Boyke Raja Hizkia Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berikut sebuah penelitian:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. diukur dengan handal dan merepresentasikan hasil dari penelitian.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan


Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN PADA KAP YANG BERADA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan perusahaan-perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. normal sehingga data normalnya berjumlah 360. Tabel 4.1. Descriptive Statistics AR 360 -,79,46 -,2687,25580

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di kota Semarang.

Transkripsi:

PENGARUH DIMENSI PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERAFILIASI Boyke Raja Hizkia Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai pengaruh dimensi profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materitalitas dalam proses audit laporan keuangan pada KAP berafiliasi. Metode dalam penelitian ini akan disajikan lewat data statistik, dimana nanti angka angka tersebut akan menghasilkan sebuah kesimpulan. Analisisnya didasarkan pada jawaban responden yang diperoleh sejumlah 98 auditor KAP berafiliasi. Setelah data berhasil dikumpulkan maka peneliti akan melakukan serangkaian uji untuk menentukan apakah data itu valid dan reliable. Setelah data diketahui valid barulah data data tersebut akan dilakukan uji uji. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis berganda, metode ini digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Setelah uji tersebut diperoleh maka didapatlah sebuah kesimpulan yang bisa menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. Hasilnya adalah masing masing variabel seeperti pengabdian terhadap profesi, kemandirian, keyakinan terhadap profesi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap penentuan tingkat materialitas pada KAP berafiliasi. Sedangkan variabel lain yaitu pengabdian kewajiban sosial dan hubungan sesama profesi, masing masing tidak berpengaruh secara parsial terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Sedangkan kelima dimensi profesionalisme yaitu pengabdian terhadap profesi, pengabdian kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubugan dengan sesama profesi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukan oleh auditor KAP berafiliasi. Kata kunci: profesionalisme auditor, dimensi profesionalisme, materialitas

I. PENDAHULUAN Materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Oleh karena itu, materialitas mempunyai pengaruh yang mencakup semua aspek audit dalam audit atas laporan keuangan. Ada dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor yaitu; konsep materialitas dan konsep risiko audit. Karena auditor tidak bisa memeriksa setiap transaksi yang dicerminkan dalam laporan keuangan, maka ia harus bersedia menerima beberapa jumlah kekeliruan kecil. Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yang dapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. Dalam melakukan pertimbangan terhadap materialitas mencakup pertimbangan kualitatif dan pertimbangan kuantitatif. Tingkat materialitas suatu entitas pun tidak sama antara satu entitas dengan entitas lainnya, hal itu tergantung dari besarnya ukuran suatu entitas. AICPA menyebutkan bahwa risiko audit dan materialitas perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit dalam mengavaluasi prosedur audit. Pertimbangan auditor tentang materialitas adalah suatu masalah kebijakan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan. Tanggung jawab terhadap inilah yang membuat auditor harus secara seksama melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan auditee nya. Mengapa pertimbangan profesional yang dilakukan oleh auditor ini menjadi penting? Karena opini dari auditor akan sangat berdampak terhadap keputusan para pemegang kepentingan laporan keuangan. Jika auditor secara sengaja menentukan besaran jumlah yang material dalam laporan keuangan tanpa didasari pertimbangan yang harusnya dilakukan maka hal tersebut dapat disamakan dengan auditor telah menyatakan pemberian pendapat yang tidak jujur dan tidak sesuai dengan keadaan perusahaan, sehingga bisa saja dapat memberikan dampak yang negatif bagi para pengambil keputusan laporan keuangan tersebut. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu menyampaikan hasil penelitian menggunakan angka angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat data primer yaitu data yang diambil langsung dari sumber nya. Data diambil menggunakan instrument kuesioner dengan menyebarkan kuesioner ke kantor akuntan publik berafiliasi. Setelah data didapat maka akan dilakukan beberapa pengujian untuk menyatakan apakaha data tersebut sudah layak untuk dilakukan penelitian ke tahap berikutnya. Variabel dalam penelitian ini ada 5 yaitu Pengabdian Pada Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Keyakinan terhadap Profesi dan Hubungan dengan sesama profesi. Kelima variabel tersebut akan diteliti pengaruhnya terhadap pertimbangan tingkat materialitas yang dilakukan oleh auditor. II.1 Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk menggambarkan nilai maksimum, minimum dan nilai mean dari data yang telah didapat melalui kuesioner, selain itu statistik deskriptif juga berguna untuk mendapatkan standar deviasi.

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pengabdian Terhadap Profesi 98 15 37 28.22 3.516 Pengabdian Kewajiban Sosial 98 10 25 18.48 2.637 Kemandirian 98 4 15 11.80 1.926 Keyakinan Terhadap Profesi 98 5 13 10.63 1.536 Hubungan Dengan Sesama Profesi 98 6 25 17.65 3.110 Materialitas 98 33 86 63.39 7.695 Valid N (listwise) 98 II.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi Klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Semua uji dalam asumsi klasik harus dapat dilewati agar penelitian ini bisa masuk ketahap uji hipotesis II.2.1 Uji Normalitas Tujuan dilakukannya uji normalitas dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam melakukan pengujian normalitas untuk penelitian uji yang diginakan adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dasar pengambilan keputusan nya jika nilai KS-Z > dari 0,05 maka data terdistribusi normal, jika KS-Z < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Pada penelitian ini nilai KS-Z sebesar 0.670 maka dapat dikatakan bahwa data dalam penelitian ini normal. II.2.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk melakukan deteksi terhadap gejala korelasi antara variabel independen dengan variabel independen lain yang ada pada penelitian ini. Untuk melakukan uji multikolinieritas maka teknik yang digunakan adalah Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi dianggap bebas dari multikolinieritas jika variabel independen penelitian memiliki tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak diketemukan adanya multikolinieritas. II.2.3 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual satu untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas. Pemeriksaan akan dilakukan dengan Uji Glejser. Dari semua variabel dari seleuruh variabel > 0,05 yang berarti tidak terdapat adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap absolut residualnya, yang dengan kata lain data pada variabel tersebut tidak diketemukan adanya heterokedastisitas

II.2.4 Uji autokorelasi Pada penelitian ini jumlah sampel yang didapat adalah sejumlah 98 responden dan jumlah variabel independen sebanyak 5 variabel, pada tabel diatas bisa kita lihat terdapat nilai d L = 1,57, d U = 1,78, 4 - d U = 2,22, 4 d L = 2,43 dengan nilai Durbin Watson sebesar 1,864. Pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai Durbin Watson berada pada kriteria d u < DW < 4-d u atau 1,78 < 1,864 < 2,22 ini menunjukan bahwa model dalam penelitian ini dapat dikatakan terbebas dari autokorelasi. III. Uji Hipotesis Untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh dimensi profesionalisme yang terdiri dari pengabdian terhadap profesi, pengabdian kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadp profesi dan hubungan dengan sesama profesi secara simultan dan parsial terhadap pertimbangan tingkat materialitas maka kita harus melakuka Uji F yaitu untuk melakukan uji secara simultan dan Uji t yaitu untuk melakukan uji secara parsial. III.1 Uji F Dari hasil penelitian ini, diketahui nilai uji F sebesar 34,983 dengan signifikansi F sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelima variabel independen dalam penelitian ini secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Materialitas. Hal ini berarti apabila variabel Pengabdian Terhadap Profesi (X 1 ), Pengabdian Kewajiban Sosial (X 2 ), Kemandirian (X 3 ), Keyakinan Terhadap Profesi (X 4 ) dan Hubungan dengan Sesama Profesi (X 5 ) secara bersama-sama mengalami peningkatan maka akan berdampak pada meningkatnya Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y). Dan sebaliknya, apabila variabel Pengabdian Terhadap Profesi (X 1 ), Pengabdian Kewajiban Sosial (X 2 ), Kemandirian (X 3 ), Keyakinan Terhadap Profesi (X 4 ) dan Hubungan dengan Sesama Profesi (X 5 ) secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada menurunnya Materialitas (Y). III.2 Uji t Dari hasil penelitian ini, diketahui nilai t-hitung variabel variabel Pengabdian Terhadap Profesi (X 1 ), Kemandirian (X 3 ) dan Keyakinan Terhadap Profesi (X 4 ) adalah lebih besar dari t-tabel. Hal ini berarti bahwa variabel - variabel tersebut berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pertimbangan tingkat Materialitas. Sedangkan nilai t-hitung Pengabdian Kewajiban Sosial (X 2 ) dan Hubungan dengan Sesama Profesi (X 5 ), lebih kecil dari t tabel yaitu sebesar 1,199 dan 0,498. Hal ini berarti bahwa variabel tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Selain itu, pengujian hipotesis secara parsial juga dapat dianalisis dari nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. III. 3 Hasil Pengujian Hipotesis Pada penelitian ini ada 6 hipotesis yang diajukan untuk melakukan penelitian tentang apa saja yang mempengaruhi pertimbangan tingkat materialitas yang dilakukan oleh auditor pada Kantor Akuntan Publik berafiliasi. Hasil dari hipotesis tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut : Hipotesis pertama (H 1 ) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel profesionalisme dimensi pengabdian pada profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dari hasil pengujian analisis regresi didapatkan nilai t hitung variabel pengabdian pada profesi sebesar 3,639 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti nilai t hitung 3,639 > nilai t tabel 1,984 yang berarti variabel independent ini berpegaruh terhadap variabel dependen. Dengan demikian maka dapat diyakini variabel pengabdian pada profesi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Maka H 1 diterima Hipotesis kedua (H 2 ) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel profesionalisme dimensi pengabdian kewajiban sosial terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai t hitung variabel pengabdian kewajiban sosial sebesar 1,199 dengan nilai signifikansi 0,234. Hal ini berarti nilai t hitung sebesar 1,199 < nilai t tabel 1,984 yang berarti bahwa variabel independen ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen nya. Dengan demikan maka variabel pengabdian kewajiban sosial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Maka H 2 tidak diterima. Hipotesis ketiga (H 3 ) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel profesionalisme dimensi kemandirian terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai t hitung variabel kemandirian sebesar 3,151 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Hal ini berarti nilai t hitung sebesar 3,151 > nilai t tabel 1,984 yang berarti bahwa variabel dependen ini berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nya. Dengan demikian maka dapat diyakini variabel kemandirian berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Maka H 3 diterima. Hipotesis keempat (H 4 ) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel profesionalisme dimensi keyakinan terhadap profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai t hitung variabel keyakinan terhadap profesi sebesar 2,776 dengan nilai signifikansi sebesar 0,007. Hal ini berarti nilai t hitung sebesar 2,776 > nilai t tabel 1,984 yang berarti bahwa variabel dependen ini berpengaruh terhadap variabel dependen nya. Dengan demikian maka dapat diyakini variabel keyakinan terhadap profesi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Maka H 4 diterima. Hipotesis kelima (H 5 ) adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel profesionalisme dimensi keyakinan terhadap profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dari hasil pengujian analisis regresi yang telah dilakukan didapatkan nilai t hitung variabel hubungan dengan sesama profesi sebesar 0,498 dengan nilai signifikansi sebesar 0,620. Hal ini berarti nilai t hitung sebesar 0,498 < nilai t tabel 1,984 yang berarti bahwa variabel independen ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen nya. Dengan demikian maka variabel hubungan dengan sesama profesi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Maka H 5 tidak diterima. Hipotesis keenam (H 6 ) adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan pada variabel profesionalisme dimensi pengabdian terhadap profesi, pengabdian terhadap kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap prodesi dan hubungan dengan sesama rekan seprofesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dari hasil pengujian analisis regresi yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung sebesar 34,983 dengan tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05. Maka variabel independen profesionalisme dimensi pengabdian terhadap profesi, pengabdian terhadap kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap prodesi dan hubungan dengan sesama rekan seprofesi tersebut berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen yaitu pertimbangan tingkat materialitas. Maka H 6 diterima. IV. SIMPULAN Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dimensi profesionalisme yang terdiri dari pengabdian terhadap profesi, pengabdian kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan dengan sesama profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan pada auditor Kantor Akuntan Publik berafiliasi. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah pengujian hipotesis. Ada 6 hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 98 auditor yang kesemuanya bekerja pada Kantor Akuntan Publik berafiliasi. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengabdian terhadap profesi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pertimbangan materialitas yang dilakukan oleh auditor. Dalam hasil penelitian menunjukkan pengabdian terhadap profesi berperan besar dalam pertimbangan tingkat materialitas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendro & Aida (2006). 2. Berdasaurkan hasil penelitian ini, pengabdian kewajiban sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pertimbangan materialitas yang dilakukan oleh auditor. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2010). 3. Berdasarkan hasil penelitian ini, kemandirian berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukan oleh auditor. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemandirian seorang auditor memiliki pengaruh dan ikut berkontribusi penting terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukannya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendro & Aida (2006), Anggraini (2010) dan Hasan Basri (2011). 4. Berdasarkan hasil penelitian ini, keyakinan terhadap profesi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukan auditor. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keyakinan terhadap profesi seorang auditor memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap pertimbangan tingkat materialitas yang dilakukannya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendro & Aida (2006) dan Anggraini (2010) 5. Berdasarkan hasil penelitian ini, hubungan dengan sesama profesi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertimbangan materialitas yang dilakukan auditor. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan Basri (2011) 6. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengabdian terhadap profesi, pengabdian kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan dengan sesama profesi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pertimbangan tingkat materialitas yang dilakukan oleh auditor. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,655 yang berarti bahwa kelima dimensi profesionalisme tersebut memiliki pengaruh sebesar

65,5% terhadap pertimbangan tingkat materialitas, sedangkan 34,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain seperti pengalaman auditor, pendidikan, keahlian dan lain sebagainya yang tidak diteliti didalam penelitian ini.

DAFTAR ACUAN Abdulsyahid (2009). Dasar-dasar Statistika : Penyajian data statistik. http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/03/penyajian-data-statistik.html pada tanggal 25 Mei 2012 diakses Agung Santoso (2007). Uji Asumsi 1 : Uji Normalitas http://psikologistatistik.blogspot.com/2006/10/uji-asumsi-1-uji-normalitas.html diakses pada tanggal 25 Mei 2012 Arens & Loebbecke (2003). Auditing Pendekatan Terpadu, buku satu, edisi Indonesia, alih bahasa Amir Abadi Jusuf. Salemba Empat. Jakarta. Arens, Elder dan Beasley (2005). Auditing and assurance service an integrated approach, tenth edition, pearson prentice hall, New jersey Boynton. Johnson, dan Kell Alih Bahasa Rajoe, Gania, Budi (2002). Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid Pertama, Erlangga, Jakarta. Ghozali, I (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, BP Universitas Diponegoro, Semarang Gujarati, Damodar. N. (2003). Basic Econometrics. Mc Graw Hill, New York. Harinaldi (2005). Prinsip prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains, Erlangga. Jakarta Hasan Basri (2011), Pengaruh Dimensi Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Tesis S1, Universitas Hasanuddin, Makassar Hendro & Aida (2006), Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Paper dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang Iftitah Anggraini (20120), Profesionalisme Auditor Eksternal Terhadap Pertimbagan Tingkat Materialitas Untuk Tujuan Audit Laporan Keuangan Klien, Tesis S1 Tidak dipublikasikan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur Indriantoro, N. & Supomo, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta. Institut Akuntan Publik Indonesia (2011). Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta Lestariningsih (2011). Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. http://p4mristkippgrisda.wordpress.com/2011/05/10/uji-validitas-dan-reliabilitas/.

Diakses tanggal 8 April 2012 Mulyadi (2002). Auditing (Buku Satu), Salemba Empat, Jakarta. Santoso, S. (2009). Buku latihan SPSS statistik parametik, Penerbit PT. ElexMedia Komputindo, Jakarta Sukrisno Agoes (2007), Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, jilid 1, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta Sugiyanto. (2004). Analisis Statistika Sosial. Malang: Bayumedia Publishing Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Syafina Khariah (2009), Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Auditor BPK Perkwakilan Provinsi Sumatera Utara Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah, Tesis S2, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan