SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata I Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. senantiasa ingin berhubungan dengan manusia. Ia ingin mengetahui. dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.

(PTK Pembelajaran Matematika Pada Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Kelas VII Semester Gasal di SMP Negeri 2 Gemolong )

UPAYA PENINGKATAN KEBERANIAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL GEOMETRI DI DEPAN KELAS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai oleh segenap warga negara sebagai sarana untuk memecahkan. yang berteknologi maju di saat sekarang maupun yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompentensi. sesuai bidang keahlian yang dipilih atau yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

USAHA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI AKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

PEMBELAJARAN TEMATIK (LEARNING BY DOING) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TEMA PEKERJAAN MENGHASILKAN SKRIPSI

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta )

Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: AMBAR SUSILOWATI A

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK BERBASIS MEDIA BERKONTEKS LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari taman. kanak-kanak sampai sekolah menengah atas.

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dengan berpikir kritis, ilmu pengetahuan

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. lain: 1) guru masih dominan dalam pembelajaran, 2) guru masih

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. satu ilmu dasar yang memiliki nilai esensial yang dapat diterapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan dilaksanakan untuk maksud yang positif dan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DWI NUR JANAH

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi erat kaitannya dengan hasil belajar yang dicapai siswa, semakin

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan manusia, situasi dan kondisi lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Standar isi mata pelajaran matematika untuk satuan Dikdasmen

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 1). Pendidikan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

(Studi Etnografi di SMP Alam Ar Ridho Semarang)

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika lebih menekankan pada konsepsi awal yang

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

MUSRIAH A

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan matematika sangat penting untuk di ungkapkan. Dalam. Gambaran anak anak dalam mengikuti pelajaran mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN URETSUSU PADA SISWA KELAS VIII SMP AL-ISLAM KALIJAMBE PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno

(PTK Di SD N 1 Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009) Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara diberbagai belahan dunia manapun akan selalu. mengutamakan pendidikan karena keberhasilan suatu pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan Realistic Mathematics Education atau Pendekatan Matematika

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang memiliki potensi dalam

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ALIMAH AMIN A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses yang berlangsung terus selama individu hidup

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMECAHAN SOAL MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata I Jurusan Pendidikan Matematika Disusun Oleh: WAKHID THOYIB A410030122 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terosilasi dari masyarakatnya. Begitu juga dalam dunia pendidikan apabila peserta didik tidak selalu berkomunikasi dengan sesama peserta didik atau antara pendidik dengan perserta didik niscaya pendidikan tidak akan berjalan dengan baik. Sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial, manusia dalam kehidupannya membutuhkan hubungan dengan manusia lain. Kecenderungan manusia untuk berhubungan melahirkan komunikasi dua arah melalui bahasa yang mengandung tindakan dan perbuatan. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm (Cangara,2006:1) menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu ama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi. 1

Untuk mengkomunikasikan matematika ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu aspek merepresentasi, merkonstruksi, kerjasama. Dalam pembelajaran matematika siswa perlu mendengarkan dengan cermat, aktif, dan menuliskan kembali pernyataan atau komentar penting yang diungkapkan oleh teman ataupun guru. Kemampuan matematika siswa rendah karena sebagian besar siswa kurang antusias menerimanya. Siswa lebih bersifat pasif, enggan, takut atau malu mengemukakan pendapatnya. Tidak jarang siswa merasa kurang mampu dalam mempelajari matematika sebab matematika dianggap sulit, menakutkan, bahkan sebagian dari mereka ada yang membencinya sehingga matematika dianggap sebagai momok oleh mereka. Hal ini menyebabkan siswa menjadi takut atau fobia terhadap matematika. Ketakutan yang muncul dari dalam diri siswa tidak hanya di sebabkan oleh siswa itu sendiri. Tetapi juga di dukung oleh ketidak mampuan guru menciptakan situasi yang membawa siswa tertarik pada matematika. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Heman Handoyo (Rosyanda, 2002:3) bahwa didalam kelas guru tidak mampu menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi timbal balik dalam pelajaran matematika bahkan sering terjadi secara tidak sadar guru menciptakan situasi yang menghambat terjadinya komunikasi itu. Dalam dunia pendidikan juga tidak terlepas dari peran komunikasi. Komunikasi antar siswa perlu dikembangkan. Siswa perlu dilatih untuk merepresentasi suatu masalah beserta pemecahannya. Komunikasi yang terjadi 2

berupa interaksi antar siswa ataupun dengan gerunya. Interaksi tersebut bisa diamati pada pembahasan soal, siswa dapat berkomunikasi dengan guru atau dengan teman yang lain bagaimana cara pemecahan soal yang dihadapi. Interaksi antar siswa dan guru sangat mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pelajaran matematika. Apabila interaksi antara siswa dan guru baik maka pencapaian hasil belajar yang baik. Namun apabila interaksi antara siswa dan guru kurang maka akan menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Dengan terjadinya interaksi antara siswa dan guru berarti telah terjadi komunikasi. Jadi, dalam dunia pendidikan kita tidak terlepas dari peran komunikasi karena komunikasi merupakan hal yang mendasar dan sangat penting yang tidak bisa ditinggalkan. Dari beberapa model pembelajaran, peneliti memilih satu model pembelajaran yang menarik dan dapat memicu komunikasi siswa yaitu adalah pendekatan Realistic Mathematic Educations (RME). Awal mula dikembangkannya RME adalah di Belanda oleh Hans Freudental (1950-1996) dan pengaruhnya menyebar ke negara lain.indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi sasaran penerapan RME. RME sebagai salah satu pendekatan baru dalam pembelajaran matematika, memang memberikan banyak harapan kepada dunia pendidikan matematika. RME mengajak siswa untuk dapat menyukai matematika dengan memperhatikan kepada siswa cara mempelajarai matematika, melalui pengalaman langsung ke alam sekitar yang menunjukan siswa menjalani sendiri proses mirip dengan penciptaan matematika melalui kegiatan 3

matematisasi kontekstual, yaitu kegiatan pola pikir siswa dikembangkan dari hal-hal yang bersifat konkrit menuju hal-hal abstrak. Pelaksanakan aktifitas pembelajaran tersebut untuk lebih dipahami siswa tentang apa yang dijelaskan maka seorang guru harus dapat memberikan gambaran yang jelas melalui pelajaran-pelajaran yang melibatkan seluruh panca indera siswa terutama indera penglihatan, pendengaran dan perabaan. Pembelajaran matematika dengan model realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami siswa untuk memperlancar proses pembelajaran matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan matematika yang lebih baik dari pada masa lalu. Realita yang dimaksud adalah hal-hal yang nyata atau konkrit yang dapat diamati dan dipahami siswa dengan membayangkan, sedangkan lingkungan adalah tempat siswa berada (Soedjadi, 2003:180). Untuk meningkatkan kemampuan siswa mengkomunikasikan matematika ada beberapa asapek yang harus diperhatikan yaitu aspek mendengar, membaca, menulis, merepresentasi, dan diskusi. Dengan pengertian matematika siswa perlu mendengarkan dengan cermat, aktif, dan menuliskan kembali pernyataan atau komentar penting yang diungkapkan oleh teman ataupun guru. Selain itu siswa perlu membaca dan mempelajari materi baik yang belum disampaikan maupun yang sudah disampaikan oleh guru untuk membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan matematis. 4

Kegiatan belajar mengajar tidak selalu berjalan lancar. Adakalanya guru mengalami kesulitan untuk membuat siswa mampu memahami konsep atau materi yang disampaikan, sehingga hasil belajar matematika rendah. Dari hasil pengamatan pengajaran matematika di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ditemukan kesenjangan-kesenjangan antara lain sebagai berikaut: Pertama, kemampuan siswa untuk mempresentasi (menerjemahkan) suatu ide atau suatu masalah matematika dalam bentuk baru. Faktor penyebab permasalahan tersebut yaitu siswa kurang aktif berfikir dalam mengatasi suatu permasalahan. Solusi untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut difokuskan dalam hal: (1) memeberikan soal latihan saat pelajaran, (2) membahas soal dengan langkah yang benar, dan, (3) menegaskan siswa untuk mempresentasikan hasil jawabannya. Kedua, siswa kurang mampu menuliskan apa yang diketahui, ditanya, dan menentukan rumus yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Faktor penyebab permasalahan tersebut yaitu siswa ramai sendiri saat kegiatan pengajaran berlangsung sehingga kurang mendengarkan komentar ataupun penjelasan penting dari guru. Solusi untuk mengatasi kesenjangan tersebut difokuskan dalam hal: (1) melihat siswa terlibat aktif untuk mendengarkan informasi, (2) menugaskan siswa menuliskan kembali informasi, dan (3) menugaskan siswa membaca dan mempelajari kembali informasi yang telah ditulis sebagai pengulangan. 5

Ketiga, kemampuan siswa untuk menngkonstruksikan pengetahuan matematis kurang. Faktor penyebab permaslahan tersebut yaitu siswa kurang suka membaca buku matematika, kurang latihan, tidak berani mengungkapkan ide, dan cenderung diam apabila ditanya. Solusi yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi masalah tersebut difokuskan dalam hal: (1) menugaskan siswa membuat rangkuman, (2) memberi soal latihan, (3) menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa. Keempat, kemampuan siswa mengkonstrukasikan matematika kurang. Faktor penyebab dari permaslahan tersebut karena siswa kurang mampu dalam: (1) memahami masalah, (2) merumuskan pemecahan masalah, (3) melaksanakan pemecahan masalah, dan (4) menyimpulkan hasil pemecahan masalah. Untuk membantu siswa dalam mengatasi permasalahn ini, siswa dilibatkan secara aktif misalnya dengan mengadakan diskusi kelompok. Mengingat dalam pengajaran itu melibatkan aktifitas mendengar, menulis, membaca, merepresentasi, dan diskusi untuk mengkomunikasikan suatu masalah khususnya matematika maka diskusi kelompok perlu dikembangkan. dengan menerapkan diskusi kelompok diharapkan aspek-aspek komunikasi bisa dikembangkan sehingga bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Permasalahan yang diuraikan diatasa merupakan desain dan strategi pembelajaran di kelas yang penting dan perlu segera diatasi. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas kolaborasi antara peneliti, guru matematika, dan kepala sekolah, peneliti menawarkan suatu pendekatan dalam 6

proses pembelajaran matematika yaitu dengan pendekatan realistik yang berpotensi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. Sehubungan dengan pentingnya komunikasi, maka dalam penelitian ini. Peneliti melalui pendekatan RME diharapkan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan soal matematika. B. Perumusan Masalah Guna mendapatkan sebuah kebenaran dalam penelitian akan dihadapkan pada suatu permasalahan yang didalamnya mengandung masalah yang harus dipecahkan oleh peneliti. Fokus penelitian ini adalah peningkatan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalah matematika. Komunikasi yang terdiri dari aspek mendengar, membaca, menulis,merekonstruksi, merepresentasi, dan diskusi, melalui penerapan pendekatan RME diharapkan dapat meningkat. Berdasarkan uraian diatas maka, dapat dirumuskan permasalahan berikut ini: a. Apakah melalui pendekatan RME dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan soal matematika mencapai 70%. b. Apakah melalui pendekatan RME dapat meningkatkan hasil belajar siswa mencapai 70%. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan soal matematika. 7

Peningkatan kemampuan komunikasi dalam pemecahan masalah matematika dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru matematika dan kepala sekolah tempat penelitian berdasarkan penerapan pendekatan RME kemudian diidentifikasi, digambarkan, dikaji secara induktif dan komperatif dalam rangka pengembangan konsep dan pemahaman makna. Tujuan tersebut akan diuraikan secara singkat dibawah ini. a. Mengetahui peningkatkan kemampuan komunikasi siswa melalui penerapan pendekatan RME dalam pemecahan soal matematika b. Mengetahui peningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan RME D. Manfaat Penelitian Sebagai penelitian tindakan kelas penelitian ini bermanfaat konseptual utamanya pada pembelajaran matematika, disamping itu juga kepada penelitian tantang meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalaah matematika. Penelitian ini memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis yang akan diuraikan secara secara singkat dibawah ini. 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa melalui penggunaan pendekatan RME. Penelitian 8

ini juga dapat meningkatkan kemampuan profesionalisme guru untuk mengarahkan dan membimbing siswa dalam belajar matematika. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata berupa langkahlangkah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalah matematika. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk guru, siswa dan sekolah.bagi siswa, penelitian ini berguna untuk membantu meningkatkan komunikasi sehingga kemampuan dalam memecahkan masalah matematika juga meningkat. Bagi guru, penelitian ini merupakan masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai pendekatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan soal matematika. Bagi sekolah hasil penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran matematika. E. Definisi Operasional Istilah 1. Komunikasi Pada penelitian ini yang dimaksud dengan komunikasi adalah seseorang untuk mampu berkomunikasi dengan orang lain di lingkunganya. Kemanpuan dirinci beberapa aspek yaitu Merepresentasi, Mengkonstruksi, dan Kerjasama siswa. a Merepresentasi, diantaranya siswa dapat menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanya, dan memecahkan masalah. 9

b Mengkonstruksi, yaitu kemampuan siswa untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan matematisnya melalui interaksi dengan temannya ataupun guru. c Kerjasama siswa yang dapat diketahui dari kemampuan siswa bekerjasama dengan teman sekelompoknya maupun kemampuan berinteraksi dengan kelompok lain ataupun adanya timbal balik dengan gurunya. 2. Pendekatan RME. Pendekatan realistik pada dasarnya adalah matematisasi pengalaman sehari-hari yang menyajikan masalah-masalah berkonteks nyata dan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. RME memberi kesempatan kepada siswa untuk mengalami proses yang mirip dengan penciptaan matematika yaitu membangun sendiri alat dan ide matematika, menemukan sendiri jawabannya. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pengelola kelas yang dapat menciptakan suasana kelas yang mendukung proses pembelajaran yang terbuka, komunikatif dan menyenangkan. 10