 20<luas<150 6. Papan reklame elektronik (videotron) m 2 20<luas<50 F. BIDANG PERHUBUNGAN / I. Perhubungan Darat Ha 1. Pembangunan terminal angkutan jalan Ha < 0,5 2. Depo/Pool Angkutan/Depo Angkutan/ Ha < 0,5 pool taksi 3. Pembangunan Depo peti Kemas/termninal Ha < 0,5 peti kemas 4. Pembangunan terminal terpadu Moda dan Fungsi Ha < 0,5 - Luas lahan 5. Pembangunan Terminal Angkutan Barang < 0,5 - Luas lahan Ha 6. Pengujian kendaraan bermotor Ha < 0,5 9. Depo dan balai jasa Ha < 0,5 10. Kegiatan penempatan hasil keruk (dumping) di darat (cut and fill) - Volume m 3 10.000 volume < 50.000 - Luas area dumping Ha < 0,5 II Perhubungan Udara 11. Perluasan Bandar udara baru beserta/atau fasilitasnya a. Pemindahan Penduduk atau pembebasan lahan KK > 10 s.d. < 50 Ha > 5 s.d. < 25 m 3 >10.000 s.d. < 50.000 b. Pemotongan bukit atau pengurugan lahan, dengan volume G. BIDANG KESEHATAN No. Jenis Kegiatan Satuan Skala / Besaran Keterangan 1. Klinik Utama Rawat Jalan Semua besaran 2. Klinik Pratama Rawat Jalan Semua besaran 3. Puskesmas Semua besaran 4. Salon Kecantikan - Luas bangunan - Jumlah karyawan < 1000 < 25 orang 5. Laboratorium Klinik Semua besaran 6. Laboratorium Surveyor, dengan investasi. Rupiah. < 1 Miliar 7. Laboratorium Pengujian Mutu, dengan investasi. Rupiah. < 1 Miliar H. BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1. Buah-buahan dalam kaleng/kemasan ton/tahun Produksi riil < 500 2. Sayuran dalam botol ton/tahun Produksi riil < 500 3. Pengolahan dan pengawetan lainnya untuk ton/tahun Produksi rill < 500 buah-buahan dan sayuran 4. Air minum dalam kemasan Semua besaran 5. Kecap liter/tahun Produksi rill < 500.000 6. Ransum/pakan jadi ikan dan biota perairan ton/tahun Produksi riil < 500

lainnya. 7. Ransum/pakan setengah jadi ternak besar, ton/tahun Produksi riil < 7.500 ternak kecil, aneka ternak 8. Ransum/pakan setengah jadi ternak besar, ternak kecil, aneka ternak - Pakan lain untuk ternak - Tepung tulang ton/tahun ton/tahun ton/tahun Produksi riil < 7.500 Produksi riil < 7.500 Produksi riil < 2.000 9. - Minuman ringan mengandung CO 2; botol/tahun Produksi riil < 105.000 - Minuman ringan tidak mengandung CO 2; liter/tahun Produksi riil < 1,6 Juta - Minuman ringan mengandung alcohol <1% Semua besaran - Minuman lainnya liter / tahun Produksi riil < 1,2 Juta 10. Benang hasil proses penyempurnaan lainnya, benang hasil proses meserisasi, benang kelantang dan celup 13. Pengawetan kulit 14. Penyamakan kulit 15. Barang kulit 16. Sepatu dari kulit 17. Hasil ikutan/sisa pembuatan bubur kertas (pulp), Jasa penunjang industri bubur kertas (pulp) 18. Bahan pembersih 19. Barang dari fiberglass 20. Perabot rumah tangga dan barang hiasan dan barang lainnya dari semen, hasil iktan/sisa & jasa penunjang industry barang lainnya dari semen; Pot bunga dari semen. 21. Kapur tohor, kapur sirih/kapur tembok, kapur hidrolis; Kapur kembang, hasil ikutan sisa & jasa penunjang industry barang dari kapur. 22. Barang dari kapur, hasil ikutan/sisa & jasa penunjang dari kapur. 23. Perlengkapan rumah tangga dari tanah liat tanpa/dengan glazur, hiasan rumah tangga & pot bunga segala jenis dari tanah liat ikutan/sisa & jasa penunjang industri barang dari tanah liat untuk keperluan rumah tangga, piring tanah liat tanpa/ dengan glazur (segala jenis) cangkir & pisin tanah liat tanpa/dengan glazur. 24. Industri alat pertanian dan logam 25. Industri alat pertukangan dan pemotongan dari logam. 26. Industri alat dapur dan aluminium 27. Industri alat dapur dari logam bukan aluminium 28. Alat pertukangan, pertanian dan dapur yang terbuat dari logam 29. Industri perabot rumah tangga dan kantor dari logam

30. Industri barang logam lainnya yang belum tercakup manapun 31. Industri mesin tekstil 32. Industri mesin percetakan 33. Mesin kantor dan akuntansi manual 34. Mesin kantor dan komputansi akuntansi elektronikal 35. Industri mesin Jahit 36. Mesin fluida, Mesin Pengeboran, Mesin Pompa 37. Kabel listrik dan telepon 38. Alat listrik dan komponen lainnya 39. Komponen dan perlengkapan kendaraan bermotor 40. Industri sepeda dan perlengkapannya 41. Peralatan professional ilmu pengetahuan, pengukur dan pengatur manual. 42. Industri alat optik untuk pengetahuan, teropong, dan alat optik untuk pengetahuan 43. Kamera fotografi 44. Mesin pendingin 45. Industri kerupuk Orang < 20 Tenaga kerja 46. Industri sabun Orang < 20 Tenaga kerja 47. Industri cat Orang < 20 Tenaga kerja 48. Furniture Orang < 20 Tenaga kerja 49. Rumah potong Bebek dan bangunan 50. Rumah potong ayam 51. Keramik mozaik Orang < 20 52. Perakitan barang elektronik 53. Penjernih air 54. Corrugated dan offset packaging MFG 55. Sari daging dan air daging, daging beku, daging olahan tanpa kedap udara, daging olahan dalam kemasan kedap udara lainnya, daging olahan dan awetan lainnya, daging dalam kaleng, susu kepala (whey), susu bubuk, susu yang diawetkan, susu cair dan susu kental. 57. Mentega, keju dan makanan dari susu Ton/tahun Produksi riil <600 lainnya 58. Es krim dari susu Ton/tahun Produksi riil <600 59. Oleochemical, minyak kasar/lemak hewani, minyak kasar nabati. 60. Margarin Ton/tahun Produksi riil <600 61. Minyak goreng kelapa Ton/tahun Produksi riil <600

62. Minyak goreng kelapa sawit Ton/tahun Produksi riil <600 63. Minyak goreng lainnya dari nabati atau Ton/tahun Produksi riil <600 hewani 64. Tepung terigu Ton/tahun Produksi riil <600 65. - Makanan dari tepung beras atau tepung Ton/tahun Produksi riil <600 lainnya - Makanan dari tepung terigu 66. Pembuatan gula lainnnya Tonujuopi/ta hun Produksi riil <600 67. Sirup dari bahan gula Ton/tahun Pemakaian gula <200 68. Pengolahan gula lainnya selain sirup Ton/tahun Produksi riil <600 69. - Kembang gula mengandung kakao, kakao Ton/tahun Produksi riil <600 olahan, makanan yang mengandung kakao; - Kembang gula yang tidak mengandung kakao. 70. Pati/sari ubi kayu (tepung tapioka); hasil Ton/tahun Produksi riil <600 ikutan/sisa industri pati/sari ubi kayu. 71. Sagu; pati palma, hasil ikutan/sisa industri Ton/tahun Produksi riil <600 berbagai pati palma 72. Tahu/Tempe Ton/tahun Jumlah kedelai <600 73. Komponen bumbu masak Ton/tahun Produksi riil <600 74. Industri penyedap masakan kimiawi dan Ton/tahun Produksi riil <600 non kimiawi 75. Garam meja, garam bata dan garam lainnya. Ton/tahun Produksi riil <600 76. Industri aneka tenun 77. - Kain kelantang dari serat tekstil hewani, campuran serat, sintetis dan setengah sintesis, tumbuh-tumbuhan; - Kain celup dari serat hewani, campuran serat, sintetis dan setengah sintetis, tumbuh-tumbuhan; - Pelusuhan/pencucian tekstil/pakaian jadi, kain hasil proses penyempurnaan. 78. Kain cetak 79. Pembatikan 80. Kain goni 81. Penggergajian dan pengawetan kayu 82. Komponen rumah dari kayu (prefab housing) 83. Decorative plywood 84. Particle board, hard board, dan black board 85. Rotan mentah dan rotan setengah jadi, rotan barang jadi, sumpit, tusuk gigi dan sendok es krim dari kayu. 86. Kertas koran, kertas tulis dan cetak, kertas berharga atau khusus, hasil ikutan/sisa pembuatan kertas budaya, jasa penunjang industri kertas budaya. 87. Industri percetakan dan penerbitan 88. Cat anti lumut/anti karat/cat dasar/cat lainnya dari bahan lainnya yang dilarutkan dalam media bukan air. 89. Cat anti lumut/anti karat/cat dasar/cat lainnya dari bahan lainnya yang dilarutkan

dalam media air. 90. - Sabun rumah tangga, sabun bukan untuk keperluan rumah tangga, deterjen, pemutih, pelembut cucian, enzim pencuci, - Bahan pembersih; - Produk untuk kesehatan gigi dan mulut, hasil ikutan/sisa & jasa penunjang industri sabun dan pembersih keperluan rumah tangga termasuk tapal gigi. 91. Sediaan: rias wajah, wangi-wangian, rambut, perawatan rambut, kuku, perawatan kulit, perawatan badan, cukur. 92. Kosmetik dan sejenisnya 93. Hasil ikutan/sisa & jasa penunjang industri kosmetik. 94. Tinta tulis, tinta cetak, tinta khusus, tinta lainnya, hasil ikutan/sisa dan jasa penunjang industri tinta. 95. Industri karoseri mobil 96. Sales dan service kendaraan bermotor m 2 Luas < 500 97. Showroom kendaraan/furniture dll m 2 Luas < 500 98. Bengkel, service kendaraan m 2 Luas < 500 99. Pergudangan m 2 Luas < 500 100. Industri handycraft/kerajinan Orang Tenaga Kerja < 30 101. Museum, Gallery dan sejenisnya m 2 Luas < 1000 102. Art shop m 2 Luas < 1000 103. Panti uap/spa m 2 Luas < 1000 104. Industri penggergajian kayu/pengolahan kayu 105. Industri saos, industri makanan ringan 106. Industri kaca 107. Pengumpul limbah non B3 108. Industri pembuatan mesin tenun 109. Industri barang-barang dari plastik 110 Kemasan karton 111. Teh ekstrak Ton/tahun Produksi riil < 500 112. Pasar Tradisional Ha < 1 113. Pasar swalayan (supermarket) atau toserba (Departemen Store), dengan luas bangunan 114. Kegiatan industri yang tidak termasuk pada angka 1 s/d 113 dengan investasi: m 2 < 1.000 Rupiah Orang Investasi < 500 Juta Jumlah pekerja < 30 Selain tanah I BIDANG PEKERJAAN UMUM Beberapa kegiatan pada bidang Pekerjaan Umum mempertimbangkan skala/besaran kota yang menggunakan ketentuan berdasarkan jumlah populasi, yaitu: > 1.000.000 jiwa I. Sumber Daya Air 1. Pembangunan atau rehabilitasi bendungan / waduk / jenis tampungan air lainnya - Volume tampungan m 3 10.000 volume

2. Normalisasi sungai (termasuk sodetan) dan pembuatan kanal banjir Km m 3 <100.000 0,2 < Panjang < 0,5 5.000 < Volume < 10.000 II. Jalan dan Jembatan 3. Pembangunan dan/atau peningkatan jalan dengan pelebaran yang membutuhkan pengadaan tanah: Kota besar/metropolitan - Panjang atau - Pengadaan lahan 4. c. Pembangunan: - Subway/underpass. terowongan/ tunnel, jalan raya/fly over, panjang: d. Pembangunan jembatan (di atas km ha Km <0,5 0,5 < Panjang <1 1 < Luas < 2 < 50 sungai/badan air), panjang bentang utama M III. Kecipta-karyaan 5. Jaringan air bersih b. Pembangunan jaringan transmisi - Panjang Km 1 < Panjang < 2 6. Pengembangan kawasan pemukiman baru, peningkatan kualitas pemukiman, penanganan kawasan kumuh perkotaan dengan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan infrastruktur tanpa pemindahan penduduk dan/ atau dengan pendekatan peremajaan kota disertai dengan pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan dengan rumah susun 7. Pembangunan gedung di atas/dibawah tanah dengan fungsi keagamaan dan fungsi sosial budaya (pendidikan, sekolah, olah raga, kesenian, tempat ibadah ) Ha Unit < 0,4 < 20 d. Fungsi Pendidikan - Luas lahan atau m 2 1.500 < Luas < 5.000 - Luas Bangunan m 2 < 1000 e. Fungsi Ibadah - Luas lahan atau m 2 1.000 < Luas < 5.000 - Luas Bangunan m 2 < 2.500 f. Fungsi Sosial, Kesenian dan Olahraga - Luas lahan atau m 2 1.000 < Luas < 5.000 - Luas Bangunan m 2 <2.500 8. Pertokoan / rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan). m 2 Unit < 2000 < 15 9. Pemakaman, lahan parkir atau tutupan yang m 2 < 5000 bukan merupakan bangunan. 10. Jaringan utilitas bawah tanah Urugan tanah, dengan volume isi. M3 1.000 Volume < 5.000 J. BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1. Wisata Binaan - Kebun Binatang - Theme Park (Taman bertema) - Taman Rekreasi (non tema) - Wisata buatan lainnya Ha < 0,5 Luas bangunan

2. Jasa Makanan & Minuman - Restoran - Rumah Makan - Kafe - Bar - Diskotik - Pub dan sejenisnya - Jasa Boga - Luas bangunan - Jumlah kursi - Jumlah porsi m 2 buah porsi < 1.000 < 75 < 1000 3. Penyediaan Akomodasi m 2 < 1.000 Luas bangunan - Hotel kelas melati, dll - Villa - Pondok Wisata - Penyediaan akomodasi lainnya Lainnya 4. Rumah kost kamar < 50 5. Bola Ketangkasan Semua besaran 6. Arena Bola Sodok Semua besaran 7. Pangkas Rambut (Barbershop) Semua besaran 8. Laundry Semua besaran 9. Gel. Perm. Mekanik/elektronik Semua besaran 10. Kolam Memancing Semua besaran 11. Panti Pijat Semua besaran 12. Seluncur Semua besaran