PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 2/Menhut-II/2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 23/Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 63/Menhut-II/2008

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 53/Menhut-II/2009 TENTANG PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN ALAT UNTUK KEGIATAN IZIN USAHA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.54/MENHUT-II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.64/Menhut-II/2006 TENTANG

~ 2 ~ C:\Documents and Settings\BAHAN WEB\Per-UU\NSPK hilang Agustus1.rtf

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Izin. Usaha. Perpanjangan. Tatacara. Pencabutan.

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.169/MENHUT-II/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 13/Menhut-II/2009 TENTANG HUTAN TANAMAN HASIL REHABILITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.19/Menhut-II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.4/Menhut-II/2008 TENTANG PENYELESAIAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI SEMENTARA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009. Tentang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 65/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD BIAYA PRODUKSI PEMANFAATAN KAYU PADA IZIN PEMANFAATAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.6/Menhut-II/2008 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN STATISTIK KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 61/Menhut-II/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Koridor. Penggunaan. Pembuatan.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA : P.

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6885/Kpts-II/2002 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 248 TAHUN 2006 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.136/VI-BPHA/2009

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 23/Menhut-II/2007

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR SK. 44/MENHUT-II/2004 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.45/MENHUT-II/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.17/MENHUT-II/2006 TENTANG

R E P U B L I K I N D O N E S I A D E P A R T E M E N K E H U T A N A N J A K A R T A. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : SK.246/VI-BPHA/2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.192/MENHUT-II/2006 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 397/Kpts-II/2005

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 251 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.100, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan. Prosedur. Hutam Produksi.

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.352/Menhut-II/2004

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 35/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENERBITAN REKOMENDASI EKSPOR PRODUK KAYU ULIN OLAHAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2011 TENTANG HUTAN TANAMAN HASIL REHABILITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.186/MENHUT-II/2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 64/Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 47/Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2006 TENTANG INVENTARISASI HUTAN PRODUKSI TINGKAT UNIT PENGELOLAAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 49/Menhut-II/2009 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 55/Menhut-II/2006

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor: P.16/Menhut-II/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 7/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PEMENUHAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK KEBUTUHAN LOKAL

Membaca. Menimbang. f. bahwa.

J A K A R T A. Membaca : Surat Direktur Utama PT. Jati Dharma Indah Plywood Industries :

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 33/Kpts-II/2003 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG

this file is downloaded from

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.16/Menhut-II/2007 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.398/MENHUT-II/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PENANAMAN MODAL ASING DI BIDANG USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Izin Usaha. Kawasan Hutan Silvo Pastura. Hutan Produksi

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.30/Menhut-II/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 17/Menhut-II/2010 TENTANG PERMOHONAN, PEMBERIAN, DAN PENCABUTAN IZIN PENGUSAHAAN TAMAN BURU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG

this file is downloaded from

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, maka perlu pengaturan kembali mengenai Tata Cara Pemberian dan Peluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil H

RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN PENYERAPAN DAN/ATAU PENYIMPANAN KARBON PADA HUTAN PRODUKSI

this file is downloaded from

TENTANG MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.23/Menhut-II/2007 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. P.47/Menhut -II/2010 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.393/MENHUT-II/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 62/Menhut-II/2014 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 66 /Menhut-II/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.94/MENHUT-II/2005 TENTANG

2011, No c. bahwa dalam rangka menjamin kepastian terhadap calon pemegang izin pada areal kerja hutan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Menter

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.29/Menhut-II/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.80/Menhut-II/2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.389, 2009 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Tanaman Industri. Rakyat. Standar Biaya. Pembangunan. Pencabutan.

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 244/KPTS-II/2000 TENTANG

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu perbaikan dan pemisahan dalam Peraturan tersendiri menyangkut Inventarisasi Hutan Berkala dan Rencana Kerja

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Izin Pemanfaatan Kayu. Prosedur.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 18/Menhut-II/2010 TENTANG SURAT IZIN BERBURU DAN TATA CARA PERMOHONAN IZIN BERBURU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 53/Menhut-II/2008 TENTANG OPTIMALISASI PERUNTUKAN AREAL HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI (HPK)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.34/MENHUT-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.26/Menhut-II/2012

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 82/KPTS-II/2001 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG

2011, No Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.49/Menhut-II/2008 tentang Hutan Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tah

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.91/Menhut-II/2014 TENTANG PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU YANG BERASAL DARI HUTAN NEGARA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 3/Menhut-II/2012

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Pada Kementerian Kehutanan, Peraturan Menteri Kehutanan sebagaimana huruf b, perlu disempurnakan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dima

2 c. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2006 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.31/Menhut-II/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.62/Menhut-II/2011 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 2/Menhut-II/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.45/MENHUT-II/2007 TENTANG TATA CARA IZIN PERALATAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DAN BUKAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM HUTAN TANAMAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/ Menhut-II/2007 telah ditetapkan Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman; bahwa dalam Peraturan Menteri Kehutanan sebagaimana tersebut pada butir a, belum cukup mengatur mengenai pertimbangan teknis dari daerah; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman dengan Peraturan Menteri Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo. Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan; 8. Peraturan...

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31/P Tahun 2007; 10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2006; 11. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007; 12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.17/Menhut-II/2007; 13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.09/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman Jo Nomor P.41/Menhut-II/2007; 14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Pemberian Izin dan Perluasan Areal Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi Jo Nomor P.60/Menhut-II/2007; 15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.45/MENHUT- II/2007 TENTANG TATA CARA IZIN PERALATAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DAN BUKAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM HUTAN TANAMAN Pasal I...

Pasal I Mengubah dan menambah beberapa ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.45/Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman, sebagai berikut: 1. Mengubah Lampiran II Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut- II/2007, sehingga menjadi sebagaimana Lampiran II Peraturan Menteri ini. 2. Menambah angka baru dalam Pasal 6 yaitu huruf d, huruf e dan huruf f, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 Permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Permenhut Nomor P. 45/Menhut-II/2007, harus dilengkapi dengan: Rencana kegiatan tersebut pada huruf b, didasarkan atas volume ratarata tahunan kegiatan RKT pada periode 5 (lima) tahun kedepan sebagaimana dituangkan dalam Buku Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada HTI dalam Hutan Tanaman (RKUPHHK-HTI) yang telah disahkan atau Usulan RKUPHHK-HTI yang telah diserahkan ke Menteri. e. Bagi pemegang izin yang baru diterbitkan, permohonan pemasukan dan penggunaan peralatan disesuaikan dengan BKT dan hanya berlaku 1 tahun dan selanjutnya disesuaikan dengan RKUnya sebagaimana dimaksud pada huruf f. Pertimbangan Teknis Kepala Dinas Provinsi dengan format sebagaimana tercantum pada Lampiran III Peraturan ini. 3. Menambah Pasal baru di antara Pasal 6 dan Pasal 7 yaitu Pasal 6A, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 6A (1) Pertimbangan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 butir f, memuat jenis dan jumlah peralatan berdasarkan kesesuaian Surat Pernyataan dan Surat Keterangan yang dibuat oleh Direksi pemegang izin. (2) Kepala Dinas Provinsi menerbitkan pertimbangan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya permohonan. 4. Menambah ayat baru dalam Pasal 9 yaitu ayat (4), ayat (5) dan ayat (6), sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 9 (4) Kepada pemegang izin yang memiliki persediaan hasil hutan kayu yang merupakan hasil produksi yang sah sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan belum memiliki izin pemasukan dan penggunaan peralatan, dapat diberikan izin pemasukan dan penggunaan peralatan untuk mengumpulkan, memuat dan mengangkut persediaan hasil hutan kayu dimaksu (5). Izin...

(5) Izin pemasukan dan penggunaan peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diterbitkan oleh Kepala Dinas Provinsi dan berlaku paling lama 1 (satu) tahun. (6) Permohonan izin pemasukan dan penggunaan peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2007 jo. Peraturan ini. Pasal II (1) Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dan Bukan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini. (2) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 25 Januari 2008 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi, MENTERI KEHUTANAN, tt SUPARNO, SH. NIP. 080068472. H. M.S. KABAN Salinan Peraturan ini disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Dalam Negeri; 2. Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan; 3. Gubernur seluruh Indonesia; 4. Bupati/Walikota seluruh Indonesia; 5. Kepala Dinas Provinsi yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan di seluruh Indonesia; 6. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan di seluruh Indonesia; 7. Kepala UPT Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan seluruh Indonesia.

Lampiran II Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 2/Menhut-II/2008 Tanggal : 25 Januari 2008 Tentang : Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/ Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman FORMAT PERMOHONAN IZIN PENGGUNAAN PERALATAN.,.. Nomor : Lampiran :.Berkas Hal : Permohonan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Kepada yth Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan q. Direktur Bina Pengembangan Hutan Tanaman Jakarta Memperhatikan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2007 tanggal 24 Oktober 2007 jo. Nomor P. /Menhut-II/2008 tanggal.tentang Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman, dengan hormat disampaikan halhal sebagai berikut: 1. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan tanaman, dengan kami mengajukan izin penggunaan peralatan untuk kegiatan IUPHHK-HT a.n. PT...., dengan perincian sebagai berikut: NO KELOMPOK ALAT JENIS ALAT KONDISI JUMLAH KETERANGAN (UNIT) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Penyiapan Lahan Baru Lama 2. Penyaradan 3. Penebangan... TOTAL 2. Sebagai

(2) 2. Sebagai kelengkapan permohonan di atas, bersama ini kami sampaikan: a. Surat Pernyataan mengenai produktifitas dan kemampuan masing-masing peralatan yang akan digunakan Surat Keterangan mengenai rencana kegiatan pembangunan hutan tanaman, yang meliputi: volume rencana kegiatan penyiapan lahan, penanaman, pemanenan, penyaradan, pemuatan, pengangkutan, penunjang serta pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana Surat Keterangan bebas tunggakan PSDH dan atau DR dari Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan. Pertimbangan Teknis Kepala Dinas Kehutanan Provinsi... Nomor... tanggal.. Demikian permohonan ini kami sampaikan untuk dapat diproses lebih lanjut, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. PT.. Tembusan: 1. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi 2. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten. Direktur Utama

Lampiran III Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 2/Menhut-II/2008 Tanggal : 25 Januari 2008 Tentang : Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/ Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman FORMAT SURAT PERTIMBANGAN TEKNIS KEPALA DINAS PROVINSI YANG DISERAHI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB DI BIDANG KEHUTANAN.,.. Nomor : Lampiran :.Berkas Hal : Pertimbangan Teknis atas Permohonan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Kepada yth Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan q. Direktur Bina Pengembangan Hutan Tanaman Jakarta Memperhatikan: a. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.9/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dan Hutan Tanaman Rakyat dalam Hutan Tanaman jo. Nomor P.41/Menhut-II/2007; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/ Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Izin Peralatan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan Tanaman jo. Nomor P../ Menhut-II/2008; Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor... tanggal... tentang Persetujuan dan Pengesahan RKUPHHK-HTI dalam Hutan Tanaman a.n. PT... di Provinsi...; Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor SE.280/VI-BPHT/2007 tanggal 2 Nopember 2007 hal Penjelasan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2007; e. Surat Direktur Utama PT... Nomor... tanggal...perihal Permohonan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan. dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa jenis dan jumlah peralatan yang dimohonkan telah sesuai dengan Surat Pernyataan dan Surat Keterangan yang dibuat oleh Direksi pemegang izin. 2. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada prinsipnya kami dapat mempertimbangkan dan mendukung sepenuhnya agar izin penggunaan/penambahan/penggantian/mutasi*) sejumlah... (...) unit kepada IUPHHK-HT a.n. PT.... dapat diproses lebih lanjut, dengan perincian sebagai berikut:

(2) NO KELOMPOK ALAT JENIS ALAT JUMLAH (UNIT) (1) (2) (3) (4) 1. Penyiapan Lahan a. e. 2. Penyaradan a. 3. Penebangan a. 4. Pemuatan a. 5. Pengangkutan a. 6. Penunjang a. 7. Pengembangan dan a. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana JUMLAH Terbilang: Demikian

(3) Demikian disampaikan sebagai bahan pertimbangan untuk proses lebih lanjut, atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih. KEPALA DINAS. Tembusan: 1. Gubernur (sebagai Laporan) 2. Kepala Dinas Kehutanan. Kabupaten 3. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah.. 4. Direktur Utama PT...... NIP. Keterangan: *) Coret yang tidak perlu