BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan suatu standar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Konservatisme merupakan suatu sikap hati-hati yang dikerjakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. dan investasi dari obligasi atau surat hutang yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan adanya Signaling Theory, investor akan diberikan kemudahan untuk

BAB I. Pendahuluan UKDW. melalui informasi laba yang terkandung di dalamnya. Bagi para stakeholder, laporan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh tingkat laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen, badan usaha dituntut untuk tumbuh. Growth dapat diwujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam dunia bisnis di Indonesia telah melahirkan begitu banyak

BAB I PENDAHULUAN. bagi pengguna laporan keuangan baik internal maupun eksternal. Menurut SFAC

BAB I PENDAHULUAN. entitas atau perusahaanya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang kian meningkat menuntut setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Laporan keuangan perusahaan disediakan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. Teori agensi didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan sebagai sekumpulan

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai kepentingan. Oleh karena itu, kualitas dari suatu laporan. penggunanya dalam mengambil keputusan yang diinginkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. adanya perbedaan standar akuntansi yang berlaku di masing-masing negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan satu bentuk pasar dalam pasar keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang digunakan setiap negara berbeda beda. Investor akan menemui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya konflik kepentingan antara shareholder dan manajer, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan pendanaan untuk kegiatan investasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan pribadi manajer. Dengan wewenang yang dimiliki, manajer dapat

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan keuangan yang tidak mencerminkan keadaan atau kondisi laporan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. aturan, standar, dan prinsip yang mengatur penyajian laporan keuangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. hasil sesuai dengan harapan yaitu mendapatkan laba yang maksimal. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu pencatatan

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB I PENDAHULUAN. laba. Sehingga informasi yang tepat sangat berpengaruh dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dananya untuk kegiatan operasional dan meningkatkan usahanya antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan timbul permasalahan agensi, karena masing-masing dari kedua pihak

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode dan dapat menjadi alat untuk mengukur kinerja manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melaporkan hasil dari kinerjanya adalah melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah suatu catatan informasi keuangan suatu perusahaan tentang transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dalam suatu periode akuntansi yaitu tahun buku suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Tujuan adanya pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai perusahaan kepada investor, kreditor dalam pengambilan keputusan (Kieso, Weygandt, Warfield, 2011:7). Pihak investor menggunakan laporan keuangan untuk dapat mengetahui kondisi perusahaan dan kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Sedangkan pihak kreditor, akan menggunakan laporan keuangan untuk melihat kondisi keuangan suatu perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan apakah akan memberikan kredit atau tidak. Salah satu prinsip yang digunakan dalam pelaporan keuangan adalah prinsip konservatisme. Konservatisme adalah suatu prinsip kehati-hatian dimana jika terdapat banyak alternatif yang dapat dilakukan dalam melaporkan suatu hasil, maka hasil terburuklah yang akan dilaporkan. Dalam bukunya, Suwardjono mendeskripsikan konservatisme sebagai sikap dalam menghadapi suatu ketidakpastian dalam mengambil suatu keputusan atas dasar hasil terburuk dari 1

2 ketidakpastian tersebut (2010: 245). Suwardjono juga menjelaskan bahwa di dalam prinsip konservatisme akan melaporkan beban dan kewajiban sesegera mungkin namun, pendapatan dan aset akan dilaporkan dan diakui pada saat benar-benar terjadi (2010: 245). Konservatisme didefinisikan oleh FASB Statement of Concept No.2 sebagai suatu reaksi hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian dimana ketidakpastian dan resiko yang melekat telah cukup dipertimbangkan. Hendriksen dan Van (2000) dalam Biki, Damayanti dan Pontoh (2013) menyatakan bahwa di dalam mendukung konservatisme dalam menghadapi ketidakpastian, ada dua argumen yang dapat digunakan. Dua argumen tersebut adalah yang pertama, memiliki sikap pesimistik yang diperlukan untuk menetralkan sikap optimis yang ada pada manajer dan pemilik. Kedua, overstatement laba dan aset lebih berbahaya daripada understatement. Dalam penerapan konservatisme, sebenarnya keuntungan atau pendapatan diakui pada saat adanya pendapatan dari kenaikan nilai aset maupun keuntungan lainnya diakui pada saat kejadian tersebut menimbulkan aliran kas yang benar-benar ada realisasinya. Sedangkan untuk pengakuan kerugian, pengakuan ini dapat diakui dengan tidak diperlukannya kepastian yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan verifikasi yang lebih tinggi mengenai pengakuan pendapatan dibandingkan dengan pengakuan biaya. Konservatisme dapat digunakan untuk mengurangi konflik antara bondholders-shareholders (Ahmed, Billing, dan Morton, 2002, dalam

3 Haniati dan Fitriany, 2010). Bondholders adalah pemegang obligasi, dimana bondholders adalah sebuah perusahaan yang memberikan pinjaman berupa obligasi. Sedangkan yang dimaksud dengan shareholders adalah pemilik saham dimana shareholders akan menerima keuntungan berupa dividen. Konflik antara bondholdersshareholders terjadi ketika bondholders khawatir perusahaan tidak dapat melunasi hutang obligasinya karena jumlah aset yang tidak mencukupi. Salah satu alasan mengapa jumlah aset perusahaan tidak mencukupi untuk membayar bondholders adalah karena adanya overpayment dividen yang diberikan perusahaan kepada shareholder. Oleh karena itu, untuk mencegah overpayment dividen yang terjadi perusahaan dapat menerapkan prinsip konservatisme. Adanya konvergensi IFRS (International Financial Reporting Standard) di Indonesia menyebabkan prinsip konservatisme mulai diganti dengan prinsip prudence atau prinsip kehati-hatian (Aristiya dan Budiharta, 2014). Dengan kata lain, dengan adanya kewajiban pemakaian standar IFRS di Indonesia, maka prinsip konservatisme ditinggalkan oleh semua perusahaan dan kemudian diganti oleh prinsip prudence. Dalam penerapannya, prinsip konservatisme dan prinsip prudence hampir sama. Prinsip konservatisme dan prinsip prudence tetap mengutamakan kehati-hatian dalam pengakuan kenaikan aset (pendapatan) dan beban. Kedua prinsip ini menggunakan prinsip pengakuan rugi dan beban yang dapat dilakukan sesegera mungkin, namun untuk pendapatan dan laba pengakuannya dilakukan setelah adanya kepastian. Perbedaan antara prinsip

4 konservatisme dan prinsip prudence adalah jika di dalam prinsip konservatisme pendapatan diakui pada saat terealisasi, maka dalam prinsip prudence pendapatan dapat diakui sesegera mungkin setelah syarat-syarat pengakuan pendapatan dalam IFRS sudah terpenuhi. Teori agensi mengatakan bahwa antara prinsipal dan agen mempunyai keinginan untuk mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya dan menghindari risiko yang mungkin dapat terjadi (Jensen dan Meckling, 1976). Dengan adanya teori agensi ini, maka akan menimbulkan masalah dimana manajer akan mementingkan kepentingannya sendiri terlebih dahulu sebelum memberikan manfaat kepada pemegang saham sebagai pihak prinsipal. Hal ini disebabkan karena seorang agen sebagai pengelola perusahaan tentunya lebih banyak mengetahui informasi internal dan dapat memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan dengan prinsipal. Karena adanya konidi ini, maka akan menimbulkan asimetri informasi di dalam perusahaan. Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan informasi yang diterima antara agen dan prinsipal. Agen yang dimaksudkan disini adalah pihak internal perusahaan (manajer perusahaan), sedangkan prinsipal adalah pihak eksternal perusahaan (pemegang saham). Para manajer perusahaan lebih mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam perusahaan, sedangkan pemegang saham dan kreditor sebagai prinsipal yang berada di luar perusahaan lebih mengetahui keadaan mengenai perusahaan dalam porsi yang sedikit. Jadi, dengan kata lain, Asimetri

5 informasi merupakan suatu keadaan banyaknya informasi yang dapat diakses oleh pihak internal perusahaan tidak sama dengan informasi yang dapat diakses oleh pihak diluar perusahaan. Asimetri informasi ini juga dianggap penting dalam menentukan kualitas suatu laporan keuangan karena laporan keuangan adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak pihak di luar perusahaan yang nantinya akan digunakan dalam pengambilan keputusan investasi. Manajer akan cenderung memanfaatkan asimetri informasi ini untuk melaporkan laba dengan tinggi (overstate laba). Pelaporan laba yang tinggi ini dilakukan manajer agar pemegang saham melihat kinerja manajemen baik karena dengan adanya laba yang tinggi dapat menunjukan bahwa manajemen telah melakukan tugasnya dengan baik dan kondisi perusahaan di masa depan juga akan semakin baik. Untuk mengurangi terjadinya asimetri informasi ini adalah dengan cara melakukan prinsip konservatisme dalam pelaporan keuangan. Konservatisme ini dapat membantu melakukan pengakuan laba atau pendapatan jika pendapatan tersebut benar-benar sudah memiliki kepastian yang cukup tinggi terealisasi. Dengan demikian, prinsip konservatisme dapat mengurangi manipulasi yang dapat dilakukan manajemen agar laporan yang disajikan juga benar-benar seperti apa yang terjadi di perusahaan sesungguhnya. Penelitian Fitriany dan Haniaty (2010) membuktikan adanya pengaruh konservatisme terhadap asimetri informasi. Di dalam penelitian Fitriany dan Haniaty (2010) menemukan bahwa konservatisme mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap

6 asimetri informasi. Dengan penerapan konservatisme, maka asimetri informasi akan semakin berkurang karena adanya batasan kepada manajemen dalam menggunakan informasi yang mereka miliki. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Biki, dkk (2013). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Biki, dkk (2013) mempunyai hasil bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap asimetri informasi. Di dalam penelitiannya, Biki, dkk (2013) mengatakan bahwa konservatisme akuntansi hanya menggunakan model pendeteksian konservatisme berdasarkan laba akrual sehingga tidak dapat mendeteksi praktik konservatisme secara luas. Dengan adanya pro dan kontra mengenai ada dan tidaknya pengaruh konservatisme terhadap asimetri ini, maka penulis mengangkat topik ini agar dapat membuktikan apakah benar bahwa konservatisme ini berpengaruh terhadap asimetri informasi. Di dalam penelitian sekarang menggunakan satu variabel pemoderasi yaitu kepemilikan institusional. Variabel ini akan membantu penelitian ini untuk memoderasi hubungan antara konservatisme terhadap asimetri informasi. Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan yang dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Kepemilikan institusional ini dilakukan sebagai bentuk dari corporate governance. Corporate governance adalah langkah yang dapat membantu melindungi kelompok-kelompok minoritas perusahaan dari kecurangan yang ditimbulkan oleh manajer dan pemegang saham pengendali dengan menekankan tindakan-tindakan pada mekanisme yang legal (Biki, dkk, 2013). Corporate governace ini akan menjadi

7 pengendalian bagi pihak-pihak luar yang berkepentingan sehingga manajer tidak berani melakukan manipulasi terhadap pelaporan keuangan. Dengan kata lain, variabel pemoderasi ini akan membantu memperkuat pengaruh konservatisme terhadap asimetri informasi. Objek penelitian sekarang menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dikarenakan perusahaan di Indonesia sebagian besar merupakan perusahaan manufaktur sehingga dapat mencerminkan perusahaan di Indonesia. Selain itu, alasan mengapa perusahaan manufaktur dipilih untuk menjadi objek penelitian ini karena di dalam perusahaan manufaktur perusahaan akan mengolah produknya mulai dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi sampai pada barang jadi. Karena proses yang dilalui oleh perusahaan manufaktur sangat kompleks, maka banyak juga biaya yang timbul dalam proses pemproduksian produknya. Banyaknya biaya yang timbul, maka mengakibatkan kemungkinan adanya biaya yang tidak dilaporkan sehingga terjadi asimetri informasi. Tahun penelitian yang diambil untuk penelitian sekarang adalah 3 tahun yaitu tahun 2012-2014. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas, dapat ditarik sebuah rumusan masalah yaitu, apakah kepemilikan institusional memoderasi pengaruh konservatisme terhadap asimetri informasi.

8 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sesuai dengan perumusan masalah diatas yaitu untuk mendapatkan bukti empiris dan menganalisis mengenai kepemilikan institusional yang memoderasi pengaruh konservatisme terhadap asimetri informasi. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan atau bahan pembanding untuk penelitian berikutnya dengan topik yang sejenis. b. Manfaat Praktis 1. Investor : dengan adanya penelitian ini, investor akan terbantu dalam menilai kinerja perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Investor juga akan mengetahui pentingnya prinsip konservatisme dan corporate governance dalam sebuah pelaporan keuangan. 2. Perusahaan : dengan adanya penelitian ini, perusahaan mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya penerapan prisip konservatisme dan corporate governace

di dalam melaksanakan pelaporan keuangan sehingga tidak terjadi asimetri informasi. 9 1.5 Sistematika Skripsi Untuk memberikan gambaran mengenai isi dari skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan. Sistematika tersebut adalah sebagai berikut : 1. BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab 1, berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. 2. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab 2, berisikan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori, dan pengembangan hipotesis, serta model penelitian. 3. BAB 3 : METODE PENELITIAN Pada bab 4, menjelaskan mengenai desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, dan pengukuran variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, serta teknik analisis data. 4. BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

10 Pada bab 4, berisikan mengenai karateristik objek penelitian, deskripsi data, analisis data, dan pembahasan dari hasil penelitian. 5. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab 5 ini merupakan penutup dari penelitian ini yang berisikan simpulan penelitian, keterbatasan, dan saran saran untuk pihak pihak yang berkepentingan.

11