BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat sehingga manusia yang tidak mau berubah akan tergilas oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melatih karyawan agar menjadi tenaga kerja yang terampil

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan suatu perusahaan untuk berkembang sangat bergantung pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memotivasi dan mendorong semangat kerja karyawan. Beberapa alat motivasi meliputi: (1) Materiil Insentif: Alat motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. disimpulkan sebagai suatu gerak dari manusia, oleh manusia dan untuk manusia.

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan roda perusahaannya dengan baik. Perusahaan perlu. meluangkan waktu dan memberi perhatian kepada karyawankaryawannya.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sumber daya manusia sebagai obyek pembangunan, maka masalah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berubahnya zaman yang menuju kepada kedewasaan individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Prenhallindo, Jakarta, 1998, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan prasyarat bagi suksesnya perusahaan. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2012, hal. 1 2 Ibid., hal Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan yang unggul, salah satu bagian terpenting yaitu adanya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mempertahankan eksistensi dirinya juga. lingkungannya, namun dalam proses pendidikan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu lembaga ke arah yang lebih baik merupakan tujuan

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA. Penelitian ini merupakan penelitian yang memverifikasi tentang pengaruh kecerdasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIK

dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

PERAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Oleh : Yanti Sri Danarwati, SS., SE., MM. Dosen STIA ASMI SOLO ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Dalam rangka mengantisipasi

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu lembaga kearah yang lebih baik merupakan. Dan keinginan setiap individu yang berada di dalam lembaga tersebut,

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA PADA RSUD GIRIWONO WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2005, hlm Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Prenada Media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pegawai jika tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah kita ketahui bersama bahwa perkembangan zaman begitu pesat sehingga manusia yang tidak mau berubah akan tergilas oleh kejamnya zaman yang telah hampir melunturkan nilai-nilai kebudayaan bangsa ini. Begitu juga halnya dengan sebuah organisasi yang juga dituntut untuk selalu memunculkan berbagai Inovasi tertentu sehingga kelompok tersebut tetap bertahan dan mampu bersaing dengan kelompok lain yang sejenis dan bergerak dibidang yang sama. Sebuah organisasi atau suatu kelompok manusia tentu tidak akan dapat bertahan jika tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas dari pemimpin yang dapat dipahami dan diterima oleh kelompok tersebut. Jadi, jika organisasi tersebut ingin tetap bertahan serta mampu bersaing maka harus ada sinergi antar kelompok mulai dari Pucuk Pimpinan sampai Karyawan atau Staff yang kedudukannya paling bawah. Karena jika terdapat kesinergian dalam organisasi tersebut tentu akan lebih mudah untuk menyampaikan pesan secara langsung dan akan tergambar suatu arah dan tujuan yang jelas dan dapat diterima oleh semua kelompok. Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia. Di sinilah sangat penting untuk disadari oleh setiap pemimpin dalam suatu organisasi, adanya teknik-teknik untuk 1

2 dapat memelihara prestasi dan kepuasan kerja karyawan, antara lain adalah memberikan motivasi (dorongan) kepada bawahannya agar dapat melaksanakan tugas mereka sesuai aturan dan pengarahan. Karena itulah pengetahuan tentang motivasi perlu diketahui dan dimiliki sebaik-baiknya oleh setiap pimpinan atau setiap orang yang bekerja untuk menumbuhkan semangat dan gairah kerja karyawannya. Karyawan adalah roda organisasi yang mana harus di selaraskan putarannya, karena tanpa adanya keselarasan dalam perputarannya akan berakibat terjadinya perjalanan yang tidak mulus. Dalam perilaku karyawan sebagai seorang manusia biasa pasti memiliki perbedaan antara satu orang dengan orang yang lainnya. Hal tersebut selain terletak pada kemampuannya untuk bekerja atau tergantung pada motivasinya. Adapun keberhasilan seseorang tergantung pada kekuatan motivasi. Dorongan ini yang menyebabkan mengapa seseorang berusaha mencapai tujuan, baik sadar maupun tidak sadar. Dorongan ini pula yang menyebabkan seseorang berperilaku yang dapat mengendalikan dan memelihara kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan tercapainya tujuan lembaga atau individu itu sendiri. Motivasi disuatu lembaga sangat di butuhkan, sebab tanpa adanya motivasi suatu lembaga tidak akan berkembang dan pada akhirnya tujuan lembaga tidak tercapai khususnya motivasi bagi karyawan, merupakan kunci utama bagi kesuksesan suatu lembaga. Bagaimanapun bentuk motivasi, sangat berperan sekali dalam perkembangan suatu lembaga atau organisasi, sebab motivasi menjadi proses penyemangat kerja karyawan untuk lebih baik dan

3 meningkat. Salah satu bentuk motivasi yang didapat oleh karyawan adalah insentif. Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti sering mendengar istilah insentif. Adapun Insentif telah banyak di bahas di dalam kehidupan seharihari, baik dari di instansi-instansi pendidikan maupun di instansi-instansi yang lain karena insentif memiliki kekuatan untuk membangkitkan semangat dalam kerja yang berdampak pada bertambahnya volume produktivitas kerja. Salah satu tujuan adanya Insentif adalah sebagai salah satu motivator yang juga sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok organisasi terkait, sebab tanpa adanya hal tersebut tentu organisasi tidak akan dapat berkembang dengan baik dan pada akhirnya arah yang menjadi tujuan utama organisasi tidak akan dapat tercapai dengan sempurna. Insentif yang diberikan untuk para karyawan tentu sangat penting, ini dikarenakan roda organisasi adalah para karyawan itu sendiri sehingga jika pimpinan tidak kontinyu dalam memperhatikan kondisi roda secara maksimal maka dikhawatirkan akan muncul hambatan ditengah-tengah perjalanan dan akan memperlambat pencapaian tujuan organisasi. Insentif di dalam kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan bahwa insentif adalah insentif adalah tambahan penghasilan (uang, barang dan sebagainya) yang diberikan untuk meningkatkan gairah kerja atau uang perangsang. 1 1 Depdiknasm, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jilid III, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) hal 432

4 Studi tentang pemberian insentif dipopulerkan oleh Frederick Taylor pada akhir tahun 1800-an. Menurutnya insentif adalah ganjaran finansial yang diberikan kepada karyawan yang tingkat produksinya melampaui standar dari yang telah ditetapkan. Dalam studinya dia melihat kecenderungan karyawan bekerja selambat mungkin dan menghasilkan keluaran (output) pada level minimun yang ditetapkan. 2 Dalam menentukan pemberian insentif berbeda -beda setiap instansi dalam pelaksanaannya. Seperti halnya pemberian insentif yang ada di Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel Sidoarjo yang terletak di Gang Kepala Desa RT 03 RW 04 Trosobo Sidoarjo, yang dilakukan dengan cara-cara tertentu yaitu dengan cara pemberian hadiah, pemberian komisi, pemberian tunjangan, pemberian bonus, pemberian pujian, pemberian teguran, pemberian promosi, penyediaan fasilitas, pemberian bimbingan (workshop), yang kesemuanya ini memang diprioritaskan oleh ketua Yayasan agar karyawan memiliki semangat dan gairah dalam bekerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian insentif sangat memiliki pengaruh dalam pembangkitan semangat dan gairah kerja karyawan. Karena dengan semangat dan gairah kerja karyawan akan berakibat terwujudnya pencapaian tujuan lembaga yang telah di tetapkan. Menurut Elton Mayo (1880-1949) dari Universitas Harvard yang terkenal dengan penelitian di bidang Human Relations pada Western Electric Company di Hawrhorne Chicago Mayo berkesimpulan pertama: bahwa orang yang menunjukkan 2 Gary Dessler, Manajemen Personalia, (Jakarta: Erlangga, 1995) hal. 411

5 semangat yang tinggi bila menyadari bahwa dia memperoleh pengakuan dan penghargaan (The First Assembly Test Room Experiment), kedua: bahwa para pekerja akan mengembangkan norma-norma resmi. 3 Dari teori Elton Mayo diatas dapat disimpulkan bahwa insentif yang berupa pengakuan dan penghargaan itu sangat untuk menunjukkan semangat kerja yang tinggi. Oleh karenanya insentif sangat berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan. Adapun semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai orientasi kerja yang maksimal. Hal ini pengertian menurut Hasibuan. Adapun kenyataan lapangan yang dapat penulis lihat bahwa semangat kerja yang ada di Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel adalah relatif normal, hal ini karena dari pihak yayasan cukup sering memberikan insentif. Setelah paparan mengenai pentingnya intensif terhadap penelitian ini mengacu pada adanya semangat kerja karyawan. Peneliti mencoba mencari fakta baru pada lembaga sosial yang tidak mengedepankan orentasinya pada materi atau non profit oriented. Dalam penelitian ini penulis menginginkan adanya bukti adanya pengaruh intensif terhadap semangat kerja karyawan Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel. Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel merupakan sebuah kelompok organisasi lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial yang didirikan pada tanggal 28 Agustus 1998 yang sekarang beralamat di 3 Muhammad, Agus Tulus, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1996). hal.

6 Gang Kepala Desa Trosobo RT 03-RW 04 Taman Sidoarjo 61257. Dalam menjalankan kinerja Yayasan tersebut, mereka memiliki visi dan misi serta agenda rutin yang harus dilaksanakan oleh semua unit yang terkait didalamnya. Namun, apakah semua agenda tersebut serta merta terbentuk dengan sendirinya dan apakah mereka mampu bersaing dengan organisasi sejenis serta bagaimana cara mereka agar tetap eksis dalam dunianya? Itu semua tergantung dari bagaimana peran yayasan untuk memberikan motivasi bagi karyawannya supaya tetap semangat dan bergairah dalam menjalankan pekerjaannya. Agar tercipta sikap kerja yang positif pada karyawan, maka menurut Herzberg seorang pemimpin harus memberikan perhatian yang sungguhsungguh kepada bawahannya salah satu perhatiannya dengan memberikan insentif. Menjadi hal yang menarik untuk diteliti bagaimana kinerja karyawan pada lembaga sosial, apakah insentif menjadi motivasi bagi semangat kerja karyawan. Maka penelitian ini mengambil judul penelitian PENGARUH INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN YAYASAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL SUNAN AMPEL (YPSSA) SIDOARJO B. Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh insentif terhadap semangat kerja karyawan Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel Sidoarjo? 2. Sejauh manakah pengaruh insentif terhadap semangat kerja karyawan Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel Sidoarjo?

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan atas permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh Pemberian Insentif terhadap Semangat kerja karyawan Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Pemberian Insentif terhadap Semangat kerja karyawan Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel Sidoarjo. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Menambah pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti serta memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang juga dapat bermanfaat bagi generasi yang akan datang, dan dijadikan studi banding bagi peneliti berikutnya yang berkaitan dengan masalah pemberian insentif terhadap Semangat kerja karyawan yang ada di lembaga tersebut. 2. Manfaat Praktis Diharapkan bisa dijadikan suatu masukan bagi Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel Surabaya untuk meningkatkan kualitas Semangat nya dengan memberikan insentif dengan baik, demi mencapai tujuan perusahaan.

8 E. Definisi Operasional Wujud Insentif dalam hal ini terlihat dari pemberian gaji, bonus, kesejahteraan dan fasilitas. Wujud semangat kerja dalam hal ini adalah diwujudkan pada masalah absensi atau kerjasama, memaksimalka n motivasi kerja, menciptakan kepemimpinan yang serasi, komunikasi antar karyawan, dan kondisi fisik tempat kerja. Asumsi Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed yang dikutip oleh Suharsimi asumsi adalah: sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. 4 Dalam penelitian ini ada tiga asumsi, yaitu : 1. Insentif Karyawan adalah pemberian penghasilan tambahan pada Karyawan agar semangat dalam bekerja. 2. Semangat kerja Karyawan sangat di pengaruhi oleh pemberian Insentif lembaga pada Karyawan. 3. Semangat kerja Karyawan di harapkan mengarah pada peningkatan kinerja Karyawan dalam bekerja di lembaga. Batasan Pembahasan Penelitian ini membatasi diri pada pengkajian tentang : 1. Penelitian ini hanya dilakukan di Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel Surabaya tahun 2010. 2. Penelitian ini hanya terbatas pada pengaruh pemberian insentif karyawan terhadap Semangat kerja karyawan. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta, 2006 ), hal.65

9 3. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada subyek penelitian ini, yaitu para karyawan Yayasan Pendidikan dan Sosial Sunan Ampel Sidoarjo, dan tidak bisa digeneralisasikan pada subyek penelitian yang lain. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan skripsi ini terdiri dari lima bab. Yaitu halaman depan meliputi, halaman sampul, halaman nota pengesahan, halaman motto penulis, halaman persembahan, halaman kata pengantar, dan halaman daftar isi. Bab I, pada awal pembahasan penulis membahas tentang pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Pembahasan. Bab II, selanjutnya penulis membahas tentang Kerangka Teoritik, yang berisikan Kajian Pustaka, Kajian Teoritik, Penelitian Terdahulu yang Relevan. Bab III, membahas tentang metode penelitian yang di dalamnya berisikan tentang Pendekatan dan Jenis Penelitian, Obyek Penelitian, Teknik Sampling, Variabel dan Indikator Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data. Bab IV, akan diulas tentang Penyajian dan analisis data yang meliputi: Gambaran Umum Obyek Penelitian, Penyajian Data, Pengujian Hipotesis dan Analisis data, dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab V, penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran-saran, yang dilanjutkan dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran dan lain-lain.