BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gas seperti sulfur dioksida vulkanik, hidrogen sulfida, dan karbon monoksida selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

Iklim Perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan jumlah penduduk, ekonomi, industri, serta transportasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

BAB II LANDASAN TEORI. didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain.

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKALAH AGEN PENYAKIT NITROGEN DIOKSIDA. Oleh : Tutut Adi Dwi Cahyani Gresi Amarita Rahma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

Ma ruf Ridwan K

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

II.TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

APA ITU GLOBAL WARMING???

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor merupakan konsumsi terbesar pemakaian

BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

I. PENDAHULUAN. tanpa disadari pengembangan mesin tersebut berdampak buruk terhadap

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2

BAB. Kesehatan Lingkungan

Ana Wahyuningtyas. Untuk SD Kelas iii semester 1. Universitas Sanata Dharma

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA. Disusun oleh : Nurbaiti PO KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara adalah permasalahan besar yang harus dihadapi pada

Pencemaran Lingkungan

Dosen pengasuh: Ir. Martono Anggusti.,S.H.,M.M,.M.Hum

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan. Secara

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan unsur lingkungan hidup lainnya (SNI ).

KERUSAKAN LINGKUNGAN

Transkripsi:

BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN 1. Pencemaran Udara Pencemaran lingkungan kadang-kadang tampak jelas oleh kita ketika kita melihat timbunan sampah di pasar-pasar, pendangkalan sungai yang penuh kotoran, air yang menggenang di selokan-selokan, sesak nafas karena kepulan asap hitam dari knalpot kendaraan bermotor ataupun cerobong asap pabrik serta limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Namun sebenarnya pencemaran lingkungan tidak hanya yang terlihat oleh mata saja, misalnya terlepasnya gas hidrogen sulfida dari sumber minyak tua, musik yang memekakkan telinga. Pencemaran udara adalah salah satu jenis pencemaran lingkungan yang bahkan semakin perlu diwaspadai. Pencemaran udara ialah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup (A. Tresna Sastrawijaya, 1991:168) Jumlah pengotoran ini cukup banyak sehingga tidak dapat diabsorpsi atau dihilangkan. Susunan udara yang tercemar akan mempunyai komposisi lain daripada udara normal yaitu udara bersih di sekitar kita. Udara memang merupakan suatu zat yang tidak nampak oleh mata namun dapat dirasakan. Tanpa udara maka tidak mungkin ada kehidupan, tidak ada hewan atau tumbuhan yang dapat hidup. Di sekitar bumi terdapat 5,8 miliar ton udara. Makin jauh dari bumi, kerapatan udara semakin kecil. Setelah 10 km di atas bumi kita tidak dapat hidup lagi, karena itu makhluk hidup bergantung kepada selapis udara setebal 900 km. Udara yang bersih merupakan campuran dari berbagai gas, seperti yanj dikemukakan oleh A. Tresna Sastrawijaya (1991:166) pada tabel berikut ini. Tabel Komposisi Udara Bersih dan Kering Macam Gas Volume, % Nitrogen, N2 Oksigen, O2 21 Argen, Ar Karbondioksida, COi Helion, He 78 0.94 0.03 60

Neon, Ne Xenon Xe Kripton, Kr Metana, CH4, Karbon monoksida, Co Amoniak, NH 3, Nitrat Oksida, N 2 O Hidrogen Sulfida, H 2 S Delapan pertama dalam tabel susunannya relatif tetap, tetapi lima gas lainnya jumlahnya sedikit dan bervariasi dari tempat ketempat. Misalnya udara di atas rawa senyawa Hidrogen lebih banyak daripada di padang pasir. Berbicara mengenai udara bersih memang sulit, sebab udara tidak pernah bersih, mungkin sebelum manusia ada. Benda-benda asing seperti abu gunung apt, bakteri, tepung sari, spora, partikel garam dari laut, dan debu kosmis dari luar angkasa. Dengan demikian maka pencemaran udara artinya kondisi udara memang betul-betul sudah dalam keadaan tercemar yang memiliki efek berbahaya bagi manusia. Polutan atau pencemar biasanya berasal dari suatu sumber tertentu. Sumber ini perlu untuk kita ketahui karena penting untuk melenyapkan pencemaran itu. 2. Faktor-faktor Penyebab Pencemaran Udara Pada dasarnya penyebab polusi udara serupa dengan polusi air. Pencemar udara dapat digolongkan ke dalam tiga kategori, yang pertama ialah pergesekan permukaan, kedua ialah penguapan dan ketiga pembakaran. Pencemaran udara akibat pegesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran partikel padat di udara dan ukurannya dapt bermacam-macam. Dalam kasus ini misalnya pada penggergajian, pengeboran, atau pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspat, dan baja memnereikan banyak partikel ke udara. (Partikel adalah benda yang dianggap tidak mempunyai masa). Penguapan tnerupakan perubahan fase cairan menjadi gas. Penyubliman juga dapat menambah uap di udara. Polusi udara banyak disebabkan oleh zat-zat yang mudah menguap, seperti pelarut car dan perekat. Demikian pula terjadi uap pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Selain itu industri yang berhubungan dengan cat, logam, bahan kimia, atau karet banyak membrikan pencemar ini. 61

Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi, cahaya atau panas. Pada pembakaran banyak digunakan Oksigen dan dihasilkan berbagai oksida. Bahan bakar yang umum digunakan adalah kayu, batubara, kokas minyak, semuanya berasal dari alam. Semuanya mengandung karbon, pada pembakaran dihasilkan senyawa karbon dioksida dan air, juga arang dan jelaga. 2.1 Kemacetan Lalu Lintas di Wilayah Perkotaan Tidak seimbangnya lebar jalan dengan jumlah kendaraan bermotor menyebabkan kemacetan hampir disetiap penjuru kota terutama wilayah-wilayah yang strategis seperti pusat perbelanjaan, daerah industri. Dengan kepadatan penduduk baik asli maupun pendatang (urban) semakin menambah kesemrawutan kota. Bermunculannya para pedagang kaki lima yang hampir menggunakan setengah ruas jalan untuk menjajakan barang dagangannya, maka tak pelak lagi wajah kota terkesan kumuh. Wilayah perkotaan adalah struktur yang kompleks, yang melibatkan lebih dari sekedar sejumlah sektor wilayah yang merupakan pusat-pusat dimana sejumlah kegiatan berotasi. Sebagai contoh dari titik-titik aktivitas atau keramaian antara lain pelabuhan, kegiatan bisnis, universitas, kompleks pertamanan, industri manufaktur dan industri hiburan lainnya (Awan Mutakin, 1997:21). Dinamika kehidupan kota yang bersifat dinamis, serta mobilitas yang tinggi menuntut warga kota untuk lebih banyak menggunakan sarana transportasi artinya bahwa sarana transportasi merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan untuk menunjang mobilitas dan aktivitas masyarakat kota. Untuk pergi ke sekolah anak-anak sekolah sudah umum menggunakan kendaraan baik kendaraan umum (angkot) maupun kendaraan pribadi, orang-orang yang akan pergi bekerja ke kantor, pabrik maupun ke tempat-ternpat lainnya (pasar) untuk mengefisienkan waktu maka menggunakan kendaraan adalah pilihan tepat. Namun demikian, satu sisi penggunaan kendaraan bermotor sangat diperlukan untuk menunjang mobilitas sosial masyarakat kota, tetapi disisi lain penggunaan kendaraan bermotor seringkali menyebabkan kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas pada akhimya berdampak negatif sebab menimbulkan polusi udara. Daerah-daerah yang rawan kemacetan maka semakin tinggi tingkat pencemaran udara yang ditimbulkan, sebab pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor merupakan lebih dari separuh penyebab polusi udara. Ketika arus lalu lintas padat maka terjadilah kemacetan lalu lintas. Dalam kondisi lalu lintas macet, pembakaran bahan bakar (bensin, solar) pada mesin kendaraan bermotor tetap 62

berlangsung, Pada proses pembakaran ini maka akan dikeluarkan senyawa-senyawa seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, partikel padatan dan senyawa-senyawa fosfor timbal (A. Tresna Sastrawijaya, 1991:170). Senyawa ini selalu terdapat dalam bahan bakar dan minyak pelumas mesin. Pembakaran bensin maupun solar akan lebih efisien jika mobil atau motor dilarikan dengan kecepatan yang konstan, dan mengurangi frekuensi pengereman dan menstarter. Sebaliknya dalam kondisi jalanan macet maka pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor tidak akan efisien lagi dan tidak sempurna, pada saat itu yang terjadi adanya pengumpulan senyawa-senyawa yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor pada satu tempat. Kita bisa lihat bagaimana kepulan asap hitam kendaraan bermotor terutama kendaraan jenis truk, Bis Damri (yang menggunakan bahan bakar solar) yang mengakibatkan sesak nafas dan mata menjadi pedih. Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang tidak efisien dan tidak sempurna akan menghasilkan banyak bahan yang tidak diinginkan dan meningkatkan pencemaran. Akibatnya udara menjadi tercemar sementara itu dalam proses pembakaran banyak digunakan oksigen, pada pembakaran yang sempurna memakan jumlah oksigen yang memadai dan komposisi bahan bakar yang cocok dan hanya mengeluarkan karbondioksida sedangkan pada pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan bahan pencemar misalnya jelaga dan karbon monoksida. 3. Upaya-upaya Untuk Mengatasi Pencemaran Udara Pencemaran udara memang perlu untuk diatasi, untuk itu maka menjadi tanggung jawab bersama untuk mencegah semakin tingginya tingkat pencemaran udara terutama di kota-kota besar. Pertama adalah dengan terus mengupayakan reboisasi sebab dengan reboisasi maka akan menghasilkan oksigen yang kita perlukan sementara karbondioksida yang dihasilkan dari mesinmesin kendaraan bermotor maupun industri pabrik akan diserap oleh tumbuhan tersebut. Selain itu tumbuh-tumbuhan yang rindang dapat mengatasi panasnya suhu yang diakibatkan oleh pembakaran pada mesin kendaraan bermotor terutama pada saat lalu lintas macet. Mengatur arus lalu lintas sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, menertibkan para pedagang kaki lima agar tidak terlalu berjualan ke tengah jalan. Di beberapa negara maju telah mencoba membuat sistem pengendali mesin mobil yang dapat menurunkan kadar karbon monoksida dan nitrogen sebagai pembakaran mesin mobil. 63

Masalah lingkungan adalah tanggung jawab masyarakat dan pemerintah yang tentunya pemerintah sendiri harus melaksanakan program untuk masyarakat dalam hal menangani sekaligus mengantisipasi pencemaran udara. Dalam hal ini pemerintah harus membuat sarana untuk meminimalisir pencemaran udara tersebut misalnya dengan pembuatan paru-paru kota berupa taman di tengah kota, penyuluhan kepada masyarakat agar mau menanam tumbuhtumbuhan disekitar pekarangan rumah. Selain upaya pemerintah terhadap industri yang mengeluarkan asap yang berbahaya bagi pencemaran udara janganlah diberikan ijin untuk mendirikannya di tengah kota atau disekitar kota. Untuk masyarakat yang mempunyai kendaraan bermotor agar memeriksakan kendaraannya jangan sampai kadar emisi gas buang melebihi ambang batas, terutama dengan pemeliharaan kendaraan yang baik dan benar. 64