111 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis lakukan mengenai program PR Internal Metro TV dalam mensosialisasikan Corporate Identity maka, dalam penelitian ini penulis memperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data (Fact Finding) Sebelumnya Metro TV adalah televisi yang menayangkan siaran berita full pada setiap program acaranya. Metro TV sebelumnya mempunyai tag line Mass to Inform jadi, program acara difokuskan hanya pada nilai (bobot berita) saja. Kuno adalah citra yang melekat pada Metro TV sebelum diadakan rebranding. Pengumpulan data dilakukan dengan rapat yang membahas tentang seperti apasih Metro TV terlihat? dan bagaimana Metro TV ingin dilihat? Metro TV mengadakan rapat untuk melakukan rebranding, dengan persetujuan dan arahan dari atasan, dalam hal ini ketua pimpinan perusahaan. Dengan mengumpulkan beberapa pendapat dari team dan memutuskan rebranding dilakukan dengan mengakhiri rapat dengan pembagian tugas dari setiap bagian. Termasuk PR Internal Metro TV yang sangat berperan penting dalam program rebranding ini. 111
112 2. Perencanaan (Planning) Perancanaan dibuat setelah proses pengumpulan data dilakukan. Setelah rapat dalam proses pengumpulan data, langsung diadakan perencanaan. Pembagian tugas sesuai bagian masing-masing. Sebagai contoh pada bagian desain mengerjakan desain logo, tentu saja sudah dibicarakan dengan rapat bagaimana perubahannya. Lalu dibicarakan mengenai apa saja Corporate Identity yang mengalami perubahan Setelah itu membicarakan perencanaan sosialisasi khalayak internal dab eksternal adalah tahap yang paling penting. Dalam hal ini, sosialisasi stakehoder internal salah satu menjadi pekerjaan humas Metro TV yang menjadi fokus, perencanaan untuk sosialisasi internal sendiri dibuat lebih kekeluargaan. Jadi disamping lebih sederhana tetapi juga bisa lebih kekeluargaan dan akrab. 3. Komunikasi & Aksi (Communications& Aktions) Dalam proses menjalankan proses sosialisasi internal, Metro TV mengadakan gathering kekeluargaan stakeholder internal. Pada proses perjalanan sosialisasi rebranding tersebut ternyata ada beberapa karyawan yang tidak mengikutinya. Metro TV juga mengganti logo pada property perusahaan dan seragam. Hal tersebut sangat membantu proses sosialisasi internal. Sebagai contoh ada beberapa karyawan yang tidak mengikuti gathering dspst ada mengetahui rebranding dari penggantian seragam. Dilengkapi dengan sosialisasi eksternal yang Metro TV lakukan seperti
113 melalui koran, siaran televisi (perkenalan Logo Baru yang bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional), ataupun lewat Internet. 4. Evaluasi ( Evaluation) Agar mengetahui keberhasilan tahapan program PR yang dijalankan berhasil atau tidak evaluasi sangat dibutuhkan. Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu kegiatan atau event yang telah dijalankan PR, dari hasil Evaluasi tersebut akan menjadi dasar kegiatan PR selanjutnya. PR Internal Metro TV melakukan proses Evaluasi dengan mengamati dan bercengkrama langsung dengan para karyawan. Menanyakan pendapat mereka tentang logo baru dan citra Metro TV setelah beberapa bulan rebranding dilakukan. Hal ini sangat baik dilakukan lebih terkesan akrab dan kekeluargaan. 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian dan mengetahui tahapan program PR Internal Metro TV dalam mensosialisasikan Corporate Identity. Penulis memberikan beberapa saran dan masukan sebagain berikut : 5.2.1 Akademis Saran akademis diperuntukkan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya bidang studi Public Relations, dalam judul ini Program Public Relations Internal Metro TV Dalam Mensosialisasikan Corporate Identity disarankan akan ada / perlu diadakan penelitian lanjutan eksternal secara kuantitatif sebagai pembanding keberhasilan rebranding yang dilakukan Metro TV dan untuk melihat bahwa sosialisasi eksternal sudah
114 berhasil atau tidak bila dibandingkan dengan citra Metro TV sebelum rebranding dilakukan. 5.2.2 Praktis Bila dilihat dari keseriusan Metro TV dalam melakukan rebranding (penggantian logo, tag line dan beberapa ornament Corporate Identity), Metro TV sangat total (tidak main-main) dalam melakukan rebranding. Ini terlihat dari banyaknya perubahan yang terjadi pada Metro TV dalam hal ini termasuk pada perubahan acara siaran Metro TV yang lebih beragam dan dapat merangkul anak muda meski tidak melupakan tujuan utama dari tag line Metro TV yang baru yaitu Knowledge to Elevate. Dengan melakukan rapat dan persetujuan dan arahan dengan pimpinan perusahaan rebranding dilakukan dengan mengganti logo, tag line, seragam, sampai kepada program acara televisinya. Sosialisasi juga dilakukan dengan stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Namun dalam hal ini penulis ingin memberikan beberapa masukan berdasarkan penelitian tersebut antara lain: 1. Perjalanan dalam proses Fact Finding sangat baik. Dengan rapat seluruh bagian perusahaan dengan persetujuan pimpinan perusahaan dan menanyakan kepada mereka (seperti apa citra Metro TV dipandang). Masing masing mempunyai pendapat yang berbeda namun, intinya adalah sama yaitu terkesan kuno. Akan tetapi, akan lebih baik bila proses Fact
115 Finding dilakukan penyebaran koesioner untuk pemetaan opini public agar lebih sempurna danterukur. 2. Dalam proses perencanaan dan pemprograman untuk sosialisasi internal sebaiknya jangan sampai ada yang tidak mengikuti ataupun tidak menggetahui ada pemberitahuan bahwa sosialisasi diadakan. 3. Dalam proses komunikasi dan aksi proses sosialisasi ada yang tidak mengikuti sosialissi karena ketidaktahuan, padahal gathering sosialisasi diwajibkan untuk semua strakeholder Internal. Beruntung ada penggantian seragam, pengagantian logo, dan pada beberapa property perusahaan jadi hal tersebut sangat membantu karyawan yang tidak mengikuti gathering, menjadi tahu bila ada rebranding penggantian Corporate Identity dalam perusahaan. 4. Penulis melihat ada fasilitas komunikasi perusahaan majalah dinding (mading) dan intranet (jaringan internet lokal perusahaan) untuk stakeholder internal. Namun, tidak digunakan untuk membantu sosialisasi pergantian Corporate Identity. Alangkah baiknya bila digunakan untuk menyempurnakan dan melengkapi proses sosialisasi Corporate Identity. 5. Evaluasi diadakan koesioner supaya dapat terukur dan tercatat data berupa angka. Meskipun mendatangi dan melihat serta bercengkrama langsung dengan karyawan terkesan lebih akrab dan kekeluargaan, alangkah baiknya dan menjadi sempurna bila ada penyebaran koesioner. 6. Penulis berharap untuk sosialisasi-sosialisasi program PR berikutnya, bisa lebih berjalan dengan lebih baik termasuk dalam hal pemberian informasi
116 yang merata pada seluruh stakeholder internal. Karena rasanya sangat disayangkan bila diwajibkan mengikuti sosialisasi pada semua stakeholder internal namun, ada stakeholder internal dalam hal ini adalah karyawan, ada yang tidak mengikuti program sosialisasi perusahaan dikarenakan tidak mendapatkan informasi.