Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Gambaran Karakteristik Strok Infark yang di Rawat Inap di Rumah Sakit Al- Ihsan 1 Wita Apriani, 2 Nurdjaman Nurimaba, 3 Apen Afgani 1 Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Univesitas Islam Bandung, 2 Bagian Saraf Fakultas Kedokteran Unisba, 3 Bagian Ilmu Penyakit dalam Fakultas Kedokteran Unisba. Email: blossom_tha@yahoo.com Abstrak. Secara global strok merupakan penyebab kematian kedua di dunia terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Kematian karena strok masih sangat tinggi karena penyakit jantung, strok lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan karena kebanyakan laki-laki umumnya merokok. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu rumah sakit pemerintah yaitu Rumah Sakit Al-Ihsan, dengan judul Gambaran karakteristik faktor risiko penderita strok infark yang dirawat inap di Rumah Sakit. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan data rekam medis pasien rawat inap yang didiagnosis strok infark di Bagian Neurologi Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung.Sebanyak 95 pasien yang memenuhi kriteria penelitian. Sebagian besar pasien adalah laki-laki sebanyak 62 orang (65,3%) sedangkan perempuan sebanyak 33 orang (34,7%), berada pada kelompok usia antara 56-65 tahun sebanyak 32 orang (33,7%), memiliki hipertensi sebanyak 68 orang (71,6%), DM tipe 2 sebanyak 34 orang (35,8%), Dislipidemia sebanyak 50 orang (52,6%) dan Penyakit jantung sebanyak 64 orang (67,4%). Sebagian besar faktor resiko strok adalah hipertensi. Kata kunci : Faktor Resiko, Karakteristik pasien, strok infark, RS Al-ihsan. Abstract. Globally, stroke is the second leading cause of death in the world happened at the age of 50 years and above. Death due to stroke is still very high due to heart disease, stroke is more common in men than women because most men generally smoked. Based on the fore going researchers interested in conducting research in one of the government hospitals, namely Hospital Al-Ihsan, with the title The characteristic feature of the risk factors of stroke infarction patients who are hospitalized in the Hospital AI Ihsan period 2014. Research conducted using descriptive method with medical records of patients hospitalized is diagnosed with stroke infarction in Section Neurology Hospital Al-Ihsan Bandung. Showed that there were95 patients who met the study criteria. Most of the patientswere maleas many as 62 people (65.3%), while as many as 33 women(34.7%), were in the age group between 56-65 years as many as 32 people (33.7%), have hypertensionas much as68people(71.6%), type 2 diabetes mellitusas many as 34people(35.8%), Dyslipidemia many as 50 people (52.6%) and heart diseaseas much as 64 people (67.4%).This studyis to showed that the description of the characteristics of patients hospitalized diagnosed with stroke Infarction in Section Neurology Hospital Al-Ihsan Bandung is a majority in accordance with the theory can be seen from the gender, age and number of risk factors. Keywords:Patient characteristics, Risk Factors, Stroke infarction, RS Al-ihsan. A. Pendahuluan Secara global strok merupakan penyebab kematian kedua di dunia terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Menurut Word Health Organization (WHO) angka kejadian strok 5,7 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2005, sedangkan di Amerika Serikat merupakan angka kematian ketiga, Sebanyak 795.000 orang yang pertama mengalami strok dan 610.000 orang yang mengalami strok berulang. Setiap 40 detik terdapat individu yang menderita strok. Pada tahun 1997 hingga 2007 terjadi penurunan kematian strok sebanyak 14,7%.3 Indonesia menempati urutan pertama untuk kasus strok didunia. Kematian karena strok masih sangat tinggi pada urutan nomor tiga setelah penyakit jantung dan 1100
Gambaran Karakteristik Strok Infark yang Di Rawat Inap di Rumah Sakit Al- Ihsan 1101 kanker.4 Prevalensi strok di Indonesia sebanyak 8,3 dari 1.000 orang dan pada tahun 2007 menjadi 12,1 dari 1.000 orang pada tahun 2013 tertinggi pada usia lebih dari 75 tahun sekitar 43,1%; terjadi pada masyarakat yang lebih rendah 32,8%; lebih sering terjadi dikota daripada di desa 8,2 %; pada masyarakat yang tidak bekerja 11,4%yang telah didiagnosis oleh nakes (tenaga kesehatan).5 Rumah Sakit Di Hasan Sadikin Bandung lebih dari 500 orang per tahun dirawat karena strok. Strok infark terjadi sebanyak 85% dan strok pendarahan terjadi 15 persen. Strok menjadi penyebab kematian nomor satu di rumah sakit pemerintah.6 Strok adalah defisit neurologik lokal atau global yang berlangsung lebih dari 24 jam yang diakhiri dengan kecacatan atau kematian atau sembuh.1 Strok terbagi menjadi 2 jenis, yaitu strok iskemik terjadi sekitar 88% dan strok hemoragik terjadi sekitar 12%. Berdasarkan epidemiologi, strok iskemik terjadi pada orang yang berusia lebih dari 60 tahun, sedangkan strok hemoragik terjadi pada semua usia biasanya pada usia yang lebih muda.7 Faktor risiko strok infark dibagi menjadi 2 faktor berupa faktor yang dapat dimodifikasi berupa hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, merokok, obesitas, dislipidemia, inaktivitas fisik, dan konsumsi alkohol yang berat. Adapun fakta yang tidak dapat dimodifikasi yaitu ras, genetik, dan usia.8 Strok terjadi pada orang kulit hitam/afrika sebanyak 3,8 persen dan orang Asia sebanyak 1,3%.3 Angka kematian strok 44 per 10.000 terjadi pada orang kulit putih dan 60,7 per 100.000 pada perempuan berkulit hitam.3 Strok paling banyak terjadi pada usia lanjut sekitar 50 65 tahun dan terjadi pada usia 25 44 tahun tetapi jarang.3 Usia rata-rata pasien strok adalah 58,8 tahun.4 Strok lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan karena kebanyakan laki-laki umumnya merokok. pada perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral dan saat hamil dapat meningkatkan risiko strok pada usia muda.3 Faktor risiko strok meningkat 30% pada orang yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami strok. Sebanyak 1,65 kali lipat orangtua yang strok kemungkinan anak perempuan mempunyai risiko strok lebih tinggi daripada anak lakilaki.8 Diabetes melitus akan meningkatkan dua kali lipat tekanan darah sehingga terjadinya aterosklerosis, dislipidemia dapat meningkatkan strok jika kadar kolestrol mencapai 271 mg/dl, peningkatan HDL dapat menurunkan risiko strok untuk setiap 10 mg/dl. 8 Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu rumah sakit pemerintah yaitu Rumah Sakit Al-Ihsan yang merupakan rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Barat dengan judul Gambaran karakteristik faktor risiko penderita strok infark yang dirawat inap di Rumah Sakit Al- Ihsan periode 2014. B. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode potong silang untuk melihat angka kejadian dan data berdasarkan usia, jenis kelamin, diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia dan penyakit jantung pasien strok infark di RS Al-Ihsan periode 2014. C. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan pada pasien strok infark di RS Al-Ihsan periode 2014 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 95 pasien. Hasil dari penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015
1102 Wita Apriani, et al. Gambar 4.1 Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin Gambar diatas merupakan hasil penelitian karakteristik pasien berdasarkan faktor risiko strok yang tidak dapat dimodifikasi yaitu jenis kelamin. dari 95 orang yang diteliti, 62 orang (65,3%) diantaranya adalah laki-laki dan 33 orang (34,7%) diantaranya adalah perempuan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar pasien yang mengalami strok infark adalah laki-laki. Gambar 4.2 Karakteristik pasien berdasarkan Usia Gambar diatas merupakan hasil penelitian karakteristik pasien berdasarkan faktor risiko strok yang tidak dapat dimodifikasi yaitu Usia. Dari 95 orang yang diteliti, 5 orang (5,3%) diantaranya berusia kurang dari 45 tahun, 29 orang (30,5%) diantaranya berusia 46-55 tahun, 32 orang (33,7%) diantaranya berusia 56-65 tahun, 22 orang (23,2%) diantaranya berusia 66-75 tahun dan 7 orang (7,4%) diantaranya berusia lebih dari 75 tahun. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar pasien yang mengalami strok infark berusia antara 56-65 tahun. Tabel 4.3 Karakteristik Faktor Resiko Strok Infark Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
Gambaran Karakteristik Strok Infark yang Di Rawat Inap di Rumah Sakit Al- Ihsan 1103 No Faktor Resiko Jumlah Persentase % 1 Hipertensi 68 71,6 2 DM tipe 2 34 35,8 3 Dislipidemia 50 52,6 4 Penyakit jantung 64 67,4 Gambaran karakteristik Faktor resiko strok infark berdasarkan faktor risiko strok yang dapat dimodifikasi, dari 95 orang yang mempunyai faktor resiko infark dengan karakteristik Hipertensi ada 68 orang (71,6%), dari 95 orang yang mempunyai faktor resiko infark dengan karakteristik DM 2 ada 34 orang (35,8%), dari 95 orang yang mempunyai faktor resiko infark dengan karakteristik Displidemia ada 50 orang (52,6%) dan dari 95 orang yang mempunyai faktor resiko infark dengan karakteristik penyakit jantung ada 64 orang (67,4%) dapat dijelaskan pada tabel berikut ini. Gambar 4.4 Faktor Resiko Strok Infark Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar diatas merupakan hasil penelitian faktor resiko strok infark berdasrkan jenis kelamin. Dari faktor Hipertansi laki-laki ada 43 orang dan perempuan ada 25 orang, DM tipe 2 laki-laki ada 20 orang dan perempuan ada 14 orang, Dislipidemia lakilaki 30 orang dan perempuan 20 orang dan penyakit jantung laki-laki ada 39 orang dan perempuan ada 25 orang. Dari tabel tersebut menunjukan dari hipertensi, DM tipe2, dyslipidemia dan penyakit jantung bahwa yang paling bersiko terkena penyakit strok infark berjenis kelamin laki-laki dengan faktor dominan yaitu dari hipertensi. Gambaran faktor resiko Strok Infark yang bisa dilihat pada masing-masing usia dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini, Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015
1104 Wita Apriani, et al. 30 25 20 15 10 5 0 4 18 25 16 Faktor Resiko Strok Infark Berdasarkan Usia 2 12 10 7 4 17 15 10 1 24 21 Hipertensi DM tipe 2 Dislipidemia Penyakit jantung 15 <=45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun 66-75 tahun >75 tahun Gambar 4.5 Faktor Resiko Strok Infark Berdasarkan Usia Gambar diatas merupakan hasil penelitian faktor resiko strok infark berdasarkan usia. Dari faktor Hipertansi usia kurang dari sama dengan 45 tahun ada 4 orang, 46-55 tahun ada 18 orang, 56-65 tahun ada 25 orang, 66-75 tahun 16 orang dan lebih dari 75 tahun ada 5 orang, DM tipe 2 usia kurang dari sama dengan 45 tahun ada 2 orang, 46-55 tahun ada 12 orang, 56-65 tahun ada 10 orang, 66-75 tahun 7 orang dan lebih dari 75 tahun ada 3 orang, Dislipidemia usia kurang dari sama dengan 45 tahun ada 4 orang, 46-55 tahun ada 15 orang, 56-65 tahun ada 17 orang, 66-75 tahun 10 orang dan lebih dari 75 tahun ada 4 orang dan penyakit jantung usia kurang dari sama dengan 45 tahun ada 1 orang, 46-55 tahun ada 21 orang, 56-65 tahun ada 24 orang, 66-75 tahun 15 orang dan lebih dari 75 tahun ada 3 orang. Dari tabel tersebut menunjukan dari hipertensi, DM tipe2, dyslipidemia dan penyakit jantung bahwa yang paling bersiko terkena penyakit strok infark berusia antara 56-65 tahun yaitu dari hipertensi. D. Pembahasan Pada tabel 4.1 dan 4.4 menunjukkan hasil bahwa pasien yang menderita stroke infark lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Hal ini disebabkan oleh karena perempuan lebih terlindung dari penyakit jantung dan stroke sampai pertengahan hidupnya dikarenakan terdapat hormon estrogen yang dimilikinya seperti yang telah diteliti oleh Kabi dkk. bahwa berdasarkan hasil penelitian deskriptif retrospektif yang dilakukan di bagian Neurologi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Juli 2012 Juni 2013 dapat ditarik kesimpulan bahwa Jumlah pasien laki-laki yang menderita stroke iskemik lebih banyak daripada perempuan, yang sering terkena stroke iskemik ialah laki-laki, dengan frekuensi umur tersering 51-65 tahun dan yang sering terkena stroke iskemik ialah pasien yang menderita hipertensi dan yang bekerja.24 Pada tabel 4.2 dan 4.5 menunjukkan bahwa usia pasien stroke infark yang paling sering terkena yaitu pada usia 56-65 tahun seperti pada penelitian kabi dkk. menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh karena penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran darah. Seperti kita ketahui, pembuluh darah orang yang lebih tua cenderung mengalami perubahan secara degeneratif dan mulai terlihat hasil dari proses aterosklerosis. Cepat Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
Gambaran Karakteristik Strok Infark yang Di Rawat Inap di Rumah Sakit Al- Ihsan 1105 atau lambatnya proses ini yang dapat menjadi pencetus stroke tergantung dari gaya hidup sehat serta perilaku dan pola makan seseorang. Pada penelitiannya di bagian Neurologi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Juli 2012 Juni 2013 dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi umur tersering 51-65 tahun dan yang sering terkena stroke iskemik ialah pasien yang menderita hipertensi dan yang bekerja. faktor risiko yang dapat dimodifikasi tersering adalah hipertensi dilanjutkan dengan penyakit jantung, dislipidemia dan diabetes mellitus type 2 yang mana angka kejadiannya tinggi di Rumah Sakit Al-Ihsan Penelitian Penelitian ini adalah masih terdapat rekam medis yang sulit terbaca ataupun informasi yang tidak lengkap, maka dibutuhkan penelitian selanjutnya dengan metode yang berbeda ataupun faktor risiko lain yang belum diteliti oleh penulis E. Kesimpulan Berdasarkan faktor risiko strok yang tidak dapat dimodifikasi yaitu jenis kelamin, sebagian besar adalah pasien laki-laki sebanyak 62 orang (65,3%) sedangkan berdasarkan usia mayoritas responden berusia antara 56-65 tahun yaitu sebanyak 32 orang (33,7%) dan gambaran karakteristik pasien berdasarkan faktor risiko strok yang dapat dimodifikasi, yaitu hipertensi sebanyak 68 orang (71,6%), penyakit jantung 64 orang (67,4%),dislipidemia 50 orang (52,6%), dan DM tipe 2 sebanyak 34 orang (35,8%). Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, yaitu kepada Rektor Universitas Islam Bandung Prof. DR. dr. M. Thaufiq Siddiq Boesoirie, M. S., Sp. THT KL(K). Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Prof. DR. Ieva B. Akbar, dr., AIF. Kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung, dan kepada pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Daftar Pustaka Amiruddin Aliah, Kuswara FF, Limoa RA, Wuysng G. kapita selekta neurologi, dalam: Harsono DSS, penyunting Edisi ke-7. Yogyakarta: UGMPress;2009.hlm.81. World Health Organization Organization [homepage on the internet].newyork:[diunduh20januari2015].tersediadari:http://who.int/chp/step s/stroke/en/index.html Goldstein LB, Bushnell CD, Adams R.J, Appel L.J, Braun LT, Chaturvedi SS. Guidelines for the primary prevention of stroke, a guideline for healthcare professionals. The American Heart Association/American Stroke Association. 2006.;518 Yayasan Stroke Indonesia [homepage]. Jakarta [diunduh 20 Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015
1106 Wita Apriani, et al. Januari2015].Tersediadari:http://www.yastroki.or.id/read.php?id= Riset Kesehatan Dasar. Laporan nasional 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia;2013. Rizal A. Stroke dan hipertensi. Bagian Ilmu Penyakit Saraf. RS Hasan Sadikin. Bandung; 2011 Feb[diunduh 10 Januari 2015]. Tersediadari.http://www.rshs.or.id/823/ Center Stroke [homepage on the internet]. An independent web resource for information about stroke care and research [diunduh5januari2015].tersediadari:http://www.strokecenter.org/patients/aboutstroke/ischemic-stroke/ Sylvia AP, Lorraine MW. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Pathophysiologis: clinical concepts of disease process, Edisi ke-4 1995; hlm. 610-613 Richard SS. Clinical neuroanatomy. Edisi ke-5. Jakarta: Lippincott Williams Wilkins;2007;hlm.526-174. dan Tortora G.J, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology, 11th edition: willey; 2011; hlm 621-624. Lewish P, Rowland. Edisi ke-11. Merrit s neurology. USA. Lippincott williamdanwilkins;2005. Michael J.A.M, David A.G, Roger P. Simon clinical neurology. Edisi LANGE;2005. ke-6. Mohr J.P, Philip A.W, James C.G, Michael A.M, Marc R.M, Pathophysiology, diagnosis, and management. Edisi America:SaundersElsevier.203-2015 RudigerV.K. ke-5 United States Warlow C.P, Dennis M.J, Van G.J, Hankey G.J, Sandercock P.A.G, Bamford J.M. Stroke practical guide to management, Unites States of America: blackwell Science; 1996.hlm190-203 L.R. Caplan. Stroke a Clinical Approach. edisi ke-4. United States of America: Saunders Elsevier; 2009. hlm 22-51. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
Gambaran Karakteristik Strok Infark yang Di Rawat Inap di Rumah Sakit Al- Ihsan 1107 N. Wibowo; Gambaran ateroma arteri karotis dan faktor resiko terkait pada pasien stroke infark populasi melayu; Bandung.Bag/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK UNPAD-RS Hasan Sadikin; 2002.hlm 19-22. Sylvia A.P, Lorraine M.W. Edisi ke-4 Patofisiologi clinical concepts of disease process; 1995. hlm. 610-613. N. Yuliana; Pola pasien strok infark aterotrombotik pertama dengan keluhan migren; Bandung.Bag/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK UNPAD-RS Hasan Sadikin; 2009. hlm.14. Christopher G.G. Edisi ke-3. Clinical neurology. United States of America: Saunders Elsevier; 2007. Bahrudin M, penyunting. H.P Adam, K. Becker, J.P Broderick, B. Chandra, J. Gilyoy, A. Qureshi. Diagnosa strok; 2001. hlm 193-195. Nurimba N. penyunting Andi B, Sofiati D, Neurologi. Pasirkaliki. Bandung. Bag/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK UNPAD-RS Hasan Sadikin; 2010. hlm.73-79. L. Stanley, W. David. Jr. Homster, K. Janelle. Adequacy of sample size in health studeis University of Massachusetts at Amherst, U.S.A D. Sander, K.Sander, H.Poppert, Stroke in type 2 diabetes.2008. hlm 224-228 Kabi Glen, Tumewah R, Kembuan Mieke. Gambaran faktor risiko stroke iskemik yang dirawat inap neurologi RSUP.prof.dr.r.d. kandou manado. Periode juni 2012- juli 2013 Burhanuddin mutmainna,wahiddudin, jumriani. Factor risiko awal (18-40) ; Makassar;2010-2012. stroke pada dewasa Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015