Pengembangan Sistem Bantuan Operasional Sekolah Berbasis Client-Server Dalam Rangka Efisiensi SDM dan Penerapan TIK Di Sekolah ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu sistematika penulisan yang merupakan indeks laporan tugas akhir, dimana. tiap sub bab berisi penjelasan ringkasan perbab.

Rama Arta Saputra A SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA PT APAC INTI CORPORA BAWEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang

1 BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu hal

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain untuk penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut:

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI KATA PENGANTAR.. DAFTAR GAMBAR DAFTAR MODUL..

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE DI PT PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang terjadi pada BengkelYamaha Surya Buana diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Desa merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW).

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan suatu

Kata Kunci :Sistem Informasi Akademik, SMA, Waterfall, PHP, MySql

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kurang diperhatikan keberadaannya oleh pemerintah. sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh daerah Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini bersaing untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DORONGAN BELAJAR SISWA PASCA PEMBERIAN BOS TESIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Informasi Penyusutan Mesin Fotokopi Rekondisi dan Analisis Break Even Point Menggunakan Model Waterfall pada Toko Utama

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan-keputusan bisnis serta Perkembangan teknologi

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG

BAB VI PENTUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan menerangkan beberapa acuan dalam melakukan kerja

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KURSUS MUSIK BERBASIS WEB (STUDI KASUS MASTER MUSIC COURSE DI PURWAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. PT. PINDAD (Persero) mencoba melakukan sistem baru

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Perhitungan Penentuan Nilai Akreditasi Sekolah Dasardi Wilayah UPTD DIKPORA Kecamatan Montong Kabupaten Tuban Jawa Timur ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik ( BPS ) Provinsi Kepulauan riau adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. Ria No. 9 Cimahi yang bergerak dibidang penjualan games. Tintin Game Shop ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik adalah lembaga pemerintah non departemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

1.1 Latar Belakang Masalah

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Kata kunci : pembangunan sistem pembelian dan penjualan, sistem informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar,

1-1.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. instansi saat ini, komputer merupakan sebuah alat atau sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Setiap waktu selalu ada

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu indikator untuk kemajuan pembangunan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peranan Keuangan dalam suatu perusahaan sangat penting dan

PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASIS DESKTOP (STUDI KASUS : ZONE CAFÉ PURWOKERTO)

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Apotek Berbasis Client-Server (Studi Kasus: Apotek Bakita Kubu Raya)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai rumah sakit merupakan pihak yang berinteraksi dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN GAYA BARU PHOTO BERBASIS CLIENT SERVER (Studi Kasus: Toko Gaya Baru Photo)

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Pengembangan Sistem Bantuan Operasional Sekolah Berbasis Client-Server Dalam Rangka Efisiensi SDM dan Penerapan TIK Di Sekolah Oleh : Rasim, Muh. Nursalam, Fajar Sandi Rodiyansyah Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI ABSTRAK Dana Bantuan Operasional Sekolah perlu dikelola dengan baik, tetapi terkadang pengelola dana tersebut masih merangkap dengan tugas-tugas yang lain yang ada disekolah. Sehingga pengolahan dana tersebut tidak efektif dan efisien. System BOS merupakan system untuk mengelola dana BOS terutama pengolahan RKAS dan RPD. System ini dikembangkan berbasis web dengan arsitektur client/server. Server berisi basis data dan web service sedangkan client berisi web browser yang digunakan oleh pengguna untuk mengolah dana BOS tersebut. Pengembangan system ini menggunakan pendekatan terstruktur dengan tool pengembangan yaitu: ERD, Context Diagram, DFD, KD dan P-Spec. Sistem BOS dapat membantu mempermudah penglelola dana BOS di sekolah sehingga penggunaan sumber daya manusia menjadi efisien. Kata kunci : BOS, Sistem Informasi, Client Server 1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut maka pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs serta satuan pendidikan yang sederajat) Untuk pemerintah mencanangkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang merupakan program pemerintah yang terkait dengan pembiayaan operasional pendidikan dasar 9 tahun yang ditanggung oleh pemerintah. Program ini bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Tetapi pengolahan dana tersebut mendapat kendala dalam hal penugasan sumber daya manusia di sekolah tersebut. Selain masih dilakukan dengan cara manual baik dalam proses transaksi sehari-hari sampai dengan pelaporan penggunaan dana BOS kepada pihak terkait, petugas yang ditunjuk juga merangkap dengan tugas-tugas yang lain 1

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH Salah satu indikator penuntasan wajib belajar 9 tahun diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK). Pada tahun 2005, APK tingkat SMP sebesar 85,22% dan pada akhir 2006 telah mencapai 88,68%. Dengan demikian, pada saat ini masih ada sekitar 1,5 juta anak usia 13-15 tahun yang masih belum mendapatkan layanan pendidikan dasar. Masalah lain selain APK adalah masih rendahnya mutu pendidikan yang antara lain mencakup masalah tenaga kependidikan, fasilitas, manajemen, proses pembelajaran dan prestasi siswa. Dengan adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak, amanat undang-undang dan upaya percepatan penuntasan wajib belajar 9 tahun yang bermutu, maka pemerintah melanjutkan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB negeri/swasta dan pesantren salafiah serta sekolah keagamaan non islam setara SD dan SMP yang menyelenggarakan wajib pendidikan dasar 9 tahun. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara konsep mencakup komponen untuk biaya operasional non personil. Menurut hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional (Balitbang Depdiknas), BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Bantuan operasional Sekolah (BOS) bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperolah layanan pendidikan dasar lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan BOS antara lain: a. Menggratiskan seluruh siswa miskin tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah baik di sekolah negeri maupun swasta. b. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). c. Meringankan beban operasional sekolah bagi siswa di sekolah negeri dan swasta. Sasaran dari pelaksanaan program bantuan operasional sekolah adalah semua sekolah SD dan SMP termasuk SMP Terbuka dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri yang diselenggarakan oleh masyarakat baik negeri maupun swasta. Sekolah yang kaya/mapan yang mampu secara ekonomi yang memiliki penerimaan dana lebih besar dari BOS berhak untuk menolak menerima BOS. Namun jika ada siswa miskin di sekolah tersebut maka sekolah harus menjamin kelangsungan pendidikan siswa tersebut. Jumlah dana yang diterima oleh sekolah untuk melaksanakan operasional sekolah adalah sebagai berikut : a. SD/SDLB kota mendapatkan Rp. 400.000,- /siswa/tahun b. SD/SDLB kabupaten mendapatkan Rp. 397.000,- /siswa/tahun c. SMP/SMPLB kota mendapatkan Rp. 575.000,- /siswa/tahun d. SMP/SMPLB kabupaten mendapatkan Rp. 570.000,- /siswa/tahun Dalam program BOS, dana diterima oleh sekolah secara utuh, dan dikelola secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan dewan guru dan komite sekolah tanpa intervensi pihak lain. Dengan demikian program BOS sangat mendukung implementasi penerapan manajemen berbasis 2

sekolah, yang secara umum bertujuan untuk memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi), pemberian fleksibilitas yang besar untuk mengelola sumber daya sekolah dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dengan demikian, BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan pemberdayaan sekolah dalam rangka peningkatan akses, mutu dan manajemen sekolah, bagi siswa yang tidak mampu akan menjadi tiket masuk untuk mengakses layanan pendidikan dengan dibebaskan dari segala pungutan namun demikian masyarakat dan orang tua siswa yang mampu diharapkan tetap berpartisipasi dalam mengembangkan sekolah. Dan pada akhirnya sekolah dapat melaksanakan operasional sekolah secara lebih profesional, transparan, mandiri dan dapat dipertanggungjawabkan. 2.2 MODEL CLIENT SERVER Dengan makin berkembangnya teknologi jaringan komputer, sekarang ini ada kecenderungan sebuah sistem yang menggunakan jaringan untuk saling berhubungan. Dalam jaringan tersebut, biasanya terdapat sebuah komputer yang disebut server, dan beberapa komputer yang disebut client. Server adalah komputer yang dapat memberikan service ke client, sedangkan client adalah komputer yang mengakses beberapa service yang ada di server. Ketika client membutuhkan suatu serviceyang ada di server, dia akan mengirim request kepada server lewat jaringan. Jika request tersebut dapat dilaksanakan, maka server akan mengirim balasan berupa service yang dibutuhkan untuk saling berhubungan menggunakan socket. Socket adalah sebuah endpoint untuk komunikasi didalam jaringan. Sepasang proses atau thread berkomunikasi dengan membangun sepasang socket, yang masingmasing proses memilikinya. Socket dibuat dengan menyambungkan dua buah alamat IP melalui port tertentu. Secara umum socket digunakan dalamclient/server system, dimana sebuah server akan menunggu client pada port tertentu. Begitu ada client yang menghubungi server maka server akan menyetujui komunikasi dengan client melalui socket yang dibangun. 2.3 MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK Model proses ini sering kita sebut sebagai classic life cycle atau waterfall model. Classic life cycle adalah suatu paradigma pembangunan perangkat lunak yang menuntut suatu sistem yang sistematis dari mulai suatu level kemudian maju ke level berikutnya. Model ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam membangun perangkat lunak. Pengembangan ini dimulai dari analysis, design, coding dan testing. Adapun proses ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini : System/information engineering Analysis Design Code Test Gambar 1: Model sekuensial linear/waterfall 3

a. System/information engineering adalah bagian dari sistem besar, kegiatan dimulai dengan menentukan kebutuhan sistem dan kemudian mengalokasikan sub kebutuhan tersebut untuk perangkat lunak. System/information engineering menekankan pada mendapatkan kebutuhan proses bisnis yang akan dibagun ke dalam perangkat lunak. b. Analysis, dilakukan terhadap data yang ada serta mengumpulkan kebutuhankebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun. Merupakan tahap dikerjakannya pendefinisian masalah untuk menyelesaikan teknis pengembangan perangkat lunak yang akan dilakukan. Dikerjakan oleh analis system yang harus mengerti domain informasi perangkat lunak yang akan dibangun, mengerti kebutuhan fungsi, kelakukan, keandalan dan antar muka perangkat lunak. c. Design, tahap perancangan perangkat lunak yang memfokuskan pada empat atribut program yaitu : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi perangkat lunak dan algoritma detail. Dilakukan pengubahan kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk-bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dilakukan penulisan program. Adapun proses yang dilakukan tahap ini adalah: mendekomposisi modul sistem, penetapan rancangan masukan dan keluaran, penetapan struktur data dan penetapan formula yang digunakan untuk pengolahan data. d. Code, merupakan prosen mentranslasikan hasil perancangan perangkat lunak menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh mesin. Pada tahap ini dilakukan konversi hasil rancangan menjadi source code. e. Testing, proses testing dilakukan setelah coding, berfokus pada logika internal pada perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan program telah diuji pada fungsi eksternal dan mencari segala kemungkinan permasalahan. Kemudian memastikan apakah perangkat lunak sudah sesuai yang diharapkan atau belum. 3. HASIL PENELITIAN 3.1 ANALISIS SISTEM Analisis sistem merupakan pemodelan sistem yang akan dibangun disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna. Analisis sistem yang akan dibangun yang terdiri dari model data dan model fungsi. 3.1.2.1 CONTEXT DIAGRAM Context diagram adalah diagram yang engambarkan inteaksi level atas antara sistem dengan pengguna sistem tersebut. Context Diagram sistem BOS ini dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Context Diagram Sistem BOS 4

3.1.2.2 DATA FLOW DIAGRAM Data Flow Diagram adalah diagram yang menggambarkan aliran data dan transformasi data dari sati proses ke proses lain. Penggambaran DFD dilakukan secara hirarki karena DFD merupakan penjabaran lebih detail dari Context Diagram. DFD sistem BOS dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3: DFD Level 1 Sistem BOS Sistem pengolahan BOS terdiri dari lima modul utama yaitu Login, User, BOS, RPD, RKAS. Masing-masing modul dapat dijabarkan menjadi fungsi lebih detail pada level berikutnya kecuali modul Login. Modul Login merupakan fungsi akhir yang menangani otentikasi dan otoritas pengguna. Sedangkan modul Data User, modul RPD, modul RKAS dan modul BOS dapat dijabarkan lebih detail secara berturut pada gambar 9, gambar 10, gambar 11 dan gambar 12 dibawah ini. 4. Perancangan Sistem Perancangan Antarmuka untuk pengguna Admin terdiri dari fitur beranda, RKAS, RPD dan Logout. Tampilan layout halaman untuk Admin dapat dilihat untuk halaman utama dapat dilihat pada gambar 4. sedangkan rancangan antarmuka yang lainnya dapat dilihat pada laporan penelitian. Bagian Judul Beranda RKAS RPD Bagian Menu Logout Bagian Isi Web Data User Gambar 4. Rancangan Hal Utama 5. IMPLEMENTASI Implementasi sistem untuk antarmuka halaman utama sesuai dengan rancangannya dapat dilihat pada gambar 5. implementasi ini mengunakan PHP dengan basis data MySql. 5

Gambar 5. Implementasi Hal Utama 6. KESIMPULAN Sistem ini membantu pengguna dalam pengolahan dana BOS sehingga kinerja pegawai menjadi efisien dari segi waktu 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Depdiknas, Buku Panduan BOS 2007. Depdiknas, Jakarta : 2007 2. Jogiyanto, H.M. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta: 1999 3. Pressman, Roger S., Software Engineering (A Practicional s Approach), Mc.Graw Hill, 1997 4. Whitten, Bentley & Dittman, Metode Desain dan Analisis Sistem. Penerbit Andi & McGraw Hill Education, 2004. 6

7