BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI. terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch

MODUL PRAKTIKUM 08 DYNAMIC ROUTING CISCO, WINDOWS

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750

Pertemuan V. Local Area Network

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

TUGAS JARINGANN KOMPUTER

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Jaringan LAN di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian.

MODUL V. Praktikkum Frame Relay. Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay. 2. Mengetahui cara kerja Frame relay

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai

LAMPIRAN. Gambar 4.3 Rancangan Frame-Relay

Materi. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10%

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

Network Device. 1. Switch

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

RIP dan Static Routing

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

ROUTING STATIS DAN DINAMIS

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

A. TOPOLOGI FISIK JARINGAN

Dasar-dasar sistem jaringan

CIRI JARINGAN CIRI JARINGAN ELEMEN LAN ELEMEN LAN ETHERNET ETHERNET PENGKABELAN PENGKABELAN TOPOLOGI TOPOLOGI KONFIGURASI KONFIGURASI TRANSFER DATA

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

9.1 Menghubungkan dua jaringan yang berbeda dengan satu router

I. TUJUAN II. PENDAHULUAN

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Modul 1 Konsep Komunikasi Data

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan

Materi 3 Konsep. Jaringan Komputer

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN TESTING

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Network Technologies & Devices

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

BAB IV CISCO PACKET TRACER

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

PERTEMUAN KE - 5 TOPOLOGI STAR MENGGUNAKAN HUB

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI TOPOLOGI JARINGAN

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisa Jaringan Lokal Yang Akan Dibangun

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

Private IP network adalah IP jaringan yang tidak terkoneksi secara langsung ke internet IP addresses Private dapat dirubah sesuai kebutuhan.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Jaringan LAN padawarnet MAGNET. Npm : Jurusan : Manajemen Informatika

VIRTUAL LAN (VLAN) Irfan Akbar, site :

Thin Client Server Computing (TCSC) Sebagai Alternatif Jaringan Komputer Menggunakan PC Dengan Spesifikasi Minimal Pada Client

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

Peralatan Jaringan Collision Domain

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER PART 2

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

MODUL 6 TUNNELING IPv6 OVER IPv4

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan Kelas B masingmasing

Membuat Simulasi Jaringan Router OSPF Part 2 (Cisco Packet Tracer)

BAB IV PEMBAHASAN. tersebut berisi personal computer (PC) sebanyak 5 buah dan 1 hardisk could. Pembuatan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet. Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012

Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

BAB III PEMBAHASAN Switch dengan 36 port 2. Dua Krimping Tools meter kabel UTP Konektor RJ Lan Tester

KONFIGURASI CISCO ROUTER

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung ke lapangan, menganalisis sistem jaringan komputer yang sedang berjalan. Adapun hal-hal yang melatarbelakangi kebutuhan ini dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut : 1. Jaringan komputer masih sudah bersifat client server, namun sharing data antar ruangan belum terlalu optimal. 2. Pengabungan seluruh jaringan hanya dalam satu node sehingga layanan akses aliran data tidak optimal. 3. Sistem pengalamatan yang kurang tepat, hal ini terjadi karena jaringan digabung menjadi satu yang seharusnya dibagi dalam node-node, sehingga seluruh computer dalam seksi penyajian dara dan informasi memiliki kelas yang sama hareba tidak menggunakan sistem subneting. 4. Keamanan data belum bersifat rahasia dan terjaga karena sharing data tersebut dapat diakses oleh siapa saja. 5. Manajemen jaringan yang belum terstruktur seperti manajemen bandwidth dan sebagainya. 4.1.1 Analisis Lokasi Analisis lokasi dilakukan untuk menentukan lokasi pemasangan infrastruktur jaringan dan jangkauan koneksi tiap komputer terhadap komputer 48

lainnya. Router utama sebagai node pusat jaringan yang telah ada di satu ruangan, yaitu Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi. Dari router yang ada harus ditanggulangi dengan penambahan dan perutean agar pertukaran data semakin terarah dan terproteksi. Adapun ruangan yang menggunakan komputer adalah : 1. Ruang Kepala Bidang Pengolahan Data Elektronik; 2. Ruang Pegawai Bidang Pengolahan Data Elektronik; 3. Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi (http://www.jabarprov.go.id); 4. Ruang Seksi Kompilasi Data; 5. Ruang Seksi Integrasi Data. 3 2 5 4 1 Gambar 4.1 Denah Ruangan Seksi Penyajian Data dan Informasi 49

4.1.2 Analisis Perangkat 4.1.2.1 Komputer User Dalam suatu jaringan terdapat beberapa komputer yang berfungsi sebagai stasiun atau terminal akses (workstation). Komputer-komputer ini digunakan oleh pemakai (client/user) untuk mengirim dan menerima data dari jaringan. Tabel 4.2 Spesifikasi Komputer Workstation Komponen Operating Spesifikasi Recommended : Ms.Windows XP SP2 or Linux System Processor Minimum: 1GHz Recommended: 2GHz Optimal: 3GHz or faster Memory Minimum: 512MB RAM Recommended: 1GB RAM Optimal: 2GB RAM (Full installation) or 1GB RAM (Server Core Installation) or more Maximum (32-bit systems): 4GB (Standard) or 64GB (Enterprise and Datacenter) Maximum (64-bit systems): 32GB (Standard) or 2TB (Enterprise, Datacenter and Itanium-based Systems) Hard Disk Minimum: 8GB Recommended: 40GB (Full installation) or 10GB (Server Core installation) 50

Optimal: 80GB (Full installation) or 40GB (Server Core installation) or more Drive Display Other DVD-ROM drive Super VGA (800 600) or higher-resolution monitor Keyboard and Microsoft Mouse or compatible pointing device 4.1.2.2 Media Transmisi dan Konektor Media transmisi dan konektor merupakan komponen penting dalam jaringan untuk menghubungkan antar terminal. Dengan melihat jarak antar gedung, maka media yang dipakai adalah kabel Twisted Pair yaitu kabel UTP cat.5 dengan konektor RJ-45 karena fitur dari kabel ini mampu mencapai jarak 100 meter. 4.1.2.3 Concentrator Merupakan perangkat penghubung antar workstation yang berfungsi mengatur jalannya komunikasi dan transfer data dalam jaringan tersebut berupa hub atau switch. Pemakaiannya tergantung besar kecilnya jaringan. Tabel 4.2 Kebutuhan Concentrator (Switch) No Concretrator Jumlah 1 Switch 8 Port 2 Buah 2 Switch 24 Port 5 Buah 51

4.1.2.4 Router Router merupakan salah satu perangkat pendukung utama yang fungsinya untuk meneruskan atau meminta Informasi (paket data) ke alamat IP (Internet Protocol) yang berjauhan dan berada di network yang berlainan. Pada router proses seleksi atau perutean dilakukan pada network layer dari arsitektur jaringan komputer. Router yang digunakan adalah yang memiliki minimal 8 port untuk pembagian keterhubungan antar router maupun dengan terminal lainnya yang dilengkapi dengan firewall maupun fitur autentikasi lainnya. 4.1.3 Topologi Jaringan 4.1.3.1 Topologi Jaringan Fisik Bidang Pengolahan Data Elektronik Diskominfo Jabar memiliki 5 ruangan, yakni diruang Kepala Bidang, diruang Pegawai, Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi, Seksi Kompilasi Data, Dan Seksi Integrasi Data. Setiap ruangan memiliki computer yang terintegrasi dengan ruangan lainnya sehingga membentuk satu jaringan besar. Setiap ruangan merupakan sub jaringan yang terhubung dengan jaringan utama. Dari observasi terhadap topologi instalasi jaringan yang sudah ada bisa dukatakan topologi yang digunakan adalah topologi tree karena dilihat dari bentuknya, topologi ini merupakan kombinasi dari berbagai topologi. Dalam topologi ini tidak semua node mempunyai kedudukan yang sama. Penerapan topologi ini biasa digunakan pada infrastruktur jaringan Local Area Network. Terlihat Ruangan Bidang Pengolahan Data Elektronik memiliki 1 router yang terhubung dengan jaringan Diskominfo Jabar, Tiga hub, dan 20 komputer. 52

Dan jaringan tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini : Ruang Penyajian Data Ruang Kompilasi Data dan Ruang Integrasi Dara Ruang Kepala Bidang dan Ruang Pegawai Gambar 4.2 Topologi Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi (Existing) 4.1.3.2 Topologi Jaringan Logic Topologi logic yang dipakai di Bidang Pengolahan Data Elektronik Diskominfo Jabar adlah Token Ring. Yakni topologi yang bekerja dengan metoda CSMA/CD (carrier sense multiple acces / collison detection) baseband, yaitu sebelum mengirimkan paket data, setiap node mengecek apakah network sedang mengirimkan paket data. Jika network busy node akan menunggu sampai tidak ada sinyal lagi yang dikirim oleh network. Jika network kosong barulah node itu mengirimkan paketnya. Jika pada saat yang sama tersapat 2 node yang mengirimkan data, maka terjadi collision. Jika terjadi collision kedua node mengirimkan sinyal jam ke network dan semua berhenti mengirimkan paket data dan kembali menunggu. Kemudian 53

secara random, node-node itu kembali menunggu dan mengirimkan data. Paket yang mengalami collision akan dikirim kembali saat ada kesempatan. Dengan metode ini tidak akan terjadi tabrakan data dalam jaringan. Kecepatan transfer data 10 mbps dan menurun seiring semakin banyaknya node yang terpasang semakin banyak kemungkinan tabrakan. 4.2 Perancangan Kebutuhan Setelah diketahui penyebab masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka perlu kiranya untuk melakukan pemecahan masalah agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai yaitu dengan dikembangkan kembali infrastruktur jaringan agar permasalahan yang ada bisa teratasi baik untuk sharing data, akses internet dan keamanan yang diharapkan dapat mengurangi masalah diatas yaitu dengan dibentuk jaringan baru dengan keamanan data, dengan demikian pertukaran dan akses data dapat dilakukan lebih cepat dan lebih baik lagi. 4.4.1 Perancangan Kebutuhan Perangkat Ketersediaan perangkat keras komputer bisa dikategorikan sebagai pendukung dalam proses interkoneksi sistem informasi jaringan. Perancangan kebutuhan ini akan mendeskripsikan tentang kebutuhan dan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan baik sebagai komputer server maupun client, termasuk kebutuhan perangkat lainya di jaringan komputer. 54

4.4.2 Perancangan Topologi Gambar 4.3 Instalasi Jaringan Gedung Diskominfo Jabar Gambar 4.2 Instalasi Jaringan Yang Diajukan Untuk Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi 55

Gambar 4.5 Routing Service Ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi Gambar 4.6 Rancangan Service Acces Point (Indoor) 56

Gambar 4.7 Rancangan Service Firewall Gambar 4.8 Rancangan Service Network Acces Storage (NAS) 57

Gambar 4.9 Rancangan Service Print Server 4.4.3 Perancangan Pengalamatan Dari sketsa pengalamatn diatas dapat dijelaskan struktur jaringan pada ruang Seksi Penyajian Data dan Informasi terdiri dari komputer user, 5 buah switch / hub, dan 1 buah router yang tersambung ke jaringan gedung Diskominfo. Berikut ini daftar pengalamatan yang telah dirancang pada jaringan diatas : Ruang 1 Network ID : 192.168.11.X/24 Gateway : 192.168.11.1 Ruang 2 Network ID : 192.168.12.X/24 Gateway : 192.168.12.1 58

Ruang 3 Network ID : 192.168.13.X/24 Gateway : 192.168.13.1 Ruang 4 Network ID : 192.168.14.X/24 Gateway : 192.168.14.1 Ruang 5 Network ID : 192.168.15.X/24 Gateway : 192.168.15.1 Router Interface Fastethernet 0/0 (R1) : 192.168.11.1 Interface Fastethernet 1/0 (R2) : 192.168.12.1 Interface Fastethernet 2/0 (R3) : 192.168.13.1 Interface Fastethernet 3/0 (R4) : 192.168.14.1 Interface Fastethernet 4/0 (R4) : 192.168.15.1 Interface Serial 0/0 : 172.21.17.21 4.4.4 Perancangan Tabel Routing Konfigurasi Router IP (Simulasi menggunakan Packet Tracer) Router>enable Router#configure Configuring from terminal, memory, or network [terminal]? Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname Router_seksi0 Router_seksi0(config)#interface fastethernet 0/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.11.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up 59

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router_seksi0(config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface fastethernet 1/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.12.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router_seksi0(config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface fastethernet 2/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.13.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router_seksi0(config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface fastethernet 3/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.14.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up (config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface fastethernet 4/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 192.168.15.1 255.255.255.0 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router_seksi0(config-if)#exit Router_seksi0(config)#interface serial 0/0/0 Router_seksi0(config-if)#ip address 172.21.17.21 255.255.255.252 Router_seksi0(config-if)#clock rate 64000 Router_seksi0(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down Router_seksi0(config-if)#exit Konfigurasi Tabel Routing (Simulasi menggunakan Packet Tracer) Destination Net Mask Interface 192.168.11.0 255.255.255.0 172.21.17.21 192.168.12.0 255.255.255.0 172.21.17.21 192.168.13.0 255.255.255.0 172.21.17.21 192.168.14.0 255.255.255.0 172.21.17.21 192.168.15.0 255.255.255.0 172.21.17.21 Defaul Route (0.0.0.0) 0.0.0.0 172.21.17.20 60

Tabel 4.3 Konfigurasi Tabel Routing Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.11.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.12.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.13.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.14.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.2 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.3 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.4 255.255.255.255 172.21.17.21... Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.19 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.20 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 192.168.15.21 255.255.255.255 172.21.17.21 Router-seksi0(config)#ip route 1920.0.0.0 0 0.0.0.0 172.21.17.20 61