INVENTARISASI JENIS BURUNG YANG DIPELIHARA MASYARAKAT KOTA TERNATE, MALUKU UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
(Parrot Bird-keeping in North Maluku ) ABSTRAK

Bentuk Interaksi Kakatua Sumba (Cacatua sulphurea citrinocristata) di Habitatnya. Oleh : Oki Hidayat

Burung Kakaktua. Kakatua

BAB I PENDAHULUAN. dan satwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Menurut rilis terakhir dari

KEBIJAKAN PENANGKARAN BURUNG-BURUNG DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17% dari jumlah seluruh spesies

AVIFAUNA PENGHUNI HUTAN KOBE KAWASAN TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA PROVINSI MALUKU UTARA

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

BAB 5 BUKU PUTIH SANITASI KOTA TERNATE BAB 5

BAB I PENDAHULUAN. Burung adalah salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Spesies dan Endemik Per Pulau

BAB I PENDAHULUAN. Burung anggota Famili Columbidae merupakan kelompok burung yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan

VALUASI EKOSISTEM DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA

I. PENDAHULUAN. Dari sebelas Taman Hutan Raya yang ada di Indonesia, salah satu terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. ikan) yang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan wilayah

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

BAB I PENDAHULUAN. Famili Columbidae merupakan kelompok burung dengan ciri umum tubuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimanaditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Taman Nasional Komodo memiliki kawasan darat dan perairan laut seluas

Restorasi Ekosistem di Hutan Alam Produksi: Implementasi dan Prospek Pengembangan

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

AVIFAUNA PADA TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA BERDASARKAN TIPOLOGI ZONA DAN TUTUPAN LAHAN

Selama menjelajah Nusantara, ia telah menempuh jarak lebih dari km dan berhasil mengumpulkan spesimen fauna meliputi 8.

AGROFORESTRI DI MALUKU ς. Gustaf Adolf Wattimena. Guru Besar Emeritus, Institut Pertanian Bogor; Pusat Penelitian Bioteknologi IPB

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. plasma nutfah serta fungsi sosial budaya bagi masyarakat di sekitarnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. migran. World Conservation Monitoring Centre (1994) menyebutkan

SMP NEGERI 3 MENGGALA

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistemnya. Pasal 21 Ayat (2). Republik Indonesia. 1

SKRIPSI HERIYANTO NIM : B

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA, BANDUNG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

PERDAGANGAN PRIMATA DI PALEMBANG, SUMATERA SELATAN. International Primate Protection League

KERAGAMAN JENIS BURUNG DI DAS TAYAWI TAMAN NASIONAL AKETAJAWE-LOLOBATA BIRDS DIVERSITY IN TAYAWI S WATERSHEED AREA AKETAJAWE-LOLOBATA NATIONAL PARK

BAB I PENDAHULUAN. yang berukuran kecil misalnya burung berencet kalimantan (Ptilochia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Morfologi dan Preferensi Pakan Sampiri (Eos histrio) di Penangkaran 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai

INTENSITAS DAMPAK LINGKUNGAN DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA (Studi Kasus Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai negara megadiversity (Auhara, 2013). Diperkirakan sebanyak jenis

RESPON SEMUT TERHADAP KERUSAKAN ANTROPOGENIK PADA HUTAN LINDUNG SIRIMAU, AMBON Latumahina, F.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENANGKARAN BURUNG PARKIT (Melopsittacus undulatus)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman jenis satwa,

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah

Penerbitan Feature KABAR ALAM (7 Februari Mei 1999)

Jumlah Desa Bukan Pesisir Jumlah 250, Sumber : BPS Kota Ternate (2010) Luas Daratan Jumlah. Kecamatan 65,88.

BAB I PENDAHULUAN. oleh bangsa Indonesia dan tersebar di seluruh penjuru tanah air merupakan modal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

BAB I. Pendahuluan. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

VIII. KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERKELANJUTAN Analisis Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan biodiversitas yang sangat tinggi. Menurut Sarwono. buku The Ecology of Kalimantan-Indonesia Borneo, menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. hidup saling ketergantungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan diciptakan oleh

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DAN KEARIFAN TRADISIONAL MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI DI PULAU RAMBUT KEPULAUAN SERIBU

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem

BAB I PENDAHULUAN. atraksi-atraksi yang memikat sebagai tujuan kunjungan wisata. Terdapat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam non hayati/abiotik. Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati

C. Model-model Konseptual

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkiraan Jumlah Burung yang dipelihara (dalam ribuan ekor) Sumber: Burung Berkicau (2010)

BAB I PENDAHULUAN. ( 17/8/ % Spesies Primata Terancam Punah)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

terkonsentrasi di kawasan pantai Salah satu permasalahan dalam pembangunan kota Ternate : Berkembangnya penduduk yang

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BURUNG PARUH BENGKOK MENGGUNKAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 Tentang : Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara Geografis Sorong terletak pada kawasan persilangan empat penjuru

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keterkaitan dan ketergantungan dengan hutan dalam. pemenuhan bahan pangan langsung dari dalam hutan seperti berburu hewan,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan Indonesia pada peringkat keempat negara-negara yang kaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengeksplor kekayaan alam Indonesia. kehendak Allah SWT yang tidak ada henti-hentinya memberikan keindahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

Transkripsi:

INVENTARISASI JENIS BURUNG YANG DIPELIHARA MASYARAKAT KOTA TERNATE, MALUKU UTARA SOLEMAN, RACHMAWATY 1 1 Guru Biologi Pada SMPN 7 Kota Ternate. Email: watysoleman@ymail.com ABSTRAK Masyarakat Kota Ternate pada umumnya mendapatkan burung dari halmahera yang di tangkap oleh masyarakat karena di ketahui bahwa burung sebagai hewan yang mempunyai nilai estetika dan memiliki corak warnanya, tingkah, keunikan dan kepandaiannya dalam meniru suara manusia. Burung walaupun berbeda dengan manusia tetapi manusia bisa membagikan kasih sayangnya terhadap hewan peliharaan (burung) yang di anggap sesuatu yang unik dan menggembirakan terhadap hewan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak jenis burung yang dipelihara oleh warga masyarakat Kota Ternate, jenis burung apa yang paling banyak dipelihara oleh warga masyarakat Kota Ternate dan motivasi apa sehingga warga masyarakat Kota Ternate gemar memelihara burung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung adalah salah satu keanakaragaman hayati udara yang sangat di gemari oleh masyarakat Kota Ternate. Berdasarkan jumlah jenis burung yang dipelihara oleh masyarakat Kota Ternate sebanyak 32 Spesies, burung yang sangat di gemari oleh masyarakat Kota Ternate adalah burung Kasturi Ternate (Lorius garrulus) yang jumlahnya 927 ekor, sedangkan burung yang di pelihara secara keseluruhan sebanyak 2.792 ekor. Motivasi pemeliharaan burung oleh warga masyarakat Kota Ternate berdasarkan hobi, koleksi, hiburan dan komersial. Sedangkan burung yang di peroleh bersumber dari pemberian orang, pembelian dan penangkapan sendiri. Ribuan burung yang di pelihara oleh warga masyarakat Kota Ternate dapat menyebabkan punahnya burung di alam. Kata Kunci : Inventarisasi, jenis burung, Kota Ternate, Maluku Utara Salah satu keanekaragaman hayati udara (burung) yang terkenal di Indonesia telah menggiring masuk ke gerbang peringkat ke empat dunia karena kaya akan spesies burung, sedangkan berdasarkan atas jumlah burung, Negara Indonesia berada pada urutan pertama. Terhitung 17 % dari jumlah spesies di dunia ada di Indonesia, dan dari prosentase tersebut terdapat 382 spesies burung endemik (hanya ditemukan di Indonesia). Sehingga dikatakan bahwa Indonesia memiliki tingkat keanakaragaman hayati udara (burung) yang lebih tinggi dibanding negara lain (Neey, dkk. 1988; ICBP, 1992). Sumber daya alam hayati berupa burung yang terdapat di Indonesia sebagian besar merupakan burung-burung endemik. Daerah Burung Endemik (DBE) di Maluku Utara terdapat pada jajaran pulau-pulau bergunung api yang berada di sepanjang utara, selatan dan sebelah barat Pulau Halmahera, termasuk Pulau di sekitarnya seperti Pulau Tidore, Ternate, Moti dan Kayoa serta beberapa pulau kecil lainnya, yang secara administratif masuk wilayah Provinsi Maluku Utara. Daerah Burung Endemik (DBE) sebagian besar di temukan di Pulau Halmahera, pulau terbesar di bagian Utara Maluku (David,1997). Saat ini, Daerah Burung Endemik (DBE) Maluku Utara belum memiliki kawasan konservasi. Usulan dua kawasan konservasi Lolobata dan 39

Aketajawe (FAO, 1982), telah direvisi menjadi suatu kawasan konservasi seluas 355.000 Ha yang mencakup seluruh perwakilan hutan di kawasan Pulau Halmahera dan kemungkinan meliputi seluruh DBE (Suherdi, dkk. 1995). Suatu analisis global tentang penyebaran burung menunjukkan bahwa Pulau Halmahera merupakan pusat distribusi burung atau daerah yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak jenis burung yang dipelihara oleh warga masyarakat Kota Ternate dan jenis burung apa yang paling banyak di pelihara oleh warga masyarakat Kota Ternate. METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, mulai Mei sampai Juni 2003 di 9 (sembilan) kelurahan bagian Utara dan 10 Kelurahan di bagian Selatan Kota Ternate. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku identifikasi, alat tulis dan kamera. Penelitian ini bersifat deskriptif (berusaha mengungkapkan fakta yang berhubungan dengan keadaan objek penelitian secara sistematis). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamatan Tabel 1. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Dufa-dufa langsung. Prosedur kerja yang digunakan adalah mengunjungi setiap kelurahan, kemudian melakukan pengamatan dan pengenalan jenis burung yang dipelihara pada tiap rumah penduduk. Pengenalan jenis-jenis burung yang dipelihara mengacu pada buku Panduan Lapangan Pengamatan Burungburung di Kawasan Wallacea karangan Coates dan Bishop, 2002; serta karangan Prahara, 1994. Hasil pengamatan di masukkan dalam bentuk tabel. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi yaitu jenis burung yang di pelihara oleh masyarakat di beberapa kelurahan yaitu : Kelurahan Maliaro, Kelurahan Kampung Pisang, Kelurahan Stadion, Kelurahan Muhajirin, Kelurahan Tanah raja, Kelurahan Kota Baru, Kelurahan Toboko, kelurahan Bastiong, Kelurahan Mangga Dua, Kelurahan Tanah Tinggi, Kelurahan Gamalama, Kelurahan Soa, Kelurahan Makassar Timur, Kelurahan Makassar Barat, Kelurahan Soasio, Kelurahan Salero, Kelurahan Sangaji, Kelurahan Dufa-dufa, dan Kelurahan Toboleu. HASIL Paparan hasil penelitian seperti pada Tabel 1-19. berikut ini: 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 65 2 Perkutut Jawa Geopelia striata 6 3 Gelatik Jawa Padna oryzivora 1 4 Nuri Bayan Eclectus roratus 30 5 Merpati Batu Columba livia 87 6 Kakatua Tanimbar Cacatua gofini 13 7 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 17 8 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 28 9 Puyuh Coturnix ypsilophora 72 10 Kakatua putih Cacatua alba 6 11 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 4 12 Kakatua Koki Galerita 4 Jumlah Total 333 40

Tabel 2. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Sangadji 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 63 2 Nuri bayan Eclectusroratus 14 3 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 4 4 Merpati Batu Columba livia 28 5 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 9 6 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 7 7 Kakatua Putih Cacatua alba 5 8 Perkutut Jawa Geopelia striata 2 9 Kakatua Tanimbar Cacatua gofini 6 10 Kakatua Koki Galerita 4 11 Pergam Laut Dacula bicolar 2 12 Pergam Putih Dacula luctuosa 1 13 Pergam Timor Dacula cineracea 3 14 Dederuk Merah Streotopelia tranguebarica 15 Jumlah Total 163 Tabel 3. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Tobuleu 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 55 2 Dederuk Merah Streptopelia tranguebarica 55 3 Perkutut Jawa Geopelia striata 3 4 Nuri Bayan Eclectus roratus 12 5 Merpati Batu Columba Livia 4 6 Kakatua Tanimbar Cacatua gofini 5 7 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 5 8 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 7 9 Kakatua Putih Cacatua Alba 4 10 Perkici Kuning-Hijau Trichoglossus flavoviridis 2 11 Kakatua Koki Galerita 3 12 Parkit 3 13 Kenari 14 Brinji Emas Ixos affinis 1 Jumlah Total 163 41

Tabel 4. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Soa 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 47 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 14 3 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 11 4 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 11 5 Kakatua Putih Cacatua alba 4 6 Kasuari Casuarius 1 7 Kakatua Tanimbar Cacatua gofini 8 8 Kakatua Koki Galerita 3 9 Merpati Batu Columba livia 10 10 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 3 11 Tekukur Biasa Streptopelia chinensis 5 12 Julang Irian Rhyticeros plicatus 2 13 Perkutut Jawa Geopelia sriata 2 14 Parkit 1 15 Tiong Emas Gracula religiosa 1 16 Dederuk Merah Streptopelia tranguebarica 100 17 Raja Perling Seram Basilornis corythaix 1 18 Blibong Sula Streptocitta arbertinae 3 19 Kerak Kerbau Acridotheres cinereus 1 Jumlah Total 228 Tabel 5. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan SoaSio 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 44 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 11 3 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 10 4 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 8 5 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 1 6 Perkutut Jawa Geopelia striata 9 7 Tekukur biasa Streptopelia chinensis 6 8 Merpati batu Columba livia 20 9 Kakatua Tanimbar Cacatua gofini 7 10 Kakatua Koki Galerita 3 11 Kakatua putih Cacatua alba 4 12 Julang Irian Rhyticeros plicatus 1 Jumlah Total 124 42

Tabel 6. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Salero 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 38 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 12 3 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 16 4 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 6 5 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 4 6 Merpati batu Columba livia 18 7 Dederuk Merah Streptopelia tranguebarica 7 8 Kakatua putih Caccatua alba 1 9 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 6 10 Kakatua Koki Galerita 3 11 Perkutut Jawa Geopelia striata 3 Jumlah Total 114 Tabel 7. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Makasar Barat 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 44 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 6 3 Nuri Kalung Ungu Eos squamatus 10 4 Merpati batu Columba livia 30 5 Perkutut Jawa Geopelia striata 5 6 Tekukur biasa Streptopelia chinensis 10 7 Dederuk merah Streptopelia tranguebarica 4 8 Kakatua Koki Galerita 5 9 Kasturi tengkuk-ungu Lorius domicella 11 10 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 5 11 Kakatua putih Caccatua alba 2 12 Ayam hutan hitam Gallus varius 1 13 Ayam hutan merah Gallus gallus 1 14 Jalak hitam 1 15 Tiong emas Gracula religiosa 1 16 Putar 4 Jumlah Total 140 43

Tabel 8. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Makasar Timur 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 42 2 Kakatua koki Galerita 5 3 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 8 4 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 2 5 Merpati batu Columba livia 7 6 Nuri Bayan Eclectus roratus 10 7 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 5 8 Kakatua putih Caccatua alba 3 9 Kakatua Tanimbar Cacatua gofini 5 10 Perkutut Jawa Geopelia striata 2 Jumlah Total 89 Tabel 9. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Gamalama 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 43 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 15 3 Nuri Kalung Ungu Eos squamatus 13 4 Kasturi tengkuk-ungu Lorius domicella 13 5 Kakatua putih Caccatua alba 9 6 Kakatua Koki Galerita 7 7 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 14 8 Merpati batu Columba livia 10 9 Dederuk merah Streptopelia tranguebarica 15 10 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 5 11 Julang Irian Rhyticeros plicatus 1 12 Perkutut Jawa Geopelia striata 5 13 Puyuh Coturnix ypsilophora 12 Jumlah Total 162 44

Tabel 10. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Stadion 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 25 2 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 9 3 Nuri Bayan Eclectus roratus 7 4 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 9 5 Kakatua Koki Galerita 6 6 Kakatua putih Caccatua alba 4 7 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 4 8 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 2 9 Merpati batu Columba livia 36 10 Perkutut Jawa Geopilia striata 8 11 Julang Irian Rhyticeros plicatus 4 12 Parkit 3 Jumlah Total 117 Tabel 11. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Muhajirin 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 36 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 18 3 Merpati batu Columba livia 6 4 Dederuk merah Streptopilia tranguebarica 5 5 Kakatua putih Caccatua alba 7 6 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 10 7 Kakatua Koki Galerita 5 8 Perkici Kuning-Hijau Trichoglossus flavoviridis 3 9 Perkutut Jawa Geopelia striata 3 10 Kerak Kerbau Acridotheres cinereus 1 Jumlah Total 94 45

Tabel 12. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Tanah Raja 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 43 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 10 3 Kakatua Putih Caccatua alba 6 4 Kakatua Tengkuk-Ungu Lorius domicella 7 5 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 6 6 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 4 7 Kakatua Koki Galerita 1 8 Julang Irian Rhyticeros plicatus 2 9 Merpati Batu Columba livia 40 10 Perkici Kuning-Hijau Trichoglossus flavoviridis 2 Jumlah Total 121 Tabel 13. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Kampung Pisang 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 33 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 6 3 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 5 4 Kakatua Putih Cacatua alba 3 5 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 2 6 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 1 7 Kasturi Tengkuk Ungu Lorius domicella 2 Jumlah Total 52 Tabel 14. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Maliaro No Nama Ilmiah Nama latin Jumlah 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 67 2 Kakatua Putih Caccatua alba 6 3 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 9 4 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 11 5 Kasturi Tengkuk Ungu Lorius domicella 8 6 Dederuk merah Streptopelia tranguebarica 3 7 Tiong Emas Gracula religiosa 1 8 Nuri Bayan Eclectus roratus 13 9 Perkutut Jawa Geopelia striata 4 10 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 3 11 Pergam laut Dacula bicolor 2 12 Parkit 2 13 Julang Irian Rhyticeros plicatus 2 Jumlah Total 131 46

Tabel 15. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Tanah Tinggi 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 42 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 13 3 Nuri Kalung Ungu Eos squamatus 23 4 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 17 5 Kakatua Putih Caccatua alba 7 6 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 13 7 Kakatua Koki Galerita 6 8 Merpati Batu Columba livia 7 9 Dederuk merah Streptopelia tranguabarica 9 10 Perkutut Jawa Geopilia striata 5 11 Perkici Kuning-Hijau Trichoglussus flavoviridis 4 Jumlah Total 146 Tabel 16. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Toboko 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 45 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 14 3 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 11 4 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 9 5 Kakatua Putih Cacatua alba 8 6 Kakatua Koki Galerita 6 7 Kakatua Tanimbar Cacatua gofini 12 8 Merpati Batu Columba livia 7 9 Dederuk Merah Streptopelia tranguabarica 6 10 Perkici Kuning Hijau Trichoglussus flavoviridis 2 11 Perkutut Jawa Geopilia striata 2 Jumlah Total 122 47

Tabel 17. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Kota Baru 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 51 2 Nuri Bayan Eclectus roratus 9 3 Kakatua putih Caccatua alba 6 4 Kasturi tengkuk-ungu Lorius domicella 7 5 Nuri kalung-ungu Eos squamatus 6 6 Kakatua Tanimbar Caccatua gofini 4 7 Kakatua koki Galerita 2 8 Julang irian Rhyticeros plicatus 4 9 Merpati batu Columba livia 46 10 Perkici kuning hijau Trichoglossus flavoviridis 1 Jumlah Total 136 Tabel 18. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Mangga Dua 1 Kasturi Ternate Lorius garurulus 83 2 Nuri bayan Eclectus roratus 13 3 Merpati Columba 7 4 Perkutut Jawa Geopelia striata 6 5 Perkici Kuning-Hijau Trichoglossus flavoviridis 4 6 Kasturi Tengkuk-Hijau Lorius domicella 14 7 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 13 8 Gelatik Jawa Padna oryzivora 10 9 Tiong Emas Gracula religiosa 1 10 Kerak Kerbau Acridotheres cinereus 1 11 Kenari 2 12 Pipit 9 13 Puyuh Coturnix ypsilophora 12 Jumlah Total 238 48

Tabel 19. Jumlah Burung yang Dipelihara di Kelurahan Bastiong No Nama Latin Nama Ilmiah Jumlah 1 Kasturi Ternate Lorius garrulus 61 2 Kakatua Tanimbar Cacatua gofini 9 3 Kasturi Tengkuk-Ungu Lorius domicella 12 4 Nuri Kalung-Ungu Eos squamatus 14 5 Perkutut Jawa Geopelia striata 8 6 Perkici Kuning Hijau Trichoglossus flavoviridis 4 7 Merpati Batu Columba livia 34 8 Nuri Bayan Eclectus roratus 14 9 Kakatua Putih Cacatua alba 8 10 Kakatua Koki Galerita 7 Jumlah Total 171 pelestarian keanekaragaman hayati khususnya PEMBAHASAN Berdasarkan data yang dikumpulkan, ternyata ditemukan ada beberapa spesies burung yang di bawa dari luar daerah (Kalimantan dan Irian Jaya), sedangkan sebagian besar spesies burung lainnya berasal dari daratan Pulau Halmahera, sehingga burung yang ada di Kota Ternate sangat plural (beraneka ragam), namun yang lebih dominan adalah burung endemik Maluku Utara. Hasil survei membuktikan berdasarkan motivasi pemeliharaan burung sangat beragam yakni pemeliharaan burung hanya karena hobi, koleksi, hiburan dan komersil. Hanya sebagian kecil masyarakat ekonomi lemah yang menjadikan burung sebagai barang komersil, sedangkan yang lebih dominan dalam motivasi pemeliharaan burung adalah berdasarkan hobi, koleksi, dan hiburan. Adapun sumber burung yang diperoleh berasal dari hasil penangkapan sendiri, pemberian orang dan dibeli. Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa kesadaran masyarakat Kota Ternate terhadap upaya keanekaragaman hayati burung sangat minim. Burung yang dipelihara oleh masyarakat hanya di jadikan sebagai hiasan belaka. Hal ini dapat menyebabkan punahnya beberapa jenis burung di Kota Ternate. Burung hanya dipandang sebagai binatang yang tak bernilai oleh Pemerintah Daerah, tidak dipandang dari segi ekonomi dalam rangka meningkatkan investasi daerah atau pendapatan daerah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penulisan ini, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Burung adalah salah satu keanekaragaman hayati udara yang sangat digemari oleh masyarakat Ternate. Berdasarkan jumlah jenisnya burung yang dipelihara oleh masyarakat Ternate sebanyak 32 species. 2. Burung yang sangat digemari oleh masyarakat Kota Ternate adalah burung Kasturi Ternate yang jumlahnya 927 ekor sedangkan burung yang 49

dipelihara secara keseluruhan sebanyak 2.792 ekor. 3. Motivasi pemeliharaan burung oleh warga masyarakat Kota Ternate berdasarkan hobi, koleksi, hiburan dan komersial, sedangkan berdasarkan sumber perolehannya, kepemilikan jenis burung berasal dari pemberian orang, pembelian, atau penangkapan sendiri. 4. Ribuan burung yang dipelihara oleh warga masyarakat Kota Ternate dapat menyebabkan punahnya burung di alam. DAFTAR PUSTAKA Coates, B.J., dan Bishop, K.D. 200. Panduan Lapangan Pengamatan Burung-burung di Kawasan Wallacea. Program Bird Life Internasional Indonesia. Bogor. Cahyadin, Michael K. Poulsen, dan Frank, R.L. 1999. Evaluasi Tahap Usulan Taman Nasional Lolobata dan Aketajawe. Bird Life Internasional Indonesia. Bogor. David, W. 1997. Evaluasi Konservasi Kawasan Gunung Gamkonora Halmahera. Hasil Penelitian direktoral PHPA. Departemen Kehutanan. Prahara, W. 1994. Pemeiharaan, Penangkaran dan Penjinakan. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta Sujadnika, dkk. 1995. Melestarikan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Karya Sukses Jakarta. Van-Hove, W. 1996. dalam Muhammad, D. Ensiklopedia Seri Fauna. PT. Ichtiar Baru van Hove. 50