Hukum Bergantung Kepada Para Wali

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Hukum Memelihara Jenggot

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

10 Pembatal Keislaman

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Hukum Menunduk Dan Mencium Tangan

Hukum Mandi Hari Jum'at

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Azal Dan Hukumnya. Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Hukum Seorang Muslim Mengambil Kewarganegaraan Negara Kafir

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

Hukum Sebab Dan Akibat, Serta Bergantung Kepada Sebab

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Hal-Hal Yang Mewajibkan Mandi

Hukum Menghina Agama

Hukum Mencela Ulama. Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Menipiskan Alis, Memanjangkan Kuku Dan Memakai Kuteks

Keutamaan Menghapal Al-Qur`an

Syarat-Syarat Wajib Zakat

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Hukum Memerankan Sosok Para Nabi, Sahabat Dan Tabi'in

Adab Khilaf Di Antara Para Da i

Hukum Nikah Dengan Niat Talak

Hukum Memakai Gelang Untuk Pengobatan Rematik

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

Dokter Mengetahui Jenis Janin, Apakah Kontradiksi Dengan Al-Qur`an?

Hukum Asuransi Dalam Islam

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Apakah Hukumnya Bila Suami Masuk Islam Dan Bagaimana Bila Sebaliknya?

Menggugurkan Kandungan (Aborsi) dan Hukum-Hukum Terkait

Tidak Boleh Tinggal di Negeri Kufur Kecuali Untuk Berdakwah

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Merenungi Peristiwa Wafatnya Abu Thalib

Ziarah Kubur: Antara Sunnah Dan Bid'ah

Syarat-Syarat Orang yang Meruqyah dan yang Diruqyah

Ramadhan Bulan Kesabaran

Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Pahala Haji

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Jalan Keluar Bagi Suami Istri Sebelum Cerai

Hakikat Jin, Pengaruh Dan Cara Pengobatan Kesurupan

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Lailatul Qadar. Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah. Terjemah : Ahmad Zawawy Editor : Eko Abu Ziyad

Hukum Anasyid Islam. Penyusun : Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Cara Bersuci dan Shalat Orang yang Sakit

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Hukum Meminta Pertolongan Jin Untuk Mengetahui Perkara Gaib Dan Untuk Hipnotis

Perhatikanlah Puasamu!

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Beberapa Kesalahan Dalam Shalat

Haji dan Tawakkal. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Terjemah : Ahmad Zawawi Editor : Abu Ziyad Eko Haryanto

Keutamaan Shalat Subuh

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

[ Indonesia Indonesian

Pelajaran Dari Perang Badar

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono. KARYA : Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Merenungi Firman Allah SWT

Keutamaan Berdakwah Kepada Allah

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Hukum Mendatangkan Roh

Keutamaan Membaca dan Menghafal al-qur`an

Keutamaan Puasa Ramadhan

Kedudukan Puasa Ramadhan

Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

Hukum Mengubah Nazar

Anjuran Untuk Mencintai dan Membenci Karena Allah

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Bantahan Terhadap Propaganda Ikhtilath (Bercampurnya Pria dan Wanita) dalam Pendidikan

Hukum Berbangga Dengan Nasab

Syarat Tinggal di Negeri Kafir

Merenungi Firman Allah SWT: QS. Al-

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA :

Haji dan Memenuhi Panggilan Allah

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Keutamaan Hari Jum at dan Sunnah-sunnahnya

Motivasi Agar Istiqomah

Kiat-Kiat Agar Selalu Berlapang Dada

Haramnya Sihir Pengasih dan Pembenci

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Mensyukuri Nikmat. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Transkripsi:

Hukum Bergantung Kepada Para Wali حكم حكعلق بالا چگا [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

حكم حكعلق بالا چگا» باللغة لا ند نيسية «تا چگف : لشيخ عبد لعزيز بن عبد الله بن با محه الله - ترمجة: حممد قبا محد غز يل مر جعة: بو يا يكو ها يانتو 2009-1430 1

بسم الله لرمحن لرحيم Hukum Bergantung Kepada Para Wali Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah- Pertanyaan: Kami mengharapkan penjelasan hukum bergantung dan menyembah para wali, juga mohon diingatkan dan dinasihati. Jawaban: Para wali adalah orang-orang yang beriman. Mereka adalah para rasul dan para pengikut mereka dengan kebaikan. Mereka adalah orang-orang yang bertaqwa dan beriman. Mereka adalah orang-orang yang taat kepada Allah swt dan rasul-nya. Mereka semua adalah para wali, sama saja mereka itu dari bangsa arab atau bukan, kulit putih atau hitam, kaya atau fakir, pemerintah atau rakyat, laki-laki atau perempuan.berdasarkan firman Allah swt: حيزنو لاهم عليهم فتقو نو منو. ين لاخو لا چگا الله Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. * (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. (QS. Yunus:62-63) Mereka itulah wali-wali Allah yang taat kepada Allah swt dan rasul-nya, takut terhadap murka-nya, menunaikan hak-nya, dan menjauhi larangan- Nya. Mereka itulah sebenarnya wali wali Allah swt yang disebutkan dalam firman Allah swt: لمتقو مااكنو چگا چگا لا dan mereka bukanlah wali-wali-nya (orang-orang yang berhak menguasainya).wali-wali-nya ( Orang-orang yang berhak menguasai(nya), hanyalah orang-orang yang bertaqwa, (QS. al-anfaal:34) Mereka (para wali) bukanlah para pesulap dan mengaku memiliki kemampuan melakukan hal yang luar biasa padahal bersumber dari syetan dan karamah yang bohong. Mereka adalah orang-orang yang beriman 2

kepada Allah swt dan rasul-nya, taat kepada perintah Allah swt dan rasul- Nya, seperti yang telah dijelaskan di atas, sama saja mereka mendapatkan karamat atau tidak. Para sahabat Rasulullah saw adalah manusia yang paling bertaqwa. Mereka adalah orang yang paling bertaqwa setelah para nabi, sedangkan kebanyakan mereka tidak mendapatkan hal-hal luar biasa yang biasanya dinamakan karamah, karena mereka sudah mempunyai iman, taqwa, dan ilmu kepada Allah swt dan agama-nya. Karena itulah Allah swt mencukupkan untuk mereka dengan hal itu dari pada karamat. Karena itulah Allah swt berfirman tentang para malaikat: فعملو بالقو هم با مر لايسبقونه م ن ه م ت لم ن لا لايشفعو ماخلفهم يديهم مانني فعلم. جه من نه فذلك جنزيه منهم k نم كذلك جنز لظالمني خشيته مشفقو من * فقل mereka itu tidak tidak mendahului-nya dengan perkatan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-nya. * Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-nya. * Dan barangsiapa diantara mereka mengatakan:"sesungguhnya aku adalah ilah selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberi balasan kepada orang-oramg zalim. (QS. al-anbiyaa:27-29) Maka seseorang tidak boleh menyembah para rasul, atau malaikat, atau para wali, tidak boleh bernazar untuk mereka, tidak boleh menyembelih untuk mereka, tidak boleh memohon disembuhkan penyakit dari mereka, atau kemenangan terhadap musuh, atau selain hal itu dari berbagai macam bentuk ibadah, berdasarkan firman Allah swt: تدعو مع الله حد لمساجد الله فلا Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. (QS. al-jinn:18) Dan firman-nya: يا يعبد لا بك لا ق Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (QS. al-isra`:23) Maknanya: menyuruh dan berwasiat. Dan firman-nya: حنفا فن خملصني چگعبد الله ما مر ~ لا 3

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, (QS. al-bayyinah:5) Dan ayat-ayat tentang hal ini sangat banyak. Seperti inilah, tidak boleh berkeliling (thawaf) di kubur para wali dan tidak pula selain mereka, karena thawaf hanya untuk Ka bah yang mulia, dan tidak boleh thawaf dengan selainnya. Barangsiapa yang thawaf di kubur untuk mendekatkan diri kepada penghuninya dengan hal itu sungguh ia menjadi syirik, sebagaimana ia shalat untuk mereka, atau istighatsah untuk mereka, atau menyembelih untuk mereka, berdasarkan firman Allah swt: لعالمني مما الله حميا صلا نسيك لمسلمني نا مر بذلك.لارشيك قل Katakanlah:"Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupki dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam,* tiada sekutu baginya;dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. al-an'aam:162-163) Adapun meminta kepada makhluk yang masih hidup serta mampu melakukan lagi hadir untuk meminta pertolongan kepadanya dalam hal yang ia mampu melakukannya maka tidak termasuk syirik, bahkan hal itu boleh dilakukan, seperti firman Allah swt dalam cerita Musa as.: عد فاستغاثه من شيعته بل من Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya..". (QS. al-qashash:15) Dan umumnya firman Allah swt: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,. (QS. al-maidah:2) Dan sabda Nabi saw: حكقو يعا نو بل لرب خيه عو لعبد ىف ما اك لعبد عو الله ىف Allah swt senantiasa menolong hamba selama hamba menolong saudaranya. 1 Ayat-ayat dan hadits-hadits tentang hal ini sangat banyak, dan ia merupakan perkara yang disepakati (ijma /consensus) atasnya di antara kaum muslimin. Majmu' Fatawa 6/325-326 1 HR. Muslim 2699 4

5