BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung ke lapangan, menganalisis sistem jaringan komputer yang sedang berjalan. Adapun hal-hal yang melatarbelakangi kebutuhan ini dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut : 1. Jaringan komputer masih sudah bersifat client server, namun sharing data antar ruangan belum terlalu optimal. 2. Pengabungan seluruh jaringan hanya dalam satu node sehingga layanan akses aliran data tidak optimal. 3. Sistem pengalamatan yang kurang tepat, hal ini terjadi karena jaringan digabung menjadi satu yang seharusnya dibagi dalam node-node, sehingga seluruh computer dalam seksi penyajian dara dan informasi memiliki kelas yang sama hareba tidak menggunakan sistem subneting. 4. Keamanan data belum bersifat rahasia dan terjaga karena sharing data tersebut dapat diakses oleh siapa saja. 5. Manajemen jaringan yang belum terstruktur seperti manajemen bandwidth dan sebagainya. 4.1.1 Analisis Lokasi Analisis lokasi dilakukan untuk menentukan lokasi pemasangan infrastruktur jaringan dan jangkauan koneksi tiap komputer terhadap komputer 48
lainnya. Router utama sebagai node pusat jaringan yang telah ada di satu ruangan, yaitu Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi. Dari router yang ada harus ditanggulangi dengan penambahan dan perutean agar pertukaran data semakin terarah dan terproteksi. Adapun ruangan yang menggunakan komputer adalah : 1. Ruang Kepala Bidang Pengolahan Data Elektronik; 2. Ruang Pegawai Bidang Pengolahan Data Elektronik; 3. Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi (http://www.jabarprov.go.id); 4. Ruang Seksi Kompilasi Data; 5. Ruang Seksi Integrasi Data. 3 2 5 4 1 Gambar 4.1 Denah Ruangan Seksi Penyajian Data dan Informasi 49
4.1.2 Analisis Perangkat 4.1.2.1 Komputer User Dalam suatu jaringan terdapat beberapa komputer yang berfungsi sebagai stasiun atau terminal akses (workstation). Komputer-komputer ini digunakan oleh pemakai (client/user) untuk mengirim dan menerima data dari jaringan. Tabel 4.2 Spesifikasi Komputer Workstation Komponen Operating Spesifikasi Recommended : Ms.Windows XP SP2 or Linux System Processor Minimum: 1GHz Recommended: 2GHz Optimal: 3GHz or faster Memory Minimum: 512MB RAM Recommended: 1GB RAM Optimal: 2GB RAM (Full installation) or 1GB RAM (Server Core Installation) or more Maximum (32-bit systems): 4GB (Standard) or 64GB (Enterprise and Datacenter) Maximum (64-bit systems): 32GB (Standard) or 2TB (Enterprise, Datacenter and Itanium-based Systems) Hard Disk Minimum: 8GB Recommended: 40GB (Full installation) or 10GB (Server Core installation) 50
Optimal: 80GB (Full installation) or 40GB (Server Core installation) or more Drive Display Other DVD-ROM drive Super VGA (800 600) or higher-resolution monitor Keyboard and Microsoft Mouse or compatible pointing device 4.1.2.2 Media Transmisi dan Konektor Media transmisi dan konektor merupakan komponen penting dalam jaringan untuk menghubungkan antar terminal. Dengan melihat jarak antar gedung, maka media yang dipakai adalah kabel Twisted Pair yaitu kabel UTP cat.5 dengan konektor RJ-45 karena fitur dari kabel ini mampu mencapai jarak 100 meter. 4.1.2.3 Concentrator Merupakan perangkat penghubung antar workstation yang berfungsi mengatur jalannya komunikasi dan transfer data dalam jaringan tersebut berupa hub atau switch. Pemakaiannya tergantung besar kecilnya jaringan. Tabel 4.2 Kebutuhan Concentrator (Switch) No Concretrator Jumlah 1 Switch 8 Port 2 Buah 2 Switch 24 Port 5 Buah 51
4.1.2.4 Router Router merupakan salah satu perangkat pendukung utama yang fungsinya untuk meneruskan atau meminta Informasi (paket data) ke alamat IP (Internet Protocol) yang berjauhan dan berada di network yang berlainan. Pada router proses seleksi atau perutean dilakukan pada network layer dari arsitektur jaringan komputer. Router yang digunakan adalah yang memiliki minimal 8 port untuk pembagian keterhubungan antar router maupun dengan terminal lainnya yang dilengkapi dengan firewall maupun fitur autentikasi lainnya. 4.1.3 Topologi Jaringan 4.1.3.1 Topologi Jaringan Fisik Bidang Pengolahan Data Elektronik Diskominfo Jabar memiliki 5 ruangan, yakni diruang Kepala Bidang, diruang Pegawai, Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi, Seksi Kompilasi Data, Dan Seksi Integrasi Data. Setiap ruangan memiliki computer yang terintegrasi dengan ruangan lainnya sehingga membentuk satu jaringan besar. Setiap ruangan merupakan sub jaringan yang terhubung dengan jaringan utama. Dari observasi terhadap topologi instalasi jaringan yang sudah ada bisa dukatakan topologi yang digunakan adalah topologi tree karena dilihat dari bentuknya, topologi ini merupakan kombinasi dari berbagai topologi. Dalam topologi ini tidak semua node mempunyai kedudukan yang sama. Penerapan topologi ini biasa digunakan pada infrastruktur jaringan Local Area Network. Terlihat Ruangan Bidang Pengolahan Data Elektronik memiliki 1 router yang terhubung dengan jaringan Diskominfo Jabar, Tiga hub, dan 20 komputer. 52
Dan jaringan tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini : Ruang Penyajian Data Ruang Kompilasi Data dan Ruang Integrasi Dara Ruang Kepala Bidang dan Ruang Pegawai Gambar 4.2 Topologi Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi (Existing) 4.1.3.2 Topologi Jaringan Logic Topologi logic yang dipakai di Bidang Pengolahan Data Elektronik Diskominfo Jabar adlah Token Ring. Yakni topologi yang bekerja dengan metoda CSMA/CD (carrier sense multiple acces / collison detection) baseband, yaitu sebelum mengirimkan paket data, setiap node mengecek apakah network sedang mengirimkan paket data. Jika network busy node akan menunggu sampai tidak ada sinyal lagi yang dikirim oleh network. Jika network kosong barulah node itu mengirimkan paketnya. Jika pada saat yang sama tersapat 2 node yang mengirimkan data, maka terjadi collision. Jika terjadi collision kedua node mengirimkan sinyal jam ke network dan semua berhenti mengirimkan paket data dan kembali menunggu. Kemudian 53
secara random, node-node itu kembali menunggu dan mengirimkan data. Paket yang mengalami collision akan dikirim kembali saat ada kesempatan. Dengan metode ini tidak akan terjadi tabrakan data dalam jaringan. Kecepatan transfer data 10 mbps dan menurun seiring semakin banyaknya node yang terpasang semakin banyak kemungkinan tabrakan. 4.2 Perancangan Kebutuhan Setelah diketahui penyebab masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka perlu kiranya untuk melakukan pemecahan masalah agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai yaitu dengan dikembangkan kembali infrastruktur jaringan agar permasalahan yang ada bisa teratasi baik untuk sharing data, akses internet dan keamanan yang diharapkan dapat mengurangi masalah diatas yaitu dengan dibentuk jaringan baru dengan keamanan data, dengan demikian pertukaran dan akses data dapat dilakukan lebih cepat dan lebih baik lagi. 4.4.1 Perancangan Kebutuhan Perangkat Ketersediaan perangkat keras komputer bisa dikategorikan sebagai pendukung dalam proses interkoneksi sistem informasi jaringan. Perancangan kebutuhan ini akan mendeskripsikan tentang kebutuhan dan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan baik sebagai komputer server maupun client, termasuk kebutuhan perangkat lainya di jaringan komputer. 54
4.4.2 Perancangan Topologi Gambar 4.3 Instalasi Jaringan Gedung Diskominfo Jabar Gambar 4.2 Instalasi Jaringan Yang Diajukan Untuk Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi 55
Gambar 4.5 Routing Service Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi Gambar 4.6 Rancangan Service Acces Point (Indoor) 56
Gambar 4.7 Rancangan Service Firewall Gambar 4.8 Rancangan Service Network Acces Storage (NAS) 57
Gambar 4.9 Rancangan Service Print Server 4.4.3 Perancangan Pengalamatan Dari sketsa pengalamatn diatas dapat dijelaskan struktur jaringan pada ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi terdiri dari komputer user, 5 buah switch / hub, dan 1 buah router yang tersambung ke jaringan gedung Diskominfo. Berikut ini daftar pengalamatan yang telah dirancang pada jaringan diatas : Ruang 1 Network ID : 192.168.11.X/24 Gateway : 192.168.11.1 Ruang 2 Network ID : 192.168.12.X/24 Gateway : 192.168.12.1 58
Ruang 3 Network ID : 192.168.13.X/24 Gateway : 192.168.13.1 Ruang 4 Network ID : 192.168.14.X/24 Gateway : 192.168.14.1 Ruang 5 Network ID : 192.168.15.X/24 Gateway : 192.168.15.1 Router Interface Fastethernet 0/0 (R1) : 192.168.11.1 Interface Fastethernet 1/0 (R2) : 192.168.12.1 Interface Fastethernet 2/0 (R3) : 192.168.13.1 Interface Fastethernet 3/0 (R4) : 192.168.14.1 Interface Fastethernet 4/0 (R4) : 192.168.15.1 Interface Serial 0/0 : 172.21.17.21 4.4.4 Perancangan Tabel Routing Konfigurasi Router IP (Simulasi menggunakan Packet Tracer) Router>enable Router#configure Configuring from terminal, memory, or network [terminal]? Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Router_seksi0 Router_seksi0(config)#interface fastethernet 0/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.11.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up 59
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router_seksi0(config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface fastethernet 1/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.12.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router_seksi0(config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface fastethernet 2/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.13.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router_seksi0(config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface fastethernet 3/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.14.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up (config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface fastethernet 4/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.15.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router_seksi0(config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface serial 0/0/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 172.21.17.21 255.255.255.252 Router_seksi0(config-if)#clock rate 64000 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down Router_seksi0(config-if)#exit Konfigurasi Tabel Routing (Simulasi menggunakan Packet Tracer) Destination Net Mask Interface 192.168.11.0 255.255.255.0 172.21.17.21 192.168.12.0 255.255.255.0 172.21.17.21 192.168.13.0 255.255.255.0 172.21.17.21 192.168.14.0 255.255.255.0 172.21.17.21 192.168.15.0 255.255.255.0 172.21.17.21 Defaul Route (0.0.0.0) 0.0.0.0 172.21.17.20 60
Tabel 4.3 Konfigurasi Tabel Routing Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 1920.0.0.0 0 0.0.0.0 172.21.17.20 61