III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN OTENTIK TERTULIS PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI SCIENTIFIC APPROACH

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis) pada materi teks eksposisi di SMA. Diharapkan penilaian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN OTENTIK TES TERTULIS PILIHAN JAMAK BERALASAN DENGAN SCIENTIFIC APPROACH

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tanggal 16 Februari hingga

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

Pengumpulan data. Produk: Bahan Ajar IPA Terpadu bertema Cuaca

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 di SMA AL-Azhar 4. Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

0 0 (Ruseffendi, 1994: 53) Keterangan: 0 : Pretes dan postes X : Kelompok yang memperoleh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing definisi

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. dalamnya merupakan kegiatan perancangan desain intruksional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experiment research).

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode

Transkripsi:

36 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian pengembangan (research development). Penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Produk penelitian pengembangan tidak hanya berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku tetapi bisa juga perangkat lunak (sofware), seperti program komputer. Penelitian pengembangan ini mengembangkan perangkat asesmen otentik pada pembelajaran IPA Terpadu melalui scientific approach. Uji ahli dan uji coba produk diberlakukan pada proses pengembangan ini. Uji ahli dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dihasilkan berdasarkan kesesuaian produk dilihat dari kesesuain aspek konstruksi, subtansi, dan bahasa pada perangkat asesmen yang dikembangkan. Uji coba produk dilakukan untuk

37 memperoleh informasi atau pendapat guru mengenai bagaimana kesesuaian, kemudahan dan kemanfaatan dari perangkat asesmen otentik tertulis pada pembelajaran IPA Terpadu melalui scientific approach yang sudah dikembangkan. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di tiga SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Bandarlampung. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu subjek uji coba produk dan subjek uji coba pemakaian. Subjek uji coba produk adalah 4 orang guru di SMPN 2 Bandarlampung, dan SMPN 20 Bandarlampung. Subjek uji coba pemakaian adalah 12 orang guru mata pelajaran IPA Terpadu di tiga SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Bandarlampung, yaitu SMPN 4 Bandarlampung, SMPN 22 Bandarlampung, SMPN 21 Bandarlampung, SMP Kartika 2 Bandarlampung, SMP Ar-Raihan Bandarlampung, dan SMP Gajah Mada Bandarlampung serta 24 orang siswa di SMPN 2 Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling yang disesuaikan dengan tujuan peneliti. Sampel diambil berdasarkan letak sekolah yaitu sekolah yang terletak di pusat kota, tengah kota, dan pinggiran kota Bandarlampung sesuai dengan tujuan peneliti.

38 C. Sumber Data Sumber data penelitian ini diperoleh melalui penelitian pendahuluan, uji coba produk, dan uji coba pemakaian. Sumber data pada penelitian pendahuluan diperoleh dari hasil angket guru yang diberikan kepada dua orang guru mata pelajaran IPA Terpadu dan angket siswa yang diberikan ke satu kelas siswa kelas VII.C SMPN 20 Bandarlampung. Sumber data pada tahap uji coba produk diperoleh dari hasil angket uji kesesuaian, kemudahan dan kemanfaatan yang diberikan kepada empat orang guru mata pelajaran IPA Terpadu di SMPN 2 Bandarlampung, dan SMPN 20 Bandarlampung yang dipilih secara acak. Sumber data uji coba pemakaian diperoleh dari pengisian angket uji kesesuaian, kemudahan dan kemanfaatan oleh 12 orang guru mata pelajaran IPA Terpadu di tiga SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Bandarlampung, yaitu SMPN 4 Bandarlampung, SMPN 22 Bandarlampung, SMPN 21 Bandarlampung, SMP Kartika 2 Bandarlampung, SMP Ar-Raihan Bandarlampung, dan SMP Gajah Mada Bandarlampung. Data hasil uji coba siswa diperoleh dari pengisian lembar asesmen otentik tertulis oleh 24 orang siswa kelas VIII.A di SMPN 2 Bandarlampung. D. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan suatu penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengungkap potensi dan masalah, angket uji kelayakan yang terdiri dari uji subtansi, uji konstruksi, serta uji bahasa, dan angket untuk mengetahui pendapat

39 guru mengenai kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan penggunaan produk yang dikembangkan. Penjelasan mengenai instrumen penelitian sebagai berikut: 1. Angket Pengungkap Potensi dan Masalah Angket pengungkap adanya potensi dan masalah dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai perangkat asesmen aspek pengetahuan yang digunakan di sekolah yang bersangkutan. Angket pengungkap potensi dan masalah ini juga digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kekurangankekurangan perangkat asesmen aspek pengetahuan yang sudah diterapkan di sekolah sehingga menjadi referensi dalam mengembangkan perangkat asesmen otentik tertulis berbasis scientific approach. 2. Angket Uji Validasi Ahli Instrumen ini digunakan untuk menguji kelayakan perangkat asesmen otentik tertulis yang dikembangkan dengan kesesuaian rumusan indikator dan tuntutan dalam kisi-kisi. Angket uji kesesuaian isi terdiri dari: a. Angket Uji Konstruksi Instrumen ini digunakan untuk menguji kontruksi perangkat asesmen otentik tertulis yang dikembangkan, misalnya konstruksi sesuai format perangkat asesmen otentik tertulis yang ideal menurut kurikulum 2013 dan konstruksi sesuai dengan pendekatan pembelajarannya.

40 b. Angket Uji Subtansi Intrumen ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian perangkat asesmen otentik tertulis hasil pengembangan dengan indikator pencapaian kompetensi dengan KI dan KD, kesesuaian penulisan indikator dalam kisi-kisi intrumen, mengetahui kesesuaian rubrik penskoran, dan kesesuaian skala untuk menilai. c. Angket Uji Bahasa Instrumen ini digunakan untuk menguji penggunaan bahasa yang digunakan dalam perangkat asesmen otentik tertulis, misalnya penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan kesesuaian bahasa dengan jenjang pendidikan responden. 3. Angket Uji Kesesuaian Instrumen ini digunakan untuk mengatahui pendapat guru mengenai kesesuaian perangkat asesmen otentik tertulis dengan indikator dan kemampuan pengetahuan siswa yang akan dinilai. Angket ini diberikan kepada guru pada saat uji coba produk dan uji coba pemakaian. 4. Angket Uji Kemudahan Instrumen ini digunakan untuk mengatahui pendapat guru mengenai kemudahan penggunaan perangkat asesmen otentik tertulis, yaitu kemudahan guru dalam menggunakan perangkat asesmen otentik tertulis untuk mengukur keseluruhan aspek pengetahuan siswa secara praktis sesuai dengan pembelajaran yang

dilaksanakan. Angket ini diberikan kepada guru pada saat uji coba produk dan uji coba pemakaian. 41 5. Angket Uji Kemanfaatan Instrumen ini digunakan untuk mengatahui pendapat guru mengenai kemanfaatan penggunaan perangkat asesmen otentik tertulis, misalnya kemanfaatan penggunaan perangkat asesmen otentik tertulis untuk mengukur seluruh aspek pengetahuan siswa yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dan topik pembelajaran secara objektif. Angket ini diberikan kepada guru pada saat uji coba produk dan uji coba pemakaian. E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur penelitian ini menggunakan langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 298) dengan langkah-langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produksi. Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

42 Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan Penjelasan mengenai langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah, sedangkan masalah adalah penyimpangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Potensi dan masalah harus ditunjukan dengan data empirik. Peneliti mengumpulkan data berkenaan dengan masalah asesmen yang ada di sekolah dengan menggunakan angket. Angket tersebut diberikan kepada guru dan siswa. Tujuannya untuk mengetahui perangkat asesmen yang telah digunakan dan mengetahui kelemahan penggunaan perangkat asesmen tersebut serta mengidentifikasi perangkat asesmen yang sesuai dengan kondisi sekolah dan kurikulum 2013.

43 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan setelah potensi dan masalah ditunjukan secara faktual dan update, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi atau data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah. Pengumpulan data dilakukan dengan kajian lapangan dan kajian pustaka dari berbagai buku atau jurnal berkenaan dengan instrumen asesmen yang akan dikembangkan. 3. Desain Produk Desain produk diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai atau membuatnya. Peneliti membuat desain awal instrumen asesmen otentik tertulis. Desain produk dilakukan untuk mengetahui tampilan awal atau rancangan produk yang akan dikembangkan oleh peneliti. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses untuk menilai apakah rancangan desain produk sesuai dengan kriteria pengembangan instrumen penilaian yang akan dibuat atau tidak. Desain produk awal divalidasi terlebih dahulu sebelum dilakukan uji coba. Validasi desain dilakukan secara pemikiran rasional, bukan berdasarkan fakta di lapangan. Validasi desain dilakukan oleh tenaga ahli yaitu dosen pendidikan fisika dan dosen ahli evaluasi. Validasi desain dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan produk yang dikembangkan.

44 5. Revisi Desain Revisi desain dilakukan untuk memperbaiki produk yang telah dibuat dan menyempurnakan produk yang dikembangkan sebelum produk tersebut diujicobakan. Revisi desain dilakukan oleh peneliti untuk memperbaiki kembali desain produk yang telah divalidasi. 6. Uji Coba Produk Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui pendapat guru mengenai kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan produk hasil pengembangan sebelum digunakan secara langsung di lapangan. Uji coba ini ditujukan kepada empat orang guru mata pelajaran IPA Terpadu di SMPN 2 Bandarlampung, dan SMPN 20 Bandarlampung. Tujuan uji coba produk untuk mengetahui kesesuaian, kemudahan dan kemanfaatan produk yang dirasakan oleh yaitu guru. Intrumen yang digunakan untuk uji coba produk yaitu angket uji kesesuaian, kemudahan dan kemanfaatan. Uji coba produk kepada guru dilakukan dengan teknik uji satu lawan satu. Uji satu lawan satu dilakukan dengan mengambil sampel penelitian sebanyak dua orang secara acak yang mewakili populasi yang ada di dua sekolah tersebut. Tujuan uji satu lawan satu yaitu untuk mengetahui kemudahan dan kemanfaatan penggunaan asesmen tertulis hasil pengembangan secara terbatas atau dalam kelompok kecil.

45 7. Revisi Produk Revisi produk kembali dilakukan setelah pengujian produk secara terbatas. Produk perlu direvisi kembali untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih ada. Revisi produk dilakukan untuk menyempurnakan kembali produk yang telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan berdasarkan hasil uji coba produk. 8. Uji Coba Pemakaian Tahap selanjutnya produk diujicobakan pemakaiannya pada lingkup yang lebih luas yaitu kepada 12 orang guru mata pelajaran IPA Terpadu di tiga SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Bandarlampung, yaitu SMPN 4 Bandarlampung, SMPN 22 Bandarlampung, SMPN 21 Bandarlampung, SMP Kartika 2 Bandarlampung, SMP Ar-Raihan Bandarlampung, dan SMP Gajah Mada Bandarlampung. Tujuan uji coba pemakaian untuk mengetahui kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan produk secara umum. Sampel sekolah untuk uji coba pemakaian dipilih dengan teknik purposive sampling atau pemilihan sampel dengan tujuan tertentu yaitu berdasarkan letak sekolah yang berada di pusat kota, tengah kota, dan pinggiran kota Bandarlampung. Tujuan uji coba pemakaian yaitu untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan produk hasil pengembangan secara umum menurut pendapat 12 orang guru di tiga SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Bandarlampung yang mewakili populasi yang ada. Uji coba pemakaian juga dilakukan kepada 24 orang siswa kelas VIII.A di SMPN 2 Bandarlampung untuk mengetahui daya beda, tingkat kesukaran soal, dan reliabilitas tes.

46 9. Revisi Produk Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Peneliti merevisi kembali produk yang telah di ujicobakan untuk pemakaian sebelum produk tersebut diproduksi. Tujuannya untuk menyempurnakan produk yang dikembangkan dan menyesuaiakan produk dengan kebutuhan di lapangan. 10. Produksi Pembuatan produk dilakukan apabila produk yang telah diujicobakan dinyatakan layak untuk diproduksi. Peneliti memproduksi satu model perangkat asesmen otentik tertulis pada pembelajaran IPA Terpadu melalui scientific approach hasil pengembangan. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pembagian angket dilakukan pada penelitian pendahuluan, uji coba produk, dan uji coba pemakaian. Angket dibagikan kepada dua orang guru mata pelajaran IPA Terpadu di SMPN 20 Bandarlampung dan satu kelas siswa kelas VII.C pada penelitian pendahuluan. Pengumpulan data pada uji coba produk dilakukan dengan membagikan angket kepada empat orang guru mata pelajaran IPA Terpadu di SMPN 2 Bandarlampung, dan SMPN 20 Bandarlampung. Pengumpulan data pada uji coba

47 pemakaian dilakukan dengan membagikan angket kepada 12 orang guru mata pelajaran IPA Terpadu di tiga SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Bandarlampung, yaitu SMPN 4 Bandarlampung, SMPN 22 Bandarlampung, SMPN 21 Bandarlampung, SMP Kartika 2 Bandarlampung, SMP Ar-Raihan Bandarlampung, dan SMP Gajah Mada Bandarlampung. Pemilihan sekolahsekolah tersebut berdasarkan letak sekolah yang berada di pusat kota, tengah kota, dan pinggiran kota Bandarlampung. G. Teknik Analisis Data Data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data digunakan untuk menyusun latar belakang dan mengetahui tingkat keterbutuhan rancangan pengembangan. Data validasi ahli yang terdiri dari aspek konstruksi, substansi, dan bahasa pada perangkat asesmen otentik diperoleh dari ahli materi dan ahli evaluasi. Data mengenai kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan perangkat asesmen otentik diperoleh melalui uji coba produk dan uji coba pemakaian kepada pengguna secara langung yaitu guru. Data uji kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan produk tersebut digunakan untuk mengetahui pendapat guru tentang tingkat kelayakan produk yang dihasilkan untuk digunakan sebagai perangkat penilaian aspek pengetahuan. Analisis data berdasarkan instrumen uji coba produk dan uji coba pemakaian dilakukan untuk menilai sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai perangkat penilaian pengetahuan. Instrumen penilaian uji coba produk dan uji coba pemakaian yaitu uji kelayakan oleh ahli evaluasi dan ahli materi serta

48 pendapat kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan produk oleh guru, masingmasing memiliki empat pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan. Instrumen uji kelayakan produk oleh ahli evaluasi dan materi, memiliki pilihan jawaban yaitu: sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik. Instrumen uji kesesuaian, memiliki pilihan jawaban yaitu: sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai. Instrumen uji kemudahan penggunaan perangkat oleh guru, memiliki pilihan jawaban yaitu: sangat mudah, mudah, kurang mudah, dan tidak mudah. Instrumen uji kemanfaatan perangkat oleh guru, memiliki pilihan jawaban yaitu: sangat bermanfaat, bermanfaat, kurang bermanfaat, dan tidak bermanfaat. Revisi dilakukan pada konten pertanyaan yang diberi pilihan jawaban kurang dan tidak atau para ahli memberikan saran khusus terhadap perangkat asesmen otentik tertulis yang dibuat. Kegiatan dalam teknik analisis data angket kelayakan, kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan produk dilakukan dengan cara: a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan angket. Dalam pengkodean data ini dibuat buku kode yang merupakan suatu tabel berisi tentang substansi-substansi yang hendak diukur, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi alat ukur substansi tersebut serta kode jawaban setiap pertanyaan tersebut dan rumusan jawabannya. b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket).

49 c. Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam uji kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan berdasarkan skala Likert yang ditampilkan pada Tabel 3.1 Tabel 3.1. Penskoran pada angket uji kelayakan, kesesuaian isi, kemudahan, dan kemanfaatan untuk setiap pernyataan Pilihan Pilihan Pilhan Jawaban Pilihan Jawaban Skor Jawaban Jawaban Sangat baik Sangat sesuai Sangat mudah Sangat bermanfaat 4 Baik Sesuai Mudah Bermanfaat 3 Kurang baik Kurang sesuai Kurang mudah Kurang bermanfaat 2 Tidakbaik Tidak sesuai Tidak mudah Tidak bermanfaat 1 Sumber: Sugiyono, 2013: 93. d. Mengolah jumlah skor jawaban responden Pengolahan jumlah skor ( S ) jawaban angket adalah sebagai berikut : 1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS) Skor = 4 x jumlah responden yang menjawab 2) Skor untuk pernyataan Setuju (S) Skor = 3 x jumlah responden yang menjawab 3) Skor untuk pernyataan Kurang Setuju (KS) Skor = 2 x jumlah responden yang menjawab 4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS) Skor = 1 x jumlah responden yang menjawab e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % S X in 100% (Sudjana, 2005: 50) S maks

50 Keterangan : X in % = Persentase jawaban angket-i pada asesmen otentik tertulis materi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi) S = Jumlah skor jawaban S maks = Skor maksimum yang diharapkan f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan perangkat instrumen asesmen otentik tertulis dengan rumus sebagai berikut: X in % X i % (Sudjana, 2005: 67) n Keterangan : X i % = Rata-rata persentase angket-i pada asesmen otentik tertulis materi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi) X in % = Jumlah persentase angket-i pada asesmen autentik tertulis materi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi) n = Jumlah pertanyaan g. Memvisualisasikan data untuk memberikan informasi berupa data temuan dengan menggunakan analisis data non statistik yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia.

h. Menafsirkan skor secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto (2010: 286) yang ditampilkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Tafsiran Skor Skor (Persentase) Kriteria 80,1% - 100,0% Sangat tinggi 60,1% - 80,0% Tinggi 40,1% - 60,0% Sedang 20,1% - 40,0% Rendah 0,0% - 20,0% Sangat rendah Sumber: Arikunto (2010: 286) 51 Perangkat asesmen otentik tertulis hasil pengembangan diujicobakan langsung kepada 24 orang siswa kelas VIII.A di SMPN 2 Bandarlampung pada tahap uji coba pemakaian untuk mengetahui keajekan produk atau reliabilitas produk. Data yang diperoleh yaitu dari hasil penilaian menggunakan perangkat asesmen otentik tertulis berbasis scientific approach hasil pengembangan. Teknik analisis data yang digunakan untuk uji keefektifan yaitu uji realibilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach dengan rumus: ( ) ( ) (Sukardi, 2003: 133) Keterangan:

52 Kriteria penafsiran koefisien reliabilitas disajikan dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Penafsiran Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Tafsiran 0,80 1,00 Sangat Tinggi 0,60 0,79 Tinggi 0,40 0,59 Sedang (cukup) 0,20 0,39 Rendah <0,20 Sangat Rendah (Arikunto, 2012: 170)