BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT. Yaitu mengenai pencatatan dalam transaksi jual-beli dan

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. namun hal tersebut tidak berdampak pada bank syari ah. Bank Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. memicu perbankan untuk menjalankan dual banking system yaitu bank. konvensional yang juga menjalankan unit usaha syariah.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Padang sebagai urat nadi perekonomian Propinsi Sumatera barat mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional bertumbangan bisa jadi sebagai pemicunya. Sementara, bankbank. mulai membujuk masyarakat beralih ke bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

FAKTOR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SYARI AH. (Study Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang Gubeng Surabaya) SKRIPSI

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat. pembangunan nasional mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

SARAS MURSITO B

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam. memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Eksitensi Bank Syariah, memicu tumbuhnya bank-bank Syariah di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. syariah atau sering dikenal dengan bank syariah. Bank syariah adalah lembaga

Pertanyaan Wawancara. 1. Apakah anda menggunakan buku tabungan atau ATM? 3. Apa yang anda ketahui tentang bank konvensional atau bank syariah?

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam dengan segala kompleksitasnya dengan. menggunakan al-qur an sebagai landasannya telah terbukti mampu memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting dalam sebuah perguruan tinggi Islam yaitu IAIN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi berdasarkan prinsip jual beli, titipan, sewa dan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang sulit dihindari. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang

BAB I PENDAHULUAN. konvensional atau berdasarkan prisip syariah yang kegiatannya memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perbankan dan lembaga keuangan non bank. Mengenai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. syari ah riba dilarang sedangkan jual beli (al bay) dihalalkan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. adalah perbankan yang dalam sistem pelaksanaannya berdasarkan ketentuan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tidak menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi sebuah keuntungan sepihak.

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan. kebutuhan kredit (to satisfy the needs of credit),baik

BAB I PENDAHULUAN. seseorang individu dengan penciptanya (hablum minallah), namun mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi tersebut (Todaro dan Smith, 2003). Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDB

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perekonomian negara. Pada dasarnya bank itu melaksanakan tugas

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah dalam perbankan nasional mulai dikembangkan sejak tahun

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan risalah yang diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW. Berbagai petunjuk dan pedoman yang mengandung hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan tata cara kehidupan manusia dengan khaliknya, manusia dengan manusia lainnya dan manusia dengan alam. Dibidang perekonomian juga tidak luput dari aturan-aturan yang dibuat oleh Allah SWT. Yaitu mengenai pencatatan dalam transaksi jual-beli dan sebagainya. Kegiatan perekonomian suatu negara juga selalu berkaitan dengan lalu lintas pembayaran uang, dimana industri perbankan mempunyai peranan yang sangat strategis, yakni sebagai urat nadi sistem perekonomian. Kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk modal usaha atau jenis pinjaman lainnya. Perbankan modern, yang berlandaskan bunga serta condong menguntungkan kaum kapitalis dan kaum hartawan, telah ditolak sebagai perbankan yang tidak Islami karena adanya larangan yang jelas dari Al- Qur an yaitu riba. Dunia perbankan Indonesia pada saat ini sedang diwarnai oleh semakin maraknya bank syari ah, pasca UU. No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan perbankan menjalankan dual banking system sehingga banyak bank 1

2 konvensional yang membuka kantor cabang bank syari ah, bahkan menggantikan jenis usahanya dari bank konvensional menjadi bank syari ah. Di Indonesia bank syari ah terulang dalam UU. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syari ah, yaitu bank syari ah adalah menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Menurut Sri Wahyuni (2012) peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat diakatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, semakin maju suatu negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya, keberadaan dunia perbankan makin dibutuhkan pemerintah dan masyarakatnya. Lain halnya dengan negara-negara berkembang seperti Indonesia, pemahaman tentang bank di negeri ini baru sepotong-sepotong. Sebagian masyarakatnya hanya memahami bank sebatas tempat meminjam dan menyimpan uang. Bahkan terkadang sebagian masyarakat sama sekali belum memahami bank secara utuh, sehingga pandangan tentang bank syariah sering diartikan secara keliru. Sehingga, partisipasi masyarakat untuk menabung pada bank syariah juga sangat minim. Oleh karena itu, perbankan syariah memang sesuai dengan perkembangan zaman. Ia lahir sebagai sub dari sistem ekonomi Islam yang berdasarkan pada konsep ilahiah yang selanjutnya berkembang untuk menjadi sistem perbankan alternatif, yang sesuai dengan fitrah manusia dan disesuaikan dengan tuntunan zaman sehingga dapat diterapkan dalam dunia

3 bisnis yang nyata. Bank syariah dalam pertumbuhannya mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun apabila dilakukan analisis komparatif maka akan terlihat bahwa peran bank syariah masih kecil dibandingkan bank konvensional yang telah ada. Kondisi ini diduga sangat dipengaruhi oleh kesiapan masyarakat dalam proses penerimaan sistem bank syariah. Kesiapan masyarakat tersebut bisa dilihat dari beberapa faktor menurut survei dan wawancara secara langsung yang dilakukan oleh peneliti yaitu seperti pengetahuan, tingkat pendapatan, persepsi, dan kelompok umur. 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Menurut Nursrifida (2012 ) pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan pengetahuan yang dimilikinya, manusia akan tahu mana yang benar dan mana yang salah. Semakin luas pengetahuan manusia, maka semakin luas pula pemikiran seseorang tentang suatu hal. Jadi, semakin luas pengetahuan manusia tentang perbankan syariah, maka semakin besar pula minatnya untuk menabung di perbankan syariah.

4 Berdasarkan survei penulis penelitian langsung kelapangan, ada gejala-gejala yang ditemukan yaitu sebagian besar masyarakat di Desa Bangun Purba tersebut tidak mengetahui adanya perbankan syariah. 2. Tingkat pendapatan Menurut Heri Suneni ( 2010) tingkat pendapatan adalah usaha yang dilakukan oleh masyarakat dalam memperoleh harta baik itu berupa uang maupun benda lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga masing-masing. Pendapatan erat hubungannya dengan keadaan sosial ekonomi dan akan menentukan perilaku individu dalam kehidupan seharihari. Maka apabila pendapatan masyarakat tinggi kemungkinan masyarakat akan menabung pada bank syariah. Menurut survei penulis penelitian, Secara umum mata pencaharian di Desa Bangun Purba adalah Petani, Pegawai negeri, wiraswasta dan lainlain sebagainya. Berikut tabel mata pencaharian masyarakat Desa Bangun Purba: Tabel I Mata Pencarian Penduduk Bangun Purba Tahun 2013 No Mata Pencarian Jumlah 1 2 3 4 Petani Pegawai Negeri Wiraswasta Dan lain-lain 2300 134 549 968 Persentase Keterangan % *) 58,2 Anak-anak dibawah 3,4 13,8 24,5 Jumlah 3.951 100,0 Sumber kantor Kepala Desa Bangun Purba Tahun 2013 *) 2300:3.951x100= 58,2% umur, sekolah dengan orang tua

5 Sesuai dengan kondisi dan letak geografis Bangun Purba yang berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batang Lubuh, tanah yang subur, maka mata pencarian masyarakat Bangun Purba meliputi pertanian 58,2 %, Pegawai Negeri 3,4 %, Wiraswasta 13,8 %, dan lain-lain 24,5 %. Sumber kehidupan dari sektor pertanian meliputi: berladang padi, palawija, sedangkan perkebunan meliputi: karet, kelapa sawit, kopi, salak, jeruk. Kedatangan penduduk luarlah yang membawa alih perkebunan kelapa sawit dan jeruk, sekaligus membawa angin segar penduduk tempatan. Dengan demikian mata pencarian tempatan mulai ke arah yang lebih baik, walaupun masih ada diantara mereka yang masih pada pola budaya lama. Bagi masyarakat yang berfikir maju, punya keterampilan, maka ada juga pencarian lain sebagai pengrajin perbengkelan, dagang, dan sebagai penjual jasa lainnya. Dari hasil survei dan wawancara langsung dengan kepala desa bangun purba bapak Arisman, mengatakan bahwa pendapatan yang diperoleh masyarakat bangun purba sangat bervariasi yaitu antara 1000.000 sampai dengan 3000.000 rupiah per bulannya. Kadang bisa mencapai 5000.000 pada saat harga jual pertanian dan perkebunan meningkat. Nah, dari pendapatan yang relatif banyak ini, sangat memungkinkan bagi masyarakat bangun purba untuk menabung.

6 3. Persepsi Menurut Leavit dalam Sobur (2003:445) persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas persepsi adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi masyarakat terhadap bank syariah sangat penting. Sebab jika persepsi masyarakat terhadap bank syariah itu buruk maka masyarakat akan enggan menabung pada bank syariah. Menurut survei penulis penelitian, masyarakat memandang bank syariah itu adalah sama seperti bank konvensional yang hanya berfungsi sebatas simpan pinjam saja, tanpa mengetahui bahwa bank syariah itu adalah bank yang menawarkan produk-produk yang syar i yaitu berlandaskan Al-Qur an dan hadist. 4. Kelompok umur Kelompok umur disini adalah umur yang dikelompokkan dari umur yang besar ke yang kecil atau dari yang kecil ke yang besar. Sebab bertambahnya umur seseorang dapat mengubah pola fikir dan cara bertindak seseorang tersebut dalam mengambil keputusan. Masyarakat yang sudah dewasa akan lebih tau mana yang baik dan mana yang buruk baginya. Maka jika seseorang tersebut berfikir bahwa bank syariah itu baik baginya maka dia akan menabung pada bank syariah..

7 Berpandangan dari masalah yang telah dipaparkan, maka dilakukan penelitian pada masyarakat yang berada di Desa Bangun Purba Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu, yang berpenduduk mayoritas Islam bahkan tidak mengetahui atau tidak memahami sarana perbankan syariah. Dengan demikian penulis mengangkat penelitian ini dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Muslim untuk Menabung Pada Bank Syariah di Desa Bangun Purba Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokanhulu. 1.2 Perumusan Masalah Dari masalah yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan permasalahannya yaitu: 1. Apakah faktor pengetahuan mengenai bank syariah dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat muslim dalam menabung pada bank syariah. 2. Apakah faktor tingkat pendapatan masyarakat dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat muslim dalam menabung pada bank syariah. 3. Apakah faktor persepsi seseorang mempengaruhi partisipasi masyarakat muslim dalam menabung pada bank syariah. 4. Apakah faktor kelompok umur dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat muslim dalam menabung pada bank syariah. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah:

8 1. Untuk mengetahui faktor pengetahuan mengenai bank syariah dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat muslim dalam menabung di bank syariah. 2. Untuk mengetahui faktor tingkat pendapatan masyarakat dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat muslim dalam menabung pada bank syariah. 3. Untuk mengetahi faktor persepsi masyarakat dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat muslim dalam menabung pada bank syariah. 4. Untuk mengetahui faktor kelompok umur dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam menabung pada bank syariah. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan tentang bank syariah, sehingga diharapkan akan segera dapat menabung di bank syariah. b. Bagi Bank Syariah Sebagai bahan masukan untuk segara mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang bank syariah. Dengan begitu masyarakat akan lebih mengetahui tentang bank syariah dan akan berpartisipasi untuk menabung di bank syariah. c. Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat membantu akademis dalam menjelaskan dan memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang

9 mempengaruhi kurangnya partisipasi masyarakat untuk menabung pada bank syariah. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memindahkan penjelasan didalam penyusunan skripsi ini, maka penulis membagi kedalam enam bab. Sedangkan antarra bab yang satu dengan yang lainya berhubungan, berikut ini akan diuraikan isi disini demi bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori yang berkaitan dengan objek pembahasan yang diperoleh dari tinjuan pustaka dan mengemukan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis memaparkan metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Bab ini juga akan menguraikan tentang waktu, lokasi penelitian, sejarah singkat dan gambaran umum Desa Bangun purba serta jenis dan sumber data dan juga analis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang dilakukan yaitu berupa deskripsi, variabel hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian.

10 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan dan saran-saran diberikan.