LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Tahun 2011 Nomor 11 PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih Tahun Anggaran sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam Tahun Anggaran berjalan, maka perlu dilakukan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011;
2 b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu diatur dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Indonesia Nomor 3569); 4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Indonesia Nomor 3688); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
3 Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Indonesia Nomor 4286); 7. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Indonesia Nomor 4421); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
4 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Indonesia Nomor 4844); 11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 04); 12. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia, Indonesia Nomor 5049); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
5 Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4540); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Indonesia Nomor 4502); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138,
6 Indonesia Nomor 4576); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Indonesia Nomor 4577); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Indonesia Nomor 4578); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
7 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2011; 27. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Samarinda Tahun 2010 Nomor 01); 28. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah Kota Samarinda Tahun 2011 Nomor 01); 29. Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 903/9501/282-V/Keu tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Samarinda tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 dan Rancangan Peraturan Walikota Samarinda tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2011.
8 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SAMARINDA DAN WALIKOTA SAMARINDA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011. Pasal 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 semula berjumlah Rp. 1.802.349.558.393,- bertambah sejumlah Rp. 245.502.286.125,- Sehingga menjadi Rp. 2.047.851.844.518,- dengan rincian sebagai berikut : 1. Pendapatan a. Semula Rp.1.656.156.452.660 b. Bertambah/(berkurang) Rp. 258.133.902.212 Jumlah Pendapatan setelah perubahan Rp. 1.914.290.354.872 2. Belanja a. Semula Rp.1.538.067.301.296 b. Bertambah/(berkurang) Rp. 318.258.504.972 Jumlah Belanja setelah Perubahan Rp.1.856.325.806.268 Surplus / (Defisit) setelah Perubahan Rp. 57.964.548.604
9 3. Pembiayaan a. Penerimaan 1) Semula Rp. 146.193.105.733 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (12.631.616.087) Jumlah Penerimaan setelah Perubahan Rp. 133.561.489.646 b. Pengeluaran 1) Semula Rp. 264.282.257.097 2) Bertambah/(berkurang) Rp. (72.756.218.847) Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan Rp. 191.526.038.250 Jumlah pembiayaan neto setelah Perubahan Rp. (57.964.548.604) Sisa lebih pembiayaan anggaran setelah Perubahan Rp. 0 Pasal 2 (1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari: a. Pendapatan Asli Daerah 1) Semula Rp. 175.000.000.000 2) Bertambah/(berkurang) Rp. 7.560.000.000 Jumlah Pendapatan Asli Daerah setelah perubahan Rp. 182.560.000.000 b. Dana Perimbangan 1) Semula Rp. 1.130.874.152.660 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 23.928.564.805
10 Jumlah pendapatan asli daerah setelah perubahan Rp. 1.154.802.717.465 c. Lain-lain pendapatan yang sah 1) Semula Rp. 350.282.300.000 2) Bertambah / (berkurang) Rp. 226.645.337.407 Jumlah pendapatan asli daerah setelah perubahan Rp. 576.927.637.407 (2) Pendapatan asli daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan : a. Pajak daerah 1) Semula Rp. 86.845.000.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 14.333.846.688 Jumlah pajak daerah setelah Perubahan Rp. 101.178.846.688 b. Retribusi daerah 1) Semula Rp. 70.355.000.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. (22.504.000.000) Jumlah retribusi daerah Perubahan Rp. 47.851.000.000 c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 1) Semula Rp. 11.550.000.000
11 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 100.000.000 Jumlah hasil pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan setelah per Rp. 11.650.000.000 d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 1) Semula Rp. 6.250.000.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 15.630.153.312 Jumlah lain-lain pendapatan asli daerah yg sah setelah perubahan Rp. 21.880.153.312 (3) Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan : a. Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 1) Semula Rp. 733.199.582.660 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 23.928.564.805 Jumlah dana bagi hasil setelah perubahan Rp. 757.128.147.465 b. Dana alokasi umum 1) Semula Rp. 397.674.570.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 0 Jumlah dana alokasi umum setelah perubahan c. Dana alokasi khusus 1) Semula Rp.
12 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 0 Jumlah dana dana alokasi khusus setelah perubahan Rp. 0 (4) Lain-lain pendapatan yang sah a. Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya 1) Semula Rp. 150.600.000.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 53.020.977.887 Jumlah dana bagi hasil pajak setelah perubahan Rp. 203.620.977.887 b. Dana penyesuaian dan otonomi khusus 1) Semula Rp. 0 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 113.799.359.520 Jumlah dana penyesuaian dan otonomi khusus setelah perubahan Rp. 113.799.359.520 c. Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah 1) Semulai Rp. 199.682.300.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 59.825.000.000 Jumlah dana bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya setelah perubahan Rp. 259.507.300.000 Pasal 3 (1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 terdiri dari :
13 a. Belanja Tidak Langsung 1) Semula Rp. 697.282.414.760 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 97.907.443.425 Jumlah belanja tidak langsung setelah perubahan b. Belanja Langsung 1) Semula Rp. 840.784.886.536 2) Bertambah/ (berkurang) Jumlah belanja langsung setelah Rp. 220.351.061.547 perubahan Rp. 1.061.135.948.083 (2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja : a. Belanja Pegawai 1) Semula Rp. 644.453.146.375 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 49.874.508.980 Jumlah belanja pegawai setelah perubahan Rp. 694.327.655.355 b. Belanja bunga 1) Semula Rp. 2.000.000.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 0 Jumlah belanja bunga setelah perubahan Rp. 2.000.000.000 c. Belanja hibah 1) Semula Rp. 35.340.805.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 40.407.200.000
14 Jumlah belanja hibah setelah perubahan Rp. 75.748.005.000 d. Belanja bantuan sosial 1) Semula Rp. 12.488.463.385 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 7.625.734.445 Jumlah belanja bantuan sosial setelah perubahan Rp. 20.114.197.830 e. Belanja tidak terduga 1) Semula Rp. 3.000.000.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 0 Jumlah belanja tidak terduga setelah perubahan Rp. 3.000.000.000 (3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja : a. Belanja pegawai 1) Semula Rp. 345.989.023.340 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 46.787.773.429 Jumlah belanja pegawai setelah perubahan Rp. 392.776.796.769 b. Belanja barang dan jasa 1) Semula Rp. 215.547.132.526 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. (3.497.535.301) Jumlah belanja barang dan jasa setelah perubahan Rp. 212.049.597.225 c. Belanja modal 1) Semula Rp. 279.248.730.670 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 177.060.823.419
15 Jumlah belanja modal setelah perubahan Rp. 456.309.554.089 Pasal 4 (1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Penerimaan 1) Semula Rp. 146.193.105.733 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. (12.631.616.087) Jumlah penerimaan setelah perubahan Rp. 133.561.489.646 b. Pengeluaran 1) Semula Rp. 264.282.257.097 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. (72.756.218.847) Jumlah pengeluaran setelah perubahan Rp. 191.526.038.250 (2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan : a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya 1) Semula Rp. 79.852.790.178 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. (25.791.300.532) Jumlah SiLPA tahun anggaran sebelumnya setelah perubahan Rp. 54.061.489.646 b. Penerimaan pinjaman daerah 1) Semula Rp. 66.340.315.555 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 13.159.684.445
16 Jumlah penerimaan pinjaman daerah setelah perubahan Rp. 79.500.000.000 (3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan : a. Penyertaan modal 1) Semula Rp. 3.500.000.000 2) Bertambah/ (berkurang) Rp. 0 Jumlah pembayaran pokok utang setelah perubahan Rp. 3.500.000.000 b. Pembayaran pokok utang 1) Semula Rp. 260.782.257.097 2) Bertambah/ (berkurang) Jumlah pembayaran pokok utang Rp. (72.756.218.847) setelah perubahan Rp. 188.026.038.250 Pasal 5 Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini yang terdiri dari : 1. Lampiran I : Ringkasan Perubahan APBD; 2. Lampiran II : Ringkasan Perubahan APBD menurut urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi; 3. Lampiran III : Rincian Perubahan APBD menurut urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
17 4. Lampiran IV : Rekapitulasi Perubahan Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan Kegiatan; 5. Lampiran V : Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam rangka Pengelolaan Keuangan Negara; 6. Lampiran VI : Daftar Perubahan jumlah pegawai per golongan dan per jabatan; 7. Lampiran VII : Daftar piutang daerah; 8. Lampiran VIII : Daftar penyertaan modal (investasi) daerah; 9. Lampiran IX : Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap daerah; 10. Lampiran X : Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lainnya; 11. Lampiran XI : Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini; 12. Lampiran XII : Daftar dana cadangan daerah; dan 13. Lampiran XIII : Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah. Pasal 6 Landasan Operasional pelaksanaan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2011 diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran.
18 Pasal 7 (1) Dalam keadaan darurat, Pemerintah Daerah Kota Samarinda dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan Perubahan APBD, dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran. (2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut : a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas Pemerintah Daerah Kota Samarinda dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya; b. tidak diharapkan terjadi secara berulang; c. berada diluar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah Kota Samarinda; dan d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
19 Pasal 8 Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan Penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Samarinda. Diundangkan di Samarinda pada tanggal 01 Nopember 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA SAMARINDA, Ditetapkan di Samarinda pada tanggal 01 Nopember 2011 WALIKOTA SAMARINDA, ttd H. SYAHARIE JA ANG H.M. FADLY ILLA LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 NOMOR 11