BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. fungsi dan tujuan Standar Pendidikan Nasional adalah:

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan masyarakat memasuki era global. Globalisasi ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. mencanangkan Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan pada tanggal 2 Mei

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. 1. Menurut kurikulum 2006 salah satu tujuan dari pembelajaran matematika di SD/

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (Scientific

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. di kemudian hari sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan. demikian pendidikan yang pada hakekatnya adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. pembelajaran. Salah satu faktor tersebut adalah kemampuan guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Standar Pendidikan Nasional dalam Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu utuk terus

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan dari peneliti saja. Pembelajaran tidak berhasil dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. pada jenjang yang lebih sempurna yaitu keberhasilan guru atau pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada siswa di semua jenjang pendidikan. Siswa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Madrasah diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga negara. Setiap Madrasah mengharapkan agar pendidikan selalu berhasil dengan memuaskan, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak sekali permasalahan yang ditemukan. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar (metode dan interaksi) dan faktor lain juga dapat mempengaruhinya, sehingga kesulitan dalam pembelajaran belum teratasi dengan optimal. Kegiatan proses belajar mengajar melibatkan siswa dan guru. Guru memegang peranan penting sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu ditekankan pada upaya peningkatan mutu guru. Salah satu upaya peningkatan mutu guru adalah meningkatkan kemampuannya dalam mengelola proses belajar mengajar, hal ini merupakan kunci penting dalam pelaksanaan tugas guru yang sesungguhnya yaitu bagaimana guru mengimplementasikan program pendidikan yang telah dirancang dalam kurikulum. 1

Pelaksanaan program pendidikan yang tepat terkait langsung dengan bagaimana guru memilih strategi dan metode yang tepat, karena keduanya memuat tugas-tugas atau kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa dalam program pendidikan tersebut. Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan atau jenjang pendidikan sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang diharapkan. Sebagaimana firman Allah Swt dalam penggalan surah An- Nahl ayat 125 dan surah An-Nisa ayat 86 yang berbunyi: Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Artinya : Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu. 2

Beberapa model pendekatan dapat dipilih oleh guru dalam menyusun strategi pembelajaran yang tepat berdasarkan ciri khas masing-masing mata pelajaran dan efektif untuk siswa. Pemilihan model pembelajaran adalah merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan guru agar pembelajaran yang disampaikan guru dapat diserap oleh siswa secara optimal dan kegiatan belajar mengajar menjadi efektif dan efesien. Pendekatan PAKEM adalah salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru untuk meningkatkan proses pembelajaran agar siswa menjadi terlatih untuk mengalami dan menentukan sendiri baik secara individu atau kelompok, saling berdiskusi dan berani menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan dan merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam suasana menyenangkan. Tidak ada metode atau pendekatan yang berdiri sendiri dalam suatu penyampaian materi ajar, demikian pula dengan pendekatan PAKEM yang merupakan perpaduan antara beberapa aspek dengan dominasi pada pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran Matematika menganut prinsif belajar melalui berbuat atau belajar sambil bermain yang menyenangkan, optimalisasi interaksi dan adanya keterlibatan seluruh indera siswa, untuk hal ini guru hendaknya mengemas pembelajaran sedemikian rupa sehingga mengaktifkan sebanyak mungkin indera siswa secara optimal. Penggunaan alat peraga yang dapat dimanipulasi siswa ketika 3

belajar juga sangat diharapkan untuk selalu memberi kesempatan kepada siswa agar dapat membuktikan dengan objektif sehingga berani mengungkapkan hasil pengamatannya atau perhitungannya secara lisan atau tertulis dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Bagi anak bermaian adalah suatu kegiatan yang serius tetapi mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain berbagai pekerjaannya terwujud termasuk belajar. Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak karena menyenangkan bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian. Bermain adalah suatu alat utama yang menjadi latihan untuk pertumbuhannya. Bermain adalah medium dimana si anak mencoba akan diri, bukan saja dalam fantasinya tetapi juga benar nyata secara aktif. Bila anak bermain secara bebas sesuai kemauan maupun sesuai kecepatannya sendiri, maka ia melatih kemampuannya. Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, diri yang tidak ia kenali sampai pada yang ia ketahui dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukannya. Jadi bermain mempunyai nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari seorang anak. Dengan memahami arti bermain bagi anak maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bermain adalah suatu kebutuhan bagi anak. Dengan merancang pelajaran tertentu untuk dilakukan sambil bermain maka anak belajar sesuai dengan tuntutan taraf perkembangannya. Bahkan jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi ada satu 4

tahap perkembangan yang berfungsi kurang baik dan ini tidak akan terlihat secara nyata langsung melainkan baru terlihat bila ia sudah menjadi remaja. (Asri Budiningsih, 2005: 43) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Walatung, pada umumnya selama ini guru cenderung memilih pendekatan pembelajaran yang berpusat pada mata pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru sangat dominan dan berperan sebagai penyampai pesan dan siswa hanya menerima pesan apa adanaya, hal tersebut menyebabkan siswa menjadi pasif sehingga prestasi belajar selalu dalam keadaan rata-rata rendah. Kenyataan ini tentu saja menjadi tantangan yang perlu dijawab karena prestasi belajar siswa adalah salah satu indikator yang menunjukkan mutu pendidikan dalam bentuk penguasaan berbagai kemampuan. Setiap pendidik bertanggung jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap program pembelajaran yang diampunya dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang partisipasif, aktif, inovatif, kreatif efesien dan menyenangkan. (Depdiknas, 2008 : 225). Guru harus kreatif menyikapi media yang ada disekitar agar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sehingga suasana pembelajaran menyenangkan dan tidak monoton agar guru dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak. 5

Dalam pembelajaran guru sebagai pengajar dan pendidik dapat mengembangkan kreatifitas siswa sehingga dapat membentuk manusia yang cerdas dan berkualitas, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional bab III pasal 4 ayat 4 yang menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, mengembangkan kemauan dan mengembangkan kreatifitas anak didik dalam pembelajaran. Walaupun permasalahan dalam pembelajaran masih ditemukan di lapangan baik pada minat dan motivasi siswa untuk belajar, sarana metode ataupun media pembelajaran serta permasalahan lainnya dalam pembelajaran. Saat pembelajaran Matematika di kelas IV MIN Walatung dilaksanakan guru berusaha semaksimal mungkin agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa, khususnya dalam membahas luas segitiga dan memberikan motivasi serta mengarahkan anak untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pengembangan potensi tersebut diharapkan dapat menjadikan pembelajaran Matematika sebagai pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak. Hal ini sangat sesuai dengan menerapkan pendekatan PAKEM. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 19/2005 pasal 19 yang menyatakan bahwa pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi anak didik untuk berpartisifasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan 6

kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis anak. Berdasarkan peraturan tersebut sebaiknya guru menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Penerapan pendekatan PAKEM akan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Matematika sehingga hasil belajar meningkat. Mata pelajaran Matematika adalah merupakan salah satu pembelajaran yang dianggap paling sulit dikalangan para siswa Madrasah Ibtidaiyah. Pada semester 1 tahun ajaran 2010/2011 yang lalu, nilai Matematika siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Walatung hanya memperoleh rata-rata 5,65. Beberapa penyebabnya adalah siswa kurang dapat mengerjakan soal-soal pelajaran geometri dan pengukuran terutama soal-soal terkait dengan menentukan luas segitiga pada standar kompetensi menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam memecahkan masalah dengan kompetensi dasar menentukan keliling dan luas jajar genjang dan segitiga dengan menggunakn rumus. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Matematika melalui pendekatan PAKEM dengan menggunakan rumus rumus luas segitiga agar dapat dengan mudah diingat oleh siswa dalam jangka waktu yang lama dan siswa benar-benar memahami tentang luas segitiga dengan judul Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menentukan 7

Luas Segitiga Melalui Pendekatan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan (PAKEM) Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Walatung. B. Rumusan dan Pemecahan Masalah Karena peneliti pada saat ini menghadapi masalah tentang kesulitan belajar siswa dalam menentukan luas segitiga terhadap siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Walatung, maka untuk mengatasi hal seperti ini peneliti mencoba dengan menggunakan pendekatan PAKEM sebagai solusinya dalam proses pembelajaran Matematika. Sehubungan dengan ini, maka peneliti merumuskan masalah penelitian ini seperti berikut : 1. Apakah melalui pendekatan PAKEM terhadap pembelajaran Matematika dalam menentukan luas segitiga, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran? 2. Apakah melalui pendekatan PAKEM dalam pembelajaran menentukan luas segitiga dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Walatung? Untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar Matematika di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Walatung Kabupaten Hulu Sungai Tengah, khususnya materi luas segitiga dalam rencana pemecahannya dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan PAKEM dalam proses belajar mengajar sebagai alternatif pemecahannya. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama 1 bulan dengan 2 kali siklus (2 X pertemuan). Tindakan di awali dengan evaluasi awal yang berfungsi untuk 8

menetapkan tindakan dan tolak ukur keberhasilan dari tindakan yang akan dilakukan, dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menentukan luas segitiga. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terjabar dalam bentuk kegiatan berikut ini : 1. Perencanaan Kegiatan tahap perencanaan meliputi: a. Membuat skenario pembelajaran tentang cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas segitiga dengan pendekatan PAKEM b. Membuat lembar observasi siswa untuk melihat kondisi belajar siswa ketika tindakan dilakukan c. Membuat lembar observasi guru untuk melihat efektivitas cara guru mengajar dengan menggunakan pendekatan PAKEM d. Membuat alat bantu yang diperlukan dalam tindakan kelas e. Membuat alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa sebagai dampak dari tindakan yang dilakukan 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan tahap ini adalah melakukan tindakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM sesuai dengan perencanaan. 3. Observasi dan Evaluasi 9

Proses observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan untuk menentukan keberhasilan tindakan yang dilakukan. 4. Refleksi Hasil observasi dianalisis dan kemudian dilakukan refleksi sebagai usaha untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang terjadi dari pelaksanaan tindakan kelas. Hasil observasi juga digunakan acuan untuk melakukan tindakan pada siklus selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas segitiga dengan menggunakan pendekatan PAKEM. C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Ingin mengetahui melalui pendekatan PAKEM terhadap pembelajaran Matematika dalam menentukan luas segitiga, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. 2. Ingin mengetahui melalui pendekatan PAKEM dalam pembelajaran menentukan luas segitiga dapat meningkatkan kemempuan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Walatung. D. Signifikansi / Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk perbaikan mutu proses belajar mengajar secara langsung seperti: 10

1. Bagi Siswa Perubahan guru mengajar berdampak langsung pada siswa dengan adanya keterlibatan, menemukan,berani bertanya, meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan hasil belajar. 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini akan dapat menumbuhkan kreativitas, selalu ingin memperbaiki proses pembelajaran dan kemampuan dalam mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran melalui berbagai pendekatan dan metode serta strategi yang bervariasi. 3. Bagi Kepala Madrasah Hasil penelitian ini akan dapat memberikan kreativitas dalam melakukan bimbingan terhadap para guru dan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kegiatan proses belajar mengajar berlangsung serta peningkatan tentang hasil belajar siswa. 4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan sebagai bahan pengembangan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan. 11

E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir sebagaimana yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: dengan pendekatan PAKEM, akan meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas segitiga pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Walatung. F. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini berdasarkan pada Pedoman Penulisan Skripsi Program Sarjana (S-1) IAIN Antasari Banjarmasin dan untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah dan penegasan judul, rumusan dan pemecahan masalah, tujuan penelitian, signifikansi / manfaat penelitian, hipotesis penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian teori, berisi tentang kemampuan belajar, kemampuan belajar Matematika, pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah kelas VI semester 1, pendekatan, pendekatan PAKEM, kebaikan pendekatan Pakem, kelemahan pendekatan PAKEM dan peranan alat peraga dalam pembelajaran PAKEM. 12

Bab III Metode penelitian, berisi tentang setting penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, data dan jenis data, teknik pengambilan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan dan jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas. Bab IV Laporan hasil penelitian, berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. Bab V Penutup, berisi tentang simpulan dan saran-saran. 13