DATA MENCERDASKAN BANGSA



dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI PROVINSI RIAU

Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi

BOKS Perbatasan Kalimantan Barat Masih Perlu Perhatian Pemerintah Pusat Dan daerah

BAB IV DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2006

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN

Asisten Peneliti: Aini Aqsa Arafah, SP Yuli Fitriyani, SP Aris Zaenal Muttaqin, SP

PENGARUH PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA

PROFIL DESA-DESA KABUPATEN MALINAU. Kondisi Sosial Ekonomi Desa-desa

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya

ANALISIS NILAI TAMBAH DALAM PENGOLAHAN SUSU KEDELAI PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN SKRIPSI OLEH : AMINAH NUR M.

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2013

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Pedoman Survei Harga Produsen Perdesaan (Sektor Pertanian)

Sistem Komoditas Kedelai

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

MODUL DASAR BIDANG KEAHLIAN KODE MODUL SMKP1G01-02DBK

RENCANA KERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CILEGON TAHUN ANGGARAN 2014

JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN JAWA TENGAH TAHUN 2014

Iklim Usaha di Provinsi NTT: Kasus Perdagangan Hasil Pertanian di Timor Barat

LAPORAN TIM KOORDINASI PENYUSUNAN ASUMSI DASAR RAPBN 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

Kondisi Pembangunan Perkotaan dan Potret Kemiskinan Kota (Studi Kasus : Kota Jakarta)

BAB II KONDISI UMUM. A. Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta

Sektor Pertanian: Perlu Upaya Akselerasi Pertumbuhan. Oleh: Hidayat Amir

Transkripsi:

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2014 TERJADI INFLASI SEBESAR 1,23 PERSEN Januari 2014 IHK Karawang mengalami kenaikan indeks. IHK dari 141,08 di Bulan Desember 2013 menjadi 142,82 di Bulan Januari 2014. Dengan demikian, terjadi inflasi sebesar 1,23 persen. Laju inflasi tahun kalender year to date Januari 2014 Karawang sebesar 1,23 persen, dan laju inflasi year on year 2014 (Januari 2014 terhadap Januari 2013) Karawang tercatat sebesar 8,71 persen. Pada bulan Januari 2014, semua kelompok pengeluaran rumahtangga yang mengalami inflasi. Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,48 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 2,29 persen; kelompok sandang 2,39 persen, kelompok kesehatan 1,25 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,47 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,20 persen. Tingginya inflasi pada kelompok sandang sebesar 2,39 persen dipicu oleh melonjaknya harga emas di kuartal pertama bulan ini. Sedangkan inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,29 persen lebih diperngaruhi oleh kenaikan bahan bakar rumah tangga yaitu LPG 12 kg. DATA MENCERDASKAN BANGSA Berita Resmi Statistik Kabupaten Karawang, 1 Maret 2014

Bulan Januari Karawang mengalami inflasi (perkotaan) sebesar 1,23 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 141,08 pada Desember 2013 menjadi 142,82 pada Januari 2014. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok sandang sebesar 2,39 persen. Diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 2,29; kelompok kesehatan sebesar 1,25 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,14 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,48 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,47 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen. Penyumbang inflasi terbesar pada Januari ini adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Disusul oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok sandang; kelompok bahan makanan; kelompok kesehatan; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan. Komoditas yang memberikan andil terbesar yaitu bahan bakar rumah tangga yang diwakili oleh gas LPG 12 kg yaitu sebesar 0,38 persen. Selain itu, kontrak rumah juga ikut memberikan andil yang cukup besar yaitu sebesar 0,21 persen. Adanya kenaikan UMK Kabupaten Karawang mengakibatkan banyak pemilik kontrakan yang menyesuaikan harga atau tarif kontrakannya. Tabel 1. IHK dan Laju Inflasi Karawang Bulan Januari 2014 Menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2007=100) Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2013 IHK Januari 2014 Inflasi Januari 2014*) Inflasi Tahun 2014**) Inflasi Tahun ke Tahun***) Andil terhadap Inflasi Januari 2014 Sumber : BPS KABUPATEN KARAWANG Keterangan : *) **) ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 141.08 142.82 1.23 1.23 8.71 1.23 1. Bahan Makanan 197.48 198.43 0.48 0.48 7.33 0.12 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 141.29 142.90 1.14 1.14 8.83 0.25 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 120.05 122.80 2.29 2.29 7.45 0.65 4. Sandang 158.38 162.16 2.39 2.39-0.52 0.13 5. Kesehatan 133.45 135.12 1.25 1.25 7.77 0.04 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 123.08 123.66 0.47 0.47 9.06 0.02 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 118.63 118.87 0.20 0.20 20.84 0.02 perubahan IHK Januari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya perubahan IHK Januari 2014 terhadap IHK Desember 2013 perubahan IHK Januari 2014 terhadap IHK Januari 2013 2

Perbandingan besarnya inflasi bulanan Januari selama kurun waktu 2012-2014 terlihat pada Grafik 3. Inflasi Karawang pada Januari 2014 sebesar 1,23 persen lebih kecil dibanding inflasi Januari 2013 sebesar 1,38 persen tetapi lebih tinggi daripada inflasi Januari 2012 sebesar 1,18 persen. Laju inflasi tahun kalender 2014 (Januari-Januari 2014) sebesar 1,23 persen dan laju inflasi year on year (yoy) 2014 (Januari 2014 terhadap Januari 2013) sebesar 8,71 persen. Laju inflasi tahun kalender 2013 (Januari-Januari 2013) sebesar 1,38 persen dan laju inflasi tahun kalender 2012 (Januari-Januari 2012) sebesar 1,18 persen. Sedangkan laju inflasi yoy 2013 (Januari 2013 terhadap Januari 2012) sebesar 3,54 persen dan laju inflasi yoy 2012 (Januari 2012 terhadap Januari 2010) sebesar 3,65 persen. 3

Tabel 2. Sepuluh Komoditas dengan Inflasi/Deflasi Tertinggi di Karawang pada Januari 2014 No. Komoditas Inflasi (%) No. Komoditas Deflasi (%) 1 SEMANGKA 32.05 1 MINUMAN KESEGARAN -25.52 2 MELON 26.58 2 LADA/MERICA -20.38 3 PENYEDAP MASAKAN/VETSIN 26.34 3 DAUN BAWANG -16.21 4 KOL PUTIH/KUBIS 22.23 4 BAWANG PUTIH -14.58 5 TERONG PANJANG 21.43 5 JERUK -13.16 6 KACANG PANJANG 20.91 6 PETAI -12.11 7 PAMPERS 14.55 7 AGAR-AGAR -11.86 8 IKAN DALAM KALENG 14.49 8 KETUMBAR -11.38 9 KACANG HIJAU 13.25 9 VITAMIN -10.85 10 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 12.71 10 PEPAYA -10.54 Tabel 3. Sepuluh Komoditas dengan Andil Inflasi/Deflasi Tertinggi di Karawang pada Januari 2014 No. Komoditas Andil Inflasi (%) No. Komoditas Andil Deflasi (%) 1 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 0.38 1 ROKOK KRETEK FILTER -0.24 2 KONTRAK RUMAH 0.21 2 JERUK -0.14 3 NASI 0.21 3 TEMPE -0.05 4 ROKOK KRETEK 0.13 4 SALAK -0.03 5 BERAS 0.08 5 BAWANG MERAH -0.03 6 EMAS PERHIASAN 0.08 6 PEPAYA -0.03 7 TELUR AYAM RAS 0.07 7 SUSU CAIR KEMASAN -0.03 8 DAGING AYAM RAS 0.06 8 KENTANG -0.02 9 T E H MANIS 0.05 9 BAWANG PUTIH -0.02 10 MIE 0.04 10 MINUMAN KESEGARAN -0.02 Inflasi/Deflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran Kelompok Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,48 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 197,48 pada Desember 2013 menjadi 198,43 pada Januari 2014. Dari 11 subkelompok pengeluaran dalam kelompok bahan makanan, delapan subkelompok mengalami inflasi dan tiga subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok lemak dan minyak dengan inflasi sebesar 3,74 persen. Disusul oleh subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 2,07 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 1,75 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 1,60 persen; subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 1,41 persen; ; subkelompok sayursayuran 1,37 persen; subkelompok ikan diawetkan 0,87 persen; dan subkelompok bumbu-bumbuan 0,50 persen. Sebaliknya, subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok kacang-kacangan 5,51 persen; subkelompok buah-buahan 4,63 persen dan subkelompok ikan segar -0,55 persen. Kelompok bahan makanan pada Januari 2014 memberikan andil inflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: beras 0,08 persen; telur ayam ras 0,07 persen; daging ayam ras 0,06 persen; minyak goreng 0,04 persen; serta semangka, mie kering instan dan cabe merah masing-masing sebesar 0,03 persen. 4

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Bulan Januari 2014 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,14 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 141,29 pada Desember 2013 menjadi 142,90 pada Januari 2014. Dari tiga sebkelompok pengeluaran dalam kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, dua subkelompok mengalami inflasi, dan satu subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok makanan jadi dan subkelompok minuman tidak beralkohol masing-masing mengalami inflasi sebesar 2,17 persen dan 1,31 persen. Subkelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami deflasi sebesar 2,30 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau ini pada Januari 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,25 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu nasi dan rokok kretek yaitu sebesar 0,21 persen dan 0,13 persen. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 2,29 persen atau terjadi peningkatan indeks harga dari 120,05 pada Desember 2013 menjadi 122,80 pada Januari 2014. Keempat subkelompok pengeluaran pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi. Subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 5,82 persen. Subkelompok perlengkapan rumahtangga dan subkelompok biaya tempat tinggal masing-masing mengalami inflasi 1,80 persen dan 1,22 persen. Sedangkan inflasi terendah dialami oleh subkelompok penyelenggaraan rumahtangga yaitu sebesar 1,19 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar ini pada Januari 2014 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,65 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bahan bakar rumah tangga dan kontrak rumah masing-masing sebesar 0,38 persen dan 0,31 persen. Adanya kenaikan harga gas LPG 12 kg yang ditetapkan oleh pemerintah ternyata berdampak pada tingginya inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini. Hal ini terlihat dari besarnya andil yang diberikan oleh komoditas bahan bakar rumah pada besarnya inflasi bulan ini. Selain itu, perubahan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang mengalami kenaikan juga turut berperan pada naiknya tarif Kelompok Sandang Pada Januari 2014 kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 2,39 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 158,38 pada Desember 2013 menjadi 162,16 pada Januari 2014. Keempat subkelompok pengeluaran pada kelompok sandang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 3,85 persen. Sedangkan ketiga subkelompok lainnya yaitu subkelompok sandang laki-laki, subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,46 persen; 1,33 persen dan 1,59 persen. Kelompok sandang ini pada Januari 2014 memberikan sumbangan inflasi 0,13 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,08 persen. Melonjaknya harga emas pada minggu pertama awal tahun ini turut berdampak pada tingginya inflasi kelompok sandang. Walaupun secara berangsur-angsur harga emas mulai menunjukkan harga yang stabil, tetapi secara keseluruhan efek kenaikannya tetap berpengaruh terhadap tingginya laju inflasi bulan ini. 5

Kelompok Kesehatan Kelompok kesehatan pada Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 1,25 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 133,45 pada Desember 2013 menjadi 135,12 pada Januari 2014. Dari empat subkelompok yang ada pada kelompok kesehatan, hanya subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik yang mengalami inflasi sebesar 2,45 persen. Sebaliknya, subkelompok obat-obatan mengalami deflasi sebesar 0,68 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks harga alias stabil. Kelompok kesehatan ini pada Januari 2014 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah pasta gigi dan bedak masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Pada Januari 2014 kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,47 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 123,08 pada Desember 2013 menjadi 123,66 pada Januari 2014. Dari lima subkelompok yang ada, dua subkelompok pengeluaran yaitu subkelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan dan subkelompok rekreasi mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,94 persen dan 1,65 persen. Sedang subkelompok lainnya yaitu subkelompok jasa pendidikan; subkelompok kursus-kursus/ pelatihan dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks (stabil). Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga ini pada Januari 2014 memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah surat kabar harian. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi peningkatan indeks harga dari 118,63 persen pada Desember 2013 menjadi 118,87 persen pada Januari 2014. Dari empat subkelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi dan satu subkelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks (stabil). Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,24 persen; subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,04 persen serta subkelompok sarana dan penunjang transport sebesar 0,38 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan stabil atau tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan ini pada bulan Januari 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah mobil. 6

Perbandingan Inflasi/Deflasi Antar Kota di Jawa Barat TABEL 4. PERBANDINGAN INFLASI KARAWANG DENGAN BEBERAPA KOTA DI JAWA BARAT (TAHUN 2007 = 100) (dalam persen) KOTA Inflasi Januari 2014 * Inflasi Tahun 2014** Inflasi Tahun ke Tahun*** (1) (2) (3) (4) Karawang 1,23 1,23 8,71 Bogor 0,74 0,74 8,87 Sukabumi 1,07 1,07 8,52 Bandung 1,09 1,09 7,75 Cirebon 0,68 0,68 8,01 Bekasi 1,15 1,15 8,08 Depok 0,77 0,77 8,85 Tasikmalaya 0,91 0,91 7,09 Gabungan Jawa Barat 0,98 0,98 8,18 Jakarta 1,05 1,05 7,85 Nasional 1,07 1,07 8,22 Sumber : BPS PROPINSI JAWA BARAT Keterangan : *) perubahan IHK Januari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya **) perubahan IHK Januari 2014 terhadap IHK Desember 2013 ***) perubahan IHK Januari 2014 terhadap IHK Januari 2013 Dari Tabel 4 terlihat bahwa pada bulan Januari 2014 Karawang mengalami inflasi sebesar 1,23 persen. Secara nasional, Indonesia mengalami inflasi sebesar 1,07 persen. Seluruh kota dalam Gabungan Kota Pengamatan di Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok dan Tasikmalaya) mengalami inflasi. Gabungan tujuh kota pengamatan Jawa Barat pada bulan Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,98 persen. Dari tujuh kota pantauan di Jawa Barat, inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 1,15 persen, sedang inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,68 persen. 7

TABEL 5. INDEKS HARGA KONSUMEN DAN PERSENTASE PERUBAHANNYA DI KARAWANG BULAN JANUARI 2014 ( 2007 = 100 ) 11 KELOMPOK/SUBKELOMPOK PENGELUARAN INDEKS Desember 13 Januari 14 Perubahan (%) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 141.08 142.82 1.23 1..23 Bahan Makanan 197.48 198.43 0.48 0.12 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 209.28 212.24 1.41 0.12 Daging dan hasil-hasilnya 216.74 220.53 1.75 0.06 Ikan Segar 146.27 145.46-0.55-0.01 Ikan Diawetkan 156.06 157.42 0.87 57 Telur, Susu dan hasil-hasilnya 177.40 181.07 2.07 0.05 Sayur sayuran 180.20 182.66 1.37 0.02 Kacang kacangan 132.75 125.43-5.51-0.050 Buah buahan 231.95 221.21-4.63-0.15 Bumbu bumbuan 248.95 250.19 0.50 0.01 Lemak dan Minyak 173.98 180.49 3.74 0.05 Bahan Makanan Lainnya 169.36 172.07 1.60 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 141.29 142.90 1.14 0.25 Makanan Jadi 133.45 136.35 2.17 0.31 Minuman tidak beralkohol 161.59 163.70 1.31 0.04 Tembakau dan Minuman beralkohol 158.93 155.27-2.30-0.10 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 120.05 122.80 2.29 0.65 Biaya Tempat Tinggal 123.29 124.80 1.22 0.23 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 109.73 116.12 5.82 0.38 Perlengkapan Rumahtangga 116.54 118.64 1.80 0.011 Penyelenggaraan Rumahtangga 126.63 128.14 1.19 0.03 Sandang 158.38 162.16 2.39 0.13 Sandang Laki-laki 128.66 130.54 1.46 0.018 Sandang Wanita 119.50 121.09 1.33 0.014 Sandang Anak-anak 120.18 122.09 1.59 0.02 Barang Pribadi dan Sandang lainnya 291.15 302.36 3.85 0.08 Kesehatan 133.45 135.12 1.25 0.045 Jasa Kesehatan 134.46 134.46 Obat-obatan 112.39 111.63-0.68-4 Jasa Perawatan Jasmani 188.99 188.99 Perawatan Jasmani dan Kosmetik 134.66 137.96 2.45 0.049 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 123.08 123.66 0.47 0.0174 Jasa Pendidikan 118.82 118.82 Kursus-kursus/Pelatihan 108.06 108.06 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 150.73 152.15 0.94 57 Rekreasi 113.65 115.53 1.65 0.012 Olahraga 184.66 184.66 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 118.63 118.87 0.20 0.02 Transpor 135.86 136.18 0.24 0.02 Komunikasi dan Pengiriman 71.03 71.06 0.04 1 Sarana dan Penunjang Transpor 162.14 162.75 0.38 Jasa Keuangan 103.94 103.94 8