ISSN: X 1 PROSES BERPIKIR PROBABILISTIK MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BIOLOGI JPMIPA FKIP UAD PADA POKOK BAHASAN TEORI PROBABILITAS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BERPIKIR PROBABILISTIK MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK DALAM MATA KULIAH TEORI PELUANG

REKONSTRUKSI TINGKAT-TINGKAT BERPIKIR PROBABILISTIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PROSES BERPIKIR PROBABILISTIK SISWA SMA DALAM MENGKONSTRUKSI KONSEP PERMUTASI DAN KOMBINASI

KARAKTERISTIK KEMAMPUAN SISWA SMP KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PROBABILISTIK

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN DEDUKTIF MAHASISWA PADA MATERI RUANG VEKTOR

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII BERDASARKAN TEORI PIAGET DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK SPOTLIGHT

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WAWANCARA TIGA TAHAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN BATAM PADA POKOK BAHASAN BAKTERI

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

IDENTIFIKASI KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENGANTAR PROBABILITAS

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN WORD SQUARE PADA PERPINDAHAN KALOR DI SMP

2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan Abstract

The Effect of Discovery Learning on Students Logical Thinking Skills of Grade X MIA SMA Muhammadiyah 1 SurakartaAcademic Year 2013/2014

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

Sumargiyani Pendidikan Matematika FKIP Universitas Ahmad Dahlan JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 2017, hal ISSN

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI-IS MA MUHAMMADIYAH 2 PACIRAN

PENERAPAN ALAT PERAGA PERKALIAN MONTESSORI UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

ANALISIS MULTIREPRESENTASI MAHASISWA PGSD PADA KONSEP GELOMBANG DAN BUNYI

PENERAPAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Suci Rahmayani*), Sefna Rismen**), Tika Septia**)

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI VAN HIELE DI MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMP NEGERI 1 INDRALAYA UTARA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

online at Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

The Comparison of Learning Results with Homework and Quiz on the Direct Instruction Model (main topic of Redox Reaction)

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Elsa Camelia 1, Edrizon 1

BAB III METODE PENELITIAN

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TIM PENDENGAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PADANG ABSTRACT

AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PRAKTIKUM STUDI KASUS DI LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI Volume 7 Nomor 1 Februari 2015 Halaman

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Analisis Pengetahuan dan Ketuntasan Siswa pada Materi Bioteknologi di SMA Negeri Se-Kota Binjai

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X MIA SMAN 8 PADANG

Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

Kata kunci: pemecahan masalah matematika, proses berpikir kreatif, tahapan Wallas, tingkat berpikir kreatif

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK


Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATA KULIAH ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

POTENSI NUMBER SENSE SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS DI SMA

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENGARUH PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH (ICM) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN PEKAN SELASA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

Perkembangan Berpikir Probabilistik Siswa Sekolah Dasar

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Transkripsi:

ISSN: 2088-687X 1 PROSES BERPIKIR PROBABILISTIK MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BIOLOGI JPMIPA FKIP UAD PADA POKOK BAHASAN TEORI PROBABILITAS Abdul Taram Mahasiswa S3 Program Pasca Sarjana Prodi Pendididikan Matematika UNNES Sekaran, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah taromahmad@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase pada empat level proses berpikir probabilistic mahasiswa pendidikan biologi Universitas Ahmad Dahlan. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan biologi kelas C Universitas Ahmad Dahlan, sedangkan instrument pada penelitian ini adalah peneliti sendiri, soal tes, pedoman pelevelan berpikir probabilistic, pedoman wawancara. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa level proses berpikir mahasiswa pendidikan biologi untuk materi pada sub pokok bahasan : (a) ruang sampel, untuk level-1 : 18,18%, level- 2: 18,18%, level -3 : 40,91%, dan level-4 : 22,73%; (b) kejadian dan probabilitasnya, untuk level-1: 13,64%, level-2 : 27,27%, level-3 : 27,27%, dan level-4 : 31,82%; (c) Variabel random dan probabilitasnya, untuk level-1: 13,64%, level-2: 36,36%, level-3: 9,1%, dan level-4 : 40,91%. Kata kunci : proses berpikir, berfikir probabilitas, level. ABSTRACT The aim of this study was to determine the percentage of the four levels of probabilistic thinking processes of biology education student Ahmad Dahlan University. The subjects of this study are students of biology education class C Ahmad Dahlan University, while the instrument in this study is the researchers themselves, about the test, the guidelines pelevelan probabilistic thinking, the interview guide. Results of the study showed that the level of the thought processes of biology education students to matter at the sub subject: (a) the sample chamber, for level-1: 18.18%, level- 2: 18.18%, level -3: 40.91 %, and the level-4: 22.73%; (b) incidence and probability, for level-1: 13.64%, level-2: 27.27%, a level-3: 27.27%, and the level-4: 31.82%; (c) random variables and probability, for level-1: 13.64%, level-2: 36.36%, a level-3: 9.1%, and the level-4: 40.91%. Keywords: thought processes, thinking probability, level. Pendahuluan Program studi pendidikan biologi merupakan salah satu program studi yang ada di lingkungan FKIP Universitas Ahmad Dahlan di Yogyakarta, dalam kurikulumnya memasukan mata kuliah Matematika Dasar, salah satu pokok bahasan di dalamnya memuat teori probabilitas. Latar belakang mahasiswanya beraneka rangam dan berasal dari beberapa daerah di Indonesia, sudah barang tentu tingkat AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016 Proses Berfikir (Abdul Taram)

2 ISSN: 2088-687X penguasaan terhadap mata kuliah Matematika Dasar beraneka ragam, hasil ujian tengan semester (UTS) yang diperoleh mereka ada yang sangat tinggi dengan skore 89 (delapan sembilan) dan ada yang sangat rendah dengan sekore 02(dua), dengan rata-rata sebesar 48,95 dan simpangan baku 24,13, data ini menunjukkan kemampuan mereka sangat heterogin, kondisi semacam ini tentu perlu mendapat perhatian serius. Mengetahui akan potensi para mahasiswa yang diasuh dalam suatu perkuliahan akan sangat membantu tenaga pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan, baik dari sisi pendekatan pembelajaran yang digunakan, maupun dari sisi bobot materi perkuliahan yang diberikan, ataupun bimbingan dan perhatian kepada mereka.kemampuan para mahasiwa banyak dipengaruhi oleh beberapa factor, baik factor ekternal maupun factor internal, beberapa penelitian menunjukkan bahwa factor internal yang sangat dominan. Salah satu factor internal adalah kemampuan berpikir mahasiswa, dan pada tulisan ini yang menjadi fokus pembahasan adalah mengangkat kemampuan prosesberpikir probabilistic mahasiswa, yang merupakan proses berfikir tingkat tinggi, hal ini dapat dilihat pada penggambaran Paul Soeparno mengenai cirri pokok perkembangan kognitisi seseorang dari Jean Piaget, bahwa logika dan probabilitas diposisikan pada tahap operasi formal (Suprijono, Agus,2012: 22-23). Aspek penting yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika adalah mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik, terlebih di tingkat perguruan tinggi, sehingga seorang tenaga pengajar harus memperhatikan tujuan ini dalam pembelajaran di ruang kelas. Kemampuan berpikir probabilistic merupakan salah satu dari sekian varian proses berfikir, dan digolongkan dalam proses berpikir tingkat tinggi. Tingkat atau level berpikir probabilistik yang dikemukakan oleh Jones dkk (1997, 1999 ) ada 4 level sebagai berikut : (a) level 1 - (Subjective) :Pemikiran siswa secara terus menerus terikat pada alasan subjektif. (b) level 2 - (Transitional) : merupakan masa transisi antara berpikir secara subjektif dan berpikir secara kuantitatif, yang dicirikan oleh pemikiran siswa yang naïve dan seringkali berubahubah dalam mengkuantitatifkan peluang. (c) level 3 - (Informal Quantitative): Pemikiran pada level iniditunjukkan melalui penggunaan strategi generatif dalam mendaftar hasil eksperimen 2 tahap, dan mempunyai kemampuan menyelaraskan dan mengkuantitatifikasi pemikiran mereka tentang ruang sampel Proses Berfikir (Abdul Taram) AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016

ISSN: 2088-687X 3 dan peluang. (d) level 4 - (Numerical) : Siswa mampu membuat hubungan yang tepat tentang ruang sampel dan peluangnya, dan mampu menggunakan ukuran secara numerik dengan tepat untuk mendeskripsikan peluang suatu kejadian. (Imam Sujadi, 2008) Menurut Hirsch dan O Donnell (2001) kesalahan dalam menalar probabilistik dapat terjadi karena miskonsepsi tentang peluang. Penelitian tentang berpikir probabilistik siswa telah diungkapkan oleh beberapa ahli. Salah satu ahli yaitu Amir dan Williams (1995) mengungkapkan bahwa kultur yang meliputi bahasa, keyakinan (keagamaan), dan pengalaman (contoh: permainan) berpengaruh terhadap pengetahuan probabilistik informal siswa. Pengetahuan probabilistik informal (seperti: konsep-konsep informal, intuisi, heuristic, pendekatan hasil, dll) berpengaruh terhadap pemikiran probabilistik siswa. Tingkat pemikiran probabilistik siswa akan mempengaruhi siswa dalam belajar pengetahuan probabilistik formal (seperti: konsepkonsep formal, skill, kombinatorik, dll). Pada Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) disebutkan bahwa strata 1 (S1) berada pada level 6, dan pada rumusan alinea ke dua disebutkan :Menguasai teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep khusus bagian teoritis dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam serta mampu memformulasikan penyelesaikan permasalah secara prosedural.(pp No.8 Tahun 2012). Rumusan tersebut merupakan panduan sehingga setiap komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di S1, terutama tenaga edukatip berusaha untuk mengarahkan para mahasiswa agar berada pada level yang sudah ditetapkan. Atas dasar uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait dengan proses berpikir probabilistik mahasiswa. Kegiatan ini sebagai usaha penulis untuk mengetahui posisi para mahasiswa, selanjutnya berusaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir mereka, dengan demikian diharapkan para mahasiswa memiliki daya saing yang handal, terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dilaksanakan akhir tahun 2015 atau sekarang ini. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti melakukan analisis pelevelan terhadap data hasil tes para mahasiswa yang terkait dengan materi probabilitas yaitu : ruang sampel, kejadian dan probabitas suatu AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016 Proses Berfikir (Abdul Taram)

4 ISSN: 2088-687X kejadian, variable random beserta pengkategorian untuk pelevelan, dan probabilitasnya. Disamping itu peneliti hasil wawancara. melakukan wawancara terhadap Sedangkan subjek Penelitian ini mahasiswa yang dipilih sebagai adalah mahasiswa pendidikan biologi perwakilan dari masing-masing level kelas C Universitas Ahmad Dahlan, pada proses berpikir probabilistic. AdapunInstrumen dalam penelitian ini Sehingga penelitian ini termasuk adalah peneliti sendiri, soal tes, pedoman penelitian diskriptif ekplorasi kualitatif. Data utama dalam penelitian ini adalah pelevelan berpikir probabilistic, pedoman wawancara hasil tes dengan melakukan Tabel 1.Kerangka Level Berpikir Probabilistik Mahasiswa Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UAD pada Pokok Bahasan Teori Probabilitas Sub Pokok Bahasan Ruang Sampel Kejadian dan Probabilitasnya Variabel Random dan Probabilitasnya Level 1 (Subyektif) Mengkontruksikan anggota ruang sampel tanpa pola tertentu. Mengkontruksikan anggota suatu kejadian dengan tidak mengikuti pola tertentu Menuliskan notasi semua titik sampel Menentukan semua nilai yang mungkin untuk X(a). tidak lengkap Level 2 (Transitional) Membuat sketsa gambar pembentukan ruang sampel. Menuliskan Menuliskan notasi untuk ruang sampel Mendefinisikan suatu kejadian dari ruang sampel Menuliskan notasi dari variable random X(a). Menentukan semua nilai yang mungkin untuk X(a). dengan lengkap dan benar LEVEL 3 (Informal - Quantitative) Mengkontruksikan anggota ruang sampel dengan pola tertentu. Menuliskan semua titik sampel dalam suatu himpunan. Menuliskan notasi jumlah anggota ruang sampel Mengkontruksikan anggota suatu kejadian dengan mengikuti pola tertentu. Menuliskan semua anggota kejadian sesuai dengan definisi yang dibuat. Membuat diagram panah untuk semua nilai dari X(a). Menggambar grafik distribusi probabilitas. LEVEL 4 (Numerical) Melakukan perhitungan jumlah anggota ruang sampel dengan rumus kombinasi. Menuliskan rumus untuk menghitung nilai probabilitas suatu kejadian. Menentukan nilai probabilitas suatu kejadian Menentukan nilai probabilitas untuk semua harga variable random. Mengkontruksikan tabel distribusi probabilitas varibel random. Memverikasi jumlah nilai probabilitasnya sama dengan 1. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Proses Berfikir (Abdul Taram) AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016

ISSN: 2088-687X 5 Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode tes terhadap subyek penelitian, dan metode wawancara terhadap empat mahasiswa untuk mewakili level 1, dua orang mahasiswa untuk mewakili level 2, seorang mahasiswa untuk mewakili level 3, dan empat mahasiswa sebagai wakil dari level 4. Analisis data dilakukan penelitu dengan berpedoman pada kriteria pelevelan proses berpikir probabilistic yang dikembangkan olen Jones dkk, dengan mengidentifikasikan seberapa besar persentase untuk tiap-tiap materi pada sub pokok bahasan pada masingmasing 4 level tersebut.hasil analisis terhadap data yang ada sebagaimana tercantum pada tabel 2 Tabel 2.Persentase Level Berpikir Probabilistik Mahasiswa Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UAD pada Pokok Bahasan Teori Probabilitas Sub Pokok Bahasan Level 1 (Subyektif) Level 2 (Transitional) LEVEL 3 (Informal -Quantitative) LEVEL 4 (Numerical) Ruang Sampel 18,18% 18,18% 40,91% 22,73% Kejadian dan 13,64% 27,27% 27,27% 31,82% Probabilitasnya Variabel Random dan Probabilitasnya 13,64% 36,36% 9,1% 40,91% Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa untuk materi Ruang sampel persentase yang paling besar padah level- 3 sebesar 40,91%, untuk materi Kejadian dan probabilitasnya persentase yang paling besar pada level-4 sebesar 31,81%, dan materi Variabel random dan probabilitasnya persentase yang paling besar pada level-4. Pembahasan. Dari hasil wawancara dengan para mahasiswa yang mewakili masingmasing level diperoleh informasi sebagai berikut : Level 1. Pada level 1 dipilih 4 mahasiswa yang mewakili. Pada umumnya mereka belum memahami dan belum menguasai materi, walaupun menurut pengakuan mereka mengerjakan soal nomor 1, nomor 2, dan nomor 3 dengan baik, akan tetapi mereka dalam menyelesaikan soal tidak menggunakan strategi. Mereka merasa kebingungan dengan soal, karena contoh soal yang dibahas dalam perkuliahan tidak sama, dalam perkuliahan warna bola hanya dua, sedangkan dalam soal ada 3 warna.mereka meneyelesaikan dengan coba-coba tidak menggunakan pola tertentu. Usaha mereka dalam belajar AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016 Proses Berfikir (Abdul Taram)

6 ISSN: 2088-687X belum maksimal, bahkan ada yang kurang berminat dalam mempelajari matematika. Sedangkan dilihat dari asal sekolah mereka pada level ini 1(satu) mahasiswa dari SMKN Sumatera selatan, 1(satu) mahasiswa dari SMKN Kalimantan Timur, 1(satu) mahasiswa dari SMAN Timika, dan 1(satu) mahasiswa dari SMAN Banjarnegara Jawa Tengah. Gambar 1. Contoh lembar jawaban level-1 Level 2 Pada level 2 dipilih 2 mahasiswa merasa kesulitan dalam menghitung, bahkan mereka ada yang terpengaruh yang mewakili. Menurur pengakuan oleh teman yang lain, mereka secara jujur mereka berdua bahwa soal no 1 sampai 5 menyampaikannya. Mereka merasa diselesaikan dengan baik, akan tetapi senang sebenarnya dalam mengikuti masih ragu-ragu. Pada umumnya mereka perkuliahan. Mereka berasal dari SMAN mengerjakan soal dengan coba-coba tidak Prambanan Jateng, dan dari MA menggunakan pola tertentu dan tidak Probolinggo Jawa Timur. menggunakan strategi tertentu. Mereka Proses Berfikir (Abdul Taram) AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016

ISSN: 2088-687X 7 Gambar 2.Contoh lembar jawaban level-2 Level 3. ragu. Tidak menggunakan strategi Pada level 3 ini dipilih 1 tertentu, masih mengalami kebingungan mahasiswa yang mewakili. Menurut dalam menentukan nilai variable random, pengakuannya soal nomor 1 dan 2 sehingga kurang lengkap dalam diselesaikan dengan sempurna, melakukan perhitungan. Mahasiswa ini sedangkan soal yang lainnya masih ragu- berasal SMAN Kepulauan Riau. Gambar 3. Contoh lembar jawaban level-3 Level 4. Pada level 4 ini dipilih 4 umumnya mereka menyampaikan telah menyelesaikan soal nomor 1 sampai mahasiswa untuk mewakili. Pada nomor 5 dengan sempurna. Mereka AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016 Proses Berfikir (Abdul Taram)

8 ISSN: 2088-687X menggunakan strategi dalam menyelesaikan soal, menggunakan pola tertentu, dan mereka melakukan perhitungan probabilitas dari kejadian dan variable random dengan benar. Mereka berasal dari SMAN Kelaten Jawa tengah sebanyak 3 orang mahasiswa, dan 1 orang mahasiswa berasal dari SMAN Yogyakarta. Gambar 4.Contoh lembar jawaban level-4 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa berada pada level 1 pada umumnya tidak menggunakan strategi dan pola tertentu. Mereka yang berada pada untuk materi Ruang sampel level 2 Pada umumnya mereka persentase yang paling besar padah level-3 sebesar 40,91%, untuk materi mengerjakan soal dengan coba-coba tidak menggunakan pola tertentu dan Kejadian dan probabilitasnya tidak menggunakan strategi tertentu. persentase yang paling besar pada Mereka merasa kesulitan dalam level-4 sebesar 31,81%, dan materi menghitung. Mereka yang berada pada Variabel random dan level 3 tidak menggunakan strategi probabilitasnya persentase yang tertentu, masih mengalami paling besar pada level-4. kebingungan dalam menentukan nilai 2. Dari hasil wawancara diperoleh variable random. Sedangkan mereka informasi bahwa mereka dalam yang berada pada level 4 menyelsaikan soal probabilitas yang menggunakan strategi dalam Proses Berfikir (Abdul Taram) AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016

ISSN: 2088-687X 9 menyelesaikan soal, menggunakan pola tertentu, dan mereka melakukan perhitungan probabilitas dari kejadian dan variable random dengan benar. Saran 1. Mereka yang berada pada level proses berpikir level 1 mayoritas berasal dari luar Jawa, sehingga perlu ada perlakuan khusus dalam pembelajaran, seperti pembimbingan, pemberian tugas; sehingga level proses berpikir probabilistic mereka akan meningkat. 2. Perlu ada penelitian lanjutan berkenaan dengan proses berpikir probabilistic pada mahasiswa program studi yang lain sehingga diperoleh informasi yang lebih konprehensip. Pustaka Jones,G.A, dkk, 1997, A Framework For Assesing and Nuturing Young Children s Thinking in Probability. Educational Studies in Mathematics,32.101-125. Jones,G.A, dkk, 1999, Student s Probabilistic Thinking in instruction. Journal for research in Mathematics. Educational, 30 487-519. Jones,G.A, dkk, 1997, A Understanding Student Probability reasoning. Reston, Virginia : The NTCM. Jones,G.A, dkk, 2002, Elementary Student Access to Powerfull Mathematical Ideas. Handbook of Internasional Research in Mathematics Education, London: The NTCM,6. 113-141. Sujadi, Imam, 2008, Rekontruksi Tingkat- Tingkat Berpikir Probabilistik Siswa Sekolah Menengan Pertama,Makalah Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika, FKIP UNS. Syukron Maftuh, M, 2014, Profil Penalaran Probabilistik Siswa SMP Laki-laki dalam pemecahan Masalah Probabilitas, Makalah Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Surabaya. Suparno,Paul, 2001, Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Suprijono, Agus, 2012, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016 Proses Berfikir (Abdul Taram)

10 ISSN: 2088-687X Proses Berfikir (Abdul Taram) AdMathEdu Vol.6 No.1 Juni 2016