LAPORAN PEMBINAAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PUSKESWAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Pembinaan dan Bimbingan Teknis Puskeswan di Wilayah Pelayanan Balai Veteriner Lampung dapat kami selesaikan. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat dievaluasi kegiatan telah berjalan sehingga diperoleh output dan outcome yang optimal serta rekomendasi untuk perbaikan kegiatan dan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. Segala sesuatu yang terdapat dalam laporan ini, mungkin masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik demi perbaikan di masa datang. Demikian laporan ini disusun, semoga berguna bagi semua pihak terutama untuk kami sendiri. Bandar Lampung, 31 Desember 2015 Koordinator Pembinaan dan Bimtek Puskeswan Drh. Enny Saswiyanti,M.Si NIP. 19770901 200112 2 001
DAFTAR ISI Kata Pengantar... 1 Daftar isi... 2 Daftar lampiran... 3 Bab I Pendahuluan... 3 Latar Belakang... 2 Maksud dan Tujuan... 3 Bab II Materi dan Metoda... 4 Materi... 5 Metoda... 6 Bab III Hasil dan Pembahasan... 4 Peserta... 5 Pelaksanaan... 6 Hasil kegiatan... 6 Bab IV Kesimpulan dan saran... 4 Bab IV Penutup... 4
DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Permohonan untuk masukan dan saran pembinaan dan bimbingan teknis Puskeswan 2. Surat permohonan/undangan kegiatan untuk pembinaan dan bimbingan teknis puskeswan 3. Materi Presentasi 4. Foto Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Laboratorium veteriner dan puskeswan yang maju serta memiliki sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing adalah harapan setiap insan peternakan. Oleh karena itu Balai Veteriner Lampung sebagai Unit Pelaksana Teknis dan perpanjangan pusat di daerah mendapat tugas untuk melakukan pembinaan teknis sekaligus monitoring dan evaluasi sebagai upaya pengendalian untuk mendapatkan masukan terhadap upaya peningkatan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Fokus kegiatan pembinaan bimbingan teknis kepada puskeswan adalah bagaimana membangun jejaring kerja antara Balai Veteriner Lampung dengan ujung tombak di lapangan sebagai early warning system penyakit hewan menular, pengendalian dan pencegahan penyakit hewan menular serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas lapangan terhadap pengujian pengujian sederhana laboratorium. Materi materi yang diberikan adalah teknik pengujian sederhana laboratorium, surveilans dan monitoring penyakit hewan menular, penanganan gangguan reproduksi, diagnosa dan pengobatan praktis di lapangan, tehnik pengambilan dan pengemasan serta pengemasan sampel. Dengan pertemuan ini diharapkan petugas kesehatan hewan lapangan memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hewan di lapangan. 2. Tujuan 1. Memahami surveilans dan monitoring penyakit hewan menular dan gangguan reproduksi; 2. Memahami diagnosa dan pengobatan praktis di lapangan; 3. Memahami tehnik pengambilan dan pengemasan sampel keswan dan kesmavet. 4. Dapat melakukan pengujian sederhana laboratorium.
BAB II MATERI DAN METODE 1. Materi Kegiatan Materi kegiatan disesuaikan dengan permintaan dari Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota serta masing masing puskeswan. Materi materi yang diberikan adalah teknik pengujian sederhana laboratorium, surveilans dan monitoring penyakit hewan menular, penanganan gangguan reproduksi, diagnosa dan pengobatan praktis di lapangan, tehnik pengambilan dan pengemasan serta pengemasan sampel. Dengan pertemuan ini diharapkan petugas kesehatan hewan lapangan memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hewan di lapangan. Beberapa materi yang diberikan, antara lain : 1. Teori Pengujian sederhana laboratorium. 2. Diskusi Penanganan Gangguan Reproduksi (gangrep). 3. Pengisian form dan kelengkapannya untuk penanganan gangrep. 4. Tehnik pengambilan dan pengemasan sampel. 5. Diskusi diagnosa praktis di lapangan berbasis laboratorium 6. Diskusi tentang manajemen dan pengembangan laboratorium tipe C dan puskeswan. 7. Praktek pengujian aglutinasi cepat Salmonella pullorum 8. Praktek aglutinasi cepat RBPT Brucella, 9. Praktek pengujian EPG Mc Master dan Sedimentasi parasit cacing 10. Praktek pengujian Formalin 11. Praktek pengujian ayam tiren 2. Metode Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan diadakan secara simultan dengan tim Bvet yang datang melaksanakan pembinaan di lokasi atau puskeswan yang disepakati. Biasanya petugas medik/paramedik veteriner puskeswan berkumpul di satu lokasi atau puskeswan yang disepakati. Bahan bahan dan alat
praktik disesuaikan dengan kebutuhan praktik dengan memanfaatkan peralatan yang ada di Puskeswan. Apabila ada kekurangan, dilengkapi oleh Bvet Lampung. 3. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan No Provinsi Puskeswan Waktu Keterangan 1. Bengkulu Seluma 24-25 Juni 2015 Kota Bengkulu 24-25 Juni 2015 2. Sumsel Kota Palembang 1-2 Juli 2015 Banyu Asin 1-2 Juli 2015 Ogan Komering Ilir 1 Sept 2015 Persiapan Banyu Asin 2 Sept 2015 Muara Enim 3 Sept 2015 OKU 3 Sept 2015 OKU Timur 4 Sept 2015 3. Lampung Lampung Selatan (jati agung, merbau mataram, dll) Way Kanan (Baradatu, 4-5 Okt 2015 Banjit, dll) Tulang Bawang Barat 9 okt 2015 4. Bangka Bangka 8-9 Juli 2015 Belitung Bangka Barat 8-9 Juli 2015 Bangka Tengah 8-9 Juli 2015 Bangka Selatan 8-9 Juli 2015 Kota pangkal pinang 8-9 Juli 2015 Kegiatan Gangrep 7 Sept 2015 Persiapan Kegiatan Gangrep
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Puskeswan merupakan garda terdepan pelayanan veteriner untuk deteksi dini penyakit dan pengendalian penyakit hewan menular dilapangan sehingga puskeswan yang maju serta memiliki sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing adalah harapan setiap insan peternakan. Oleh karena itu Balai Veteriner Lampung sebagai Unit Pelaksana Teknis dan perpanjangan pusat di daerah mendapat tugas untuk melakukan pembinaan teknis sekaligus monitoring dan evaluasi sebagai upaya pengendalian untuk mendapatkan masukan terhadap upaya peningkatan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Pembinaan atau Bimbingan teknis puskeswan dilakukan di empat provinsi menjadi wilayah kerja Balai Veteriner Lampung : 1. Puskeswan Kota Bengkulu 2. Puskeswan Kabupaten Seluma 3. Puskeswan Kota Palembang 4. Puskeswan Sembawa Kabupaten Banyu Asin 5. Puskeswan / SPR Kabupaten Ogan Komering Ilir 6. Puskeswan Cinta Kasih Kabupaten Muara Enim 7. Puskeswan Kabupaten Ogan Komering Ulu 8. Puskeswan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 9. Puskeswan Kabupaten Lampung Selatan 10. Puskeswan Kabupaten Tulang Bawang Barat 11. Puskeswan Kabupaten Way Kanan 12. Puskeswan Kota Pangkal Pinang 13. Puskeswan Bangka 14. Puskeswan Bangka Tengah 15. Puskeswan Bangka Selatan 16. Puskeswan Bangka Barat
Materi diberikan terutama terkait pengujian sederhana yang dapat dilakukan di Puskeswan, materi dan sosialisasi juknis penanganan gangrep terutama pengisian form form untuk pelaporan gangrep. Kegiatan pembinaan teknis ini bersinergi dengan kegiatan pembinaan Laboratorium Veteriner dan juga sebagai persiapan kegiatan penanganan gangrep APBN-P. Materi yang diberikan berupa : Metode Pengujian sederhana yang dapat diterapkan di Laboratorium Pengemasan dan pengiriman sampel. Diskusi tentang manajemen dan pengembangan laboratorium. Praktek pengujian aglutinasi cepat Salmonella pullorum dan aglutinasi cepat RBPT Brucella. Praktek pengujian EPG Mc Master, Sedimentasi dan natif untuk parasit gastrointestinal. Praktek pengujian Boraks, Formalin dan kesempurnaan pengeluaran darah. Sosialisasi juknis dan pengisian form form untuk pelaporan gangrep. Ada beberapa hal yang dapat menjadi catatan untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas puskeswan yang ada saat pembinaan / bimbingan teknis puskeswan: 1. Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan veteriner di lapangan diharapkan mampu berperan lebih besar dalam diagnostik dan kuratif kasus kasus penyakit hewan menular. Dengan pembinaan dan koordinasi yang baik oleh Balai Veteriner diharapkan pengendalian penyakit hewan menular, penanganan kasus gangguan reproduksi, arus informasi data dan epidemiologi (populasi, kasus) penyakit dapat lebih baik lagi. 2. Petugas puskeswan lapangan (medik dan paramedik veteriner) tersebar tidak merata di semua kabupaten/kota dengan kemampuan dan keterampilan yang tidak sama.
3. Penerapan pengujian sederhana laboratorium sebagai peneguhan diagnosa belum dilakukan oleh puskeswan dan sampai dengan saat ini puskeswan hanya melakukan pemeriksaan klinis apabila ada kasus atau yang perlu peneguhan diagnosa petugas hanya mengambil sampel dan mengirim ke Laboratorium veteriner provinsi atau ke Bvet Lampung. 4. Puskeswan telah memiliki beberapa peralatan dasar seperti mikroskop, nekropsi set, dll bahkan puskeswan kota pangkal pinang telah memiliki Mc Master set untuk pemeriksaan EPG Mc Master sehingga pengujian sederhana seperti EPG Mc Master, sedimentasi dan natif untuk pengujian parasit gastrointestinal, aglutinasi pulorum dapat dilakukan di Puskeswan. Akan tetapi bahan pengujian dan peralatan tertentu seperti EPG Mc Master, Mesh (Saringan) masih sulit untuk mendapatkannya. 5. Evaluasi, pembinaan berkelanjutan dan pemetaan kemampuan puskeswan (program, SDM, dan peralatan) untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petugas lapangan perlu dilakukan setiap tahun secara rutin.
BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan hasil bimbingan teknis di lapangan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1. Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan veteriner di lapangan diharapkan mampu berperan lebih besar dalam diagnostik dan kuratif kasus kasus penyakit hewan menular. 2. Penerapan pengujian sederhana laboratorium sebagai peneguhan diagnosa belum dilakukan oleh puskeswan. 3. Puskeswan telah memiliki beberapa peralatan dasar seperti mikroskop, nekropsi set, dll dan masih memerlukan bantuan untuk bahan pengujian dan beberapa peralatan pengujian sederhana. 4. Perlu evaluasi dan pembinaan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petugas lapangan.
Foto Foto Kegiatan 1. Bimtek puskeswan pengujian pullorum di Bangka Belitung 2. Bimtek puskeswan pengujian pullorum di Bangka Belitung
3. Sosialisasi juknis dan pengisian data gangrep pada petugas puskeswan di Lampung Selatan 4. Sosialisasi juknis dan pengisian data gangrep pada petugas puskeswan di Tulang Bawang Barat