Advokasi Anggaran untuk SRHR Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
Tujuan Umum Pembaharuan dan peningkatan komitmen untuk anggaran kesehatan seksual dan reproduksi di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten/kota
Tujuan Khusus 1: Membangun gerakan advokasi kesehatan reproduksi Membangun jaringan advokasi yang efektif Mengembangkan kelompok advokasi ditingkat basis Menyusun agenda dan rencana kerja advokasi dengan jaringan dan stakeholders Menyusun pesan-pesan advokasi untuk meningkatkan komitmen terhadap Kesehatan Reproduksi di tingkat nasional, kabupaten/kota
Tujuan Khusus 2: Membangun dukungan publik dan politik yang kuat untuk penanganan masalah kesehatan reproduksi Meningkatkan kepedulian pengambil kebijakan terhadap penanganan masalah Kesehatan Reproduksi, sebagai bagian dari pemenuhan hak asasi masyarakat. Memastikan ada Pembaharuan komitmen dan atau dukungan yang kuat pengambil kebijakan terhadap penanganan masalah Kesehatan Reproduks. Melibatkan forum wartawan untuk Kependudukan dan Kesehatan Reproduksi dalam membangun opini penanganan masalah Kespro.
Tujuan Khusus 3: Menterjemahkan komitmen politik dalam pendanaan dan program Memastikan ada dan atau meningkatnya alokasi dana dari pemerintah untuk penanganan masalah Kesehatan Reproduksi Memastikan ada kebijakan yang memihak untuk penanganan masalah Kesehatan Reproduksi.
ISU ADVOKASI ANGGARAN KESPRO Kesehatan ibu dan anak dan perawatan neonatal Keluarga Berencana Kesehatan reproduksi remaja
PENDEKATAN 1. Kekuatan pengalaman PKBI dalam mengembangkan program Kespro dan jaringan dengan stakeholder. 2. Kekuatan berkoalisi 3. Kekuatan pelibatan masyarakat sebagai penerima manfaat langsung hasil kegiatan
PERUBAHAN CAPAIAN ADVOKASI YG DIHARAPKAN 1. Tujuan khusus tingkat Nasional; Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat edaran kepada Gubernur /Bupati /Walikota tentang alokasi anggaran untuk KB dan KRR dalam upaya revitalisasi Posyandu. 2. Tujuan Khusus tingkat Kabupaten/Kota SK Bupati Kulonprogo dan SK Walikota Pontianak terkait dengan upaya mensinergikan dan mengalokasikan anggaran untuk KIA/KB/KRR sehingga program tersebut bisa optimal.
KEGIATAN 1. Di Tingkat nasional: 1.1. Membangun kesepahaman dengan Pengurus PKBI terkait perubahan strategy dan out put advokasi hasil workshop dengan IPPF di Yogyakarta 1.2. Kajian anggaran Kespro (Nas.Daerah Kulon Progo & Kota Pontianak) 1.3 Pertemuan dengan anggota terbatas koalisi advokasi anggaran SRHR 1.4 Workshop/Roundtable Discussion melibatkan Stakeholder dan anggota koalisi 1.4. Training memahami dan analisa data SRHR untuk advokasi KIA/KB/KRR
KEGIATAN 1.5. Mempersiapkan media advokasi (duan jenis Fact Sheet) tentang: i) Posyandu dan pelayanan KIA dan KRR ii) Posyandu dan Pelayanan KB 1.6. Pertemuan terbatas?high level meeting dengan Stakeholder, membahas kelanjutan roundtable discussion dan persiapan audiensi dengan Kementrian Dalam Negeri
KEGIATAN 1.7. Audiensi dengan Direktur Pemberdayaan Adat, Budaya dan Masyarakat Kemeneterian dalam Negeri. Untuk mendapatkan masukan terkait dengan rencana audensi dengan Meneteri dalam negeri 1.8. Audiensi dengan kementerian Koordinator Kesejahteraan rakyat
KEGIATAN 2. Di Daerah/Prop/Kab/Kota 2.1. Pertemuan Koordinasi dengan Pengurus PKBI Daerah, Staf PKBI dan Staf Program 2.2. Recruitment Staff 2.3. Pembentukan Koalisi advokasi 2.4. Penelitian 2.5. Recruitment C0
KEGIATAN 2.5 2.6. 2.7 2.8 Pelatihan bagi CO Audiensi ke Kelurahan, Camat, Dinas Kesehatan. Pembentukan/Pemilihan anggota kelompok Belajar AdVokasi Pembentukan Forum Warga
KEGIATAN 2.9. 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 Pertemuan rutin (koalisi,kelompok Belajar Advokasi, Forum Warga) Press Conference Mengembangkan pesan advokasi lomba desa untuk anggaran dan program Kespro dan KB Audiensi dg pimpinan formal Work shop dengan SKPD
KEGIATAN 2.15 2.16 Lobby dengan pemerintah lokal Advokasi melalui media masa (cetak maupun elektronik)
1. TAHAPAN MENUJU MUSREMBANG Menguatkan kelompok yang ada untuk memahami kespro dan masalahnya di lingkungan mereka (FPA2K, APA) 2. Membentuk dan penguatan Forum Warga. 3. Memantau informasi jadwal pelaksanaan MUSREMBANG 4. Pendekatan individu kpd Perangkat
TAHAPAN MENUJU MUSREMBANG Dan penyelenggara MUSREMBANG untuk memastikan FW dan CO mendapat Undangan 5.Menetapkan usulan program di MUSREMBANG (diskusi antar anggota, mendatangkan narasumber termasuk perangkat kelurahan/desa). 6.Menyepakati perwakilan Forum Warga yang akan mengikuti MUSREMBANG. 7.Memastikan Undangan MUSREMBANG sdh diterima Forum Warga/PKBI
KETERLIBATAN DALAM 1. 2. 3. MUSREMBANG 2 Orang wakil dari FW dan 1 CO Peserta aktif dan masuk dalam kelompok diskusi ttg Sosial Budaya Pendekatan individual dengan perangkat kelurahan/desa memastikan diberikan dukungan atas usulan FW. 4. Menyampaikan usulan dengan alasannya
PASCA MUSREMBANG 1. Meminta rumusan hasil Musrembang yang resmi 2. 3. 4. Melakukan evaluasi di FW tentang proses dan hasil usulan FW Menyampaikan informasi hasil Musrembang ke anggota FW untuk diteruskan ke kelompok. Mempersiapkan Musrembang berikut
BEBERAPA HASIL 1, Anggota Forum dan CO dapat mengikuti MUSREMBANG tingkat Desa dan Kecamatan dengan mengajukan beberapa program terkait KRR,KB dan KIA 2. Anggota koalisi dan CO bisa mengikuti pertemuan SKPD dan MUSREMBANG tingkat Kabupaten
BEBERAPA HASIL 3. Beberapa Desa/Kelurahan telah menyediakan dan atau meningkatkan anggarannya untuk kegiatan Kespro 4. Beberapa kelurahan mendapatkan bantuan untuk penguatan POSYANDU 5. Telah dikeluarkan surat keputusan Bupati/Walikota tentang aktivasi program Kesro dalam upaya lebih memfokuskan & menguatkan program
Terima Kasih