I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),

III. METODELOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan dalam suatu negara merupakan strategi pemerintah untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. pangan dan papan. Selaju dengan perkembangan pembangunan dan pemenuhan manusia

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

I. PENDAHULUAN. mata pencaharian dari masyarakat. Menurut konsep dasar geografi yakni, konsep

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

TINJAUAN GEOGRAFIS PT. KALIREJO LESTARI DI KAMPUNG KALIREJO KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah. Dengan aneka potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang selalu meningkat di setiap tahunnya

I. PENDAHULUAN. keberadaan pekerja anak telah memberikan kontribusi dalam perekonomian.

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di Asia

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan hasil utama sebagian besar penduduk Lampung Barat secara

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. strategis dan didukung dengan sarana trasportasi yang lancar memberikan dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga

I. PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk dan sempitnya lahan pertanian, maka pembangunan

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat tersebut tidak hanya terjadi di daerah perkotaan, tetapi juga. dengan keberadaan industri yang ada di pedesaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan semakin modernnya teknologi yang berkembang di sektor

BAB I PENDAHULUAN. karena manusia melangsungkan hidupnya dengan cara berinteraksi di. Kondisi sosial ekonomi menunjukkan tingkat kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. Lokasi relatif suatu tempat atau wilayah berkenaan dengan hubungan tempat

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tinggi, juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi besar. Periode disebut sebagai era pembangunan yang telah

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN

BAB II KAJIAN TEORI. pembangunan (Bintarto, 1991: 30). pendekatannya. Bintarto dan Surastopo Hadisumarmo ( 1991: 12-24),

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kesejahteraan suatu bangsa. Pengelolaan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wenni Febriani Setiawati, 2015

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

I. PENDAHULUAN. Masyarakat desa di Indonesia pada umumnya bercorak pertanian sebagai basis

I. PENDAHULUAN. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bekerja adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

I. PENDAHULUAN. di pulau sumatera. Kota Palembang terbagi menjadi 14 kecamatan meliputi empat

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kebutuhan pokok /utama manusia pada umumnya.

2014 TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH SADAP KARET PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VIII WANGUNREJA DI KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan ekonomi kota Medan. Konsumsi rumah tangga Medan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, yang

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi yang penting. Keberadaannya yang sebagian besar di daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

I. PENDAHULUAN. dengan iklim tropis pada persilangan rute-rute pelayaran internasional antara

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PIKIR. Geografi menurut ikatan Geografi Indonesia (IGI :1988) dalam adalah ilmu yang

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri dapat berlangsung dengan baik apabila didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri merupakan suatu kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, yang dapat meningkatkan nilai guna barang bagi kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia yang semakin modern, jenis kebutuhan hidup yang berkualitas, seperti: pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan teknologi juga semakin meningkat. Dalam upaya untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia melakukan aneka jenis kegiatan ekonomi, seperti pertanian, pertukangan, dan jasa. Sektor pertanian di pedesaan merupakan satu-satunya sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat di pedesaan. Hal ini seperti yang tergambar pada keadaan masyarakat Desa Purwodadi sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan sebagai buruh tani, yang hanya memperoleh pekerjaan pada saat musim penanaman padi. Tidak selamanya usaha di sektor pertanian ini dapat menampung seluruh tenaga kerja yang semakin meningkat, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang seperti kini masih terjadi di pedesaan. Kini ketidakseimbangan jumlah angkatan tenaga kerja dengan kesempatan kerja telah menimbulkan gejala

2 pengangguran di daerah-daerah pertanian seperti di pedesaan umumnya. Hal tersebut, telah menjadi permasalahan bagi masyarakat pedesaan yang sulit diatasi dengan mencari usaha di luar bidang pertanian, seperti bidang perdagangan, industri,dan jasa. Dalam perkembangan budaya manusia, keberadaan industri di suatu daerah memiliki peran penting, dalam meningkatkan perkembangan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi industri. Munculnya industri di daerah pedesaan seperti Desa Purwodadi, telah memberikan manfaat kepada kehidupan masyarakat, seperti memberi kesempatan kerja, dapat menambah penghasilan, bahkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Dengan adanya industri kerupuk udang di Desa Purwodadi ini, nampaknya telah mampu memberikan kesempatan kerja baru, bagi masyarakat di sekitar lokasi industri bahkan di daerah lainnya. Bahkan hal ini telah memberikan alternatif bagi masyarakat dan membantu peningkatan kesejahteraaan masyarakat di Desa Purwodadi. Untuk mendukung proses keberlanjutan usaha tersebut sangat dibutuhkan berbagai kemudahan-kemudahan dalam mendapatkan : bahan baku, modal, sumber tenaga, tempat pemasaran, sarana transportasi, lokasi yang baik, dan tenaga kerja sehingga masyarakat tetap bisa bekerja di industri kerupuk udang di Desa Purwodadi. Keberadaan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ini, didirikan oleh Bapak Soleh pada tahun 1996. Pada tahun 2012 jumlah Pengusaha Kerupuk Udang di Desa Purwodadi bertambah menjadi 7 pengusaha industri (observasi prasurvei 21 Maret 2012).

3 Industri kerupuk udang di Desa Purwodadi termasuk ke dalam golongan industri kecil sampai industri sedang, karena setiap industri memiliki jumlah tenaga kerja antara 5 sampai 20 orang. Menurut klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja oleh Badan Pusat Statistik (BPS, 2004:4), industri dapat digolongkan menjadi (1) industri besar dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih, (2) industri sedang dengan jumlah tenaga kerja 20 sampai 99 orang, (3) industri kecil dengan jumlah tenaga kerja 5 sampai 19 orang, (4) industri rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang. Dalam mendirikan suatu industri di suatu daerah perlu memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: tersedianya bahan mentah, tersedianya modal, tersedianya sumber tenaga, adanya tenaga buruh, tempat pemasaran bagi hasil industri, tersedianya sarana dan prasarana transportasi, lokasi yang baik (Sandy, 1985:158). Sehubungan dengan hal tersebut Robinson memasukkankan ke dalam faktor geografis itu sebanyak enam hal antara lain: bahan mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran, dan fasilitas transportasi (Daldjoeni, 1992:58). Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam mendirikan suatu industri harus mempertimbangkan faktor geografis yang ketersediaannya diduga masih menjadi kendala bagi industri-industri seperti industri kerupuk udang di Desa Purwodadi. Berdasarkan uraian tersebut maka Peneliti tertarik untuk menganalisis apakah industri kerupuk udang yang ada di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah sudah memperhatikan faktor geografis di atas.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasikan 6 faktor geografis yang mendukung keberadaan suatu industri dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Kemudahan mendapatkan bahan baku 2. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja 3. Ketersediaan air 4. Ketersediaan sumber energi 5. Sarana transportasi 6. Pemasaran hasil produksi C. Rumusan Masalah 1. Apakah kebutuhan bahan baku yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi? 2. Apakah kebutuhan tenaga kerja mudah diperoleh dalam kegiatan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi? 3. Apakah ketersediaan air yang dibutuhkan terpenuhi dan mudah diperoleh pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi? 4. Apakah ketersediaan sumber energi yang dibutuhkan tersedia dan mudah diperoleh pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi? 5. Apakah kemudahan sarana transportsasi mendukung kelancaran distribusi bahan baku dan pemasaran hasil produksi industri kerupuk udang di Desa Purwodadi?

5 6. Apakah semua hasil produksi dapat habis dipasarkan pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan informasi tentang kemudahan mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. 2. Untuk mendapatkan informasi tentang kemudahan mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk bekerja di industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. 3. Untuk mendapatkan informasi tentang ketersediaan air yang dibutuhkan dalam proses produksi pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. 4. Untuk mendapatkan informasi tentang ketersediaan sumber energi panas matahari dan bahan bakar yang dibutuhkan dalam proses produksi pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. 5. Untuk mendapatkan informasi tentang sarana transportasi yang mendukung dalam kelancaran distribusi bahan baku dan pemasaran hasil produksi pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

6 6. Untuk memperoleh informasi tentang kelancaran pemasaran kerupuk pada industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. E. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama belajar di perguruan tinggi dan menambah wawasan yang berhubungan dengan geografi industri. 3. Sebagai seplemen bahan ajar mata pelajaran IPS, khususnya pelajaran Geografi pada SMA kelas XII semester I pada pokok bahasan klasifikasi industri dan pokok bahasan menentukan lokasi atas dasar bahan baku, pasar, biaya, transportasi, tenaga kerja, modal, dan teknologi dan pada SMP kelas IX semester II pada pokok bahasan klasifikasi industri menurut jumlah tenaga kerja. F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup subyek penelitian adalah Pengusaha Industri Kerupuk Udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. 2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah bahan baku, tenaga kerja, sumber energi, ketersediaan air, transportasi, dan pemasaran.

7 3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. 4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun 2012. 5. Ruang lingkup ilmu penelitian adalah Geografi Industri. Industry geography is a branch of geography that deals with location, raw materials, products, and distribution, as influenced by geography Geografi industri adalah cabang dari geografi yang berhubungan dengan lokasi, bahan baku, produk, dan distribusi, yang dipengaruhi oleh geografi (http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/_/dict.aspx?word=industrial+geogra phy. diakses pada tanggal 25 maret 2013 pukul 10.00 WIB). Sedangkan menurut Daldjoeni (1986:167) geografi industri adalah bagian dari geografi ekonomi antara lain menstudi lokasi industri, sedang faktor lokasi ini berkaitan dengan wilayah bahan mentah, pasaran, sumber suplai tenaga kerja, wilayah bahan bakar dan tenaga, jalur transportasi, medan wilayah, pajak dan persatuan penjaluran (zoning) kota. Keberadaan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ini merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, dilaksanakan secara terorganisasi dan sistematis. Kegiatan ini termasuk ke dalam kajian geografi industri.