BAHAN PERKULIAHAN DASAR SENI DAN DESAIN (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

KRITIK DAN TINJAUAN KARYA DESAIN Pokok Bahasan - II

BAGIAN 1 KONSEP TEORI

BAB 2 PRODUK / JASA 2.1 Sejarah Desain

Suatu kegiatan riset. Fenomena sosial budaya. Penciptaan karya baru (inovasi)

Pengantar Studi Seni Rupa

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. a. Langer terkesan dengan pengembangan filsafat ilmu yang berangkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Desain Interior I ( Pengantar )

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA ABAD KE-20 SUSANNE K. LANGER. Oleh : Ritter Willy Putra Christina Abigail Daniz Puspita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

14. Baum Garten mengungkapkan estetika sebagai suatu ilmu, bahwa estetika adalah ilmu tentang pengetahuan indriawi yang tujuannya adalah keindahan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mereka secara aktif untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MEDIA CETAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAHAN PERKULIAHAN KRIYA TEKSTIL. Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

Kata Kunci: Teknologi Simulasi, Simulasi Desain, Realitas Virtual, Citra, Posrealitas.

Estetika Desain. Oleh: Wisnu Adisukma. Seni ternyata tidak selalu identik dengan keindahan. Argumen

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

SEJARAH DESAIN. Gaya Desain Bauhaus Modul IX. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA Penekanan Desain Konsep Arsitektur Modern

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

11FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan manifestasi fisik dalam bentuk, corak, unsur-unsur, asas-asas estetik,

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Misi. Tujuan. Visi. Memberikan pendidikan terjangkau di bidang fesyen untuk semua lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk ekspresi pribadi(

Aspek-Aspek Karya Seni Rupa

SEJARAH ESTETIKA. Keindahan (beauty) Yunani kuno. Abad 18

BAB III TEORI PENUNJANG. Kata desain berasal dari bahasa Italia designo yang artinya gambar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK DESAIN SULAMAN BERWARNA PADA MATA KULIAH DESAIN HIASAN

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

Pengembangan Produk Kreatif sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas Desain di PPPPTK Seni dan Budaya. Abstrak

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB III TEORI PENUNJANG

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori. a. Brand. Brand adalah kumpulan dari simbol konkret seperti nama, logo, slogan dan

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

Art Nouveau. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Oleh. Sudrajat. Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta

Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

7

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

FALSAFAH EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI ISLAM SEBAGAI SISTEM ANALISIS (ILMU) Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam PASCASARJANA STEI TAZKIA

A. Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Pembelajaran. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar pada paparan hasil dan temuan penelitian, makna perubahan bentuk

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

Halaman Judul. SSK 6431/4, 4 SKS (Teori 1, Praktik 3), Sem 6 (Enam)

Berapresiasi Seni Rupa

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

Fungsi Produk Seni Kerajinan Ukir Kayu Guwang

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB II. KONSEP PENCIPTAAN. kaki yang lainnya ( Dimana

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.

Transkripsi:

BAHAN PERKULIAHAN DASAR SENI DAN DESAIN (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Mila Karmila, S.Pd, M.Ds PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

I PENGERTIAN SENI DAN DESAIN Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengertian seni, pengertian desain, dan keterkaitan antara seni dan desain dilihat dari aspek kontekstual. Materi dasar seni dan desain pada bab ini adalah pengertian seni, pengertian desain, dan lingkup seni dan desain Setelah mempelajari pengertian seni dan desain, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian seni 2. Menjelaskan pengertian desain 3. Menjelaskan lingkup seni dan desain (dalam kaitan kontekstual) A. PENGERTIAN SENI Setiap karya cipta manusia yang berkaitan dengan keindahan selalu dikatakan sebagai benda yang memiliki nilai seni. Pengetahuan tentang seni dan pemikiran mendasar tentang seni diperlukan agar perkembangan seni terarah berdasarkan temuan tentang hakikat seni itu sendiri. Selama ini seni dipahami oleh para seniman Indonesia merupakan way of life atau sikap kesenimanan, bukan dianggap sebagai pengetahuan. Seni atau art awalnya berarti teknik, pertukangan, keterampilan, yang dalam bahasa Yunani kuno disebut sebagai techne. Arti tersebut juga berlaku dalam budaya Indonesia kuno. Baru pada pertengahan abad ke-17 di Eropa dibedakan antara keilmuan umum (termasuk alam) dan keindahan karaya seni atau benda seni, kemudian muncul istilah fine art (seni indah) atau high arts (seni halus dan seni tinggi). Inilah sebabnya kemudian dikenal istilah seni pengobatan, seni memasak, seni perang, seni berdagang, seni manajemen. Pada perkembangannya seni dikategorikan sebagai

artefact atau benda buatan manusia. Artefact kemudian dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : 1. Benda-benda yang berguna tetapi tidak memiliki nilai keindahan 2. Benda-benda yang berguna dan memiliki nilai keindahan 3. Benda-benda yang indah tetapi tidak memiliki kegunaan praktisnya. Seni merupakan suatu wujud yang terindera, artinya suatu karya seni merupakan sebuah benda atau artefak yang dapat dilihat, didengar, atau dilihat dan sekaligus didengar (visual, audio, dan audio-visual), seperti lukisan, musik, teater. Secara definitif kata seni berada di luar benda seni sebab seni itu berupa nilai. Jadi apa yang oleh seseorang dikatakan indah belum tentu indah bagi orang lain. Berbagai definisi/pengertian seni menurut beberapa ahli seni, antara lain: 1. Clive Bell, seorang filsuf seni klasik modern yang terkenal dengan bukunya Seni (1913), mengemukakan bahwa seni merupakan significant form (bentuk bermakna). 2. LeoTolstoi (1828-1910), seorang sastrawan Rusia berbendapat bahwa seni adalah ungkapan perasaan seniman yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh sang seniman. 3. Susanne K Langer, filsuf seni Amerika mengemukakan bahwa seni memiliki tiga prinsip yaitu ekspresi, kreasi dan bentuk seni. Karya seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indera dan pencitraan, dan yang diekspresikan adalah perasaan manusia. Pengertian perasaan di sini dalam lingkup yang luas adalah sesuatu yang dapat dirasakan, sensasi fisik, penderitaan dan kegembiraan, gairah dan ketenangan, tekanan fikiran, emosi yang kompleks yang berkaitan dengan kehidupan manusia. B. PENGERTIAN DESAIN Desain merupakan kata baru peng-indonesiaan dari kata design (bahasa. Inggris), istilah ini merupakan pengilmuan kata merancang yang penggunannya dinilai terlalu umum dan kurang mewadahi aspek keilmuan secara formal. Kemudian kata desain mulai dipergunakan di lingkungan akademis dan profesi, yang kemudian

berkembang sebagai satu istilah budaya yang melingkupi berbagai aspek kegiatan masyarakat luas. Istilah desain telah ada sejak tahun 1548, dalam bahasa Latin designare dalam bahasa Perancis de-signare artinya to mark, mark out more at sign. Secara praktis desain dimaknai sebagai menggambar sketsa sebelum merealisir gagasan ke dalam kenyataan (Webster s Collegiate Dictionary). Secara etimologis kata desain berasal dari kata designo (Itali) yang artinya gambar (Jervis, 1984). Kata desain kemudian diberi makna baru dalam bahasa Inggris pada abad ke-17, yang dipergunakan untuk membentuk School of design tahun 1836. Atas jasa Ruskin dam Morris, dua tokoh gerakan antiindustri di Inggris pada abad ke- 19, kata desain diberi bobot sebagai art and craft: yaitu paduan antara seni dan keterampilan. Di dalam dunia seni rupa Indonesia, kata desain seringkali dipadankan dengan berbagai istilah, yaitu: 1. Kata benda : rekabentuk, rekarupa, tatarupa, perupaan, anggitan, rancangan, gagas rekayasa, perencanaan, karya kerajinan, kriya, kerangka, sketsa ide, gambar, busana, penggayaan, layout, ruang (interior), susunan rupa, tatabentuk, tatawarna, ukiran, motif, ornamen, grafis, dekorasi. 2. Kata Kerja : menata, mengkomposisi, merancang, merencana, menghias, menyusun, mencipta, berkreasi, menggambar, melukiskan, menyajikan karya, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan merancang dalam arti luas. Desain kemudian mengalami perubahan makna yang sangat signifikan, apabila dulu desain adalah gambar atau rancangan sebagai pemandu membuat benda yang diangan-angankan (imagined objects), sekarang yang disebut desain bukan hanya obyek, tetapi mengambil ungkapan Heskett design is to design a design to produce a design (Hessket, 2004 dalam Buchori,2006). Ada empat kata desain dalam ungkapan tersebut, dan bila diurai maka kata desain yang disebut paling awal merujuk desain sebagai disiplin ilmu yang berimplikasi pada epistemologi. Kata desain kedua merujuk pada kegiatan (action) yang berimplikasi pada proses mendesain dan metodologi, kata desain ketiga adalah produknya (benda atau objek) yang berimplikasi

pada keputusan dan interpretasi nilai (values) oleh si pendesain; dan kata desain yang terahir merujuk pada munculnya suatu wacana akibat kehadiran obyek baru tersebut. Desain dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteksnya. Pada awal abad ke-20, desain mengandung pengertian sebagai kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula (Walter Gropius, 1919). Dekade ini merupakan satu tahap transformasi dari pengertian-pengertian desain sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur dekoratif dan kekriyaan dari fungsi. Beberapa pengertian desain yang bersifat rasional dirumuskan sebagai berikut : a. A good directed problem solving activity (Bruce Archer, 1965) b. Desain merupakan salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan produk nilai-nilai untuk suatu waktu tertentu (Widagdo, 1993) c. Desain adalah berbagai detil gambar, bangunan, wahana lainnya untuk pekerjaan artistik (The American college Dictionary) d. Desain adalah sains yang berupaya merumuskan dan mengkonstruksikan gagasan secara ilmiah (scholarly) kedalam sistem/artefak/produk yang mengandung kegunaan praktis yang dilandasi oleh nilai-nilai (values), yang bersifat normatif/sesuatu yang dapat diukur secara obyektif, kuantitatif.(buchori, 2006) e. Desain adalah sains yang dikendalikan oleh logika dan hukum buatan manusia (artificial) dalam mengeksploitasi unsur materi ke dalam artefak yang mengandug nilai kegunaan praktis.(herbert Simon) Fakta menunjukkan bahwa perkembangan peradaban manusia banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, dan tidak terlepas dari peranan desain sebagai faktor yang mempengaruhinya. Namun demikian dalam dunia akademis desain belum mapan benar posisinya, apakah desain itu secara epistemologis berada di disiplin seni, enjinering, teknologi, atau ilmu sosial. Desain mengandung unsur seni karena adanya unsur heuristic dan estetik, mengandung unsur sains alami karena berkaitan dengan prinsip dan sifat fisikokemikal dari material, mengandung engineering karena pembentukan (embodiment) dari material hingga berfungsi, mengandung unsur teknologi karena melipatgandakan kemampuan manusia, dan ilmu sosial karena proses konfigurasi menjadi artefak dikendalikan oleh etika, moral, dan nilai-nilai sosial lainnya.

C. KAITAN ANTARA SENI DAN DESAIN Dilihat dari akar falsafah keilmuan sebenarnya seni merupakan disiplin ilmu induk bagi desain, selain sains, enjiniring atau teknologi. Modernisme telah merubah nilai dan pranata, juga dalam bidang seni dan desain. Keduanya mulai mempunyai arahnya sendiri. Eksistensi seni dan desain dalam suatu produk memiliki keterikatan satu sama lain yang seakan-akan tidak dapat terpisahkan. Pada suatu produk desain senantiasa memuat aspek seni, karena selain aspek fungsi dari desain produk yang dibuat maka adanya unsur heuristic dan estetik penting untuk diperhatikan. Seperti berbagai produk yang berkaitan dengan fashion, interior rumah, kendaraan dan sebagainya. Adapula produk desain yang tidak mempertimbangkan aspek seni dan hanya menonjolkan aspek fungsi. Karena penerapan aspek seni pada produk tersebut akan menimbulkan masalah (tidak pada tempatnya/sesuatu yang mengada-ada) berkaitan dengan fungsi benda itu sendiri. Produk-produk desain yang tidak mempertimbangkan aspek seni dapat diamati pada produk-produk fungsional/enjiniring seperti tiang listrik, gardu listrik, mesin-mesin, sparepart mesin dan sebagainya.