ANALISIS KEMAMPUAN PEDAGOGIK DAN SELF CONFIDENCE CALON GURU MATEMATIKA DALAM MENGHADAPI PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN. Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN BERTANYA DAN SELF CONFIDENCE MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH PEMBELAJARAN MIKRO

P 30 Upaya Meningkatkan Self-Confidence Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Inkuiri Terbimbing

BAB I PENDAHULUAN. tentang Guru dan Dosen).

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

ANALISIS VALIDASI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PLOMP PADA MATERI GEOMETRI

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammad Elmy, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DANI TOHIR, 2015 PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU PADA MATERI ALJABAR SISWASMP

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SELF EFFICACY AWAL MAHASISWA PENDIDIKAN IPA FMIPA UNY UNTUK MENJADI CALON GURU IPA SMP

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

Irmawati Liliana Kusuma Dewi UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL

ANALISIS TINGKAT KEYAKINAN GURU (TEACHERS BELIEF) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KONTEN PEDAGOGIS DENGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh PUJI HAYATI ( )

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

KESIAPAN CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PPL: DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu jenjang. pendidikan formal yang salah satu tujuannya adalah untuk menghasilkan Calon

Prosiding Psikologi ISSN:

Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEAKTIFAN SISWA SMA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.

REGULASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI. Ermida Simanjuntak Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Marliani, 2013

Komparasi Keefektifan Saintifik dan PMRI Ditinjau dari Prestasi, Minat, dan Percaya Diri Siswa Kelas VII

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Lina Herlina, 2015

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Aktivitas matematika seperti problem solving dan looking for

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian No.Daftar : 056/S/PPB/2012 Desi nur hidayati,2013

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

Melatih Kemandirian dan Percaya Diri Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Metode KUMON

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal dapat ditempuh mulai dari tingkat terendah yaitu pre-school/

Prosiding Psikologi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT MELALUI DISCOVERY LEARNING

PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau the study of the group behavior of human beings (Calhoun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIKA. Aminah, N* FKIP Unswagati Cirebon

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. mengatur dan menyelesaikan tugas-tugas yang mempengaruhi kehidupannya

JURNAL RICKY HANDOKO NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

Unnes Physics Education Journal

ISU GENDER DAN SERTIFIKASI GURU VERSUS PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

PROFIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PADA SMP DI METRO. Bobi Hidayat, S.Pd., M.Pd.

Achmad Fitriadi Suryono A

Model Konseptual Pengembangan Efikasi Mengajar Calon Guru Jurusan Pendidikan Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada tiga sekolah

Oleh: KHUSNUL CHOTIMAH A

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS

KAJIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI SMP KOTA SEMARANG 1. Abstrak

MEMBANGUN SELF-COFIDENCE SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI ACADEMIC SELF MANAGEMENT MENYELESAIKAN DUA TUGAS DALAM SATU WAKTU

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI

PROFIL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE PROFILE ON PROSPECTIVE BIOLOGY TEACHER

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE MELALUI PEMBELAJARAN PEER INSTRUCTION WITH STRUCTURED INQUIRY (PISI)

ANALISIS KEMAMPUAN CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA PADA PRAKTEK PEMBELAJARAN MIKRO

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM MEMBUAT LKS IPA JENJANG SMP. (Artikel) Oleh ARINTA WINSI

Transkripsi:

ANALISIS KEMAMPUAN PEDAGOGIK DAN SELF CONFIDENCE CALON GURU MATEMATIKA DALAM MENGHADAPI PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN Oleh : Neneng Aminah Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di FKIP Unswagati Cirebon semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Sumber data yang digunakan adalah mahasiswa prodi pendidikan matematika yang mengikuti perkuliahan pembelajaran mikro sebanyak 235 orang, Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan mengambil sebanyak 30% dari jumlah populasi yang di ambil berdasarkan prestasi belajar mahasiswa dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukan kemampuan pedagogik mahasiswa pada kategori baik, sedangkan Self confidence dari subyek yang diteliti relatif sama. Kata Kunci : Kemampuan Pedagogik, Self confidence. 1. Pendahuluan Untuk menjadi guru yang professional bukan hanya memiliki kemampuan menguasai materi yang baik, tetapi seorang guru harus memiliki pengetahuan akan cara mengajar yang tepat sehingga pembelajaran dapat menjadikan siswa aktif dapat menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berfikir, bertanya, menggali, mencipta dan mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupannya. Profesional adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan bagi kehidupannya sesuai dengan keahlian yang dimilikinya dan dibuktikan dengan pendidikan profesi, hal ini telah dijelaskan secara detail pada UUGD No. 14 Tahun 2005. Guru dan Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Profesi guru merupakan profesi yang mulia, untuk meraih profesi tersebut seseorang harus menjalani pendidikan formal 55

minimal strata satu pada LPTK yang menghasilkan calon guru sesuai bidang ilmu yang diinginkan, bidang ini dapat diambil pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sebelum meraih gelar sarjana mahasiswa harus mendapatkan sertifikat yang menerangkan bahwa mahasiswa telah lulus mengikuti Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan ini dilakukan guna mengimplementasikan hasil pengetahuan teori dan materi yang telah dimiliki apakah dapat dilaksanakan dengan baik melalui praktek pengajaran disekolah. Hal ini juga sejalan dengan Shulman (dalam Ball, Thames, & Phelps, 2008) dimana Paduan antara pengetahuan yang mendalam terhadap materi dan pengetahuan akan cara mengajar yang tepat disebut sebagai pengetahuan konten pedagogi (Pedagogical Content Knowledge). Seorang guru harus memiliki kompetensi profesi yaitu kemampuan akademik dan kemampuan pedagogik. Dijelaskan dalam UU Guru dan Dosen no. 14 tahun 2005 bahwa kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagodik, kepribadian, profesional, dan sosial. Pengetahuan pedagogis adalah bentuk pengetahuan untuk menjadi seorang guru dan bukan seorang ilmuwan (Gudmundsdottir, 1987a). Seorang guru sangat berbeda dengan ilmuwan, bukan saja harus memiliki kualitas atau kuantitas pengetahuan materi tetapi seorang guru harus dapat memiliki pengetahuan bagaimana mengorganisir pengetahuan materinya dapat digunakan dengan baik. Dengan kata lain, guru harus memiliki pengetahuan menyelenggarakan pengajaran sehingga pengetahuan materi yang dimiliki dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu siswa dalam memahami konsepkonsep tertentu. Menurut Shulman (1986) pengetahuan pedagogi adalah jenis pengetahuan yang unik untuk guru, dan didasarkan pada cara di mana guru dapat mengajarkan apa yang akan diajarkan. standar kualifikasi akademik dan potensi guru kemampuan yang harus dimiliki oleh guru yaitu kemampuan mengajar dari mulai pra pembelajaran, awal, inti, sampai pada akhir pembelajaran hal ini telah diatur ke dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007. Kemampuan pedagogik yang telah dipaparkan diatas, harus dipelajari oleh calon guru khususnya dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan matematika yaitu melalui perkuliahan baik teori maupun praktek. Teori-teori belajar maupun materi ajar yang telah diterima selama perkuliahan harus mereka implementasikan ke dalam praktek lapangan, untuk menghadapi praktek lapangan ini perlu di dukung dengan beberapa faktor yaitu factor internal maupun eksternal. Factor eksternal dapat berasal dari lingkungan tempat praktek, sedangkan factor internal yaitu yang ditimbulkan dari diri mahasiswa itu sendiri, salah satu factor internal untuk mendukung keberhasilan praktek mengajar salah satunya adalah Self confidence. Menurut Cambridge Dictionaries definisi self-confidence yaitu behaving calmly because you have no doubts about your ability or knowledge, dimana percaya diri adalah perasaan tenang yang dialami oleh seseorang karena tidak merasa ragu tentang kemampuan atau pengetahuan yang dimilikinya. 56

Menurut Fishbein & Ajzen (Parsons, Croft, & Harrison, 2011: 53), self-confidence is a belief, percaya diri adalah sebuah keyakinan seseorang. sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh coenfeld (Hannula, Maijala, & Pehkonen, 2004: 17) bahwa keyakinan adalah suatu pemahaman dan perasaaan seseorang yang membentuk cara bahwa konsep individu dan terlibat dalam perilaku matematika. Berbeda dengan yang ungkapkan oleh Zimmerman, Bonner, & Kovach (1996: 42-43) Feelings of seelf-confidence are very motivating to student who have not enjoyed many successes in school yang artinya uatu persaan dari percaya diri banyak memotivasi untuk siswa yang belum banyak berhasil di sekolahnya. Menurut Molloy (2010: 138) bahwa kepercayaan diri adalah merasa mampu, merasa nyaman dan merasa puas terhadap diri sendiri tanpa perlu adanya persetujuan dari orang lain. Dari beberapa pendapat diatas dapat dikatakan bahwa self confidence bagi calon guru matematika merupakan suatu perasaan cukup aman,mampu, nyaman, merasa puas dan tahu dengan apa yang dibutuhkan bagi seseorang dalam mengerjakan sesuatu ataupun perilaku dalam mengajar matematika sehingga dalam menentukan standarnya tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain, karena ia selalu dapat menentukan sendiri. Dari teori-teori yang telah dipaparkan diatas, calon guru selain harus memiliki kemampuan pedagogik, tetapi juga harus memiliki keyakinan dari yang tinggi bahwa dirinya mampu untuk mengajarkan pengetahuan yang telah dimilikinya kepada peserta didik yang diajarnya, maka penelitian ini menganalisis bagaimana kemampuan pedagogik dan self confidence mahasiswa dalam menghadapi praktek pengalaman lapangan, yang tujuannya adalah mengetahui bagaimana kemampuan pedagogik dan self confidence mahasiswa prodi pendidikan matematika sebagai calon guru dalam menghadapi praktek pengalaman lapangan. 2. Metodologi Penelitian Jenis Penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2013/2014 Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon. Sumber data yang digunakan adalah mahasiswa prodi pendidikan matematika yang mengikuti perkuliahan pembelajaran mikro sebanyak 233 orang, Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan mengambil 30% dari populasi akhirnya ditentukan sebanyak 69 mahasiswa diambil sebagai sampel berdasarkan prestasi belajar mahasiswa dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, pertanyaan wawancara dan angket. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Analisis Kemampuan Pedagogik Calon Guru Matematika Data ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan terhadap 69 mahasiswa dari kategori prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Dari data mahasiswa dengan kategori 57

prestasi belajar tinggi diambil sebayak 23 mahasiswa, data hasil observasi menunjukan rata-rata kemampuan pedagogik sebesar 82,54. Dari data mahasiswa dengan kategori prestasi belajar sedang diambil sebayak 23 mahasiswa, data hasil observasi menunjukan rata-rata kemampuan pedagogik sebesar 82,21. Dari data mahasiswa dengan kategori prestasi belajar rendah diambil sebayak 23 mahasiswa data hasil observasi menunjukan rata-rata kemampuan pedagogik sebesar 79,60. Dari data tersebut secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kemampuan pedagogik mahasiswa calon guru matematika termasuk kedalam kriteria baik. Secara jelas dapat dilihat dari diagram 1 berikut : Diagram 1 : Kemampuan Pedagogik 3.2 Analisis Self Confidence Calon Guru Matematika Data ini diperoleh dari hasil penyebaran angket yang diisi oleh 69 mahasiswa dari kategori prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Dari pernyataan satu tentang keyakinan diri hanya mampu mengajar pada jenjang SMA/SMK/Aliyah ternyata sebanyak 42 mahasiswa menjawab sangat tidak setuju, pernyataan kedua tentang keyakinan diri hanya mampu mengajar pada jenjang SMP/Tsanawiyah ternyata sebanyak 54 mahasiswa menjawab sangat setuju, pernyataan ketiga yaitu keyakinan diri terhadap berani tampil di muka umum sebanyak 43 mahasiswa menjawab sangat tidak setuju. Secara jelas dapat dilihat pada diagram berikut : Diagram 2 : 58

Dari penjelasan diagram diatas dapat kita simpulkan pada pernyataan kesatu tentang kesiapan mahasiswa untuk mengajar di jenjang SMA ternyata yang menjawab sangat setuju hanya 5% dari sampel yang ada, untuk meyakinkan jawaban tersebut peneliti kemudian mengadakan wawancara kepada subyek ternyata hampir 80% dari subyek menjelaskan alasannya karena mereka merasa tidak mampu, dan merasa tidak aman dengan materi pada jenjang SMA. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan mengasilkan kesimpulan bahwa kemampuan pedagogik calon guru matematika dalam menghadapi praktek lapangan tergolong baik, hal ini terlihat dari rata-rata data observasi yang menunjukan sebesar 81,55. Sedangkan self confidence mahasiswa masih tergolong rendah, hal ini dibuktikan dari hasil analisis yang menyatakan bahawa 80% mahasiswa belum merasa mampu untuk mengajar di jenjang sekolah Menengah (SMA), yang dikarenakan merasa kurang mampu menguasai materi pada jenjang tersebut. Daftar Pustaka Ball, D.L., Thames, M.H., dan Phelps, G. (2008) Content Knowledge for Teaching: What Makes It Special? [ O n l i n e ]. T e r s e d i a : http://conferences.illinoisstate.ed u/nsa/papers/thamesphelps.pdf [7 Mei 2013] Gudmundsdottir, S. (1987a). Learning to teach social studies: Case studies of Chris and Cathy. Paper presented at the Annual Meeting of the American Educational Research Association. Washington, D.C. (ERIC Document Reproduction Service NO. ED 290 700) Molloy, A. (2010). Coach Your Self Mimpi Tercapai, Target Terpenuhi. (Terjemahan Retnadi Nur'aini dari ASPIRATIONS: 8 Easy Steps to Coach Yourself to Succes). Jakarta: Raih Asa Sukses. Parson, S., Croft, T. & Harrison, M. (2011). Engineering students selfconfidence in mathematics mapped onto Bandura's selfefficacy. Engineering Education. Vol: 6 issue 1, pp: 52-61 Shulman, L. S. (1986). Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational Researcher, 15, 4-14. Zimmerman, B.J., Bonner, S. & Kovach, R. (1996). Developing Self- Regulated Learners beyond Achievement to Sef-Efficacy (Psychology in the Classroom). USA: American Psychological Association). 59