PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 39 TAHUN 2011 T E N T A N G

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI D

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 136 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dalam suatu Peraturan;

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

.s*" '^.WttB' WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 144 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 98 TAHUN 2001 SERI D.95 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul. Pembentukan, Unit Pelaksana Teknis, laboratorium lingkungan hidup.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

1. Daerah adalah Kabupaten Bireuen.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

Transkripsi:

1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 83 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) BALAI BENIH PADI, PALAWIJA DAN PEMBIBITAN HORTIKULTURA PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 83 Tahun 2010 ; b. c. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas UPT, maka perlu dilakukan perubahan atas rincian tugas, fungsi dan Tata Kerja ; bahwa berdasarkan pertimbangan huruf b diatas, dipandang perlu ditetapkan kembali rincian tugas, fungsi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknik (UPT) Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang dengan Peraturan Bupati Tangerang. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010) ; 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 ) ; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang ( Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548 ) ; 5.Undang-Undang

2 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 ) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan daerah Propinsi dan Pemerintahan daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737 ) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741 ) ; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 01 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Tangerang ( Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 01 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0108). 9. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 02 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang ( Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 02 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0208). Memperhatikan 1. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 50 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja pada Dinas Pertanian dan Peternakan 2. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan pada Pemerintah Kabupaten Tangerang MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 83 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) BALAI BENIH PADI, PALAWIJA DAN PEMBIBITAN HORTIKULTURA PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN TANGERANG Pasal I Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Bupati Tangerang Nomor 83 Tahun 2010 Tentang Rinician Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura pada Dina Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerng, diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 2 ayat (4) diubah, sehingga pasal 2 ayat (4) berbunyi sebagai berikut : Pasal 2 (4) Susunan Organisasi UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura terdiri dari : a.kepala...

3 a. Kepala UPT; b.sub Bagian Tata Usaha; Pelaksana Perbenihan Padi, Perbenihan Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; c. Kelompok Jabatan Fungsional; 2. Ketentuan Judul Bagian Keempat, Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) diubah, sehingga judul Bagian keempat pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) berbunyi sebagai berikut : Bagian Keempat Pelaksana Perbenihan Padi, Perbenihan Palawija dan Pembibitan Hortikultura Pasal 5 (1) Pelaksana Perbenihan Padi, Perbenihan Palawija dan Pembibitan Hortikultura mempunyai tugas merencanakan melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang perbenihan padi, perbenihan Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelaksana Perbenihan Padi, Perbenihan Palawija dan Pembibitan hortikultura mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program Kegiatan Perbenihan Padi, perbenihan palawija dan pembibitan hortikultura ; b. Pelaksanaan dan penyusunan rencana kerja kegiatan perbenihan padi, perbenihan palawija dan pembibitan Hortikultura ; c. Pelaksanaan pengelolaan, pemeliharaan, produksi benih padi di perbenihan padi, perbenihan palawija dan pembibitan hortikultura ; d. Pelaksanaan pembuatan laporan tertulis tentang hasil penelitian; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya. (3).Pelaksana Perbenihan Padi, perbenihan palawija dan pembibitan hortikultura dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura. 3. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga pasal 9 secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut : (1) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura adalah unsur penunjang dari sebagian tugas dinas dalam bidang Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; (2)UPT...

4 (2) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis ; (3) Dalam melaksanakan tugasnya UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungannya, maupun dengan instansi terkait lainnya; (4) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan pedoman dan arahan bagi pelaksanaan tugas bawahannya; (5) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura memproduksi dan mengembangkan komoditas benih padi, palawija dan bibit hortikultura yang unggul berkualitas ; (6) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura melakukan pengujian dan sertifikasi benih ke BPSBTPH Propinsi Banten ; (7) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura melaksanakan pengepakan dan pelabelan sesuai dengan ketetapan; (8) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura melakukan pembinaan penangkar benih dan bibit. 4. Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga pasal 11 secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut : Bagian Ketiga Operasional Kegiatan Pasal 11 UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dalam melaksanakan hal-hal sebagai berikut : (1) Pelaksanaan operasional perbenihan dan pembibitan dapat melibatkan tenaga kerja setempat dengan aturan kerjasama yang disepakai antara pihak UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dengan petani ; (2) Hasil Benih padi, palawija dan bibit hortikultura yang dihasilkan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dapat disalurkan ke pihak lain/masyarakat dengan harga yang ditetapkan pemerintah ; (3) Hasil penjualan benih dan bibit disetorkan ke Kas Daerah setelah dikurangi biaya produksi ; (4) Dalam hal terjadi bencana ( banjir, kekeringan, fuso dll ) yang mengakibatkan petani kesulitan mendapatkan benih, maka UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dapat memberikan bantuan benih dan/atau bibit kepada petani berdasarkan perintah Bupati. Prosedur permintaan bantuan benih dan/atau bibit didasarkan pada surat permintaan bantuan benih dari kelompok tani diketahui Pelaksana Teknis Kecamatan, Kepala Dinas dan Camat setempat kepada Bupati ; (5)Benih...

5 (5) Benih yang gagal/tidak lulus uji sertifikasi, dapat ditukar dengan Calon Benih dan/atau Bibit dari penangkar hasil binaan Dinas, sesuai nilai konversi dan dilengkapi dengan Berita Acara Penyerahan ; (6) Dalam hal pelaksanaan program khusus Pemerintah Daerah ( seperti : Lomba P2WKSS, Gerakan Tanam Pohon, dll ), UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dapat memberikan bantuan benih padi, palawija dan bibit hortikultura ke pihak yang memerlukan berdasarkan perintah Bupati. Pasal II Peraturan Bupati ini mulai barlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 19-12-2011 BUPATI TANGERANG Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 19-12-2011 SEKRETARIS DAERAH H. ISMET ISKANDAR H. HERMANSYAH BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG, TAHUN 2011 NOMOR 53

6 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah kabupaten Tangerang; 2. Bupati adalah Bupati Tangerang; 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tangerang ; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang; 5. Dinas adalah Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Tangerang; 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang; 7. Unit Pelaksana Teknis Benih Padi, Palawija dan Sayuran yang selanjutnya disebut UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura adalah Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura Pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang ; 8.Kepala. 8. Kepala UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura pada dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang ; 9. Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura adalah Kepala Sub Bagian pada UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang. 10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas pemerintahan. BAB II TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama

7 Unit Pelaksana Teknis Pasal 2 (1) Unit Pelaksana Teknis Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas di Bidang Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), UPT Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan dan perencanan program teknis dalam bidang Pengembangan perbenihan Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; b. Pelaksanaan kegiatan teknis balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; c. Pelaksanaan kegiatan ketatauasahan yang meliputi perencanaan, tata usaha, keuangan dan kepegawaian; d. Pelaksanaan dan kerja sama dengan lembaga-lembaga dan unit kerja lainnya dalam bidang Pengembangan Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; e. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan hasil kegiatan Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; f. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya. (3) UPT Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Dinas (4) Susunan Organisasi UPT Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura terdiri dari : d. Kepala UPT; e. Sub Bagian Tata Usaha; Pelaksana Perbenihan Padi, Perbenihan Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; f. Kelompok Jabatan Fungsional; (5) Bagan Struktur Organisasi UPT Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Kepala UPT Pasal 3 Kepala UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura mempunyai tugas memimpin, melaksanakan, mengkoordinasikan,

8 mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura. Bagian Ketiga Sub Bagian Tata Usaha Pasal 4 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, inventaris perlengkapan kantor, kepegawaian, keuangan dan urusan umum; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata usaha mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan perencanaan pedoman dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan program bidang Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dan ketatausahaan meliputi kepegawaian,surat menyurat serta keuangan ; b. Pelaksanaan pemberian fasilitasi dan dukungan pelayanan teknis administrasi ; c. Pengelolaan surat menyurat, penggandaan, pendistribusian dan kearsipan; d. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan sarana dan prasarana perlengkapan dan aset unit; e. Pelaksanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan dilingkup unit; f. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana; g. Pelaksanaan koordinasi dengan dinas terkait dibidang ketatausahaan; h. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian, Monitoring dan evaluasi dan pelaporan kegiatan unit; i.pelaksanaan... i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya. (3) Sub Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura. Bagian Keempat Pelaksana Perbenihan Padi, Perbenihan Palawija dan Pembibitan Hortikultura Pasal 5 (3) Pelaksana Perbenihan Padi, Perbenihan Palawija dan Pembibitan Hortikultura mempunyai tugas merencanakan melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang perbenihan padi, perbenihan Palawija dan Pembibitan Hortikultura ;

9 (4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelaksana Perbenihan Padi, Perbenihan Palawija dan Pembibitan hortikultura mempunyai fungsi: f. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program Kegiatan Perbenihan Padi, perbenihan palawija dan pembibitan hortikultura ; g. Pelaksanaan dan penyusunan rencana kerja kegiatan perbenihan padi, perbenihan palawija dan pembibitan Hortikultura ; h. Pelaksanaan pengelolaan, pemeliharaan, produksi benih padi di perbenihan padi, perbenihan palawija dan pembibitan hortikultura ; i. Pelaksanaan pembuatan laporan tertulis tentang hasil penelitian; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya. (5) Pelaksana Perbenihan Padi, perbenihan palawija dan pembibitan hortikultura dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura. Bagian kelima Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 6 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; (2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura secara professional sesuai dengan kebutuhan; (3).Setiap... (3) Setiap Kelompok jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang tunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; (4) Kelompok jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; (5) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Bagian Pertama Umum Pasal 7

10 (9) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura adalah unsur penunjang dari sebagian tugas dinas dalam bidang Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura ; (10) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis ; (11) Dalam melaksanakan tugasnya UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungannya, maupun dengan instansi terkait lainnya; (12) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan pedoman dan arahan bagi pelaksanaan tugas bawahannya; (13) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura memproduksi dan mengembangkan komoditas benih padi, palawija dan bibit hortikultura yang unggul berkualitas ; (14) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura melakukan pengujian dan sertifikasi benih ke BPSBTPH Propinsi Banten ; (15) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura melaksanakan pengepakan dan pelabelan sesuai dengan ketetapan ; (16) UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura melakukan pembinaan penangkar benih dan bibit. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 8 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala atau setiap waktu diperlukan; (2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut, juga dalam rangka memberikan arahan kepada bawahannya; (3) Kepala UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas; Bagian Ketiga Operasional Kegiatan Pasal 9 UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura melaksanakan hal-hal sebagai berikut : dalam (7) Pelaksanaan operasional perbenihan dan pembibitan dapat melibatkan tenaga kerja setempat dengan aturan kerjasama yang disepakai antara pihak UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dengan petani ;

11 (8) Hasil Benih padi, palawija dan bibit hortikultura yang dihasilkan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dapat disalurkan ke pihak lain/masyarakat dengan harga yang ditetapkan pemerintah ; (9) Hasil penjualan benih dan bibit disetorkan ke Kas Daerah setelah dikurangi biaya produksi ; (10) Dalam hal terjadi bencana ( banjir, kekeringan, fuso dll ) yang mengakibatkan petani kesulitan mendapatkan benih, maka UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dapat memberikan bantuan benih dan/atau bibit kepada petani berdasarkan perintah Bupati. Prosedur permintaan bantuan benih dan/atau bibit didasarkan pada surat permintaan bantuan benih dari kelompok tani diketahui Pelaksana Teknis Kecamatan, Kepala Dinas dan Camat setempat kepada Bupati ; (11) Benih yang gagal/tidak lulus uji sertifikasi, dapat ditukar dengan Calon Benih dan/atau Bibit dari penangkar hasil binaan Dinas, sesuai nilai konversi dan dilengkapi dengan Berita Acara Penyerahan ; (12) Dalam hal pelaksanaan program khusus Pemerintah Daerah ( seperti : Lomba P2WKSS, Gerakan Tanam Pohon, dll ), UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura dapat memberikan bantuan benih padi, palawija dan bibit hortikultura ke pihak yang memerlukan berdasarkan perintah Bupati. Bagian Keempat Hal Mewakili Pasal 10 Apabila seorang pimpinan organisasi di lingkungan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura berhalangan melaksanakan tugas, maka yang bersangkutan dapat menunjuk satu orang pejabat satu tingkat lebih rendah di bawahnya yang bertindak untuk dan atas nama pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan. BAB.. BAB IV KEPEGAWAIAN Pasal 11 Kepegawaian UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura diatur dengan ketentuan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 12 Keuangan untuk pembiayaan UPT Balai Benih Padi, Palawija dan Pembibitan Hortikultura disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Bantuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah provinsi dan Lembaga-lembaga lain diluar Pemerintah Daerah. BAB VI PENUTUP

12 Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai barlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 19-12- 2011 BUPATI TANGERANG ttd. Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 19-12- 2011 SEKRETARIS DAERAH ttd. H. ISMET ISKANDAR Drs. H. HERMANSYAH, MM BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG, TAHUN 2011 NOMOR 53

13 Lampiran : PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 53 Tahun 2011 TANGGAL : 19 Desember 2011 TENTANG : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BENIH PADI, PALAWIJA DAN SAYURAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BENIH PADI, PALAWIJA DAN SAYURAN KEPALA DINAS PERTANIAN & KEBUDAYAAN KEPALA UPTD JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA PELAKSANA BUPATI TANGERANG ttd. H. ISMET ISKANDAR