BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

Oleh: ARIF FI AM J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. trauma, over use, repetitive injury, operasi pada sendi, hypertiroidisme,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI FROZEN SHOULDER CAPSULITIS ADHESIVE DEXTRA DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

PERBEDAAN PENGARUH INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI MANIPULASI DENGAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN LATIHAN PENDULUM

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. itu gerak dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya. tersebut, salah satu diantaranya adalah frozen shoulder.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,7% hingga 66,7%. Keluhan tentang keluhan bahu juga sering terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dewasa ini meliputi seluruh aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada usia di bawah 40 dan 65 tahun. Frozen shoulder sering dijumpai

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. integrasi penuh dari sistem tubuh. Munculnya beberapa keluhan juga sering

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB I PENDAHULUAN. dan perlu mendapat perhatian adalah masalah kesehatan. Pembangunan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan reformasi pembangunan kesehatan masyarakat adalah. meningkatkan tingkat derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI

Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh umur, psikis dan keadaan lingkungan sosial individu. Banyak. terhadap gerak dan fungsi tubuh. (Depkes RI, 1999).

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, setiap orang dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan nasional bidang kesehatan

BAB l PENDAHULUAN. gerakannya, dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan aktifitas atau

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

BAB I PENDAHULUAN. patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : AJENG PUSPITASARI PUTRI J

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI FRAKTUR OLECRANON DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sendi secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF CLOSE FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan Undang-Undang No. 23

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan. kemajuan teknologi saat ini, diharapkan dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang sangat banyak. cidera atau gangguan sendi yang cukup besar. (Kuntono 2003).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan. kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi dari Norway mencatat insidensi terjadinya cedera pada tendon flexor

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

DEWI TRI MAULITA J

Oleh : RIGI RAMDANI J

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan definisi fisioterapi yaitu suatu upaya kesehatan professional yang. A. Latar Belakang

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanaan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial (Depkes, 1992). Dalam rangka mencapai cita cita bangsa tersebut diselenggarakan pembangunan nasional di semua bidang kehidupan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh, terpadu, dan terarah. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Depkes, 1992). Upaya kesehatan yang semula hanya pada penyembuhan penderita, secara berangsur angsur berkembang ke arah kesatuan upaya pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. (Depkes RI, 1992) Fisioterapi sebagai salah satu tim pelayanan kesehatan ikut berperan dalam menyukseskan tujuan tersebut diatas, bekerjasama dengan tim medis yang lain, bertanggung jawab dan berperan aktif dalam upaya mengoptimalkan derajat

kesehatan masyarakat, terutama untuk meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional (Depkes, 1992). A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melakukan aktifitas sehari hari tidak terlepas dari peranan penting anggota gerak tubuh (ekstrimitas). Anggota gerak tubuh manusia terdiri atas anggota gerak tubuh bagian atas dan anggota gerak tubuh bagian bawah. Dalam melakukan aktivitas fungsional, peran anggota gerak tubuh atas lebih dominant digunakan, misalnya untuk membersihkan diri, makan, minum, berpakaian dan masih banyak aktivitas lain yang melibatkan anggota gerak atas. Salah satu sendi pada anggota gerak atas yang sering mengalami gangguan adalah sendi bahu. Gangguan yang dialami ini akan mengakibatkan terhalangnya aktivitas sehari hari. Gangguan sendi bahu sebagian besar didahului oleh adanya rasa nyeri pada bahu, terutama nyeri yang timbul sewaktu menggerakkan bahu, sehingga yang bersangkutan takut menggerakkan bahunya, pada akhirnya bahu menjadi kaku (Sidharta, 1980). Frozen shoulder adalah semua gangguan pada sendi bahu yang menimbulkan nyeri dan pembatasan lingkup gerak aktif maupun pasif (Sidharta, 1980). Frozen shoulder terjadi pada 2 5 % darri populasi yang ada, 10 20 % diantaranya mengidap diabetes mellitus. Frozen shoulder lebih banyak diderita oleh wanita daripada pria, umumnya berusia sekitar 40 60 tahun. Biasanya menyerang pada bahu yang jarang digerakkan dan sekitar 12 % dari jumlah penderita menerita frozen shoulder bilateral (Asher, 2001).

Penyebab terjadinya frozen shoulder belum diketahui secara pasti. Namun kemungkinan penyebab dari frozen shoulder antara lain tendinitis, rupture rotator cuff, kapsulitis, post immobilisasi lama, trauma serta diabetes mellitus. Penyakit ini diduga merupakan respon autoimunal terhadap rusaknya jaringan lokal (Apley, 1993). Mengingat luas sendi bahu merupakan hal yang penting di samping perasaan nyeri dalan melakukan self care penderita. Fisioterapi perlu memberikan pelayanan dalam usaha peningkatan gerak dan fungsi sendi bahu, oleh karena itu penulis (fisioterapi) merasa perlu untuk mengangkt masalah ini. Modalitas yang digunakan untuk kasus ini berupa Short Wave Diathermy (SWD), terapi latihan dan terapi manipulasi. SWD adalah suatu gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu generator berfrekuensi 27.120.000 circle perdetik dengan panjang gelombang 11 meter yang digunakan sebagai pengobatan (Forster, 1981). Terapi yang digunakan pada penderita frozen shoulder adalah pemanasan, terapi manipulasi dan latihan aktif (Apley, 1993). Tujuan penerapan SWD dalam kasus ini adalah mengurangi nyeri pada bahu karena dengan adanya panas yang diberikan akan memberikan efek sedatif karena dapat meningkatkan nilai ambang rangsang nyeri dan membuat pembuluh darah vasodilatasi sehingga akan memperlancar aliran darah, menimgkatkan elastisitas jaringan lunak untuk mengurangi proses kontraktur jaringan dan sebagai persiapan terapi latihan (Mardiman et all, 1994). Selain modalitas di atas, penulis juga menggunakan terapi latihan. Menurut Kisner (1996), latihan yang tepat untuk frozen shoulder adalah dengan

menggunakan Codman s Pendular Exercise. Codman s Pendular Exercise memiliki efek traksi yang ringan dengn gerakan ayunan yang berulang sehingga dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS) bahu. Metode lain yaitu dengan overhead pulley. Manfaat lain dari terapi latihan adalah meningkatkan peredaran darah serta meningkatkan kekuatan otot. Dengan demikian akan mengurangi resiko terjadinya pembatasan gerak dan fungsi yang berakibat terganggunya aktivitas keseharian penderita. B. Rumusan Masalah Pasien frozen shoulder memiliki permsalahan yang sering dikeluhkan diantaranya yaitu nyeri, keterbatasan gerak dan penurunan kekuatan otot sendi bahu serta penurunan kemampuan fungsional. Berdasarkan dari masalah yang muncul pada penderita frozen shoulder maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Short Wave Diathermy (SWD) terhadap nyeri pada kondisi frozen shoulder dextra? 2. Apakah ada pengaruh SWD dan terapi latihan terhadap spasme pada kondisi frozen shoulder dextra? 3. Apakah ada pengaruh terapi latihan dan terapi manipulasi terhadap lingkup gerak sendi dan kekuatan otot pada kondisi frozen shoulder dextra? 4. Bagaiman pengaruh semua modalitas yang telah diberikan fisioterapis terhadap kemampuan fungsional pada kondisi frozen shoulder dextra?

C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui proses penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi frozen shoulder dextra, menambah wawasan dan pengetahuan serta menyebarluaskan informasi tambahan tentang peran fisioterapi pada kondisi frozen shoulder dextra pada kalangan fisioterapi, medis dan masyarakat luas. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penulisan karya tulis ilmiah pada kasus frozen shoulder adalah : a. Untuk mengetahui pengaruh SWD dalam mengurangi nyeri pada kondisi frozen shoulder dextra. b. Untuk mengetahui pengaruh SWD dan terapi latihan dalam mengurangi spasme pada kondisi frozen shoulder dextra. c. Untuk mengetahui pengaruh terapi latihan dan terapi manipulasi terhadap LGS dan kekuatan otot pada kondisi frozen shoulder dextra. d. Untuk mengetahui pengaruh semua modalitas dalam peningkatan kemampuan fungsional pada kondisi frozen shoulder dextra. D. Manfaat Manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah pada kasus frozen shoulder dextra adalah: 1. Bagi Penulis

a. Menambah dan memperluas pengetahuan serta wawasan penulis tentang kondisi frozen shoulder dextra dan bentuk bentuk terapinya. b. Memberikan informasi pada fisioterapi pada khususnya dan kepada tenaga kesehatan pada umumnya bahwa pemberian SWD (Short Wave Diathermy ) dapat mengurangi nyeri pada kondisi frozen shoulder dextra. c. Memberikan informasi kepada fisioterapis pada khususnya dan kepada tenaga kesehatan umumnya bahwa terapi latihan dan terapi manipulasi secara dini dan intensif sangat efektif untuk meningkatkan lingkup gerak sendi bahu pada pasien frozen shoulder dextra. 2. Bagi Rumah Sakit Dapat dimanfaatkan sebagai salah satu metode yang dapat diaplikasikan kepada pasien dengan frozen shoulder dextra, sehingga dapat ditangani secara optimal. 3. Bagi Pembaca Mendapatkan manifestasi tentang kondisi frozen shoulder dextra sehingga dapat mengerti dan mengetahui tentang cara penanganannya dan diharapkan mampu mengaplikasikannya.