PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Pengangkatan.

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 301/MPP/Kep/10/2001 TENTANG

DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 24/DJPDN/KEP/ VIII/2002

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNURJAWATENGAH, PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 17 TA.1Oll 2.17 TENTANG BADANPENYELESAIANSENGKETA KONSUMEN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 44

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nom

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGISIAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN OLAHRAGA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA. No.10, 2007 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. KEPEGAWAIAN. PPNS. Pengangkatan. Mutasi. Pemberhentian. Pencabutan.

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENGISIAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

KEPALA DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 11 Tahun : 2014

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2014

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Prosedur. Kartu Tanda Anggota.

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN CALON ANGGOTA KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 5 TAHUN 2008 TATA CARA PENCALONAN, DAN PENGANGKATAN SERTA PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.02/MEN/I/2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2007 SERI E =============================================================

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2018 T E N T A N G

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR.

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN MENANAM POHON BELITUNG TIMUR PELANGI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

KEPUTUSAN PANITIA PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DESA MULYODADI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2017

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2016

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

Transkripsi:

SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DAN SEKRETARIAT BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan upaya penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan melaksanakan ketentuan Pasal 49 dan Pasal 51 Undangundang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dimana Pemerintah membentuk Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen di Kabupaten/Kota; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan peraturan Bupati Belitung Timur tentang Penyelenggaraan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dan Sekretariat Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 nomor 82, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4737); 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen pada Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Sorolangun, Kabupaten Donggala, Kabupaten Belitung Timur, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Ogan Ilir, Kota Palu dan Kota Kotomobagu; 8. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 13/M-DAG/PER/3/2010 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 17 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Belitung Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 93), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Belitung Timur (lembaran Daerah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 Nomor 4); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR TENTANG PENYELENGGARAAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DAN SEKRETARIAT BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Bupati adalah Bupati Belitung Timur.

2. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yang selanjutnya disingkat BPSK adalah Badan yang bertugas menangani dan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen. 3. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Dirjen PDN adalah Direktur Jenderal yang membidangi urusan perdagangan dalam negeri. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Belitung Timur. 5. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. 6. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat yang selanjutnya disingkat LPKSM adalah lembaga non-pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh Pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani perlindungan konsumen. 7. Menteri adalah menteri yang membidangi urusan perdagangan. 8. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau Badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur. BAB II SUSUNAN KEANGGOTAAN BPSK Pasal 2 (1) Susunan keanggotaan BPSK terdiri dari: a. ketua merangkap anggota; b. wakil ketua merangkap anggota; dan c. anggota. (2) BPSK dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh sekretariat. Pasal 3 (1) Anggota BPSK terdiri dari unsur pemerintah, konsumen, dan pelaku usaha. (2) Unsur pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari SKPD.

(3) Unsur konsumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Belitung Timur. (4) Unsur pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari pengusaha, wakil organisasi perusahaan dan/atau organisasi pengusaha yang berada di wilayah Kabupaten Belitung Timur. (5) Setiap unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) berjumlah 3 (tiga) Orang. Pasal 4 (1) Anggota BPSK sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (5) berjumlah paling sedikit 9 (sembilan) orang dan diutamakan berpendidikan atau Strata I (S1). (2) Anggota BPSK sebagaimana di maksud pada ayat (1) paling sedikit 1 (satu) orang harus berpendidikan Strata I (S1) di bidang hukum. Pasal 5 (1) Masa keanggotaan BPSK selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini. Pasal 6 (1) Ketua BPSK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a berasal dari unsur pemerintah (2) Wakil ketua BPSK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b berasal dari luar unsur pemerintah (3) Ketua dan wakil ketua BPSK memegang jabatan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati ini. BAB III PERSYARATAN ANGGOTA BPSK Pasal 7 (1) Syarat umum untuk diangkat menjadi anggota BPSK sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia; b. berbadaan sehat; c. berkelakuan baik; d. tidak pernah dihukum karena kejahatan; e. memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang perlindungan konsumen; dan f. berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun.

(2) Syarat Khusus untuk diangkat menjadi anggota BPSK sebagai berikut: a. diutamakan bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Belitung Timur; b. diutamakan berpendidikan paling rendah Strata I (S1) dari lembaga pendidikan yang terakreditasi; c. calon yang berasal dari unsur pemerintah berpangkat paling rendah Penata/golongan III/c dan diutamakan yang tidak menduduki jabatan struktural; dan d. calon yang berasal dari unsur konsumen dan pelaku usaha tidak sedang menjadi pengurus salah satu partai politik. Pasal 8 (1) Calon Anggota BPSK untuk setiap unsur harus melengkapi dokumen sebagai berikut: a. daftar riwayat hidup; b. fotokopi Kartu tanda Penduduk (KTP) dengan menunjukan aslinya; c. fotokopi ijasah pendidikan terakhir yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; d. surat keterangan kesehatan dari dokter rumah sakit atau puskesmas; e. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian setempat; f. fotokopi keputusan kenaikan pangkat terakhir bagi calon yang berasal dari unsur pemerintah; g. fotokopi Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen (TDLPK) bagi calon yang berasal dari unsur konsumen yang mewakili LPKSM; h. surat pernyataan bermeterai cukup bahwa berpengalaman di bidang perlindungan konsumen; i. surat pernyataan bermeterai bahwa tidak sedang menjadi pengurus partai politik; j. surat pengusulan calon anggota BPSK dari pimpinan lembaga/instansi yang diwakilinya; dan k. pas foto terakhir ukuran 4x6 sebanyak 2 (dua) lembar. BAB IV TATA CARA PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN Pasal 9 (1) Bupati membentuk tim pemilihan calon anggota BPSK dengan Keputusan Bupati, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: a. ketua : Bupati atau pejabat yang ditunjuk. merangkap anggota b. sekretaris merangkap anggota : Kepala Dinas yang membidangi urusan perdagangan. c. anggota : wakil SKPD, pelaku usaha dan konsumen.

(2) Anggota tim pemilihan calon anggota BPSK sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak dapat diusulkan menjadi calon anggota BPSK. (3) Tim pemilihan calon anggota BPSK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas: a. melakukan Penilaian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan calon anggotabpsk; b. melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPSK; c. menetapkan calon anggota BPSK yang dinyatakan lulus; dan d. menyampaikan calon anggota BPSK yang telah dinyatakan lulus kepada Bupati. Pasal 10 (1) Bupati mengajukan calon anggota BPSK yang berasal dari daftar calon anggota BPSK yang telah dinyatakan lulus oleh Tim Pemilihan Calon Anggota BPSK kepada Menteri dalam hal ini Dirjen PDN disertai dengan berita acara pemilihan calon anggota BPSK. (2) Menteri mengangkat anggota BPSK dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya usulan calon anggota BPSK. (3) Sebelum melaksanakan tugas, anggota BPSK dilantik dan mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Bupati sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan. (4) Anggota BPSK yang telah dilantik dan mengucapkan sumpah jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak pelantikan harus sudah melakukan pemilihan ketua dan wakil ketua BPSK. BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN Pasal 11 Pelaksanaan kegiatan dalam penyebarluasan informasi mengenai BPSK di Kabupaten Belitung Timur adalah: a. melaksanakan Sosialisasi tentang BPSK; b. menginformasikan Pembentukan BPSK melalui edaran dan media massa; c. membuka pendaftaran calon anggota BPSK; d. Penutupan pendaftaran calon anggota BPSK; e. penyeleksian berkas calon anggota calon anggota BPSK; f. pengumuman calon anggota BPSK yang dinyatakan lulus; dan g. anggota BPSK yang dinyatakan lulus dan terpilih, melaksanakan tugasnya sesuai dengan jumlah pengaduan yang masuk ke Sekretariat BPSK.

BAB VI PEMBERHENTIAN Pasal 13 (1) Keanggotaan BPSK berhenti karena: a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri; c. sakit terus- menerus selama 6 (enam) bulan, sehingga tidak mampu melaksanakan tugas; d. berakhir masa jabatannya sebagai Anggota BPSK; e. telah mencapai usia 65 (enam puluh lima) tahun, bagi anggota BPSK yang berasal dari unsur konsumen dan pelaku usaha; f. telah mencapai usia pensiun bagi anggota yang berasal dari unsur pemerintah; atau g. diberhentikan. (2) Usulan pemberhentian dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), diajukan oleh Bupati kepada Menteri dalam hal ini Dirjen PDN. Pasal 14 (1) Anggota BPSK yang berhenti sebelum masa Keanggotaannya berakhir digantikan oleh anggota pengganti yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dan Pasal 8. (2) Angota pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh Bupati kepada Menteri dalam hal ini Dirjen PDN. (3) Menteri mengangkat anggota pengganti dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya usulan calon anggota pengganti. (4) Masa keanggotaan anggota pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan berakhirnya masa keanggotaan yang digantikan. BAB VII SEKRETARIAT Pasal 15 (1) Sekretariat BPSK terdiri dari kepala sekretariat dan anggota sekretariat. (2) Kepala sekretariat membawahi bidang: a. tata usaha; b. pelayanan pengaduan dan konsultasi; dan c. kepaniteraan.

(3) Kepala sekretariat dan anggota sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari aparatur pemerintah dan bukan anggota BPSK. (4) Jumlah anggota Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Paling sedikit 4 (empat) orang ditentukan dengan memperhatikan beban kerja BPSK. Pasal 16 (1) Menteri memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan kepala sekretariat dan anggota sekretariat. (2) Menteri melimpahkan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala Dirjen PDN. Pasal 17 (1) Kepala sekretariat dan anggota sekretariat diusulkan oleh ketua BPSK kepada Dirjen PDN. (2) Dirjen PDN mengangkat kepala sekretariat dan anggota sekretariat dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya usulan. (3) Sebelum melaksanakan tugas, Kepala Sekretariat dan anggota sekretariat dilantik dan mengucapkan sumpah jabatan di hadapan ketua BPSK sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. (4) Masa kerja kepala sekretariat dan anggota sekretariat selama 6 (enam) tahun dan dapat diangkat kembali sepanjang masih aktif sebagai aparatur pemerintah. (5) Kepala Sekretariat dan anggota sekretariat berhenti karena: a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri; c. sakit secara terus menerus selama 6 (enam) bulan, sehingga tidak mampu melaksanakan tugas; d. berakhir masa kerja e. telah mencapai usia pensiun; atau f. diberhentikan. (6) Usulan pemberhentian dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), diajukan oleh ketua BPSK kepada Dirjen PDN. BAB VIII PENDANAAN Pasal 18 Pendanaan penyelenggaraan BPSK dan sekretariat BPSK di bebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung Timur. Ditetapkan di Manggar pada tanggal 30 April 2014 BUPATI BELITUNG TIMUR, ttd BASURI TJAHAJA PURNAMA Diundangkan di Manggar pada tanggal 30 April 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR, ttd TALAFUDDIN BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2014 NOMOR 30 Salinan sesuai dengan aslinya Plt. KEPALA BAGIAN HUKUM, AMRULLAH, SH Penata(III/c) NIP. 19710602 200604 1 005