- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 120 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB II GAMBARAN UMUM UPT TAMAN BUDAYA JAWA TIMUR. pendokumentasian dan penginformasian seni budaya.

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : UPT. Taman Budaya Jawa Timur Surabaya. : Jalan Gentengkali No. 85, Surabaya

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 96 TAHUN 2016

S A L I N A N. No. 152, 2016 BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 152 TAHUN 2016 NOMOR 152 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0157 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS KEBUDAYAAN. Tugas Pokok dan Fungsi :

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERN GUBERNUR JAMBI UR JAMBI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendokumentasian dan penginformasian seni budaya.

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 90 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

(3) Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Balai mempunyai fungsi sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan operasional Balai; b. menyelia dan member

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 NOMOR 30 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 124 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 99 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 98 TAHUN 2016

Struktur Organisasi Museum Nasional

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM NASIONAL

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

Transkripsi:

- 2-4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 14 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3516); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3658); 10.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan

- 3-12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 15.Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 062/U/1995 tentang Pemilikan, Penguasaan, Pengalihan dan Penghapusan Benda Cagar Budaya dan/situs; 16.Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 063/U/1995 tentang Perlindungan dan Pemeliharaan Benda Cagar Budaya; 17.Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 064/U/1995 tentang Penelitian dan Penetapan Benda Cagar Budaya dan/situs; 18.Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM. 012/HK.001 MKP-01 Tentang Pedoman Perijinan Usaha Pariwisata; 19.Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM. 23/PW.007/ MKP/2007 tentang Penetapan Situs dan Bangunan Tinggalan Sejarah dan Purbakala yang berlokasi di wilayah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur sebagai Benda Cagar Budaya, Situs atau Kawasan Cagar Budaya yang dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya; 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 4 Seri E); 21. Peraturan

- 4-21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 2 Seri D); 22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 Nomor 7 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 7); 23. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 85 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. 2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 3. Dinas adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. 5. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. 6. Kepala UPT adalah Kepala UPT Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. BAB II

- 5 - BAB II NOMENKLATUR DAN KEDUDUKAN UPT Bagian Kesatu Nomenklatur Pasal 2 UPT terdiri atas: a. UPT Museum Negeri Mpu Tantular; b. UPT Taman Budaya; c. UPT Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya (STKWS); d. UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1) UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan UPT Dinas yang melaksanakan tugas-tugas teknis operasional di lapangan. (2) UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. BAB III UPT MUSEUM NEGERI MPU TANTULAR Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi Pasal 4 UPT Museum Negeri Mpu Tantular mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian, penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya serta memberikan bimbingan edukatif kultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah, ketatausahaan serta pelayanan masyarakat. Pasal 5

- 6 - Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, UPT Museum Negeri Mpu Tantular, mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengumpulan, perawatan, pengawetan dan penyajian benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah; b. pelaksanaan bimbingan edukatif kultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah; c. pelaksanaan publikasi hasil penelitian koleksi benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah; d. pelaksanaan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah; e. pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan; f. pelaksanaan pelayanan masyarakat; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bagian Kedua Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi UPT Museum Negeri Mpu Tantular terdiri atas: a. Kepala UPT; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Koleksi dan Konservasi; d. Seksi Preparasi dan Bimbingan Edukasi. (2) Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pasal 7 Kepala UPT mempunyai tugas memimpin, mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan Museum Negeri Mpu Tantular, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Pasal 8 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas: a. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, rumah tangga, kehumasan dan kearsipan; b. melaksanakan

- 7 - b. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat berupa pelayanan informasi seni budaya; c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian; d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan; e. melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor; f. melaksanakan perawatan, dan pemeliharaan keamanan lingkungan serta peralatan teknik; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Koleksi dan Konservasi mempunyai tugas: a. melaksanakan rencana kegiatan; b. melaksanakan survei dan pengadaan koleksi; c. melaksanakan inventarisasi dan registrasi koleksi; d. melaksanakan penyusunan sumber data koleksi; e. melaksanakan dokumentasi dalam bentuk tulisan, audio dan visual; f. melaksanakan penyusunan dan penerbitan naskah hasil penelitian koleksi; g. melaksanakan alih tulis dan alih bahasa naskah kuno; h. melaksanakan pemeliharaan dan renovasi tata pameran tetap museum; i. melaksanakan konservasi preventif dan kuratif koleksi museum; j. melaksanakan restorasi dan reproduksi koleksi; k. melaksanakan penelitian kerusakan koleksi; dan l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Preparasi dan Bimbingan Edukasi mempunyai tugas: a. melaksanakan rencana kegiatan; b. melaksanakan penataan pameran tetap di museum; c. melaksanakan pameran khusus dan keliling; d. melaksanakan pembuatan sarana dan prasarana tata pameran; e. melaksanakan program publikasi dan promosi museum; f. melaksanakan bimbingan edukatif kultural bagi pengunjung museum; g. melaksanakan pemutaran film tentang koleksi museum; h. melaksanakan penyusunan video program tentang koleksi; i. melaksanakan pembuatan alat peraga bimbingan edukasi; j. melaksanakan

- 8 - j. melaksanakan peragaan dan pergelaran koleksi tradisional museum; dan k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh BAB IV UPT TAMAN BUDAYA Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi Pasal 9 UPT Taman Budaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam pengembangan dan penyajian seni dan budaya, ketatausahaan, dan pelayanan masyarakat. Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, UPT Taman Budaya mempunyai fungsi: a. pengumpulan, pengolahan, analisis data dan informasi, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengembangan dan penyajian seni dan budaya; b. pelaksanaan lomba, seminar, sarasehan, diskusi, lokakarya, workshop dan peningkatan apresiasi seni dan budaya; c. peningkatan profesionalisme pembina dan pekerja seni; d. peningkatan ketrampilan seni dan budaya bagi masyarakat; e. pelaksanaan fasilitasi pengembangan seni budaya; f. penyelenggaraan kerjasama presentasi karya seni; g. pelaksanaan pendokumentasian seni dan budaya; h. pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat; i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bagian

- 9 - Bagian Kedua Organisasi Pasal 11 (1) Susunan Organisasi UPT Taman Budaya terdiri atas: a. Kepala UPT; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengembangan Seni dan Budaya; d. Seksi Penyajian Seni dan Budaya. (2) Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Pasal 12 Kepala UPT mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pengelolaan Taman Budaya, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Pasal 13 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas: a. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, rumah tangga, kehumasan dan kearsipan; b. mengelola keamanan, kebersihan, keindahan dan kenyamanan; c. melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor; d. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian; e. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan; f. melaksanakan penatausahaan dan pelayanan masyarakat; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Pengembangan Seni dan Budaya mempunyai tugas: a. melaksanakan peningkatan kemampuan teknis dan non teknis berkesenian bagi pembina dan pekerja seni dan budaya; b. melaksanakan peningkatan ketrampilan seni dan budaya bagi masyarakat; c. melaksanakan

- 10 - c. melaksanakan seminar, sarasehan, diskusi, lokakarya, workshop dan dialog seni; d. melaksanakan inventarisasi dan pendokumentasian seni dan budaya; e. melaksanakan kegiatan pembinaan, monitoring dan supervisi perkembangan seni dan budaya; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Penyajian Seni dan Budaya mempunyai tugas: a. melaksanakan pagelaran dan pameran karya seni dan budaya; b. melaksanakan festival dan lomba seni dan budaya secara reguler dan temporer; c. melaksanakan inventarisasi, monitoring dan evaluasi sanggar; d. menerbitkan majalah atau tabloid seni budaya; e. melaksanakan kunjungan duta wisata seni; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh BAB V UPT STKWS Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi Pasal 14 UPT STKWS mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang pendidikan tinggi dan pengembangan seni. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, UPT STKWS mempunyai fungsi: a. pengumpulan, pengolahan, analisis data dan publikasi informasi pendidikan seni; b. pengembangan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dibidang pendidikan seni; c. pelaksanaan kurikulum dan evaluasi pendidikan seni; d. pelaksanaan diskusi, lokakarya dan seminar pendidikan tinggi seni; e. pelaksanaan

- 11 - e. pelaksanaan penyajian seni pertunjukan dan pameran seni rupa produk pendidikan seni tinggi; f. penyelenggaraan peningkatan profesionalisme dosen dan karyawan di lingkungan UPT STKWS; g. pelaksanaan fasilitasi pendidikan seni tinggi; h. penyelenggaraan kerjasama di bidang pendidikan tinggi seni; i. penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitasi pendidikan sebagai media pembelanjaan penelitian dan pengabdian seni; j. pelaksanaan pendokumentasian kesenian sebagai bahan kajian dan pembelajaran; k. pemberian penghargaan civitas akademi yang berprestasi dan narasumber pendidikan tinggi seni; l. pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat dibidang pendidikan seni; dan m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bagian Kedua Organisasi Pasal 16 (1) Susunan Organisasi UPT STKWS terdiri atas: a. Kepala UPT; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Pasal 17 Kepala UPT mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dibidang pendidikan tinggi seni sesuai peraturan Perundangan yang berlaku. Pasal 18

- 12 - Pasal 18 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas: a. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumah tangga, kehumasan dan kearsipan; b. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian; c. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan; d. melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi seni; e. melaksanakan penatausahaan dan pelayanan akademik; dan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Tenaga Fungsional mempunyai tugas: a. melaksanakan kegiatan proses pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, sportif dan beretika; b. melaksanakan kegiatan peningkatan profesionalisme sesuai dengan bidangnya; c. melaksanakan evaluasi dan penelitian hasil pembelajaran; dan d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh BAB VI UPT PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF TAMAN CANDRA WILWATIKTA Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi Pasal 19 UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang pemberdayaan sumberdaya manusia ekonomi kreatif, peningkatan produktivitas ekonomi kreatif, penyelenggaraan etalase, pengelolaan aset, pelaksanaan dokumentasi dan informasi serta pelayanan kepada masyarakat ekonomi kreatif. Pasal 20

- 13 - Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pelayanan peningkatan kreatifitas sumberdaya manusia di bidang ekonomi kreatif berbasis seni budaya dan teknologi; b. pelayanan peningkatan kualitas dan produktifitas produk ekonomi kreatif berbasis seni budaya dan teknologi; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data informasi, publikasi dan dokumentasi di bidang ekonomi kreatif; d. pelaksanaan penyelenggaraan etalase produk ekonomi kreatif; e. pelaksanaan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan pengelolaan aset untuk pelayanan masyarakat; dan f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bagian Kedua Organisasi Pasal 21 (1) Susunan organisasi UPT Pengembangan Ekonomi Kreatif Taman Candra Wilwatikta terdiri atas: a. Kepala UPT; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Peningkatan Sumberdaya Manusia Ekonomi Kreatif; dan d. Seksi Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif. (2) Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pasal 22 Kepala UPT mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan ekonomi kreatif dan pengelolaan aset di Taman Candra Wilwatikta Kabupaten Pasuruan. Pasal 23

- 14 - Pasal 23 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas: a. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumah tangga, kehumasan dan kearsipan; b. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian; c. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan; d. melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana; e. melaksanakan penatausahaan, kerumahtanggaan dan administrasi pelayanan fasilitas pengelolaan ekonomi kreatif; f. melaksanakan pelayanan kepada masyarakat menyangkut pemanfaatan aset; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (2) Seksi Peningkatan Sumberdaya Manusia Ekonomi Kreatif mempunyai tugas: a. melaksanakan perencanaan kegiatan peningkatan sumberdaya manusia ekonomi kreatif; b. melaksanakan pendataan pelaku ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Timur; c. melaksanakan penghargaan prestasi pelaku ekonomi kreatif; d. melaksanakan kegiatan workshop, lokakarya, diskusi dan seminar ekonomi kreatif; e. melaksanakan monitoring kegiatan ekonomi kreatif; f. melaksanakan kajian sumberdaya manusia ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Timur; g. melaksanakan usulan hak cipta bagi kreator ekonomi kreatif; h. melaksanakan sosialisasi ekonomi kreatif kepada masyarakat; i. melaksanakan pelaporan kegiatan Seksi Peningkatan Sumberdaya Manusia Ekonomi Kreatif; dan j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh (3) Seksi Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif mempunyai tugas: a. menyusun perencanaan kegiatan Seksi Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif; b. melaksanakan pendataan keberagaman produk ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Timur; c. melaksanakan kajian produk ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Timur; d. melaksanakan

- 15 - d. melaksanakan workshop, lokakarya, diskusi dan seminar produk ekonomi kreatif; e. melaksanakan peningkatan kualitas produk ekonomi kreatif; f. melaksanakan pameran dan penyajian produk ekonomi kreatif; g. melaksanakan penyebarluasan keberagaman produk ekonomi kreatif; h. melaksanakan pelaporan kegiatan Seksi Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif; dan i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh BAB VII TATA KERJA Pasal 24 (1) Kepala UPT dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi lain dan para pihak pemangku kepentingan. (2) Setiap pimpinan unit organisasi UPT berkewajiban memimpin, mengawasi, mengadakan koordinasi, mengarahkan dan mengendalikan, memberi bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 25 Bagan Susunan Organisasi UPT sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 123 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 123 Seri E1) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 90 Tahun 2011 (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 Nomor 90 Seri D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 27

- 16 - Pasal 27 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas. Pasal 28 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 26 April 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd. Dr. H. SOEKARWO Diundangkan di Surabaya pada tanggal 26 April 2013 KEPALA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR SUPRIANTO, S.H.,M.H. BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 NOMOR 28. MPIRAN

- 17 - LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 28 TAHUN 2013 TANGGAL : 26 APRIL 2013 ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TIMUR I.BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UPT MUSEUM NEGERI MPU TANTULAR KEPALA UPT SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI KOLEKSI DAN KONSERVASI SEKSI PREPARASI DAN BIMBINGAN EDUKASI II.BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UPT TAMAN BUDAYA KEPALA UPT SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA SEKSI PENYAJIAN SENI DAN BUDAYA BAB III

- 218 -- III. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA (STKWS) KEPALA UPT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA IV. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF TAMAN CANDRA WILWATIKTA KEPALA UPT SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PENINGKATAN SUMBERDAYA MANUSIA EKONOMI KREATIF SEKSI PENGEMBANGAN PRODUK EKONOMI KREATIF GUBERNUR JAWA TIMUR ttd. Dr. H. SOEKARWO