LAPORAN PEMBINAAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PUSKESWAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PERTEMUAN JEJARING LABORATORIOUM DAN PUSKESWAN

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Pebruari Panitia

LAPORAN RAPAT KOORDINASI KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SE WILAYAH PELAYANAN BALAI VETERINER LAMPUNG TAHUN 2015

1. PENDAHULUAN 2. MAKSUD DAN TUJUAN

LAPORAN PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) SEMESTER I

ROAD MAP MENUJU BEBAS AVIAN INFLUENZA DI WILAYAH BPPV REGIONAL III ABSTRAK ABSTRACT (IN ENGLISH)

1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 Balai Veteriner Lampung

LAPORAN KEGIATAN INVESTIGASI WABAH PENYAKIT HEWAN TAHUN Penyakit hewan masih menjadi permasalahan bagi industri peternakan di Indonesia

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PEDOMAN TEKNIS OPTIMALISASI REPRODUKSI DAN PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA TERNAK SAPI/KERBAU TAHUN 2016

Bagian Keenam Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Pasal 16 (1) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. SUMATERA BARAT Kota Solok Arosuka

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

PROFIL LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN DAN PUSAT KESEHATAN HEWAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN TORAJA UTARA

1. Puskeswan X Koto. Gambar 3. Puskeswan X Koto

Revisi ke : 04 Tanggal : 31 Desember 2014

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

1 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOJONEGORO 2 KEGIATAN : Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskeswan 3 LATAR BELAKANG

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN BAHAN PANGAN ASAL HEWAN

LAPORAN AUDIT INTERNAL ISO 9001:2008 DI BALAI VETERINER LAMPUNG

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

PROFIL LABORATORIUM KESMAVET KOTA METRO

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA

Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2009

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud, Tujuan dan Sasaran

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 159/Kpts/OT.220/3/2004 TENTANG

ROAD MAP NASIONAL PEMBERANTASAN RABIES DI INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 110/Kpts/PD.610/3/2006 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

3. Puskeswan Lintau. Gambar 11. Puskeswan Lintau

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

Catatan : 26 Mei 2017

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Januari 2015 di Kecamatan

[Pick the date] [Laporan Kinerja Direktorat Kesehatan Hewan BAB I PENDAHULUAN

Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER DENPASAR KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REPLIKASI isikhnas DAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM (INFOLAB) TERINTEGRASI isikhnas DI WILAYAH KERJA BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2010

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG

LAPORAN PENETAPAN NIP PER INSTANSI

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 51/Kpts/OT.140/10/2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1964 TENTANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/Permentan/PK.210/10/2016

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD

BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG OTORITAS VETERINER KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

GUBERNUR JAWA TENGAH

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 087/O/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TANTANGAN DAN PERAN DINAS KESEHATAN DALAM JARLITBANGKES DI DAERAH. Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Selatan dr. H. Trisnawarman, M.

RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KUMKM TAHUN 2018 DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN, DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER (KESMAVET)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

RGS Mitra 1 of 16 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/OT.140/1/2007 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA REGIONAL

(Rp.) , ,04

RENCANA KINERJA TAHUNAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

ASRAMA MAHASISWA BIDIKMISI UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BERITA RESMI STATISTIK

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 30 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 OKTOBER 2014

CAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

KEMENTRIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HPT DENPASAR

PEDOMAN PELAKSANAAN OPERASIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

: PERTANIAN ORGANISASI : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Halaman sebelum perubahan

Transkripsi:

LAPORAN PEMBINAAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PUSKESWAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Pembinaan dan Bimbingan Teknis Puskeswan di Wilayah Pelayanan Balai Veteriner Lampung dapat kami selesaikan. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat dievaluasi kegiatan telah berjalan sehingga diperoleh output dan outcome yang optimal serta rekomendasi untuk perbaikan kegiatan dan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. Segala sesuatu yang terdapat dalam laporan ini, mungkin masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik demi perbaikan di masa datang. Demikian laporan ini disusun, semoga berguna bagi semua pihak terutama untuk kami sendiri. Bandar Lampung, 31 Desember 2015 Koordinator Pembinaan dan Bimtek Puskeswan Drh. Enny Saswiyanti,M.Si NIP. 19770901 200112 2 001

DAFTAR ISI Kata Pengantar... 1 Daftar isi... 2 Daftar lampiran... 3 Bab I Pendahuluan... 3 Latar Belakang... 2 Maksud dan Tujuan... 3 Bab II Materi dan Metoda... 4 Materi... 5 Metoda... 6 Bab III Hasil dan Pembahasan... 4 Peserta... 5 Pelaksanaan... 6 Hasil kegiatan... 6 Bab IV Kesimpulan dan saran... 4 Bab IV Penutup... 4

DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Permohonan untuk masukan dan saran pembinaan dan bimbingan teknis Puskeswan 2. Surat permohonan/undangan kegiatan untuk pembinaan dan bimbingan teknis puskeswan 3. Materi Presentasi 4. Foto Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Laboratorium veteriner dan puskeswan yang maju serta memiliki sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing adalah harapan setiap insan peternakan. Oleh karena itu Balai Veteriner Lampung sebagai Unit Pelaksana Teknis dan perpanjangan pusat di daerah mendapat tugas untuk melakukan pembinaan teknis sekaligus monitoring dan evaluasi sebagai upaya pengendalian untuk mendapatkan masukan terhadap upaya peningkatan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Fokus kegiatan pembinaan bimbingan teknis kepada puskeswan adalah bagaimana membangun jejaring kerja antara Balai Veteriner Lampung dengan ujung tombak di lapangan sebagai early warning system penyakit hewan menular, pengendalian dan pencegahan penyakit hewan menular serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas lapangan terhadap pengujian pengujian sederhana laboratorium. Materi materi yang diberikan adalah teknik pengujian sederhana laboratorium, surveilans dan monitoring penyakit hewan menular, penanganan gangguan reproduksi, diagnosa dan pengobatan praktis di lapangan, tehnik pengambilan dan pengemasan serta pengemasan sampel. Dengan pertemuan ini diharapkan petugas kesehatan hewan lapangan memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hewan di lapangan. 2. Tujuan 1. Memahami surveilans dan monitoring penyakit hewan menular dan gangguan reproduksi; 2. Memahami diagnosa dan pengobatan praktis di lapangan; 3. Memahami tehnik pengambilan dan pengemasan sampel keswan dan kesmavet. 4. Dapat melakukan pengujian sederhana laboratorium.

BAB II MATERI DAN METODE 1. Materi Kegiatan Materi kegiatan disesuaikan dengan permintaan dari Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota serta masing masing puskeswan. Materi materi yang diberikan adalah teknik pengujian sederhana laboratorium, surveilans dan monitoring penyakit hewan menular, penanganan gangguan reproduksi, diagnosa dan pengobatan praktis di lapangan, tehnik pengambilan dan pengemasan serta pengemasan sampel. Dengan pertemuan ini diharapkan petugas kesehatan hewan lapangan memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hewan di lapangan. Beberapa materi yang diberikan, antara lain : 1. Teori Pengujian sederhana laboratorium. 2. Diskusi Penanganan Gangguan Reproduksi (gangrep). 3. Pengisian form dan kelengkapannya untuk penanganan gangrep. 4. Tehnik pengambilan dan pengemasan sampel. 5. Diskusi diagnosa praktis di lapangan berbasis laboratorium 6. Diskusi tentang manajemen dan pengembangan laboratorium tipe C dan puskeswan. 7. Praktek pengujian aglutinasi cepat Salmonella pullorum 8. Praktek aglutinasi cepat RBPT Brucella, 9. Praktek pengujian EPG Mc Master dan Sedimentasi parasit cacing 10. Praktek pengujian Formalin 11. Praktek pengujian ayam tiren 2. Metode Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan diadakan secara simultan dengan tim Bvet yang datang melaksanakan pembinaan di lokasi atau puskeswan yang disepakati. Biasanya petugas medik/paramedik veteriner puskeswan berkumpul di satu lokasi atau puskeswan yang disepakati. Bahan bahan dan alat

praktik disesuaikan dengan kebutuhan praktik dengan memanfaatkan peralatan yang ada di Puskeswan. Apabila ada kekurangan, dilengkapi oleh Bvet Lampung. 3. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan No Provinsi Puskeswan Waktu Keterangan 1. Bengkulu Seluma 24-25 Juni 2015 Kota Bengkulu 24-25 Juni 2015 2. Sumsel Kota Palembang 1-2 Juli 2015 Banyu Asin 1-2 Juli 2015 Ogan Komering Ilir 1 Sept 2015 Persiapan Banyu Asin 2 Sept 2015 Muara Enim 3 Sept 2015 OKU 3 Sept 2015 OKU Timur 4 Sept 2015 3. Lampung Lampung Selatan (jati agung, merbau mataram, dll) Way Kanan (Baradatu, 4-5 Okt 2015 Banjit, dll) Tulang Bawang Barat 9 okt 2015 4. Bangka Bangka 8-9 Juli 2015 Belitung Bangka Barat 8-9 Juli 2015 Bangka Tengah 8-9 Juli 2015 Bangka Selatan 8-9 Juli 2015 Kota pangkal pinang 8-9 Juli 2015 Kegiatan Gangrep 7 Sept 2015 Persiapan Kegiatan Gangrep

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Puskeswan merupakan garda terdepan pelayanan veteriner untuk deteksi dini penyakit dan pengendalian penyakit hewan menular dilapangan sehingga puskeswan yang maju serta memiliki sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing adalah harapan setiap insan peternakan. Oleh karena itu Balai Veteriner Lampung sebagai Unit Pelaksana Teknis dan perpanjangan pusat di daerah mendapat tugas untuk melakukan pembinaan teknis sekaligus monitoring dan evaluasi sebagai upaya pengendalian untuk mendapatkan masukan terhadap upaya peningkatan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Pembinaan atau Bimbingan teknis puskeswan dilakukan di empat provinsi menjadi wilayah kerja Balai Veteriner Lampung : 1. Puskeswan Kota Bengkulu 2. Puskeswan Kabupaten Seluma 3. Puskeswan Kota Palembang 4. Puskeswan Sembawa Kabupaten Banyu Asin 5. Puskeswan / SPR Kabupaten Ogan Komering Ilir 6. Puskeswan Cinta Kasih Kabupaten Muara Enim 7. Puskeswan Kabupaten Ogan Komering Ulu 8. Puskeswan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 9. Puskeswan Kabupaten Lampung Selatan 10. Puskeswan Kabupaten Tulang Bawang Barat 11. Puskeswan Kabupaten Way Kanan 12. Puskeswan Kota Pangkal Pinang 13. Puskeswan Bangka 14. Puskeswan Bangka Tengah 15. Puskeswan Bangka Selatan 16. Puskeswan Bangka Barat

Materi diberikan terutama terkait pengujian sederhana yang dapat dilakukan di Puskeswan, materi dan sosialisasi juknis penanganan gangrep terutama pengisian form form untuk pelaporan gangrep. Kegiatan pembinaan teknis ini bersinergi dengan kegiatan pembinaan Laboratorium Veteriner dan juga sebagai persiapan kegiatan penanganan gangrep APBN-P. Materi yang diberikan berupa : Metode Pengujian sederhana yang dapat diterapkan di Laboratorium Pengemasan dan pengiriman sampel. Diskusi tentang manajemen dan pengembangan laboratorium. Praktek pengujian aglutinasi cepat Salmonella pullorum dan aglutinasi cepat RBPT Brucella. Praktek pengujian EPG Mc Master, Sedimentasi dan natif untuk parasit gastrointestinal. Praktek pengujian Boraks, Formalin dan kesempurnaan pengeluaran darah. Sosialisasi juknis dan pengisian form form untuk pelaporan gangrep. Ada beberapa hal yang dapat menjadi catatan untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas puskeswan yang ada saat pembinaan / bimbingan teknis puskeswan: 1. Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan veteriner di lapangan diharapkan mampu berperan lebih besar dalam diagnostik dan kuratif kasus kasus penyakit hewan menular. Dengan pembinaan dan koordinasi yang baik oleh Balai Veteriner diharapkan pengendalian penyakit hewan menular, penanganan kasus gangguan reproduksi, arus informasi data dan epidemiologi (populasi, kasus) penyakit dapat lebih baik lagi. 2. Petugas puskeswan lapangan (medik dan paramedik veteriner) tersebar tidak merata di semua kabupaten/kota dengan kemampuan dan keterampilan yang tidak sama.

3. Penerapan pengujian sederhana laboratorium sebagai peneguhan diagnosa belum dilakukan oleh puskeswan dan sampai dengan saat ini puskeswan hanya melakukan pemeriksaan klinis apabila ada kasus atau yang perlu peneguhan diagnosa petugas hanya mengambil sampel dan mengirim ke Laboratorium veteriner provinsi atau ke Bvet Lampung. 4. Puskeswan telah memiliki beberapa peralatan dasar seperti mikroskop, nekropsi set, dll bahkan puskeswan kota pangkal pinang telah memiliki Mc Master set untuk pemeriksaan EPG Mc Master sehingga pengujian sederhana seperti EPG Mc Master, sedimentasi dan natif untuk pengujian parasit gastrointestinal, aglutinasi pulorum dapat dilakukan di Puskeswan. Akan tetapi bahan pengujian dan peralatan tertentu seperti EPG Mc Master, Mesh (Saringan) masih sulit untuk mendapatkannya. 5. Evaluasi, pembinaan berkelanjutan dan pemetaan kemampuan puskeswan (program, SDM, dan peralatan) untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petugas lapangan perlu dilakukan setiap tahun secara rutin.

BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan hasil bimbingan teknis di lapangan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1. Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan veteriner di lapangan diharapkan mampu berperan lebih besar dalam diagnostik dan kuratif kasus kasus penyakit hewan menular. 2. Penerapan pengujian sederhana laboratorium sebagai peneguhan diagnosa belum dilakukan oleh puskeswan. 3. Puskeswan telah memiliki beberapa peralatan dasar seperti mikroskop, nekropsi set, dll dan masih memerlukan bantuan untuk bahan pengujian dan beberapa peralatan pengujian sederhana. 4. Perlu evaluasi dan pembinaan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petugas lapangan.

Foto Foto Kegiatan 1. Bimtek puskeswan pengujian pullorum di Bangka Belitung 2. Bimtek puskeswan pengujian pullorum di Bangka Belitung

3. Sosialisasi juknis dan pengisian data gangrep pada petugas puskeswan di Lampung Selatan 4. Sosialisasi juknis dan pengisian data gangrep pada petugas puskeswan di Tulang Bawang Barat